Dia

11 July 2013 19:51:44 Dibaca : 1043

Kehadirannya bagaikan sebuah lilin yang ada dalam ruangan yang gelap gulita.

Kesetiaanya hanya Tuhanku yang Maha Setia mengetahuinya.

Senyumannya menyejukkan setiap layangan mata.

Cintanya menjadikannku bisu tuk mengatakannya, tuli tuk mendengarkannya, tetapi sebuah kedustaan dan kejahilan yang langit dan bumi pun bersumpah kan mengutuk diri ini untuk melupakannya. Meski ku tahu dia sangat berharap lebih dari ini.

Terima kasih telah hadir di dunia ini untukku, mejadi asbab adanya diriku untuk melihat betapa indahnya rencanya Tuhan yang Rahiim yang menjadikan Muhammad bin Abdullah SAW menjadi Rasull-Nya.

Umi, setetes air susu dan peluhmu sungguh tak bisa saya gantikan dengan mu’amalah dan mu’asyarah-ku. Tapi ku berjanji bahwa dengan asbab pengorbananmu kan ku jadikan diri ini mampu menghadapi kerumitan dunia yang tiada batas dengan berpandangan bahwa itu semua hanya sendau gurau belaka dibawah bimbingan Sang “Yasiin”.

Ramadhan

09 July 2013 19:05:18 Dibaca : 1019

Allah SWT., berfirman dalam kalam-Nya,

183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

 

Dari Salman r.a., berkata bahwa pada hari terakhir bulan Sya’ban, Rasulullah SAW., berkhutbah, “Wahai sekalianmanusia, kini telah tiba kepada kalian bulan satu bulan yang agung, bulan yangpenuh berkah, yang di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Inilah bulan yang Allah menetapkan untuk mengerjakan shaum pada siang harinya dengan fardhu, dan shalat tarawih pada malam hari sebbagai sunnah.

Barangsiapa ingin mendekatkan diri kepada Allah pada bulan ini dengan ‘amalan sunnat, maka pahalanya seolah-olah melakukan ‘amalan fardhu pada bulan lain. Dan barang siapa melakukan ‘amalan fardhu pada bulan ini, maka ia akan dibalas dengan pahala seolah-olah telahj melakukan tujuh puluh ‘amalan fardhu pada bulan lain.

Inilah bulan kesabaran, dan balasan bagi kesabaran yang sesungguhnya adalah Jannah. Bulan ini juga merupakan bulan simpati terhadap sesama. Pada bulan ini rezeki orang-orang yang beriman akan ditambah. Barang siapa yang member makan (unutk berbuka shaum) kepada orang yang mengerjakan shaum, maka baginya dibalas dengan ampunan dari dosa-dosanya dan dibebaskan dari Neraka Jahannam, dan ia memperoleh pahala sebesar orang yang mengerjakan shaum tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang shaum itu.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah! Tidak semua orang di kalangan kami yang memounyai sesuatu untuk diberikan kepada orang yang mengerjakan shaum untuk berbuka.”

Rasulullah SAW., menjawab, “Allah akan memberikan balasan ini kepada orang yang memberikan buka puasa walaupun hanya dengan sebiji kurma atau seteguk air atau seisap susu. Inilah bulan yang pada sepuluh hari pertamanya Allah menurunkan rahmat, sepuluh hari pertengahannya Allah memberikan ampunan, dan pada sepuluh hari yang terakhir Allah membebaskan hamba-Nya dari api Neraka Jahannam.

Barang siapa yang meringankan hamba sahayanya pada bulan ini, maka Allah akan mengampuninya dan membebaskannya dari api neraka. Perbanyaklah pada bulan ini dengan empat perkara. Dua perkara dapat mendatangkan keridhaan Rabmu, dan dua perkara lagi, kalian pasti memerlukannya. Dua perkara yang mendatangkan keridhaan Allah adalah, hendaknya kalian membaca kalimat Thayyibah dan Istighfarsebanyak-banyaknya. Dan dua perkara yang kalian pasti memerlukannya, hendaknya kalian memohon kepada-Nya unutk memasuki Jannah dan berlindung kepada-Nya dari Neraka Jahannam.

Dan barang siapa yang member minum kepada orang yang mengerjakan shaum (untuk berbuka), maka Allah akan memberinya minum dari telagaku (Haudh) yang sekali minum saja, maka ia tidak akan merasakan haus lagi sehingga memasuki Jannah.” (Hr. Ibnu Khuzaimah dalam shahihnya), Fadhilah ‘Amal.

Insya Allah kita diberi hidayah dan kekuatan untuk mengamalkan dan menyampaikan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya. Amiin. Fastabiqul khairaat.

Nasihat Nabi Adam a.s

07 July 2013 20:26:03 Dibaca : 102

Nabi Adam a.s., memberikan lima nasihat kepada puteranya Nabi Syits a.s.. Dinasihatkan pula lima nasihat itu kepada generasinya. Lima nasihat itu adalah:

  1. Janganlah kamu berpuas hati dengan dunia. Aku telah berpuas hati dengan Surga yang di dalamnya terdapat kehidupan yang kekal, akan tetapi Allah SWT tidak menyukainya, maka aku telah dikeluarkan dari dalamnya.
  2. Janganlah kamu berbuat sesuatu atas kehendak istrimu. Aku telah menuruti kehendak istriku, yaitu memakan buah khuldi, yang dengan sebab itu aku didurhakai Allah SWT.
  3. Berfikirlah dahulu sebelum kamu berbuat sesuatu. Jika dahulu aku memikirkan tentang akibat perbuatanku, tentu aku tidak akan menyesal di hari kemudian.
  4. Janganlah kamu melakukan sesuatu perbuatan yang kamu merasa ragu atasnya. Ketika aku memakan buah khuldi, aku pun merasa ragu. Namun, karena tidak berhati-hati, maka aku telah menyesal.
  5. Bermusyawaralah mengenai hal-hal yang penting. Jika dahulu aku bermusyawarah dengan para malaikat, tentu aku tidak akan mengalami kesulitan.

Demikianlah lima nasihat Nabi Adam a.s., Insya Allah kita tidak akan salah dalam melangkah jika kita mengambil pelajaran darinya. Amiin Allahumma Amiin.

Islah

06 July 2013 00:33:05 Dibaca : 615

Sesungguhnya kita harus meyakini bahwa

Bukan makanan yang mengenyangkan kita,

Bukan minuman yang menghilangkan dahaga kita,

Bukan karena daun itu sudah kering yang membuatnya terlepas dari tangkainya,

Bukan karena buah itu sudah terlalu masak yang menjadikannya jatuh dari pohon atau tangkainya,

Bukan karena angin yang berhembus yang membuat setiap butir pasir di gurun ataupun di pantai berpindah dari tempatnya semula,

Bukan karena mendungnya awan yang menyebabkan turunnya hujan,

Bukan karena maunya matahari sehingga ia terbit dari ufuk timur dan tenggelam pada ufuk barat,

Bukan karena maunya air sehingga ia befsifat selalu menuju ke daerah yang lebih rendah, meresap melalui celah-celah kecil dan dapat bersesuaian dengan segala jenis wadah;

Bukan karena maunya api sehingga ia bersifat panas dan dapat membakar sesuatu,

Bukan karena maunya angin sehingga ia dapat berhembus ke arah mana saja yang ia suka,

Bukan karena maunya ikan dan segenap makhluk air sehingga mereka hanya bisa hidup di air,

Bukan karena maunya unta dan hewan darat lainnya sehingga mereka hanya bisa hidup di darat,

Bukan karena maunya burung dan hewan udara lainnya sehingga mereka bisa hidup dan terbang bebas di udara,

Bukan karena maunya bumi dari galaxy Bima Sakti sehingga menjadi tempat tinggal mahkluk hidup di alam jagad raya ini,

Bukan karena maunya Surga sehingga menjadi sebaik-baik tempat kembalinya manusia yang beriman,

Bukan karena maunya Bidadari sehingga ia menjadi pelayan-pelayang-Nya yang kejelitaannya tak dapat di jangkau pikiran manusia,

Bukan karena maunya Neraka sehingga menjadi seburuk-buruk tempat kembalinya manusia,

Bukan karena maunya “Su Jarul Aqra” (ular, yang panjangnya seperti selama sebulan perjalanan) sehingga ia diperuntukkan menyiksa manusia di alam kubur,

Bukan karena maunya Malaikat sehingga ia bersifat taat,

Bukan karena maunya Iblis sehingga ia bersifat membangkan dan menyesatkan,

Bukan karena maunya Arsy sehingga ia dijadikan sebagai singgasana-Nya,

Bukan maunya “Sirath” sehingga dijadikan sebagai titian akhir kepada calon ahli surga dan neraka,

Bukan maunya Sayyidina Mustafa Muhammad Rosululloh SAW sehingga Beliau dijadikan sebagai Rosululloh akhir zaman, Nabi yang terakhir, Suri Teladan yang Baik, dan Rahmat bagi seluruh alam; dan

Bukan maunya kita umat akhir zaman yang beriman kepada Muhammad Rosululloh SAW sehingga kita mendapat embanan tugas untuk meneruskan penyampaian risalah Agama kepada saudara-saudara kita dan umat Nabi SAW,

Sungguh, itu semua adalah maunya Allah Azza wa Jalla. Dialah Allah Yang Khaliq, Malik, Raziq dan semua sifat-sifat-Nya yang begitu sempurna dari kecacatan. Ini semua karena Allah SWT menginginkan kita agar selamat perihal kehidupan dunia dan akhirat kita.

Insya Allah kita dapat saling ingat-mengingatkan atas perkara-perkara yang baik dan mencegah dari yang buruk. Amiin Allahumma Amiin.

Think

05 July 2013 21:27:18 Dibaca : 948

Banyak hal yang bisa impikan oleh seseorang. Pemimpin, penemu, pengajar, director, artis, penyanyi, musisi, bos, karyawan, presiden, raja, kaya raya, dan orang-orang besar lainnya yang lahir dari pemimpi.

Berangan atau bermimpi itu mudah, simple, dan pastinyha gratis, tapi kebanyakan orang jarang menggunakan media itu sebagai penyemangat diri mereka dalam menjalani hidup. Pastinya harus ditopang dengan usaha yang tepat dan sungguh-sungguh. Sebagaimana kata pepatah arab yang begitu masyur “Manjadda wa jadda”, siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil. Itulah sebuah seleksi alam bagi segenap insan yang berkompetisi dengan melihat dan menilai hidup bukan hanya untuk di dunia tapi juga untuk akhiratnya. Sebagaimana sabda Rosulullah SAW yang kurang lebih, “Orang yang paling pintar adalah orang yang mempersiapkan kehidupannya setelah mati”. Hal ini menunjukkan bahwa, orang tersebut menegetahui perihal kehidupan akhirat yang selama-lamanya, sehingga perihal-perihal dunia-nya tidak membuat dia lupa dan terlena akan tujuan dan maksud hidupnya. Dengan meneladani sosok manusia sempurna, yang kesempurnaannya diakui oleh Dzat yang menciptakan langit, bumi, jagat raya, dan apa-apa yang ada di muqorrobun seperti surge, neraka, lauhul mahfuz, arsy, malaikat (dengan tugas yang berbeda-beda) dan masih banyak lagi, dia adalah Sayyidina Mustafa Muhammad Rosulullah SWA. Insya Allah kita dapat mengikuti peri hidup atau jalan hidup beliau. Amiin Allahumma Amiiin.

Sebagai mahasiswa, maka belajar dengan sungguh-sungguh; selaku dosen, memberikan ilmu, keterampilan, dan pengetahuan dengan ikhlas; sebagai pemimpin, memimpin dengan bijak dan adil; selaku orang tua, membimbing anaknya, saling menyemangati antar suami dan istri dalam hal kebaikan sembari terselimuti cinta kasih; selaku anak, menjadi anak yang sholeh dan sholeha yang berprestasi; dan untuk semua status social lahiriah dan batiniah belaku dengan rasa takut akan Allah.

“Ya Rahman, Ya Rahiim, terimakasih karena engkau telah meridhoi penulis dan semua orang di akhir zaman ini sebagai umat Nabi Muhammad SAW, ridhoilah kami untuk hidayah-Mu yang teramat luas”. Amiin.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong