Jurnal interaksi "Social Strategy Pada Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta"

05 February 2020 21:40:50 Dibaca : 909

Judul jurnal: Jurnal Interaksi

Judul           : Social Strategy Pada Media Sosial Untuk Promosi Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta

Volume .     : Vol 4 No.2, Juli 2015 : 195-201Tahun : 2015

Penulis       : Zahrotul Umami

Reviewer    : Dandi Ar Sulaeman

Tanggal Terbit Jurnal : 2 Juli

 

RESUME

Pendahuluan

Yogyakarta merupakan tujuan wisata dalam negeri yang cukup menjanjikan dengan berbagai sebutan sebagai kota pendidikan, kota budaya, kota sejarah dan lain sebagainya. Pariwisata Yogyakarta meliputi: wisata budaya, wisata alam, wisata kuliner, hiburan & rekreasi, minat khusus, MICE (Meeting, Invensi, Convensi, Expo), wisata pendidikan dan wisata belanja.Meskipun sempat mengalami penurunan kunjungan pariwisata Yogyakarta dilirik kembali oleh wisatawan mancanegara dan terutama wisatawan domestik. Menurut data statistik jumlah wisatawan keseluruhan yang datang ke Provinsi DIY Tercatat 3.346.180 orang wisatawan selama tahun 2014 dengan peningkatan 17,90persen dibanding tahun 2013 sebanyak 2.837.967 orang. Pelaku pariwisata Yogyakarta melakukan Strategi komunikasi yang beragam dalam memperkenalkan dan mempromosikan produk yang di hasilkan. Pelaku pariwisata sebagian besar hanya melakukan promosi secara “hardsell” seperti tagline iklan dipindahkan ke media sosial. Srategi promosi yang dilakukan tidak berubah hanya media penyampaiannya yang berbeda.Melihat dampak kurang efektifnya promosi melalui media sosial tersebut beberapa pelaku pariwisata mencoba melakukan perubahan strategi yaitu dengan melakukan social strategy melalui social impact dan strategy impact dengan membentuk sebuah komunitas sebagai sarana diskusi maupun pelaksanaan strategi.Social Strategy digunakan sebagai pendekatan pelanggan dengan menggunakan hubungan dengan oranglain yang memfokuskan pada membantu hubungan satu orang dengan orang lainnya dengan tujuan akhir tetap pada target perusahaan yaitu penjualan atau brand awareness.(1) Rumusan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah: Bagaimana para pelaku pariwisata DIYmelakukan strategi promosi produknya melalui media sosial serta (2) Bagaimana para pelaku pariwisata DIY menerapkan social strategy melalui strategy impact dan social impact dalam melakukan promosi produk pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta.Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: mengetahui dan mendeskrisikan tentang strategi komunikasi dengan menggunakan Social strategy melalui stratgy impact dan social impact pada media sosial dalam melakukan promosi produk pariwisata DIY.Penggunaan strategy impact Model dalam menyampaikan pesan persuasi merupakan rangkaian kegiatan dari sebuah organisasi yang meliputi penetapan gagasan, perencanaan dan eksekusi dalan periode tertentu dengan tim kerja sebagai pelaksana gagasan yang dilakukan dengan taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.Michael Molenda, Ph.D, Indiana University and James A. Pershing, Ph.D., Indiana University menyatakkan dalam penelitiannya “The strategic Impact Model adalah penggambaran secara khusus karakteristik integrasi intervensi instruksional dan non instruksional dengan melakukan development process”.Michael Molenda, Ph.D, dan James A. Pershing, Ph.D, Indiana University; 2004, (Molenda; artikel “In Search of the Elusive ADDIE Model” 2003) menerangkan tentang asal- usul dan penggunaan analysis, design, develop, implement dan evaluate model, dan selanjutnya disebut strategy planning. Strategy planning diawali dengan analisis baik internal maupun external untuk mengidentifikasi tujuan dan objective dari sebuah proses komunikasi strategis yang selanjutnya merancang sebuah blueprint sebagai solusi sebuah komunikasi strategis.Oleh karena itu analisis yang di lakukan dengan menggunakan media sosial melalui social impact adalah untuk memahami pengaruh individu terhadap individu lainnya. Pesan persuasi pada media sosial untuk promosi pariwisata Yogyakarta membuat banyak orang akan membicarakan tempat pariwisata yang telah dipromosikan dimedia sosial. Social Impact Theory di kenalkan oleh Bibb Latane pada tahun 1981 dengan terlibat aktif untuk mencoba memahami pengaruh orang lain terhadap perilaku sosial. Menurut Bibb Latane Social Impact Theory merupakan salah satu aplikasi praktis yang dapat digunakan sebagai strategi dengan berpartisipasi aktif di media sosial seperti twitter, facebook, LinkedIn dan lain sebagainya.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Dalam penelitian deskriptif bersifat tidak terlalu mengutamakan makna, sebaliknya, penekanannya pada deskriptif lebih banyak menganalisis permukaan data, hanya memperhatikan proses-proses kejadian suatu fenomena, bukan kedalaman data ataupun makna data. Penelitian deskripsi kualitatif menurut Mayer dan Greenwood (Dr.Uber Silalahi,MA;Metode Penelitian Sosial 2009;hal27) semata-mata mengacu pada identifikasi sifat-sifat yang membedakan atau karakteristik sekelompok manusia, benda, atau peristiwa.Deskripsi kualitatif melibatkan proses konseptualisasi dan menghasilkan pembentukan skema-skema klasifikasi. Penelitian deskripsi kualitatif ini menjelaskan tentang fenomena media sosial sebagai media promosi dengan menggunakan social strategy melalui social impact dan strategy impact dengan mengumpulkan data dari pelaku pariwisata maupun dinas pariwisata Yogyakarta. Peneliti melakukan riset dalam setting yang alamiah dan membiarkan peristiwa yang di teliti mengalir tanpa mengontrol object yang di teliti hanya melalui pendekatan interpretif (subjektif).Metode penelitian studi kasus untuk menjawab tujuan penelitian dengan menjabarkan secara terperinci mengenai pelaksanaan social strategy melalui strategy impact dan social impact pada media sosial untuk promosi produk pariwisata Yogyakarta dengan keadaan sebenarnya. Desain studi kasus yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi kasus tunggal holistic (desain kasus tunggal dengan unit analisis tunggal).Situs penelitian dilakukan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang sedang melakukan banyak promosi pariwisata baik yang belum terekspose maupun yang sudah terkenal sekalipun. Subyek penelitian adalah pelaku Pariwisata Yogyakarta meliputi: wisata budaya, wisata alam, wisata kuliner, hiburan & rekreasi, minat khusus, MICE (Meeting, Invensi, Convensi, Expo), wisata pendidikan dan wisata belanja. Subjek penelitian terdiri dari komunitas Liburan Jogja, Edu Hostel, Bakpiapia Jogja, Wirawisata Goa pindul, Sheraton Jogja, Resmile Motor, dan beberapa pelaku pariwisata yang sudah melakukan promosi melalui sosial media yang menggunakan Digital Strategy maupun Social Strategy.Jenis data dalam penelitian ini adalah wawancara (dept interview) yang berupa data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata-kata atau pernyataan-pernyataan verbal, berupa opini, sikap, motif; kepercayaan persepsi, perilaku, fakta, atribut dan pengetahuan tentang social strategy melalui strategy impact dan social impact pada media sosial dalam melakukan promosi produk pariwisata Yogyakarta sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.Sumber data diperoleh dari data primer: yang didapat dari hasil jawaban yang diberikan oleh narasumber dari hasil wawancara. Data primer berupa pernyataan-pernyaaan, intrepretasi, kegiatan, dan peristiwa yang dilakukan oleh pelaku pariwisata dalam mempromosikan produk pariwisata Yogyakarta. Dan data sekunder: data yang diperoleh dari Dinas Pariwisata, dokumen pelaku pariwisata, perpustakaan, bulletin-buletin, internet yang di berkaitan langsung dengan informasi tentang pariwisata yang menjadi obyek dalam penelitian dan penyususan laporan penelitian ini.

PembahasanPromosi Pariwisata Yogyakarta melalui Me- dia SocialMedia sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum, dan dunia virtual. Media sosial digunakan sebagai alat promosi karena memiliki respon secara langsung dengan penggunanya.Promosi pariwisata pada media sosial lebih banyak mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke Yogyakarta dan pelaku pariwisata Pengguna media sosial dapat saling memberi informasi tentang pariwisata Yogyakarta dengan cara re-posting, atau chek-in di tempat pariwisata, sehingga promosi tidak harus dilakukan oleh pelaku pariwisata Yogyakarta itu sendiri. Target promosi menjadi luas dan sebagian besar pengguna media sosial dapat mengakses atau mendapatkan informasi dengan cepat dan akurat.

Social Strategy untuk promosi Pariwisata Yo- gyakartaSocial Strategy digunakan dalam promosi pariwisata Yogyakarta pada media sosial merupakan integrasi agar hubungan pelaku pariwisata dengan wisatawan dapat terjalin dengan baik.Jika selama ini penyampaian pesan promosi pariwisata dilakukan secara “hardsell” yang mendukung terjadinya penjualan dan akuisisi wisatawan maka social strategy yang digunakan pelaku pariwisata Yogyakarta menekankan pada menjalin hubungan baik terhadap wisatawan dan pelaku pariwisata, teman atau saudaranya bahkan untuk meretensi pelanggan dalam hal ini wisatawan dengan biaya yang tidak mahal. Contohnya saat ada follower Toko Maryamku menanyakan tentang sewa kendaraan di Yogyakarta melalui twitter maka secara cepat admin dari toko maryamku mere-tweet dengan mention Resmile Motor sehingga terjalin satu hubungan baru atau bahkan terjadi transaksi bisnis antara mereka.Kebutuhaan wisatawan seperti berhubungan dengan wisatawan lainnya, teman baru, atau pelaku pariwisata itu sendiri menjadi sebuah hubungan pertemanan bahkan sebuah komunitas seperti Liburan Jogja, Backpaker Jogja, Advanture Jogja, downhill, wisata malam, dan lain sebagainya. Membangun hubungan semakin kuat dengan melakukan pekerjaan atau usaha dan dapat mengurangi biaya promosi yang dikeluarkan.Social Strategy yang dilakukan pelaku pariwisata Yogyakarta dapat membantu orang lain menjalin hubungan dengan melakukan wisata bersama ke Yogyakarta. Membantu orang berinteraksi dengan memberikan hadiah, dan memberikan kesempatan wisatawan bersosialisasi dengan undangan berkunjung ke Yogyakarta bersama komunitas dengan penawaran-penawaran khusus.Promosi pariwisata Yogyakarta dengan menggunakan media sosial menjadi efektif dan efisien saat pelaku pariwisata menjalin hubungan baik secara online maupun offline dengan membentuk sebuah komunitas untuk menarik wisatawan berkunjung ke Yogyakarta.

Social Impact dan strategy impact pada media sosial Pariwisata YogyakartaAnalisis dilakukan dengan menggunakan media sosial melalui social impact untuk memahami pengaruh individu terhadap individu lainnya. Keterlibatan secara aktif dengan wisatawan dapat memahami pengaruh wisatawan lain atau pelaku pariwisata Yogyakarta terhadap perilaku sosial.Pembuatan aplikasi praktis digunakan untuk berpartisipasi aktif di media sosial seperti twitter @Libjog, @JogjaUpdate @kulinerjogja dan fanpage di facebook, Linkedln serta media sosial lainnya. Pengaruh sosial dari pesan yang di sampaikan oleh pelaku pariwisata dapat merespon pengaruh sosial secara berkala atau meningkat terhadap wisatawan.Selanjutnya implementasi dilakukan melalui media sosial sudah menjadi bagian dari alat promosi dengan jangkauan global dan biaya relatif murah. Media sosial memberikan kesempatan interaksi langsung dan membangun hubungan secara cepat, bebas, dan tanpa ruang dan waktu.

Social strategy melalui strategy impact dan social impact pada media social untuk promosi pariwisata Yogyakarta menghasilkan kegiatan promosi yang saling bersinergi antara pelaku pariwisata dengan wisatawan yang sudah berkunjung ke Yogyakarta ataupun yang masih merencanakan untuk berkunjung dan melakukan kegiatan di Yogyakarta. Pelaku pariwisata bekerjasama membentuk komunitas secara online maupun offline dalam melakukan kegiatan promosi pariwisata Yogyakarta.

Penutup

Yogyakarta merupakan salah satu destinasi wisata yang mudah dijangkau, biaya murah, obyek wisata menarik dari wisata pantai, wisata budaya, wisata petualang, wisata sejarah, wisata belanja, wisata kuliner, menarik wisatawan untuk melakukan kegiatan komunitas, keluarga, sekolah bahkan perorangan.Strategy social melalui strategy impact dan social impact digunakan sebagai strategi promosi pariwisata Yogyakarta mengingat perkembangan media sosial menjadi hal penting bagi masyarakat saat ini. Media sosial dapat diakses dengan smartphone oleh semua lapisan masyarakat tanpa batas ruang dan waktu. Semua orang dapat menyampaikan apa saja baik dalam bentuk foto, video ataupun kalimat sehingga dapat mempengaruhi follower atau pemakai media sosial lainnya.Social strategy digunakan untuk menghubungkan antara pelaku pariwisata satu dengan lainnya untuk bersinergi melakukan promosi bersama agar follower dari masing- masing pelaku pariwisata dapat mengakses informasi tentang pariwisata dan event-event yang diadakan di Yogyakarta. Selain itu melalui strategy impact dan social impact pada media sosial digunakan sebagai dasar perencanaan social strategy untuk promosi Pariwisata Yogyakarta dengan menggunakan media sosial.

 

Link jurnal asli :

https://ejournal.undip.ac.id/index.php/interaksi/article/viewFile/9763/7829

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong