Pentingnya Ujian Nasional Dalam Pendidikan

29 March 2017 03:24:45 Dibaca : 1664

Bila kita kembali kepada hakekat pendidikan maka pendidikan pada esensinya juga bertujuan untuk membantu manusia menemukan hakekat kemanusiaannya. Proses humanisasi ini adalah proses pembebasan, yaitu pembebasan manusia dari belunggu struktur sosial, dokrin tertentu dan sebagainya.
Landasan yuridis atau hukum pendidikan yaitu asumsi-asumsi yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi titik tolak dalam rangka praktek pendidikan. Landasan yuridis pendidikan indonesia adalah seperangkat konsep peraturan perundang-undangan yang menjadi titik tolak sistem pendidikan Indonesia, yang menurut UUD 1945 meliputi, UUD RI , Ketetapan MPR, Undang-Undang Peraturan Pemerintah Pengganti UU, Peraturan Pemerintah, Keputusan Presiden, Peraturan Pelaksanaan Lainnya, seperti Peraturan Mentri, Instruksi Mentri, dan lain-lain.
Evaluasi (penilaiian) dalam dunia pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu penilaian internal dan penilaian ekternal. Penilaian internal dilakukan oleh guru, untuk menilai efektivitas proses pembelajaran dan untuk menilai dan memperbaiki tingkat pencapaian dan hasil pembelajaran. Penilaian yang dilakukan oleh guru sering disebut penilaian kelas. Sedangkan penilaina ekternal dilakukan oleh lembaga mandiri, pada umumnya untuk menilai pencapaian hasil pembelajaran dengan menggunakan standar tertentu, untuk memperoleh pengakuan dan bertanggung jawaban secara lebih luas.
Ujian nasional merupakan salah satu penilain ekternal yang dapat digunakan oleh pemerintah untuk mengumpulkan data pencapaian prestasi belajar peserta didik telah mencapai Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) secara nasional. Tanpa Ujian Nasional, kita tidak mungkin membandingkan pencapaian SKL antara sekolah/madrasah secara obyektif, karena penilaian internal yang dilakukan oleh masing-masing satuan pendidikan menggunakan standar yang sangat beragam.
Kebijakan pemerintah tentang Ujian Nasional ini banyak menimbulkan pro dan kontra, baik dalam tataran konsep teori pendidikan, kajian yuridis maupun dalam implementasinya dilapangan. Dalam kesempatannya ini akan membahas pandangan dari segi yuridis tentang Penyelenggaraan Ujian Nasional.
Keikutsertaan pemerintah, pemerintah daerah, dan lembaga mandiri dalam melakukan evaluasi sebagaimana tercantum pada pasal 58 ayat (2) dan pasal 59 ayat (1) UU sisdiknas adalah evaluasi terhadap pengelola, satuan, jalur, jenjang, jenis pendidikan dan program pendidikan. Kalaupun ada kewenangan mengevaluasi peserta didik, tentu yang dimaksud bukanlah terhadap hasil belajar dan kelulusannya, melainkan evaluasi terhadap kondisi peserta didik yang dapat mendukung terlaksananya proses pembelajaran. Seperti rasio peserta didik terhadap didk terhadap guru, pemetaan sosial-ekonomi, kelompok dan antarwilayah/daerah. Dengan begitu, hak mutlak untuk menilai proses pembelajaran dan menentukan kelulusan peserta didiknya tetap menjadi milik pendidik karena secara pedagogis para pendidiklah yang paling atau tentang didiknya.
Kejagalan kedua adalah hilangnya independen pada pasal 73 ayat (3) tentang sifat BSNP. Yang berbunyi “Dalam Menjalankan Tugas Dan Fungsinya BSNP Bersifat Mandiri Dan Profesional”. Pasal inilah yang dijadikan alasan mangapa BNSP tidak sepenuhnya independen, tetapi hanya sebagai pembantu mentri seperti tertera pada pasal 76 ayat (1).
Kejagalan ketiga adalah tentang kelulusan pasal 72 ayat (1) menyebutkan bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah memenuhi empat persyaratan. Pertama, telah menyalesaikan seluruh program pembelajaran. Kedua, memperoleh nilai minimal untuk pelajaran agama, akhlak mulia, kewarganegaraan dan berkepribadian, estetika, jasmani, dan kesehatan. Ketiga dan keempat lulus Ujian Nasional.
Pendidikan dalam hakikatnya adalah proses menemukan identitas sesorang. Proses pendidikan yang benar adalah yang membebaskan seseorang dari berbagai kungkungan, atau penyadaran akan kemampuan sesorang. Meski demikian, pendidikan dapat pula berbentuk sesuatu yang mengikat kebebasan seseorang.

PENTINGNYA EKOLOGI BAGI MAHASISWA BIOLOGI

23 March 2017 13:33:25 Dibaca : 5397

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Ekologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, makhluk hidup dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Peran mahasiswa dalam ekologi ini dapat menambahkan wawasan dan timbul cara ingin tahu bagaimana merawat lingkungan yang ada disekitarnya serta interaksi makhluk hidup baik biotik maupun abiotik lingkungan. Oleh sebab itu, keseimbangan kehidupan yang ada dibumi ini tak terlepas dari peran penting basic ekologi yang tanpa kita sadari berlangsung terus menerus sepanjang waktu. Keadaan ini sungguh mengkhawatirkan bila kita tidak hati-hati dalam menjaga keseimbangan alam.
Berhubungan dengan ekologis dalam kehidupan sehari-hari berlangsung tanpa sepengetahuan kita. Dalam arti merujuk kepada hal-hal yang biasa terjadi seperti pemandangan padang rumput yang indah, sejuk, berumput empuk dan asri itu berubah menjadi padang yang tandus, sesak, dan rusak akibat aktivitas makhluk-makhluk hidup yang ada didalamnya. Salah satu penyebabnya adalah disebabkan oleh jumlah penduduk yang meningkat serta populasi hewan ternak yang bertambah. Akibatnya, lahan semakin sempit dan keseimbangannya berkurang. Oleh karena itu, pentingnya mahasiswa-mahasiswa bilogi dalam masalah ini, karena merekalah yang dapat menerapkan atau mengembangkan pentingnya ekologi pada lingkungan. Dengan cara mereka bisa memperbaiki atau merawat lingkungan dengan baik dan mengajak masyarakat-masyarakat untuk bekerja sama menanggulangi lingkungan sekitar dan merawat atau menempatkan peternakan mereka dengan baik . Sehingga kita beradaptasi dengan lingkungan yang baik juga. Adapun manfaat ekologi bagi manusia dan lingkungan hidup sebagai berikut :
1. Mengenal lebih banyak keanekaragaman hayati
2. Mengenal lebih jauh makhluk hidup
3. Membantu mengetahui dampak terhadap lingkungan
4. Membantu memecahkan masalh pangan
5. Membantu memecahkan masalah pertanian
6. Membantu memecahkan masalah energi
7. Membantu memecahkan masalah kesehatan
8. Membantu proses industri yang lebih maju
9. Mengenal kesetimbangan dalam kehidupan

Mendidik adalah cara untuk mengajak dan memotivasi anak dalam menciptakan hal yang positif. Hal yang paling utama dalam mendidik anak yakni dengan memberikan pengenalan norma dan wawasan sehingga dapat membentuk pribadi yang baik terhadap anak itu sendiri.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan ketika mendidik anak didalam rumah yankni sebagai berikut:
• Mendidik untuk mandiri di usia dini,seperti yang kita ketahui untuk mendidik anak menjadi pribadi yang lebih baik tentunya dimulai sejak usia dini. Karena sikap mandiri dapat ditumbuhkan semenjak anak berusia dini. Proses dalam mendidik anak biasanya dilakukan dengan pengawasan tanpa mengekang atau bahkan melindungi kesalahan yang dia perbuat. Selain itu, kita juga harus bias mendidik mereka untuk tidak boros misalnya ketika memasuki masa sekolahan berikan arahan untuk menggunakan uang jajan secukupnya.
• Mendidik untuk mempunyai rasa ingin tahu yang positif, dalam proses mendidik pada bagian ini kita harus bisa bersabar dengan segala pertanyaan yang diajukan mereka pada kita. Jangan buat dia menjadi bingung dengan penjelasan yang akan anda utarakan, beri tahu intinya dengan pemahaman yang jelas kemudian arahkan ke hal2 yang positif
• Mendidik untuk berpendapat,hal ini dimaksudkan adanya kebebasan terhadap seorang anak dalam mengeluarkan pendapatnya. Memberikan kesempatan kepada anak-anak nantinya dapat menumbuhkan rasa percaya diri mereka dalam bersosialisasi.
• Mendidik anak untuk hidup sederhana,ketika mendidik anak sangat penting mengajari mereka bagaimana hidup dengan keadaan yang sederhana agar nantinya mereka tidak akan menjadi anak yang hanya menyusahkan ke dua orangtuanya. Mendidik mereka dengan kehidupan yang sederhana dapat memicu mereka dalam bekerja keras, disiplin serta menolong sesama dan bias peduli dengan lingkungannya.
• Mendidik anak menjadi teladan yang baik,dalam mendidik anak untuk menjadi teladan yang baik tentunya berawal dari keluarga yang terbaik. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan contoh dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka dapat meniru tindakan yang positif tersebut.
Mengenai penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam proses mendidik anak pastinya tergantung bagaimana tatacara “mendidik” yang dilakukan atau diterapkan oleh orangtua ketika berada didalam rumah.

pelatihan komputer mahasiswa baru 2016

24 August 2016 13:11:16 Dibaca : 496

panduan bagi mahasiswa baru dilingkungan UNG. membahas tentang

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong