RESIKO DARI INDUSTRI TAHU

28 August 2015 16:00:05 Dibaca : 1174

                               RESIKO DARI INDUSTRI TAHU


 

Dengan adanya industri tahu dalam masyarakat, akan meningkatkan pendapatan masyarakat itu sendiri. Sehingganya keberadaan pabrik tahu ditengah-tengah masyarakat akan berdampak pada perekonomian suatu masyarakat. Meskipun berdampak positif bagi masyarakat tidak bisa dipungkiri lagi akan berdampak negatif terutama bagi lingkungan dari limbah itu sendiri.
Pembuatan sebuah pabrik tidak terlepas dari yang namanya limbah hasil industri. Begitu juga dengan limbah tahu. Persoalan limbah tahu di kota Gorontalo khususnya yang berada di kelurahan Tamalate, masih sering diabaikan. Kebanyakan mereka hanya membuang limbah sembarangan dan bahkan dibuang di sungai yang berada di sekitar lokasi tersebut yang justru merusak kondisi sungai. Bahkan mereka beranggapan bahwa tidak ada dampak yang ditimbulkan dari pembuangan limbah disungai malahan membuat ikan menjadi cepat besar. Untuk itu, masalah limbah tahu ini harus diperhatikan oleh pemilik industri tahu karena berada dilingkungan masyarakat,limbah merupakan kontoran atau hasil saringan, namum limbah juga berbahaya bagi masyarakat di sekitar pabrik tahu dengan itu pemilik pabrik tahu harus mengatur pembuangan limbah dan mengurangi pembuatan tahu sehingga limbah dapat di kurangi agar tidak tercemar.
Seperti yang di jelaskan dalam teori masyarakat resiko Beck menjelaskan ”risiko” (risk) sebagai, “kungkinan-kemungkinan kerusakan fisik (termasuk mental dan sosial yang disebabkan oleh proses teknologi dan pemroses-proses lainnya, seperti proses sosial, politik, komunikasi, seksual” Dengan demikian, risiko mempunyai hubungan sangat erat dengan sistem, model, dan proses perubahan di dalam sebuah masyarakat (industrialisasi, modernisasi, pembangunan), yang akan menentukan tingkat risiko yang akan mereka hadapi.
Masyarakat risiko merupakan suatu istilah yang menunjukkan bahwa terjadi perubahan ke kondisi-kondisi baru dalam kehidupan manusia saat ini. Terdapat perbedaan pendapat pada hal tersebut, di satu pihak perubahan dimaksud mengarah dari era modernitas menuju modernitas lanjut, sedangkan ada yang menyebut pula perubahan tersebut terjadi dari era modernitas menuju postmodernitas. Walaupun begitu, keduanya sepakat bahwa perubahan tersebut melahirkan konsekuensi penting. Konsekuensi yang dimaksud ialah tuntutan akan kesadaran bahwa dalam kehidupan manusia kini lebih diwarnai ketidakmenentuan dan risiko yang sewaktu-waktu dapat mengancamnya. Jadi, karakteristik penting dari masyarakat risiko adalah risiko dan cara untuk mengatasi atau usaha meminimalkan menjadi masalah sentral kehidupan manusia.
Giddens membedakan risiko lingkungan pra modern (tradisional) dan modern. Menurutnya risiko kebudayaan tradisional didominasi oleh bahaya dunia fisik, sementara risiko lingkungan modern distrukturasi terutama oleh risiko yang ditimbulkan manusia. Selain itu, Giddens juga berpendapat bahwa “risiko bukan semata-mata tindakan individu. Ada risiko lingkungan yang secara kolektif mempengaruhi massa individu yang besar.