Bahasa Indonesia

06 October 2015 08:15:54 Dibaca : 3144

BAB 1
KONSEP DASAR BAHASA INDONESIA

A. Definisi Bahasa dan Fungsi Bahasa
B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
C. Ragam Bahasa Indonesia
D. Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
E. Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia

A. Definisi Bahasa dan fungsi Bahasa

Bahasa adalah alat komunikasi.
Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia,
bukan bunyi yang dihasilkan alat lain.
Oleh sebab itu, bahasa itu manusiawi, artinya hanya
manusia yang mampu menghasilkan bahasa.
Bahasa adalah seperangkat bunyi yang sistematik, artinya:
1. bahasa memiliki seperangkat sistem tertentu yang
dikenal oleh para penuturnya
2. pemakaian bahasa dan kebiasaan berbahasa tidak
diatur oleh lembaga perumus tertentu (aturan
pemakaian dan kebiasaan berbahasa diatur oleh para
penggunanya)

Bahasa itu arbitrer, artinya
1. bahasa disusun secara manasuka sesuai dengan
konvensi para penggunanya
2. arbitrer juga dapat diartikan secara kebetulan, jadi
bahasa lahir secara kebetulan akibat adanya interaksi
komunikasi oleh para penuturnya.
Bahasa itu simbolik,artinya
bahasa merupakan simbol-simbol tertentu yang memiliki
makna bagi para penuturnya.

B. Fungsi Bahasa

1. Fungsi utama bahasa adalah alat komunikasi (fungsi
yang lain adalah sebagai fungsi ekspresif, fungsi estetis,
fungsi informatif, fungsi khayalan/imajiner, dan fungsi
emosional
2. Dalam kegiatan ilmiah bahasa memiliki fungsi utama
sebagai media komunikasi, ekspresif (produktif),
informatif, dan reseptif.

B. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia

Dalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, bahasa
Indonesia memiliki fungsi sebagai:
1. lambang kebanggaan nasional
2. lambang identitas nasional
3. bahasa persatuan berbagai suku bangsa yang memiliki
latar belakang bahasa dan budaya yang berbeda
4. bahasa perhubungan antara berbagai wilayah di
nusantara

Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa
Indonesia memiliki berbagai fungsi:
1. sebagai bahasa resmi negara
2. sebagai bahasa pengantar di dunia pendidikan
3. sebagai bahasa perhubungan dalam hal mewujudkan
kepentingan nasional
4. sebagai bahasa pengembang ilmu pengetahuan
teknologi dan budaya.

C. Ragam Bahasa Indonesia

1. Berdasarkan suasana: ragam bahasa resmi dan ragam
bahasa nonresmi
2. Berdasarkan penggunaan: bahasa yang baik dan
bahasa yang benar
3. Berdasarkan kebakuan: ragam bahasa baku dan
ragam bahasa nonbaku
4. Berdasarkan bidang penggunaan: ragam bahasa
ilmiah dan ragam bahasa nonilmiah
Ciri Ragam Bahasa Ilmiah:
1. Baku
2. Denotatif
3. Berkomunikasi dengan pikiran
4. Kohesif
5. Koheren
6. Mengutamakan kalimat pasif
7. Konsisten
8. Logis
9. Efektif
10. Kuantitatif

D. Bahasa Indonesia yang Baik dan yang Benar

Penggunaan bahasa yang benar adalah penggunaan
bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku.
Kaidah ini meliputi:
1. aspek tata bunyi (fonologi)
2. tata bahasa (kata dan kalimat)
3. kosakata (termasuk istilah)
4. ejaan
5. makna
6. kelogisan.
Penggunaan bahasa yang baik terlihat dari penggunaan
kalimat-kalimat yang efektif, yaitu kalimat-kalimat yang
dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat.
Kriteria penggunaan bahasa yang baik bertalian dengan:
1. topik yang dibicarakan
2. tujuan pembicaraan
3. lawan bicara atau pembaca
4. tempat
5. waktu pembicaraan.
Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, termasuk bahasa
Indonesia ragam ilmiah, sering dijumpai penyimpangan
dari kaidah yang berlaku sehingga mempengaruhi
kejelasan pesan yang disampaikan.
Penyimpangan/kesalahan umum dalam berbahasa
Indonesia dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

1. Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa karena
“membetulkan” bentuk yang sudah benar sehingga menjadi
salah.
Contoh:
utang (betul) menjadi hutang (hiperkorek)
pigura (betul) menjadi figura (hiperkorek)
jadwal (betul) menjadi jadual (hiperkorek)
asas (betul) menjadi azas (hiperkorek)
Ijazah (betul) menjadi ijasah (hiperkorek)
Izin (betul) menjadi ijin (hiperkorek)
zaman (betul) menjadi jaman (hiperkorek)
khawatir (betul) menjadi kuatir (hiperkorek)
2. Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena
kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya tidak
diperlukan.
Pleonasme ada tiga macam
a. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam satu
kelompok kata
terjadi sejak April (benar)
terjadi mulai April (benar)
mulai terjadi sejak April (pleonasme)
b. Bentuk jamak dinyatakan dua kali
kasus-kasus (benar)
kumpulan kasus (benar)
kumpulan kasus-kasus (pleonasme)
tarik-menarik (benar)
saling menarik (benar)
saling tarik-menarik (pleonasme)

c. Penggunaan keterangan yang tidak diperlukan karena
pernyataannya sudah cukup jelas
Contoh:
Teknologi telekomunikasi semakin maju ke depan.

3. Kontaminasi
Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa Inggris
contamination (pencemaran). Dalam ilmu bahasa, kata itu
diterjemahkan dengan ‘kerancuan’. Rancu artinya ‘kacau’
dan kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur bahasa yang tidak
tepat, seperti morfem dan kata.
Morfem-morfem yang salah disusun menimbulkan kata yang
salah bentuk.
Kata yang salah disusun menimbulkan frase yang kacau atau
kalimat yang kacau.
Kontaminasi terjadi karena salah nalar, penggabungan dua
hal yang berbeda sehingga menjadi suatu hal yang tumpang
tindih.
Contoh kontaminasi imbuhan:
(meng+kesamping+kan)→mengesampingkan (benar)
(men+samping+kan) →menyampingkan (benar)

mengenyampingkan
(kontaminasi)

Contoh kontaminasi frase:
Kadang-kadang (benar)
Ada kala(nya) (benar)
Kadang kala (kontaminasi)
Berulang-ulang (benar)
Berkali-kali (benar)
Berulang kali (kontaminasi)
Contoh kontaminasi kalimat:
Sosialisasi program ini dihadiri oleh para pejabat setempat.
(benar)
Dalam sosialisasi program ini, hadir para pejabat setempat.
(benar)
Dalam sosialisasi program ini dihadiri oleh para pejabat
setempat. (kontaminasi)

4. Perombakan Bentuk Pasif

a. Penghilangan awalan di- untuk bentuk pasif yang
seharusnya menggunakan awalan di-
Contoh:
Praktik kerja lapangan ini mahasiswa semester enam
lakukan. (tidak baku)
Praktik kerja lapangan ini dilakukan oleh mahasiswa
semester enam. (baku)
Pustaka itu dirujuk oleh penulis. (tidak baku, jika penulis
orang ke-1)
Pustaka itu penulis rujuk. (baku)

b. Penyisipan kata di antara dua kata dari sebuah frase
terikat
(orang ke-1 dan ke-2 yang diikuti kata kerja dalam
bentuk pasif)
Contoh:
Pustaka itu peneliti akan rujuk. (tidak baku)
Pustaka itu akan peneliti rujuk. (baku)

5. Kesalahan berbahasa yang berhubungan dengan
pemakaian/penghilangan kata depan
Kesalahan pemakaian kata depan dalam berbahasa
Indonesia ada tiga macam:
a. Ketidaktepatan kata depan yang digunakan
Contoh:
Hipotesis daripada penelitian ini terbukti. (tidak tepat)
Hipotesis penelitian ini terbukti.(baku)
b. Pemakaian kata depan yang tidak diperlukan
Contoh:
Dalam penyusunan makalah ini dibantu oleh berbagai
pihak. (tidak baku)
Penyusunan makalah ini dibantu oleh berbagai
pihak. (baku)
c. Penghilangan kata depan yang diperlukan
Contoh:
Data dikumpulkan sesuai kriteria yang sudah
ditentukan. (tidak baku)
Data dikumpulkan sesuai dengan kriteria yang sudah
ditentukan. (baku)

6. Pengaruh bahasa daerah
Pengaruh bahasa daerah yang menimbulkan
kesalahan dalam berbahasa Indonesia ada dua
macam.
a. Pengaruh dalam pembentukan kata, yaitu
pemakaian awalan ke- (yang seharusnya awalan
ter- ) dan penghilangan imbuhan.
Contoh pemakaian awalan ke- :
kepakai, kesusun, keuji (tidak baku)
terpakai, tersusun, teruji (baku)
Contoh penghilangan imbuhan:
Hasil penelitiannya beda dengan hasil penelitian
saya.(tidak baku)
Hasil penelitiannya berbeda dengan hasil penelitian
saya.(baku)
Data itu dipindah ke komputer lain.(tidak baku)
Data itu dipindahkan ke komputer lain. (baku)
b. Pengaruh dalam susunan kalimat, penggunaan
akhiran –nya
Contoh:
Lulusannya IT Telkom sangat diminati.(tidak baku)
Lulusan IT Telkom sangat diminati.(baku)
7. Pengaruh bahasa asing
Pengaruh bahasa asing yang menimbulkan kesalahan
dalam berbahasa Indonesia ialah pemakaian kata
tanya, seperti yang mana, di mana, kepada siapa
dalam kalimat berita.

Contoh:
Instrumen yang mana baru disusun, telah disetujui
pembimbing. (tidak baku)
Instrumen yang baru disusun, telah disetujui pembimbing.
(baku)
Perusahaan seluler di mana penelitian ini dilakukan memiliki
tim pengontrol kualitas yang andal. (tidak baku)
Perusahaan seluler tempat penelitian ini dilakukan memiliki
tim pengontrol kualitas yang andal.(baku)
Latihan:
Pilihlah jawaban yang tepat dari beberapa alternatif
jawaban yang disediakan!
1. Manakah dari kalimat di bawah ini yang memenuhi
kaidah bentuk pasif?
A. Laporan itu mencantumkan perkembangan akademik
mahasiswa.
B. Dalam laporan itu dicantumkan perkembangan
akademik mahasiswa.
C. Dalam laporan itu mencantumkan perkembangan
akademik mahasiswa.
D. Laporan itu dicantumkan perkembangan akademik
mahasiswa
2. Kalimat-kalimat yang tidak tergolong kalimat pleonastis
ialah ….
A. Perencanaan ini dibuat berdasarkan pada saran
konsumen.
B. Keberhasilan suatu proyek sangat tergantung sekali
pada manajemennya.
C. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh ulah para
pengemudi.
D. Pemimpin yang baik selalu memperhatikan tentang
kesejahteraan bawahannya.

3. Hilangnya prefiks me – karena pengaruh struktur
bahasa daerah terdapat dalam kalimat …
1) Karena sering bolos, ia dikeluarkan dari sekolah.
2) Tadi malam saya nonton film cerita lepas.
3) Kita jangan niru-niru kebiasaan bangsa lain yang tidak
cocok dengan budaya kita.
4) Sebelum berangkat kita makan pagi dulu.
4. Penulisan kata depan di atau awalan di- yang salah
terdapat pada kalimat …
1) Jalan Japati sedang diperlebar.
2) Masalah itu sedang di perdebatkan.
3) Masalah kecil itu terlalu dibesar-besarkan.
4) Pertahanan di – Asia Tenggara di lipatgandakan.
5. Kalimat yang rancu dan tidak sesuai dengan kaidah
kebahasaan ialah …
1) Perakitan komputer perangkat-perangkatnya dari luar.
2) Berulangkali saya nasehati, tetapi hingga sekarang ia
tetap keras kepala.
3) Transistor merupakan komponen listrik yang terminal
tiga.
4) Setahu saya dia tidak pernah menerima telegram.

Kategori

  • Masih Kosong