antropologi dalam ilmu komunikasi

09 June 2014 11:05:40 Dibaca : 11008

Tugas :

Materi Ilmu Antropologi

Nama : Ade Helmi Kalapati

Nim : 291413027

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial

Universitas Negeri Gorontalo

Materi Ilmu Antropologi

Konsep Ilmu Antropologi

Antropologi adalah salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang budaya masyarakat suatu etnis tertentu. Antropologi lahir atau muncul berawal dari ketertarikan orang-orang eropa yang melihat ciri-ciri fisik, adat istiadat, budaya yang berbeda dari apa yang dikenal di Eropa

Antropologi lebih memusatkan pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal, tunggal dalam arti kesatuan masyarakat yang tinggal daerah yang sama, antropologi mirip seperti sosiologi tetapi pada sosiologi lebih menitik beratkan pada masyarakat dan kehidupan sosialnya

Antropologi berasal dari kata Yunani anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti "wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal"). Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.

Antropologi memiliki dua sisi holistik dimana meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi kemanusiaannya. . Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan Antropologi dari disiplin ilmu kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar manusia. Walaupun begitu sisi ini banyak diperdebatkan dan menjadi kontroversi sehingga metode Antropologi sekarang seringkali dilakukan pada pemusatan penelitian pada penduduk yang merupakan masyarakat tunggal.

Menurut Koentjaraningrat Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.

Ruang Lingkup Ilmu Antropologi

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusia baik dari segi budaya, perilaku, keanekaragaman dan lain sebagainya, objek kajian Antropologi adalah manusia didalam masyarakat suku bangsa kebudayaan dan perilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam masyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat itu sendiri.

Ilmu antropologi juga mempunyai beberapa kategori, yaitu :

Antropologi fisik

Yaitu arti khusus dari ilmu antropologi yang mencoba mencapai suatu pengertian tentang sejarah terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, yang memakai sebagai bahan penelitian ciri-ciri tubuhnya, baik yang lahir ( fenotip ) seperti warna kulit, bentuk rambut, indeks tengkorak, bentuk muka, warna mata, maupun dalam ( genotip ) seperti golongan darah.

Antropologi fisik berdasarkan ciri-ciri diatas dapat dikembangkan lagi menjadi dua, yaitu

Paleoantropologi, yaitu ilmu bagian yang meneliti tentang asal-usul atau proses terjadinya evolusi makhluk manusia dengan mempergunakan sisa-sisa tubuh yang telah membatu atau fosil-fosil manusia dari zaman dahulu yang tersimpan didalam lapisan-lapisan bumi yang harus didapat para peneliti dengan berbagai metode sebagai bahan penelitian.Somatologi, yaitu ilmu yang membicarakan variasi diantara makhluk hidup/ keberagaman ras manusia dengan mengamati ciri-ciri fisik.

Antropologi Budya

Karena tidak ada kebudayaan tanpa adanya manusia, maka pekerjaan ahli antropologi fisik merupakan kerangka yang diperlukan oleh ahli antropologi budaya. Antropologi budaya, dibedakan lagi menjadi 5, yaitu

Etholiguistik yaitu yang mempelajari tentang bahasa-bahasanya.Prehistori yaitu mempelajari tentang sejarah perkembangandan penyebaran semua kebudayaan manusia mengenal tulisan.Etnolog yaituIlmu yang mempelajari kehidupan suku-suku bangsa misalnya adat, agama, dan kebudayaan masa kini.Antropologi spesifikasi yaitu ilmu antropologi yang melakukan perkembangan dari ilmu antropologi murni.Antropologi terapan yaitu berusaha mengaplikasikan temuan-temuan antropologi dalam pemecahan masalah yang dihadapi manusia, misalkan membuat bahan makanan yang mempunyai nilai jual yang tinggi

Hubungan Antropologi dengan ilmu-ilmu lainya

Hubungan antara Antropologi dengan ilmu geologi. Bantuan ilmu geologi yang mempelajari ciri-ciri lapisan bumi serta perubahan-perubahannya, terutama dibutuhkan oleh sub ilmu paleoantropologi dan prehistori untuk menetapkan umur-umur relatif dari fosil-fosil makhluk primat dan fosil-fosil manusia zaman dahulu, serta artefak-artefak dan bekas-bekas kebudayaan yang digali dari dalam lapisan bumi.Hubungan antara Antropologi dengan Anatomi. Seorang sarjana Antropologi fisik sangat perlu akan ilmu Anatomi, karena ciri-ciri dari berbagai bagian tengkorak dan ciri-ciri dari bagian tubuh manusia pada umumnya, menjadi objek penelitian yang terpenting untuk mendapat pengertian tentang soal asal mula dan penyebaran manusia serta hubungan antara ras-ras didunia.Ilmu Antropologi dengan ilmu sejarah. Sejarah menyumbang bahan yang berupa fakta dan data masa lampau yang dapat dijadikan sebagai pola ulang dalam menentukan masa depan. Sejarah dan Antropologi merupakan satu kesatuan yang mana antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan kebudayaan dan sejarah masuk didalamnya.

Wujud Kebudayaan

Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak

Gagasan (Wujud ideal)

Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.

Aktivitas (tindakan)

Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.

Artefak (karya)

Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.

Unsur-unsur Kebudayaan

Terdapat tujuh unsur kebudayaan yang dapat kita sebut sebagai isi pokok dari setiap kebudayaan yang ada di dunia ini. Ketujuh unsur tersebut adalah: Bahasa. Sistem Pengetahuan, Organisasi Sosial. Sistem Peralatan dan Teknologi, Sistem Mata Pencaharian Hidup, Sistem Religi, serta kesenian. Selanjutnya, Koentjaranigrat menjabarkan ketujuh unsur kebudayaan tersebut dalam ke dalam beberapa bagian lagi, yaitu :

Bahasa, terdiri dari bahasa lisan dan tertulis.Sistem Pengetahuan, terdiri dari : (1) Pengetahuan tentang sekitar alam, (2) pengetahuan tentang alam flora, (3) pengetahuan tentang zat-zat dan bahan mentah, (4) pengetahuan tentang tubuh manusia, (5) pengetahuan tentang kelakuan sesama manusia, dan (6) pengetahuan tentang ruang, waktu, dan bilanganOrganisasi Sosial, terdiri dari : (1) sistem kekerabatan, (2) sistem kesatuan hidup setempat, (3) asosiasi dan perkumpulan-perkumpulan, (4) sistem kenegaraanSistem Peralatan dan Teknologi, terdiri dari : (1) alat-alat produktif, (2) alat-alat distribusi dan transport, (3) wadah-wadah dan tempat-tempat untuk menaruh, (4) makanan dan minuman, (5) pakaian dan perhiasan, (6) tempat berlindung dan perumahan, dan (7) SenjataSistem Mata Pencaharian Hidup, terdiri dari: berburu dan meramu, perikanan, bercocok tanam di ladang, bercocok tanam menetap, peternakan, dan perdagangan.Sistem Religi terdiri dari : sistem kepercayaan, kesusasteraan suci, sistem upacara keagamaan, kelompok keagamaan, ilmu gaib, serta sistem nilai dan pandangan hidup.

Kesenian, terdiri dari seni patung, seni relief, seni lukis dan gambar, seni rias, seni vokal, seni instrumen, senin kesusasteraan, dan seni drama.

Konsep Manusia, masyarakat dan kebudayaan

Manusia adalah makhluk individu yang membentuk sebuah kelompok yang disebut dengan masyarakat, karena adanya interaksi sosial maka dari masyarakat itu sendiri akan lahir kebudayaan.

Pranata Sosial

Pranata sosial berasal dari bahasa asing social institutions, itulah sebabnya ada beberapa ahli sosiologi yang mengartikannya sebagai lembaga kemasyarakatan. Menurut Horton dan Hunt (1987), yang dimaksud dengan pranata sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap penting. Dengan kata lain, pranata sosial adalah sistem hubungan sosial yang terorganisir yang yang mengejawantahkan nilai-nilai serta prosedur umum yang mengatur dan memenuhi kegiatan pokok warga masyarakat.

Tiga kata kunci di dalam pembahasan mengenai pranata sosial adalah:

Nilai dan Norma;Pola perilaku yang dibakukan atau yang disebut prosedur umum, danSistem hubungan, yakni jaringan peran serta status yang menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku sesuai dengan prosedur umum yang berlaku.

Sistem Kepercayaan Manusia

Kepercayaan Terhadap Roh Nenek Moyang
Perkembangan system kepercayaan pada masyarakat Indonesia berawal dari kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan. Padagoa-goa ditemukan sisa budanya, berupa alat-alat kehidupan. Kadang ditemukan tulang belulang manusia yang telahdikuburkan di dalam goa-goa. Dari hasil penemuan itu, diketahui pada masai tu orang sudah mempunyai pandangan tertentu mengenai kematian. Orang sudah mengenal penghormatan terhadap orang yang sudah meninggal.Kepercayaan Bersifat Animisme

Animisme merupakan suatu kepercayaan masyarakat terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh ataujiwa.

KepercayaanBersifatDinamisme

Dinamisme merupakan suatu bentuk kepercayaan bahwa setiap benda memilki kekuataan gaib

Kepercayaan Bersifat Monoisme

Monoisme adalah kepercayaan terhadapTuhan Yang MahaEsa.