laporan kimia tentang termokimia

16 November 2017 20:55:41 Dibaca : 49946

JUDUL:
Termokimia
TUJUAN
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi.
Perubahan kalor dapat diukur atau dipelajari dengan percobaan yang sederhana.
DASAR TEORI
Termokimia merupakan ilmu yang mempelajari perubahan energi, khususnya perubahan kalor yang menyertai reaksi kimia.Secara operasional termokimia berkaitan dengan pengukuran dan penafsiran perubahan kalor.Perubahan keadaan, dan pembentukan larutan.Jumlah perubahan kalor reaksi sebagai hasil kimia dapat diukur dengan alat yang bernama kalorimeter. Alat ini mengukur perubahan temperatur yang terjadi selama reaksi kimia berlangsung (Basri, 2002 : 52).
Energi yang menyertai reaksi kimia lebih lazim dinyatakan dalam bentuk entalpi, sebab banyak reaksi-reaksi kimia yang dilakukan pada tekanan tetap, bukan pada volume tetap. Suatu besaran yang sangat berguna dalam reaksi kimia adalah perubahan entalpi molar standar, dilambangkan dengan ΔH⁰, yang menyatakan perubahan entalpi, jika satu mol pereaksi diubah menjadi produk pada keadaan standar (Sunarya, 2010 : 136).
Dalam termokimia ada dua yang perlu diperhatikan menyangkut perpindahan energi, yaitu sistem dan lingkungan.Sistem adalah segala sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam mempelajari perubahan energi.Sedangkan lingkungan adalah hal-hal diluar sistem yang membatasi sistem dan dapat mempengaruhi sistem (Hasanudin, 2015).
Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Berdasarkan adanya perpindahan energi dari sistem kelingkungan atau sebaliknya, rekasi termokimia dikelompokkan menjadi reaksi eksoterm dan endoterm.

Reaksi Eksoterm
Rekasi eksoterm adalah reaksi yang membebaskan kalor.Pada reaksi eksoterm, kalor mengalir dari sistem ke lingkungan sehingga entalpi semakin berkurang, artinya entalpi produk (Hp) lebih kecil dari entalpi reaksi (Hr).Oleh karena itu perubahan entalpinya (ΔH) bertanda negatif.
Contoh : N2 (g) + 3H2 (g) 2NH3 (g) ΔH = - 26,78 Kkal
Reaksi eksoterm yang berlangsung menyebabkan kenaikan suhu serta mengeluarkan panas pada proses reaksinya.
Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah reaksi yang menyerap kalor.Pada reaksi endoterm, sistem menyerap energi. Oleh karena itu, entalpi sistem akan bertambah, artinya entalpi produk (Hp) lebih besar dari entalpi reaksi (Hr). Akibatnya, perubahan entalpinya (ΔH) bertanda positif.
Contoh : 2NH3 (g) N2 (g) + 3H2 (g) ΔH = + 26,78 Kkal
Reaksi endoterm yang berlangsung menyebabkan penurunan suhu serta memerlukan panas pada proses reaksinya (Purwanti, 2012).
Entalpi
Kebanyakan percobaan kimia lebih sering dilakukan pada kondisi tekanan konstan dan bukan pada volume tetap, sehingga disukai untuk menghubungkan kalor yang dipindahkan pada tekanan tetap (Oxtoby,2001:201).
Perubahan entalpi standar suatu reaksi dapat digolongkan menurut jenis reaksinya, seperti entalpi pmbentukan standar (ΔHf⁰), entalpi penguraian standar (ΔHd⁰), dan entalpi pembakaran standar (ΔHc⁰).Tapi pada dasarnya.Semua jenis perubahan entalpi standar, kadang-kadang digolongkan sebagai entalpi reaksi (ΔHf⁰). Sebab reaksi pembentukan, penguraian, maupun pembakaran, semua tergolong reaksi kimia (Sunarya,2010:149).

Jenis-jenis perubahan entalpi:
Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHf⁰)
Perubahan entalpi pembentukan standar (ΔHf⁰) menyatakan perubahan energy entalpi pada pembentukan satu mol zat dari unsur-unsurnya pada keadaan standar (Purwanti, 2012).
Perubahan entalpi penguraian standar (ΔHd⁰)
Entalpi penguraian standar menyatakan perubahan entalpi pada satu mol zat atau senyawa menjadi unsure-unsurnya pada keadaan standar (Purwanti,2012).
Perubahan entalpi pembakaran standar (ΔHc⁰)
Entalpi pembakaran standar menyatakan reaksi suatu zat atau suatu senyawa dengan oksigen (Purwanti,2012).

Kalorimeter dan Kapasitas kalor
Alat yang digunakan untuk mengukur kalor yang diserap atau yang dilepaskan dalam reaksi kimia disebut calorimeter. Perubahan kalor yang terjadi dapat dirumuskan sebagai berikut:
Qâ‚Œ m x c x ΔT atau Qâ‚Œ C x ΔT
Keterangan:
Q: kalor (J)
m : massa larutan (g)
c : kalor jenis pelarut ( gr/ml )
C: kapasitas kalor
ΔT: T2-T1 perubahan suhu (Suparmin,2014:51).
Termokimia membahas tentang perubahan energy yang menyertai suatu reaksi kimia yang dimanifestasikan sebagi kalor reaksi (Sunarya,2010:127).
Kajian kalor yang dihasilkan atau dibutuhkan oleh reaksi kimia disebut termokimia.Termokimia merupakan cabang dari termodinamika karena tabung reaksi dan isinya membentuk sistem. Jadi kita dapat mengukur (secara tak langsung, dengan cara mengukur kerja atau kenaikan temperature). Energy yang dihasilkan oleh reaksi sebagai kalor dan bergantung pada kondisinya apakah dengan perubahan energy dalam atau perubahan entalpi. Sebaliknya, jika kita tahu ΔV atau ΔH suatu reaksi, kita dapat memperkirakan jumlah energy yang dihasilkannya sebagai kalor (P.W.Afkins,1996:47).
Persamaan termokimia
Persamaan termokiia adalah persamaan kimia yang sudah setara.Dalam persamaan termokimia harus melibatkan fasa zat-zat yang bereaksi, sebab perubahan entalpi bergantung pada fasa zat.Sebagai contoh, reaksi antara gas hydrogen dengan gas oksigen membentuk air. Jika air yang dihasilkan membentuk/berwujud zat cair akan dilpeaskan sebesar 483,7 kJ, tetapi jika air yang diproduksi berupa uap, kaloryang dilepaskan sebesar 571,1 kJ. Persamaan termokimianya adalah:
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) ΔH= -571,1 kJ
2H2(g) + O2(g) 2H2O(l) ΔH= -483,7 kJ
Perbedaan alor menunjukkan bahwa ketika uap air mengembun menjadi cair melepaskan kalor sebesar selisih ΔH kedua reaksi di atas (Sunarya,2010:137).
Kalor adalah cara perpindahan energi panas dari suatu sistem ke sistem lain atau kelingkungan. Jika tidak ada aliran panas, tidak dapat dikatakan memiliki kalor. Perubahan energi yang terjadi bersifat kekal, artinya tidak ada energi yang hilang selama reaksi berlangsung melainkan berubah benuk dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain. Adanya kekekalan energi ini ditunjukkan oleh selisih penyerapan dan pelepasan energi yang disebut energi internal (Sunarya,2010:127-130).
Kalor reaksi dapat ditentukan dengan percobaan laboratorium atau dengan perhitungan. Dengan perhitungan ada tiga cara, yaitu berdasarkan Hess, data kalor pembentukan standar dan data energi ikatan (Syukri,1999:85).
Penentuan kalor reaksi
Hukum Hess
Hukum Hess menyatakan “kalor yang menyertai suatu reaksi tidak tergantung pada jalan yang ditempuh, tetapi hanya pada kaedaan awal dan akhir (Syukri,1999:86).
Perubahan entalp dan reaksi-reaksi kimia dapat ditentuka secara laboratorium menggunakan alat calorimeter.Namun demikian, banyak reaksi kimia yang ukar, bahkan tidak mungkin diukur secara laboratorium.Contohnya reaksi pembentukan etanol dari unsure-unsurnya. Persamaan kimianya:
C(s) + 2H2(g) + 1/2 O2(g) CH3OH(l)
Berdasarkan sejumlah percobaan yang dilakukan dan sifat-sifat entalpi, Hess mengajukan temuannya yaitu, oleh karena entalpi adalah suatu fungsi keadaan, maka perubahan entalpi yang berlangsung dari keadaan awal ke keadaan akhir tidak bergantung pada jalannya reaksi. Dengan kata lain, perubahan kalor dalam suatu reaksi hanya bergantung pada keadaan awal (pereaksi) dan keadaan akhir (hasil reaksi). Besarnya perubahan kalor selalu tetap walaupun reaksi itu dilangsungkan dalam satu tahap atau sederet tahap.Prinsip ini dikenal sebagai Hukum Hess.
Kalor pembentukan standar
Suatu senyawa dapat dibuat langsung dari unsure-unsurnya.Kalornya disebut kalor pembentukan standar dan dapat ditentukan dengan percobaan.Kalor ini merupakan entalpi senyawa dan unsur-unsur pembentuknya. Jika kita misalkan kalor pembentukan unsure tersebut nol, maka kita dapat mengetahui kalor pembentukan relativ senyawa yang terbentuk (Sunarya,2010:138).

Energi ikatan
Kalor reaksi juga dapat diperkirakan dari data energy ikatan pereaksi dan hail reaksi. Energi ikatan adalah energi rata-rata yang diperlukan untuk menentukan ikatan antara dua atom dalam senyawa.Oleh sebab itu, kalor reaksi (ΔH) adalah perubahan energi yang dibutuhkan dengan yang dilepaskan.ΔHâ‚Œ Energi pengatoman pereaksi-Energi pengatoman produk.
Energi pengatoman unsur adalah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan antara atom-atom dalam unsur sehingga menjadi atom-atom bebas (Syukri,1999:93).
Menurut Hukum termodinamika perubahan energy yang menyertai wujud dinyatakan dalam rumus: ΔE: Q-W. dengan Qâ‚Œ kalor yang diserap oleh sistem, Wâ‚Œ kerja yang dilakukan oleh sistem, kebanyakan reaksi kimia berlangsung pada tekanan tetap kerja dirumuskan dengan persamaan: Wâ‚ŒP X ΔV dengan Pâ‚Œ tekanan gas, ΔVâ‚Œ perubahan volume untuk sistem gas oleh karena pada tekanan tetap. ΔEâ‚Œ Q-P x ΔV. Bila ΔVâ‚Œ0, maka ΔEâ‚Œ Q kuantitas kalor yang diserap pada tekanan tetap disebut entalpi (Epinur,dkk,2011:36).

Alat dan Bahan
Alat
No Nama alat Kategori Gambar Fungsi
1 Kalorimeter
1
Untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat dalam reaksi kimia
2 Gelas Ukur 1
Untuk mengukur volume suatu larutan yang berwarna maupun tidak.
3 Termometer 1
Untuk mengukur suhu.
4 Penangas 2
Berfungsi untuk memanaskan air
5 Pipet Tetes 1
Untuk mengambil larutan atau cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas.
6 Gelas Kimia 1
Sebagai tempat atau wadah menampung atau menyimpan larutan

Bahan
No Nama bahan Kategori Sifat fisik Sifat kimia
1 H2O Umum Titik didih 100⁰C
Titik beku 0⁰C
Tidak berwarna dan tidak berbau. Pelarut yang baik untuk berbgai macam zat
Tidak terbakar
Tidak beracun
2 Etanol Khusus titik didih 102⁰C
titik lebur 169⁰C
tidak berwarna dapat digunakan sebagai bahan bakar
dapat menjadi minuman beracun
larut dalam air


Prosedur Kerja
Menentukan tetapan kalorimeter

memasukkan ke dalam memanaskan ke dalam
kalorimeter gelas kimia ±10⁰ diatas
mencatat temperatur suhu kamar.
mencatattemperatur

mencampur air panas ke dalam kalorimeter
mengaduk/mengocok
mengamati temperaturnya selama 10 menit dalam selang waktu 1 menit

Menentukan kalor pelarutan Etanol dalam Air

memasukkan ke dalam memasukkan ke dalam
kalorimeter kalorimeter
mengukur temperatur air
selama 2 menit dengan
selang waktu ½menit

mengocok campuran dalam kalorimeter
mengamati temperaturnya selama 4 menit
dalam selang waktu ½ menit

memasukkan ke dalam memasukkan ke dalam
kalorimeter kaloimeter
mencatattemperatur
selama 2 menit dengan
selang waktu ½ menit

mengocok campuran dalam kalorimeter
mengamati temperaturnya selama 4 menit
dalam selang waktu ½ menit

memasukkan ke dalam memasukkan ke dalam
kalorimeter kaloimeter
mencatat temperatur
selama 2 menit dengan
selang waktu ½ menit

mengocok campuran dalam kalorimeter
mengamati temperaturnya selama 4 menit
dalam selang waktu ½ menit

Hasil Pengamatan
Penentuan tetapan kalorimeter
Dik : Va1 = volume air dingin = 20 ml ρ air = 1 gr/ml
Va2 = volume air panas = 20 ml S air = 4,2 J/gr. K
T air panas = 39⁰C = 312 K
Tair dingin = 29⁰C K
Tabel suhu campuran air
t (menit) T (K)
t1 306
t2 307
t3 307
t4 306
t5 305
t6 304
t7 304
t8 304
t9 305
t10 305

Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air
Dik : Vair = 18 ml
Vetanol = 29 ml
Tetanol = 29⁰C = 302 K
Tabel suhu air
t (menit) T (K)
½ 303
1 303
1½ 303
2 303

Tabel suhu campuran
t (menit) T (K)
1 305
2 305
3 304
4 304
5 304
6 305
7 305
8 305

Dik : Vair = 27 ml
Vetanol = 19,3 ml
Tetanol = 29⁰C = 302 K
Tabel suhu air
t (menit) T (K)
½ 302
1 303
1½ 303
2 303
Tabel suhu campuran
t (menit) T (K)
1 306
2 307
3 307
4 306
5 306
6 306
7 306
8 306
Dik : Vair = 36 ml
Vetanol = 14,5 ml
Tetanol = 29⁰C = 302 K
Tabel suhu air
t (menit) T (K)
½ 302
1 302
1½ 302
2 302

Tabel suhu campuran
t (menit) T (K)
1 304
2 304
3 304
4 305
5 305
6 306
7 305
8 304


Perhitungan
Penentuan tetapan kalorimeter
Dik : V1 = Vair dingin = 20 mL
V2 = Vair panas = 20 mL
T1 = Tair dingin = 29⁰C = 29 + 273 = 302⁰K
T2 = Tair panas = 39⁰C = 39 + 273 = 312⁰K
ρair= massa jenis air = 1 gr/mL
Sair = kalor jenis = 4.2 J/gr.k
Tabel suhu campuran air
t (menit) T (K)
t1 306
t2 307
t3 307
t4 306
t5 305
t6 304
t7 304
t8 304
t9 305
t10 305

Menghitung massa air dingin
Ma1 = Va1 x ρair
= 20 mL x 1 gr/mL
= 20 gr
Menghitung massa air panas
Ma2 = Va2 x ρair
= 20 mL x 1 gr/mL
= 20 gr

Menghitung suhu campuran
Tcamp = ΣT = (306+307+307+306+305+304+304+304+305+305)/10
=3053/10
= 305,3K
Menghitung perubahan suhu air dingin
ΔT1 = Tcamp - Tair
= 305,3– 302
= 3,3 K
Menghitung perubahan suhu air panas
ΔT2 = Tair2 - Tcamp
= 312 – 305,3
= 6,7 K
Menghitung kalor yang diserap air dingin (Q1)
Q1 = Ma1 x S x ΔT1
= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 3,3 K
= 277,2 J
Menghitung kalor yang diserap airpanas (Q2)
Q2= Ma2 x S x ΔT2
= 20 gr x 4.2 J/gr.k x 6,2 K
= 562,8 J
Menghitung kalor yang diterima calorimeter (Q3)
Q3 = Q2 - Q1
= 562,8 J – 277,2 J
= 285,6 J
Menghitung tetapan kalor
K=Q3/ΔT
= Q3/( ∆T2-∆T1)= (285,6 J)/(6,7-3,3) = (285,6 J)/3,4 = 84 J/K

Penentuan kalor penetralan etanol dan air
Untuk campuran air 18 mL dengan etanol 29 mL
Dik : Vair = 18 mL Tair = 303 K
Vetanol = 29 mL Tetanol = 302 K
ρair = 1 gr/mL
ρetanol = 0.789 gr/mL
Setanol = 1.92 J/gr.k
Dit : Entalpi Pelarutan (ΔH1)
Penye :
Menghitung massa air
Mair = Vair x ρair
= 18 mL x 1 gr/mL
= 18 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanolx ρetanol
= 29 mL x0.789 gr/mL
= 22,881 gr
Menghitung suhu campuran
t (menit) T (K)
1 305
2 305
3 304
4 304
5 304
6 305
7 305
8 305

Tcamp = ΣT = ( 305+305+304+304+304+305+305+058)/8
= ( 2437)/8
= 304 K
Kalor yang diserap air (Qa)
ΔT1 = Tcamp - Tair
= 304 K – 303 K
= 1 K
Qa = Ma1 x S x ΔT1
= 18 gr x 4.2 J/gr.k x 1 K
= 75,6 J
Kalor yang diserap etanol (Qc)
ΔT2= Tcamp - Tair
= 304 K – 302 K
= 2 K
Qc= Metanolx S x ΔT2
= 22,8 gr x 1.92 J/gr.k x 2 K
= 87,552 J
Kalor yang diserap kalorimeter (Qk)
Qk = K x ΔT2 → k : 84 J/K
= 84 J/K x 2 K
= 168 J
Kalor yang dihasilkan pada larutan (Ql)
Ql = Qair + Qetanol + Qk
= 75,6 J + 87,552 J + 168 J
= 331 J
Entalpi pelarut (ΔH1)
ΔH1 = ( Q1)/(29/58)
= ( 331)/0,5
= 662 Joule
Untuk campuran air 27 ml dengan etanol 19,3 ml
Dik : Vair= 27 mL Setanol = 1.92 J/gr.k
Vetanol = 19,3 mL Sair = 4,2 J/gr.k
ρair = 1 gr/mL Tair = 303 k
ρetanol = 0.789 gr/mL Tetanol = 302 k
Dit : Entalpi perubahan (ΔH) ?
Penye :
Menghitung massa air
Mair = Vair x ρetanol
= 27 mL x 1 gr/mL
= 27 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanol x ρetanol
= 19,3 mL x 0,789 gr/mL
= 15,23 gr
Menghitung suhu campuran
t (menit) T (k)
1 306
2 307
3 307
4 306
5 306
6 306
7 306
8 306

Tcamp = ΣT = (306 +307+307+306+306+306+306+306)/8
= 2450/8
= 306 K
Kalor yang diserap air (Qa)
ΔT1 = Tcamp - Tair
= 306 – 303
= 3 K
Qa = Mair x Sair x ΔT1
= 27 mL x 4,2 J/gr.K x 3
= 340 J
Kalor yang diserap etanol (Qc)
ΔT2 = Tcamp - Tair
= 306 – 302
= 4 K
Qc = Metanol x S x ΔT2
= 15,23 gr x 1,92 J/gr.K x 4
= 116 J
Kalor yang diserap calorimeter (Qk)
Qk = K x ΔT2
= 84 x 4
= 336 J
Kalor yang diserap pada larutan tugas (QL)
QL = Qair + Qmetanol + Qk
= 340 + 116 + 336
= 792 J
Entalpi pelarutan tugas (ΔH2)
ΔH2 =Ql/(29/58)=792/0,5= 1584 J/mol

Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14,5 mL
Dik : Vair = 36 mL
Vetanol = 14,5 mL
Tair = 302 K
Tetanol = 302 K
ρair = 1 gr/mL
ρetanol = 0,789 gr/mL
Sair = 4,2 J/gr.K
Setanol = 1,92 J/gr.K
Dit : Entalpi perubahan (ΔH2)
Penye :
Menghitung massa air
Mair = Vair x ρair
= 36 mL x 1 gr/mL
= 36 gr
Menghitung massa etanol
Metanol = Vetanol x ρetanol
= 14,5 mL x 0,789 gr/mL
= 11,44 gr
Menghitung suhu campuran
t(menit) T (k)
1 304
2 304
3 304
4 305
5 305
6 306
7 305
8 304

Tcamp = ΣT = (304 +304+304+305+305+306+305+304)/8
= 2441/8
= 306 K
Kalor yang diserap air (Qa)
ΔT1 = Tcamp – Tair
= 306 – 302
= 4 K
Qa = Mair x Sair x ΔT1
= 36 mL x 4,2 J/gr.K x 4
= 604,8 J
Kalor yang diserap etanol (Qc)
ΔT2 = Tcamp - Tair
= 306 – 302
= 4 K
Qc = Metanol x Setanol x ΔT2
= 11,44 gr x 1,92 J/gr.K x 4
= 87,85 J
Kalor yang diserap kalorimeter (Qk)
Qk = K x ΔT2
= 84 x 4
= 336 J
Kalor yang diserap pada larutan tugas (QL)
QL = Qair + Qetanol + Qk
= 604,8 + 87,85 + 336
= 1028,65 J
Entalpi pelarutan (ΔH3)
ΔH3 = Ql/(29/58) =1028,65/0,5 = 2057,3 J/mol
Untuk mencari perbandingan mol air dan mol etanol dalam setiap campuran :
Untuk campuran air 18 mL dengan etanol 29 mL
Perubahan suhu mula – mula (ΔTm1)
ΔTm1=((T air + T etanol))/2= ((302+303))/2= 302,5 K
Perubahan suhu akhir
ΔTa1 = Tcamp – ΔTm1
= 304 – 302,5
= 1,5 K
Mol air =(gr air)/(Mr air)= (ρ air x V air)/(Mr air)= (1 x 18)/18= 1 mol
Mol etanol =(gr etanol)/(Mr etanol)= (ρ etanol x V etanol)/(Mr etanol)= (0,789 x 29)/46= 0,5 mol
Perbandingan mol air dengan mol etanol
Mol air : Mol etanol
1 : 0,5
2
Untuk campuran air 27 mL dengan etanol 19,3 mL
Perubahan suhu mula – mula (ΔTm2)
ΔTm2=((T air + T etanol))/2= ((302+303))/2= 302,5 K
Perubahan suhu akhir (ΔTa2)
ΔTa2 = Tcamp – ΔTm2
= 306 – 302,5
= 3,5 K
Mol air =(gr air)/(Mr air)= (ρ air x V air)/(Mr air)= (1 x 27)/18= 1,5 mol
Mol etanol =(gr etanol)/(Mr etanol)= (ρ etanol x V etanol)/(Mr etanol)= (0,789 x 19,3)/46= 0,33 mol
Perbandingan mol air dengan mol etanol
Mol air : Mol etanol
1 : 0,33
4,5
Untuk campuran air 36 mL dengan etanol 14,5 mL
Perubahan suhu mula – mula (ΔTm3)
ΔTm3=((T air + T etanol))/2= ((302+302))/2= 302 K
Perubahan suhu akhir (ΔTa3)
ΔTa3 = Tcamp – ΔTm3
= 306 – 302
= 4 K
Mol air =(gr air)/(Mr air)= (ρ air x V air)/(Mr air)= (1 x 36)/18= 2 mol
Mol etanol =(gr etanol)/(Mr etanol)= (ρ etanol x V etanol)/(Mr etanol)= (0,789 x 14,5)/46= 0,25 mol
Perbandingan mol air dengan mol etanol
Mol air : Mol etanol
2 : 0,25
8
No Volume (mL) Massa (gr) ΔTm ΔTa ΔT ΔTï‚°/mol (mol air)/(mol etanol)
air etanol air etanol
1 18 29 18 22,8 302,5 1,5 -301 662 2
2 27 19,3 27 15,2 302,5 3,5 -299 1584 4,5
3 36 14,5 36 11,4 302 4 -298 2057,3 8

Kurva hubungan ΔH dengan mol air/mol etanol

Pembahasan
Termokimia merupakan pengetahuan dasar yang perlu diperoleh dari reaksi-reaksi. Termokimia adalah ilmu yang mengkaji tentang efek panas yang terjadi baik pada proses fisika maupun dalam dalam reaksi kimia. Jumlah perubahan kalor sebagai hasil reaksi kimia dapat diukur dalam satu kalorimeter (yang di ukur temperatur).Termokimia yang diamati pada praktikum ini yaitu penentuan tetapan calorimeter dan penentuan kalor pelarutan etanol dalam air.
Penentuan tetapan kalorimeter
Tetapan kalorimeter adalah jumlah yang diserap kalorimeter untuk menaikkan suhunya sebesar satu derajat.Percobaan ini bertujuan untuk menentukan harga tetapan kalorimeter.Perlakuan yang diberikan yaitu mencampurkan air dingin sebanyak 20 ml yang memiliki suhu 29⁰C dengan air panas sebanyak 20 ml yang bersuhu 39⁰C ke dalam kalorimeter, kemudian mengaduk dan mengamati perubahan suhunya selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit.
Setelah dilakukan pencampuran, dpaat diamati dengan termometer, terjadi perubahan suhu karena suhu campuran tidak konstn.Perubahan suhu terjadi karena adanya pelepasan dan penyerapan kalor.Air panas melepaskan sebagian kalornya dan air dingin menyerap kalor. Pada proses ini tdak terjadi reaksi kimia tetapi proses fisik, yaitu perubahan suhu. Kalor yang diserap air dingin dan air panas dapat dihitung apabila diketahui perubahan suhu air dingin dan air pana. Kenaikan temperatur air dingin dapat dihitung dengan mengurangkan suhu campuran dan suhu awal air dingin sehingga diperoleh 3,3 K. Sedangkan penurunan suhu air panas dapat dihitung dengan mengurangkan suhu awal air panas dengan suhu campuran sehingga menghasilkan 6,7 K.
Jika kalorimeter tidak menyerap kalor dari campuran air, maka kalor yang diberikan oleh air panas sama dengan kalor yang diserap air dingin. Tetapi, karena kalorimeter juga ikut menyerap kalor, maka kalor yang diserap oleh kalorimeter adalah selisih antara kalor yang diberikan oleh air panas dengan kalor yang diserap air dingin. (Q3 = Q2-Q1). Harga tetapan kalorimeter diperoleh dengan cara membagi jumlah kalor yang diserap kalorimeter (Q3) dengan penghantaran perubahan suhu pada kalorimeter. Sehingga, diperoleh tetapan kalorimeter sebesar 84 J/K.
Penentuan kalor pelarutan etanol dalam air
Pada percobaan ini, tujuannya yaitu menentukan kalor pelarutan etanol dalam air. Jika dilarutkan dalam air, maka akan dilepaskan sejumlah kalor. Besarnya perubahan kalor yang dilepaskan bergantung pada konsentrasi awal dan konsentrasi akhir larutan yang dibentuk. Secara teoritis, perubahan kalor terbesar maksimum terjadi jika etanol dilarutkan dalam volume air yang terhingga. Kalor ini disebut kalor pelarutan atau entalpi pelarutan.
Percobaan ini dilakukan sebanyak tiga kali dengan volume air dan volume etanol yang berbeda-beda, tetapi diberikan perlakuan yang sama. Percobaan pertama dilakukan dengan menggunakan air sebanyak 18 ml dan etanol sebanyak 29 ml. Mula-mula air sebanyak 18 ml dimasukkan kedalam kalorimeter dan mengukur temperaturnya selama dua menit dengan selang waktu ½ menit.Setelah itu mengamati perubahan suhu yang terjadi selama 4 menit dengan selang waktu ½ menit.
Untuk percobaan kedua (menggunakan air 27 ml dan etanol 19,3 ml) dan ketiga (menggunakan air 36 ml dan etanol 14,5 ml), mengulangi langkah seperti pada percobaan pertama. Hasil yang diperoleh yaitu suhu campuran pada percobaan pertama sebesar 304 K, pada percobaan kedua sebesar 306 K, dan pada percobaan ketiga sebesar 306 K. Setelah mengetahui suhu campuran, maka kita dapat mengetahui ΔH pelarutannya. Dari grafik dapat dilihat bahwa jika perbandingan mol air dengan mol etanol semakin besar, maka ΔH pelarutannya semakin besar.Jadi, perubahan kalor terjadi saat etanol dilarutkan dalam volume air yang tertinggi.

Kesimpulan
Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa :
Setiap reaksi kimia selalu disertai dengan perubahan energi yang ditandai dengan perubahan suhu. Perubahan energi yang terjadi dapat berupa melepas kalor ataupun menyerap kalor. Berdasarkan pengamatan, benda yang memiliki suhu lebih tinggi akan melepas kalor sedangkan benda yang memiliki suhu lebih rendah akan menyerap kalor.
Perubahan kalor dapat diukur dan diamati melalui percobaan yang sederhana, salah satunya dengan meggunakan kalorimeter. Berdasarkan percobaan sederhana dengan menggunakan kalorimeter, dapat ditentukan bahwa perubahan kalor pelartan etanol dalam air menjadi semakin besar apabila perbandingan antara mol air dengan mol etanol lebih besar.

 

sejarah perkembangan atom

16 November 2017 20:06:28 Dibaca : 3781


Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya
AMALHANAJA 4 MARET 2014 22 KOMENTAR

Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya

Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara berkala dalam bentuk periode dan golongan berdasarkan kemiripan sifat-sifat unsurnya.

Robert Boyle adalah orang pertama yang memberikan tentang definisi bahwa unsur adalah suatu zat yang tidak dapat lagi dibagi-bagi menjadi dua zat atau lebih dengan cara kimia. Sejak itu orang dapat menyimpulkan bahwa unsur-unsur mempunyai sifat yang jelas dan ada kemiripan diantara sifat-sifat unsur itu.
1. Pengelompokkan Unsur Menurut Antoine Lavoisier

Setelah Boyle memberi penjelasan tentang konsep unsur, Lavoiser pada tahun 1769 menerbitkan suatu daftar unsur-unsur. Lavoiser membagi unsur-unsur dalam unsur logam dan non logam. Pada waktu itu baru dikenal kurang lebih 33 unsur. Pengelompokan ini merupakan metode paling sederhana , dilakukan. Pengelompokan ini masih sangat sederhana karena antara unsur – unsur logam sendiri masih banyak perbedaan.
Perbedaan Logam dan Non Logam
Logam Non Logam
1. Berwujud padat pada suhu kamar (250), kecuali raksa (Hg)
2. Mengkilap jika digosok
3. Merupakan konduktor yang baik
4. Dapat ditempa atau direnggangkan
5. Penghantar panas yang baik 1. Ada yang berupa zat padat, cair, atau gas pada suhu kamar
2. Tidak mengkilap jika digosok, kecuali intan (karbon)
3. Bukan konduktor yang baik
4. Umumnya rapuh, terutama yang berwujud padat
5. Bukan penghantar panas yang baik
Ternyata, selain unsur logam dan non-logam, masih ditemukan beberapa unsur yang memiliki sifat logam dan non-logam (unsur metaloid), misalnya unsur silikon, antimon, dan arsen. Jadi, penggolongan unsur menjadi unsur logam dan non-logam masih memiliki kelemahan.
KELEBIHAN & KEKURANGAN Unsur Menurut Antoine Lavoisier
(+) KELEBIHAN :
• Sudah Mengelompokkan 33 unsur berdasarkan sifat kima, sehingga bisa dijadikan referensi bagi ilmuwan setelahnya
(-) KELEMAHAN :
• Pengelompokannya masih terlalu umum
2. Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner

Dobereiner adalah orang pertama menemukan hubungan antara sifat unsur dengan massa atom relatifnya. Unsu-unsur dikelompokkan berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya. Setiap kelompok terdiri atas tiga unsur, sehingga disebut triade. Di dalam triade, unsur ke-2 mempunyai sifat-sifat yang berada di antara unsur ke-1 dan ke-3 dan memiliki massa atom sama dengan massa rata-rata unsur ke-1 dan ke-3.
Jenis Triade :
• Triade Litium(Li), Natrium(Na), Kalium(k)
• Triade Kalsium(Ca), Stronsium(Sr), Barium(Br)
• Triade Klor(Cl), Brom(Br), Iodium(I)
Tabel pengelompokan unsur-unsur menurut Triade Dobereiner

KELEBIHAN & KEKURANGAN Pengelompokkan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
(+) KELEBIHAN :
+ Keteraturan setiap unsur yang sifatnya mirip massa atom (Ar) unsur yang kedua (Tengah) merupakan massa atom rata -rata di massa atom unsur pertama dan ketiga
(-) KEKURANGAN
– Kurang efisien karena ada beberapa unsur lain yang tidak termasuk dalam kelompok Triade padahal sifatnya sama dengan unsur di dalam kelompok triade tersebut.
3. Pengelompokan Unsur Menurut John Newlands

Triade Debereiner mendorong John Alexander Reina Newlands untuk melanjutkan upaya pengelompokan unsur-unsur berdasarkan kenaikan massa atom dan keterkaitannya dengan sifat unsur.
Menurut Newlands, jika unsur-unsur diurutkan letaknya sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya, maka sifat unsur akan terulang pada tiap unsur kedelapan. Keteraturan ini sesuai dengan pengulangan not lagu (oktaf) sehingga disebut Hukum Oktaf (law of octaves). Tabel berikut menunjukkan pengelompokan unsur berdasarkan hukum Oktaf Newlands.

(-)KELEMAHAN :
– dalam kenyataanya mesih di ketemukan beberapa oktaf yang isinya lebih dari delapan unsur. Dan penggolonganya ini tidak cocok untuk unsur yang massa atomnya sangat besar.
4. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Mendeleev

Dmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode.
Tabel pengelompokan menurut Mendeleev

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN:
(+) KELEBIHAN :
+ Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-
unsur yang belum ditemukan.
+ meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.
(-) KELEMAHAN :
– Masih terdapat unsur – unsur yang massanya lebih besar letaknya di depan unsur yang massanya lebih kecil.
– Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
– Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
5. Pengelompokkan Unsur Menurut Henry Moseley

Tabel periodik Mendeleev dikemukakan sebelum penemuan struktur atom, yaitu partikel-partikel penyusun atom. Partikel penyusun inti atom yaitu proton dan neutron, sedangkan elektron mengitari inti atom. Setelah partikel-partikel penyusun atom ditemukan, ternyata ada beberapa unsur yang mempunyai jumlah partikel proton atau elektron sama, tetapi jumlah neutron berbeda. Unsur tersebut dikenal sebagai isotop. Jadi, terdapat atom yang mempunyai jumlah proton dan sifat kimia sama, tetapi massanya berbeda karena massa proton dan neutron menentukan massa atom.
Dengan demikian, sifat kimia tidak ditentukan oleh massa atom, tetapi ditentukan oleh jumlah proton dalam atom tersebut. Jumlah proton menyatakan nomor atom. Dengan demikian sifat-sifat unsur ditentukan oleh nomor atom. Keperiodikan sifat fisika dan kimia unsur disusun berdasarkan nomor atomnya. Pernyataan tersebut disimpulkan berdasarkan hasil percobaan Henry Moseley pada tahun 1913. Menurut Moseley, sifat-sifat kimia unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur diurutkan berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat unsur akan berulang secara periodik.

Susunan periodik yang disusun oleh Moseley akhirnya berkembang lebih baik sampai didapatkan bentuk yang sekarang ini dengan mengikuti hukum periodik bahwabila unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atom, maka sifat unsur akan berulang secara periodik.
Sistem periodik modern dikenal juga sebagai sistem periodik bentuk panjang, terdapat lajur mendatar yang disebut periode dan lajur tegak yang disebut golongan.
Dalam sistem periodik modern terdapat 7 pediode, yaitu:
• Periode 1 : terdiri atas 2 unsur
• Periode 2 : terdiri atas 8 unsur
• Periode 3 : terdiri atas 8 unsur
• Periode 4 : terdiri atas 18 unsur
• Periode 5 : terdiri atas 18 unsur
• Periode 6 : terdiri atas 32 unsur, yaitu 18 unsur seperti periode 4 atau 5, dan 14 unsur lagi merupakan deret lantanida
• Periode 7 : merupakan periode unsur yang belum lengkap. Pada periode ini terdapat deret aktinida
Penamaan khusus untuk beberapa golongan adalah :

Golongan I A disebut golongan Alkali, kecuali H
Golongan II A disebut golongan Alkali tanah
Golongan VII A disebut golongan Halogen
Golongan VIII A disebut golongan Gas Mulia
Golongan I B sampai Golongan VIII B disebut Golongan Transisi
Golongan III A sampai dengan golongan VI A diberi nama sesuai unsur yang ada pada golongan tersebut
Contoh :

Golongan III A diberi nama golongan Aluminium.
Golongan IV A diberi nama golongan Karbon Silikon.
Golongan V A diberi nama golongan Nitrogen Fosfor.
Golongan VI A diber nama golongan Oksigen Belerang.
Demikian artikel Sejarah Perkembangan Sistem Periodik Unsur (SPU) Dan Penjelasannya, jika ada pertanyaan silahkan berkomentar
Perubahan sifat Sistem Periodik Unsur

Beberapa perubahan sifat unsur secara teratur tersebut yaitu :

Logam dan non logam

Unsur secara garis besar dikelompokkan menjadi 2 yaitu unsur logam dan unsur non logam. Unsur logam umumnya memiliki sifat yang bisa menghantarkan listrik dengan baik, warna mengkilap , keras. Unsur non logam umumnya memiliki sifat tidak bisa menghantarkan listrik, serta titik didih dan lelehnya rendah. Umumnya, di alam unsur logam Lebih banyak kelimpahannya daripada unsur non logam.

Pada sistem periodik, unsur logam terletak pada sebelah kiri dan unsur non logam terletak pada sebelah kanan. Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat kelogamannya berkurang atau makin bersifat non logam. Sedangkan dalam satu golongan dari atas ke bawah sifat kelogamannya semakin besar. Diantara unsur logam dan non logam terdapat unsur semi logam atau disebu juga metaloid, yakni unsur non logam yang memiliki sifat kelogaman namun secara terbatas.

Titik leleh dan titik didih

(baca juga artikel suhu air mendidih ternyata tergantung tempat yaa )

Titik didih dan leleh termasuk sifat fisik yang memilikii sifat keperiodikkan. Kecendrungan atau tren perubahan titik didih dan leleh pada sistem periodik ialah sebagai berikut:

Unsur logam pada suatu golongan dari atas menuju bawah, titik didih dan leleh akan semakin rendah, sedangkan untuk unsur non logam akan semakin tinggi.
Unsur pada satu periode dari kiri menuju kanan, titik leleh naik hingga maksimum pada golongan IVA lalu turun secara teratur, sedangkan titik didih naik terus hingga maksimum pada golongan IIIA lalu turun dengan teratur.
Jari-jari atom

Jari-jari atom ialah jarak dari pusat atom (inti atom) hingga kulit luar yang ditempati elektron. Panjang atau pendeknya jari-jari atom bisa diketahui oleh 2 faktor yaitu jumlah kulit elektron dan muatan inti atom.

Ada kecendrungan jari-jari atom pada satu periode dari kiri ke kanan akan semakin pendek sedangkan jari-jari atom unsur segolongan dari atas ke bawah akan semakin panjang. Kecendrungan tersebut disebabkan oleh adanya garik tarik inti atom terhadap elektron serta jumlah kulit elektron.Pada suatu periode dari kiri ke kanan muatan inti akan bertambah sedangkan jumlah kulit elektron tetap. Oleh karena itu gaya tarik inti tehadap elektron terluar semakin kuat hingga menyebabkan jarak elektron yang terluar dengan inti makin dekat.Pada golongan, semakin ke bawah jumlah kulit makin banyak. Meski dalam hal ini jumlah muatan inti makin banyak, tapi pengaruh bertambahnya jumlah kulit lebih besar daripada pengaruh muatan inti. Oleh karena itu, jarak elektron kulit terluar terhadap inti akan semakin jauh.
Kesimpulan Kecenderungan
1. Jari Jari Atom

2. Potensi Ionisasi

3. Afinitas Elektron

4. Keasaman

5. Kereaktifan

6. Kelogaman

7. Keelektronegatifan

 

hak dan kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tua

12 November 2017 22:11:20 Dibaca : 1278

15 Kewajiban Anak Laki-Laki Terhadap Ibunya Setelah Menikah
Segala hal dalam islam telah diatur dengan jelas. Baik itu tentang kewajiban orang tua terhadap anak yang sudah menikah, hak anak terhadap orang tua, dan perintah agar anak berbakti kepada orang tua hingga akhir hayatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24 yang artinya:
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” (QS.Al-Isra : 23)
Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai anak wajib berbuat baik kepada orang tua, seperti layaknya orang tua yang menyayangi dan memenuhi hak-hak anaknya selagi masih kecil. Namun demikian, bagi anak perempuan setelah menikah maka haknya akan beralih kepada suaminya. Berbeda dengan anak laki-laki. Kewajiban anak laki-laki terhadap orang tuanya (khususnya ibu) akan terus berlanjut walau dia telah memiliki istri. Anak laki-laki masih harus mengabdi kepada ibunya. Nah, dibawah ini beberapa kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah.
1. Berbakti pada ibunya
“Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka”. (Q.S Maryam:14)

Seorang laki-laki yang telah menikah seringkali mengesampingkan bahkan melupakan ibunya hanya karena ia sudah memiliki istri cantik. Naudzubillah. Janganlah berbuat seperti demikian. Sebab kewajiban anak laki-laki untuk berbakti kepada ibunya tetap berjalan meskipun ia telah menikah. Anak laki-laki harus memperhatikan ibunya, memenuhi kebutuhannya dan tentu saja menjalankan apa yang disuruh ibunya (selama itu sesuai syariat agama dan tidak menyimpang).

2. Menyayangi dengan sepenuh hati
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’:24)

Perjuangan seorang ibu untuk membesarkan anaknya tidaklah mudah. Maka itu, anak wajib membalas kebaikan-kebaikan ibunya ketika ia telah dewasa. Salah satunya dengan cara menyayangi. Bahkan walau sudah menikah, anak laki-laki tetap berkewajiban mencintai ibunya melebihi cinta kepada istrinya. Apabila hal ini memicu rasa iri di hati istri, cobalah berikan pengertian kepadanya bahwa ibu adalah hal yang utama dalam islam. Sebisa mungkin, berusahalah menciptakan kedamaian diantara istri dan ibumu.
3. Menghormati dan sopan
Menghormati juga merupakan kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah. Anak diperintahkan untuk bertutuk kata yang sopan kepada orang tua. Apabila orang tua melakukan kesalahan, seorang anak tidak boleh membentaknya. Ingatkan mereka dengan ucapan yang lembut. Dan sebagai suami, bimbinglah istrimu untuk turut menghormati ibumu. Sebab bagi seorang istri, mertua adalah ibunya. Jadi harus dihormati dan disayangi layaknya ibu sendiri.
4. Bersikap adil terhadap nafkah ibu dan istri
Perihal masalah menafkahi, hal ini seringkali menjadi pemicu konflik dalam keluarga. Siapakah yang harus didahulukan oleh suami? Kebutuhan istri dan anak-anak atau kebutuhan ibunya? Islam memang mewajibkan seorang suami untuk menafkahi istri secara lahir dan batin. Dan jika kebutuhan pokok istri telah tercukupi, suami harus memenuhi kebutuhan ibunya. Ingatlah bahwa seorang anak tidak boleh menelantarkan ibunya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist:

Diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila

hak dan kewajiban seorang anak terhadap kedua orang tua

12 November 2017 22:11:14 Dibaca : 5790

15 Kewajiban Anak Laki-Laki Terhadap Ibunya Setelah Menikah
Segala hal dalam islam telah diatur dengan jelas. Baik itu tentang kewajiban orang tua terhadap anak yang sudah menikah, hak anak terhadap orang tua, dan perintah agar anak berbakti kepada orang tua hingga akhir hayatnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24 yang artinya:
“Dan Rabb-mu telah memerintahkan kepada manusia janganlah ia beribadah melainkan hanya kepadaNya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kepada keduanya ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” (QS.Al-Isra : 23)
Ayat diatas menjelaskan bahwa kita sebagai anak wajib berbuat baik kepada orang tua, seperti layaknya orang tua yang menyayangi dan memenuhi hak-hak anaknya selagi masih kecil. Namun demikian, bagi anak perempuan setelah menikah maka haknya akan beralih kepada suaminya. Berbeda dengan anak laki-laki. Kewajiban anak laki-laki terhadap orang tuanya (khususnya ibu) akan terus berlanjut walau dia telah memiliki istri. Anak laki-laki masih harus mengabdi kepada ibunya. Nah, dibawah ini beberapa kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah.
1. Berbakti pada ibunya
“Dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia orang yang sombong lagi durhaka”. (Q.S Maryam:14)

Seorang laki-laki yang telah menikah seringkali mengesampingkan bahkan melupakan ibunya hanya karena ia sudah memiliki istri cantik. Naudzubillah. Janganlah berbuat seperti demikian. Sebab kewajiban anak laki-laki untuk berbakti kepada ibunya tetap berjalan meskipun ia telah menikah. Anak laki-laki harus memperhatikan ibunya, memenuhi kebutuhannya dan tentu saja menjalankan apa yang disuruh ibunya (selama itu sesuai syariat agama dan tidak menyimpang).

2. Menyayangi dengan sepenuh hati
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’:24)

Perjuangan seorang ibu untuk membesarkan anaknya tidaklah mudah. Maka itu, anak wajib membalas kebaikan-kebaikan ibunya ketika ia telah dewasa. Salah satunya dengan cara menyayangi. Bahkan walau sudah menikah, anak laki-laki tetap berkewajiban mencintai ibunya melebihi cinta kepada istrinya. Apabila hal ini memicu rasa iri di hati istri, cobalah berikan pengertian kepadanya bahwa ibu adalah hal yang utama dalam islam. Sebisa mungkin, berusahalah menciptakan kedamaian diantara istri dan ibumu.
3. Menghormati dan sopan
Menghormati juga merupakan kewajiban anak laki-laki terhadap ibunya setelah menikah. Anak diperintahkan untuk bertutuk kata yang sopan kepada orang tua. Apabila orang tua melakukan kesalahan, seorang anak tidak boleh membentaknya. Ingatkan mereka dengan ucapan yang lembut. Dan sebagai suami, bimbinglah istrimu untuk turut menghormati ibumu. Sebab bagi seorang istri, mertua adalah ibunya. Jadi harus dihormati dan disayangi layaknya ibu sendiri.
4. Bersikap adil terhadap nafkah ibu dan istri
Perihal masalah menafkahi, hal ini seringkali menjadi pemicu konflik dalam keluarga. Siapakah yang harus didahulukan oleh suami? Kebutuhan istri dan anak-anak atau kebutuhan ibunya? Islam memang mewajibkan seorang suami untuk menafkahi istri secara lahir dan batin. Dan jika kebutuhan pokok istri telah tercukupi, suami harus memenuhi kebutuhan ibunya. Ingatlah bahwa seorang anak tidak boleh menelantarkan ibunya. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist:

Diriwayatkan bahwa Aisyah Ra bertanya kepada Rasulullah Saw, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang wanita?” Rasulullah menjawab, “Suaminya” (apabila sudah menikah). Aisyah Ra bertanya lagi, ”Siapakah yang berhak terhadap seorang laki-laki?” Rasulullah menjawab, “Ibunya” (HR. Muslim)

Seorang istri yang melarang suaminya memberikan nafkah kepada mertua, maka perbuatan itu bisa jadi memicu dosa. Namun apabila ia turut merelakannya insyaAllah rezeki suaminya bertambah dan ia memperoleh pahala.
5. Merawat dengan baik
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Q.S Luqman:14)

Perintah untuk berbuat baik dan merawat orang tua telah dituliskan secara jelas dalam Al-Quran. Sebagai seorang anak, kita wajib merawat orang tua yang telah lanjut usia. Jangan malah mengirimkannya ke panti jompo. perlakukan orang tua dengan baik, sayangi mereka, berikan tempat tinggal yang layak. Apabila kondisi mereka sudah lemah dan tidak ada yang merawatnya, cobalah berbicara dengan istri untuk mengajak orang tua tinggal bersama-sama dalam satu rumah.
6. Mematuhi nasehat ibunya, asalkan tidak merugikan
Anak laki-laki yang telah menikah masih wajib mematuhi perintah ibunya. Selama si ibu tidak menyuruh melakukan hal-hal yang dilarang islam (seperti berbuat maksiat) atau perbuatan jahat lainnya maka anak harus mentaati perintah tersebut. Namun apabila istri tidak menyetujuinya, cobalah bertanya alasan mengapa ia tak setuju. Diskusikan baik-baik dengan istri. Dan cobalah berikan pengetian kepada istri tentang ajaran-ajaran islam yang menjelaskan tata cara berperilaku terhadap orang tua.
7. Memperhatikan kondisi ibunya
Perhatian seorang laki-laki setelah menikah tidak hanya diberikan kepada istri dan anak-anaknya saja, tapi ibunya juga wajib menerima perhatian tersebut. Jangan sampai kebersamaan dengan istri melupakan akan keberadaan seorang ibu. Jenguklah ibu sesering mungkin. Berikan apa yang dibutuhkan walaupun seorang ibu mungkin tidak memintanya karena “tidak enak” dan takut merepotkan. Menjadi anak laki-laki haruslah bisa berbuat adil antara ibu dan istri. Jangan menyakiti hati keduanya dan berusahalah untuk membahagiakan mereka.
8. Mengajak istri untuk menjaga ibunya
Semakin bertambah usia, kekuatan orang tua akan semakin menurun. Bahkan diantara mereka ada yang bersikap layaknya anak kecil dan menjadi pikun. Di saat seperti itu, anak laki-laki tidak boleh meninggalkan orang tuanya sendirian. Ia wajib menjaga dan merawat mereka. Apabila anak laki-laki tersebut sibuk dan memiliki banyak pekerjaan, maka ia harus menyuruh istri untuk menjaga orang tuanya. Tentunya istri juga harus bersabar. Sebab ketika ia memutuskan menikah secara tak langsung berarti orang tua si laki-laki akan menjadi orang tuanya. Maka wajib bagi dirinya untuk menjaga mertua.
9. Menjaga nama baik ibunya
Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam hidup anaknya. Sejelek apapun sikap ibu, mungkin ia pernah khilaf atau melakukan perbuatan yang memalukan, seorang anak tidak boleh mengumbar aib ibunya dihadapan orang lain termasuk istrinya. Anak laki-laki yang sholeh harus bisa melindungi nama baik keluarganya. Apabila ada masalah dan pertikaian, sebaiknya diselesaikan secara pribadi dengan pikiran tenang dan memperbanyak berdoa meminta petunjuk Allah SWT.

10. Mendoakan ibunya
Sebagai umat muslim, kita diperintahkan untuk selalu mendoakan orang tua baik di masa hidupnya ataupun ketika mereka telah meninggal. Meskipun seorang anak telah menikah dan menemukan kebahagiaanya, mereka tidak boleh lupa mendoakannya orang tuanya. Sebab orang tua yang telah mengasuh sejak kecil. Maka itu sebisa mungkin doakanlah mereka setiap selesai sholat dan diantara waktu adzan-iqomah. Dengan doa yang telah diajarkan rasulullah Saw, yaitu:

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

“Wahai Tuhanku, ampunilah aku dan Ibu Bapakku, sayangilah mereka seperti mereka menyayangiku diwaktu kecil”
11. Menasehati dengan baik apabila ibunya berbuat salah
Ada kalanya dimana orang tua bersikap egois, entah karena faktor usia atau keadaan. Namun apapun alasannya, sebagai seorang anak sangat dilarang membentak orang tua. Apabila orang tua melakukan sesuatu yang salah, mungkin menyakiti hati menantunya maka tugas anak laki-laki adalah menasehati orang tua cara halus. Jangan mengatakan ucapan kasar kepada orang tua karena hal itu dimurkai Allah SWT. Sebagaimana firmannya dalam surat Al-israa’ ayat 23 yang artinya:
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia”. (Q.S Al Israa’:23)

12. Meringankan beban ibunya
Seorang ibu berhak mendapatkan perlindungan dari anak laki-lakinya, sekalipun anak tersebut telah menikah. Siapa lagi yang mau melindungi orang tua kalau bukan anaknya? Toh, seorang anak menjadi tumbuh dewasa dan sukses juga berkat orang tuanya. Jadi mereka wajib meringankan beban ibunya, yang berarti memenuhi kebutuhannya, menjaganya dari orang-orang jahat, memastikan ia tinggal di tempat yang aman, segera datang apabila ia membutuhkan bantuan dan sebagainya.
13. Senantiasa mengingatkan perihal ibadah
Tugas seorang anak kepada orang tua tidak sekedar memberikan kebahagiaan, uang dan kasih sayang. Tapi juga menjaga mereka agar tetap di jalan Allah SWT agar kelak bisa berkumpul bersama di surga. Apabila orang tua sempat belok jalannya, melakukan maksiat atau mungkin lupa beribadah, anak wajib memperingatkannya dengan cara yang baik. Dengan memberikannya nasehat tentang ilmu-ilmu agama berarti kita telah menyelamatkannya dari api neraka. Namun sekali lagi, lakukan itu dengan cara yang sangat lembut dan sopan. Allah SWT berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6 yang artinya:

”Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu”. (QS. At Tahrim: 6)
14. Memuliakan dan membahagiakan ibunya
Anak perempuan yang telah menikah maka kebahagiaanya menjadi tugas suaminya. Sedangkan kebahagiaan ibu menjadi tanggung jawab anak-anaknya, khusunya anak laki-laki. Jangan sampai menelantarkan ibu! Anak laki-laki wajib memuliakan ibunya, memberikan perhatian, menyayangi dan memenuhi segala kebutuhannya.

15. Menjaga perasaan ibu
Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua”

Ridha Allah SWT berada di tangan orang tua. Maka itu, sebagai anak wajib menghormati orang tuanya. Menjaga perasaan orang tua juga perlu dilakukan. Anak tidak boleh menyakiti hati orang tuanya. Sebisa mungkin tunjukanlah senyum terindah saat bertemu orang tua. Berucap dengan kata-kata sopan dan selalu mententramkan hatiny

organ dan sistem organ pada tumbuhan

12 November 2017 21:55:33 Dibaca : 15823

PRAKTIKUM IV

A. Judul
Organ dan Sistem Organ Pada Tumbuhan
B. Tujuan Praktikum
1. Menjelaskan derivat-derivat organ pokok tumbuhan
2. Menjelaskan bagian-bagian akar pada tumbuhan
3. Menjelaskan bagian-bagian batang pada tumbuhan
4. Menjelaskan bagian-bagian daun pada tumbuhan
5. Menyebutkan bagian-bagian dari alat reproduksi pada tumbuhan

C. Dasar Teori
Tumbuhan mempunyai 3 organ pokok disebut sebagai tumbuhan cormofita. 3 organ pokok tersebut yakni akar (radiks), batang (caulis), dan daun (folium). Maka, apabila tanaman tidak memiliki salah satu organ pokok tidak termasuk dalam tanaman cormofita.Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi(Team penyusun,2017).
1. Akar (radiks)
Akar yaitu bagian pokok dari tumbuhan, bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek epifit), dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan cahaya. Berbeda dengan batang, maka akar tidak berbuku, tidak beruas, dan tidak mendukung daun atau bagian-bagian lainnya. Akar tumbuh terus pada ujungnya, bentuknya sering kali meruncing dan warnanya biasanya keputihan atau kekuningan.
Akar berfungsi memperkuat berdirinya tumbuhan, untuk menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut didalam air dari dalam tanah, mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat tubuh tumbuhan yang memerlukan, dan kadang-kadang sebagai tempat untuk penimbunan makanan(Depdiknas,2000).

Pada umumnya akar dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
a) Akar primer, yaitu akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
b) Ujung akar, ialah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c) Leher akar, ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang. Juga sebagai pembatas antara batang bagian atas dan akar.
d) Serabut akar, yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
e) Batang akar, ialah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
f) Tudung akar, ialah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
g) Cabang-cabang akar, ialah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat berikut :
1). Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat didalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air, meninggalkan udara dan cahaya.
2) Tidak berbuku-buku dan tidak beruas.
3). Warna tidak hijau, biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
4) tumbuh terus pada ujungnya.
5) bentuknya seing kali meuncing.
Fungsi akar bagi tumbuhan ;
a. Memperkuat bedirinya tumbuhan.
b. Untuk menyerap air dan zat-zat makanan dari dalam tanah.
c. Mengangkut air dan zat-zat makanan ke tempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
d. Untuk penimbunana makanan atau penyimpanan cadangan makanan.
2. Batang (caulis)
Batang merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas tanah dan merupakan bagian terpenting dari tumbuhan. Sistem pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga daun, batang, dan kadang-kadang bunga.
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas sejumlah daun kecil yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu dan yang disebut ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping dua, batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil, dan dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping tunggal sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan tidak ada perbedaan besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat pada bermacam-macam tumbuhan palma (palmae).
Adapun bagian-bagian dari batang :
a) Buku-buku batang, merupakan tempat melekatnya daun dan tempat untuk tumbuhnya tunas baru.
b) Ruas batang, merupakan bagian diantara dua buku-buku yang berurutan.
c) Daun penumpu, yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda.
Pada umumnya batang memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1. Umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula bentuk lain.
2. Terdiri atas ruas-ruas yang masing-masing dibatasi oleh buku-buku.
3. Tumbuh biasanya ke atas.
4. Selalu bertambah panjang pada ujungnya.
5. Mengadakan percabangan dan selama hidupnya tumbuhan tidak digugurkan kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil.
Batang mempunyai tugas untuk :
1. Mendukung bagian-bagian tumbuhan yang ada di atas tanah.
2. Daya percabangannya memperluas bidang asimilasi dan membuat posisi yang menguntungkan bagi tumbuhan.
3. Jalan pengangkutan air dan zat-zat makanan dari bawah ke atas dan jalan pengangkutan hasil-hasil asimilasi dari atas ke bawah.
4. Menjadi tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan.
3. Daun (folium)
Daun merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dan cahaya matahari melalui fotosintesis. Fungsi dari daun ialah sebagai tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan dikotil, terjadi fotosintesis di jaringan parenkim palisade atau tumbuhan monokotil terjadi pada jaringan spons, sebagai organ pernafasan dan tempat terjadinya transpirasi(Tjitrosoepomo,1985).
Adapun bagian-bagian dari daun ialah :
a) Upih atau pelepah daun, merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang.
b) Tangkai daun, merupakan bagian daun yang helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.
c) Helaian daun, merupakan bagian daun yang kurang ataupun lokasi menarik perhatian.
d) Tulang daun
e) Ibu tulang daun

4. Alat reproduksi (Bunga)
Bunga merupakan alat reproduksi. Bunga dibentuk oleh meristem ujung khusus yang berkembang dari ujung pucuk vegetatif setelah dirangsang oleh faktor-faktor internal dan eksternal untuk keperluan itu.
Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya sehingga disebut hermaprodit. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam(Hadiat,2000).
Pada umumnya bunga mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
1. Mempunyai warna menarik.
2. Biasanya bebau harum.
3. Bentuknya bermacam-macam (bervariasi).
4. Biasanya mengandung madu
Adapun bagian bunga lengkap yaitu :
1. Daun pelindung (braktea)
2. Daun tangkai (brakteola)
3. Tangkai induk (pedunculusi)
4. Tangkai bunga (pedicelusi)
5. Dasar bunga (reseptakulum)
6. Daun kelopak (cepalia)
7. Daun mahkota (petala)
8. Benang sari (stamen)
9. Putik (pestilum)
Bagian fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pisitillum) dengan daunbuah sebagai penyusunnya. Disamping itu pada bagian tumbuhan tertentu kadang-kadang masih dapat ditentukan alat-alat lain lagi yang biasanya lebih kecil atau lebih halus yang dinamakan alat tambahan atau alat pelengkap (organa acceseria) misalnya :
1. Rambut atau bulu (pilus)
2. Sisik (lepis)
3. Lentisel (lenticulus)

D. Alat dan Bahan
1. Tanaman Amaranthus spinosus
2. Tanaman Zea mays
3. Tanaman Musa paradisiaca
4. Tanaman Caesalpinia pulcherrima
5. Kertas
6. Pensil
7. Penghapus
E. Prosedur Kerja

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat
Menyebutkan sistem perakarannya lalu menggambar akar secara skematis dan memberi keterangan bagian-bagiannya, misal
1) Akar primer 5) ujung akar
2) Leher akar 6) serabut akar
3) Batang akar 7) tudung akar
4) Cabang-cabang akar

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat.
Menggambar skema akar dan memberi keterangan bagian-bagian:
1) Buku-buku batang (nodus)
2) Ruas batang (internodus)
3) Daun penumpu (stipula)

Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat.
Menyebutkan apakah daun yang ada termasuk daun lengkap atau tidak lengkap
Menggambar secara skematis sehelai daun dan memberikan keterangan mengenai:
1) Pangkal daun (basis)
2) Ujung daun (apeks)
3) Tepi daun (margo)
4) Pertulangan daun ( nervasio)
5) Ibu tulang daun

a) Menuliskan nama jenis dan suku dari sediaan preparat
b) Kemudian menggambar dan memberikan keterangan mengenai:
1) Daun pelindung (braktea) 6) daun kelopak (cepalia)
2) Daun tangkai (brakteola) 7) daun mahkota (petala)
3) Tangkai induk (pedunculusi) 8) benag sari (stamen)
4) Tangkai bunga ( pedicelusi) 9) putik(pistilium)
5) Dasar bunga (reseptakulum)

F. Hasil Praktikum
1. Klasifikasi Amaranthus spinosus
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Caryophyllales
Famili : Amaranthaceae
Genus : Amarantus
Spesies : Amaranthus spinosus L

2. Klasifikasi Zea mays
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays

3. Klasifikasi Musa paradisiaca
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Famili : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca
4. Klasifikasi Caesalpinia pulcherrima
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Famili : Fabaceae
Genus : Caesalpinia
Spesies : Caesalpinia pulcherrima
1. Akar
a. Akar tanaman Amaranthus spinosus tediri dari :
1. Leher akar
2. Cabang akar
3. Akar primer
4. Serabut akar
5. Tudung akar
6. Ujung akar

b. Akar tanaman Zea mays terdiri dari :
1. Batang akar
2. Serabut akar
3. Cabang akar
4. Tudung akar
5. Ujung akar

c. Akar tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :

1. Batang akar
2. Cabang akar
3. Rambut akar
4. Ujung akar
5. Tudung akar
d. Akar tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Akar primer
2. Batang akar
3. Akar serabut
4. Tudung akar
5. Ujung akar
6. Rambut akar

2. Batang
a. Batang tanaman Amaranthus spinosus

1. Duri batang
2. Ruas batang

b. Batang tanaman Zea mays terdiri atas :

1. Ruas batang
2. Buku-buku batang
3. Internodus
c. Batang tanaman Musa paradisiaca tediri atas :

1. Internodus
2. Pelepah

d. Batang tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Duri batang
2. Daun penumpu

3. Daun
a. Daun tanaman Amaranthus spinosus

1. Ujung daun
2. Pertulangan daun
3. Ibu tulang daun
4. Tepi daun
5. Pangkal daun
6. Tangkai daun

b. Daun tanaman Zea mays terdiri atas :

1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Pelepah daun

c. Daun tanaman Musa paradisiaca tediri atas :

1. Ujung daun
2. Ibu tulang daun
3. Tepi daun
4. Pangkal daun
5. Pelepah daun

d. Daun tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Ujung daun
2. Petulangan daun
3. Ibu tulang daun
4. Tepi daun
5. Pangkal daun

4. Bunga
a. Bunga tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri atas :

1. Daun mahkota
2. Dasar bunga
3. Kelopak
4. Benang sari
5. Putik
6. Bakal buah
7. Tangkai bunga
8. Tangkai induk

b. Bunga tanaman Amaranthus spinosus terduru atas :

1. Tangkai bunga
2. Putik

G. Pembahasan
Dari hasil pengamatan tentang ogan tumbuhan, maka dapat kita bedakan bagian-bagian organ tumbuhan diantaranya:
1. Akar (radiks)
Bentuk dan struktur akar sangat beragam. Keanekaragaman akar ini bertalian dengan fungsinya, misalnya sebagai akar nafas, sebagai akar penyimpan cadangan makanan, sebagai akar pelekat, sebagai akar penghisap, sebagai akar penopang, dan sebagainya.
Bagian-bagian akar dapat dibedakan atas:
a) Akar primer yaitu akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
b) Ujung akar ialah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
c) Leher akar ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
d) Serabut akar yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
e) Batang akar ialah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
f) Tudung akar ialah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
g) Cabang-cabang akar ialah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
Sebagai sumbu tumbuhan di dalam tanah, seperti halnya batang (sumbu di atas tanah), akar akan tumbuh memanjang secara terus-menerus sebagai akibat pertumbuhan ujungnya.
Sitem pada akar tebagi atas 2 macam, yaitu:
a. Sistem akar tunggang, jika akar lembaga tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang, menjadi akar-akar yang lebih kecil. Akar pokok yang berasal dari akar lembaga disebut akar tunggang (radiks primaria). Susunan akar yang demikian ini biasa terdapat pada tumbuhan biji belah (dikotiledoneae) dan tumbuhan biji telanjang (gymnospermae). Contoh: Amarathus spinosus bersistem akar tunggang
b. Sistem akar serabut, yaitu jika akar lembaga dalam perkembagan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya keluar dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli dinamakan akar liar, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu, dinamakan akar serabut (radiks adventicia).
Terjadi bila akar lembaga dalam perkembangan selanjutnya mati atau kemudian disusul oleh perkembangannya sejumlah akar yang kurang lebih sama besar dan semuanya berasal dari pangkal batang. Akar-akar ini karena bukan berasal dari calon akar yang asli disebut akar linear, bentuknya seperti serabut, oleh karena itu disebut akar serabut. Umumnya terdapat pada tumbuhan yang tergolong monokotil.
Akar dapat pula berubah bentuk karena fungsinya berbeda dengan fungsi asal. Hal ini dapat disebabkan oleh karena penyesuaian cara hidupnya dengan keadaan-keadaan tertentu.
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan di dapat data sebagai beikut :
1. Akar tanaman Amaranthus spinosus tediri dari :
a. Leher akar adalah bagian yang bersambungan dengan batang dan akar.
b. Cabang akar adalah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
c. Akar primer adalah akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
d. Serabut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
e. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
f. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
2. Akar tanaman Zea mays terdiri dari :
a. Batang akar adalah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
b. Serabut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
c. Cabang akar adalah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
d. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
e. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
3. Akar tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :
a. Batang akar adalah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
b. Cabang akar adalah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
c. Rambut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
d. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
e. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
4. Akar tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri dari :
a. Akar primer akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
b. Batang akar adalah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
c. Tudung akar adalah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
d. Ujung akar adalah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
e. Rambut akar adalah cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
2. Batang (caulis)
Batang selalu berujung pada kuncup yang tersusun atas sejumlah daun kecil yang mengelilingi dan menyelubungi bagian pusat kuncup itu dan yang disebut ujung batang. Batang pada umumnya berbentuk panjang, bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain. Pada tumbuhan berkeping biji dua, batang yang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil, dan dapat mempunyai percabangan atau tidak. Tumbuhan berkeping biji tunggal sebaliknya mempunyai batang yang dari pangkal ujung boleh dikatakan tidak ada perbedaan besarnya dan hanya pada beberapa golongan saja yang pangkalnya tampak membesar tetapi selanjutnya ke atas sama, seperti terlihat pada bermacam-macam palma.
Batang dapat dibagi menjadi buku (yaitu tempat melekatnya daun) dan ruas (yaitu bagian di antara dua buku yang berurutan). Buku ini pada beberapa tumbuhan terdiri dari sel-sel yang hanya sedikit tumbuh memanjang, sedangkan ruasnya terdiri dari sel-sel yang agak lebih panjang (misalnya rumput, bambu, dan tebu). Kadang-kadang buku ini jelas sekali kelihatan karena daerah ini membengkak. Pada tumbuhan yang tergolong Dicotyledoneae biasanya mempunyai ruas yang tidak nyata, sedangkan pada golongan tumbuhan Monocotyledoneae umumnya mempunyai ruas-ruas yang sangat nyata. Pada batang padi, tebu, mempunyai buku,ruas, dan daun penumpu yang nampak jelas. Sedangkan pada batang bayam duri dan kembang merak, pada umumnya batang di bagian bawahnya lebih besar dan ke ujung makin mengecil dan mempunyai percabangan.
Adapun bagian-bagian batang yang diperoleh yaitu :
1. Batang tanaman Amaranthus spinosus terdiri dari :
a. Duri batang adalah derivat yang tumbuh pada batang yang berupa tonjolan tajam.
b. Ruas batang adalah bagian yang berada diantara buku-buku batang.
2. Batang tanaman Zea mays terdiri dari :
a. Ruas batang bagian yang berada diantara buku-buku batang.
b. Buku-buku batang adalah bagian dari tumbuhan yang berada pada batang yang berfungsi sebagai tempat melekatnya daun.
c. Internodus biasanya terletak diatas nodus.
3. Batang tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :
a. Pelepah (batang semu) adalah bagian batang yang berlapis-lapis yang berbentuk bulat pipih.
4. Batang tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri dari :
a. Duri batang adalah derivat yang tumbuh pada batang yang berupa tonjolan tajam.
b. Daun penumpu biasanya tumbuh di ketiak batang.

c. Daun (folium)
Pada tanaman jagung daunnya merupakan daun berupih dengan pertulangan sejajar. Adapun bagian yang terdapat pada daun tanaman ini adalah ujung daun, tepi daun, ibu tulang daun, dan pangkal daun. Bentuk ujung daun meruncing, sedangkan pada bayam duri bentuk ujung daunnya runcing dengan pertulangan daun menyirip. Bagian-bagian dari bayam duri adalah ujung daun, pertulangan daun, tepi daun, ibu tulang daun, dan pangkal daun. Sedangkan daun bunga merak merupakan daun majemuk menyirip genap dengan jumlah anak daun yang genap dengan ujung daun yang membulat.
Adapun bentuk daun dan bagian-bagiannya dari hasil pengamatan yaitu sebagai berikut :
1. Daun tanaman Amaranthus spinosus terdiri dari :
a. Ujung daun pada umumnya ujung dapat memperlihatkan beraneka rupa. Bentuk-bentuk ujung daun ada yang meruncing, runcing, tumpul, dam majemuk.
b. Pertulangan daun adalah bagian daun yang berguna untuk memberikan kekuatan pada daun.
c. Ibu tulang daun adalah tulang yang biasanya tersebar, merupakan terusan tangkai daun dan terdapat ditengah-tengah, membujur dan membelah daun.
d. Tepi daun mempunyai perbedaan bentuk tepi daun di akibatkan karena adanyan torehan (snius) ini menimbulkan adanya tonjolan (angulus) di tepi daun. Torehan tersebut dapat mempengaruhi bentuk helaian daun dan dapat pula tidak.
e. Pangkal daun adalah pembatas antara helaian daun dengan tangakai daun.
f. Tangkai daun adalah bagian dari batang tumbuhan yang berfungsi menghubungkan batang dengan daun. Biasanya tangkai daun melekat pada batang.
2. Daun tanaman Zea mays terdiri dari :
a. Ujung daun pada tanaman jagung (Zea mays) biasanya berbentuk meruncing.
b. Ibu tulang daun adalah bagian tulang daun yang membelah daun, biasanya berada di tengah-tengah daun dan merupakan terusan dari tangkai daun.
c. Tepi daun biasanya berbentuk bermacam-macam. Pada tumbuhan jagung bentuk tepi daun berbentuk sejajar.
d. Pangkal daun pada jagung berbentuk pelepah yang merupakan jarak antara daun dengan batang,
e. Pelepah daun biasanya berbentuk bulat pipih.

3. Daun tanaman Musa paradisiaca terdiri dari :
a. Ujung daun pisang biasanya berbentuk meruncing.
b. Ibu tulang daun dalah bagian tulang daun yang membelah daun dan biasanya berada di tengah-tengah daun.
c. Tepi daun adalah bagian yang membedakan bentuk daun. Pada daun pisang bentuk sejajar.
d. Pangkal daun pisang memiliki ciri-ciri sama seperti daun jaung.
e. Pelepah daun adalah bagian yang berhubungan langsung dengan batang semu.
4. Daun tanaman Caesalpinia pulcherrima terdiri dari :
a. Ujung daun dari kembang merak berbentuk bulat majemuk
b. Petulangan daun adalah bagian daun yang berguna untuk memberikan kekuatan pada daun.
c. Ibu tulang daun adalah tulang yang biasanya tersebar, merupakan terusan tangkai daun dan terdapat ditengah-tengah, membujur dan membelah daun.
d. Tepi daun mempunyai perbedaan bentuk tepi daun di akibatkan karena adanyan torehan (snius) ini menimbulkan adanya tonjolan (angulus) di tepi daun. Torehan tersebut dapat mempengaruhi bentuk helaian daun dan dapat pula tidak
e. Pangkal daun pembatas antara helaian daun dengan tangakai daun.
d. Bunga
Pada umumnya, bagian-bagian bunga yang terdapat pada suatu bunga adalah putik, benang sari, daun mahkota, daun kelopak, dasar bunga, tangkai bunga, daun pelindung. Bunga yang mempunyai organ kelopak, mahkota, stamen, dan putik disebut bunga lengkap. Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur tidak lengkap, misalnya tidak mempunyai salah satu alat kelamin atau keduanya. Bila hanya memiliki alat kelamin jantan saja disebut bunga jantan, dan sebaliknya bila hanya memiliki putik saja disebut bunga betina. Bila kedua macam bunga uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka disebut berumah satu bila terpisah disebut berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (biseksualis), bunga jantan dan bunga betina disebut poligam.
Bagian- bagian bunga terdiri atas:
a. Putik merupakan bagian bunga yang paling dalam letaknya dan merupakan alat kelamin betina.
b. Benang sari merupakan alat kelamin jantan.
c. Daun mahkota yaitu bagian hiasan bunga yang terdapat pada lingkaran dalam, biasanya tidak berwarna hijau lagi. Bagian inilah yang lazimnya merupakan warna bunga.
d. Daun kelopak merupakan bagian hiasan bunga yang merupakan lingkaran luar. Biasanya berwarna hijau yang melindungi kuncup terhadap pengaruh-pengaruh dari luar.
e. Dasar bunga merupakan ujung tangkai bunga yang mendukung bagian-bagian bunga lainnya.
f. Tangkai bunga adalah cabang ibu tangkai yang mendukung bunganya.
g. Daun pelindung merupakan bagian-bagian serupa daun yang dari ketiaknya muncul cabang-cabang ibu tangkai atau tangkai bunganya.
Pada tumbuhan yang berbunga seperti Caesalpinia pulcherima memiliki bagian-bagian bunga lengkap karena semua penyusun bunga ada. Adapun penyusun bunga kembang merak adalah sebagai berikut :
a. Tangkai bunga
b. Kelopak bunga
c. Dasar bunga
d. Bakal buah
e. Mahkota
f. Putik
g. Benang sari
h. Tangkai putik

H. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat kami simpulkan bahwa tumbuhan mempunyai 3 organ pokok disebut sebagai tumbuhan cormofita. Sedangkan bagian lain dari tumbuhan dianggap sebagai turunan (derivat) dari salah satu atau dua bagian pokok tersebut yang telah mengalami perubahan bentuk, sifat, dan fungsi 3 organ pokok tersebut yakni akar (radiks), merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan dan biasanya tumbuh di dalam tanah (namun ada pula yang di udara misalnya pada anggrek epifit), dengan arah tumbuh ke pusat bumi atau menuju ke air dan meninggalkan cahaya. Bagiannya ialah Akar primer, ujung akar, leher akar, serabut akar, batang akar, tudung akar, dan cabang-cabang akar. Batang (caulis), merupakan bagian sistem pucuk yang tumbuh di atas tanah. Sistem pucuk yang khas terdiri dari sebuah batang utama yang menyangga daun, batang, dan kadang-kadang bunga dan daun (folium) merupakan salah satu organ tumbuhan yang tumbuh dari batang, umumnya berwarna hijau dan terutama berfungsi sebagai penangkap energi dan cahaya matahari melalui fotosintesis. Fungsi dari daun ialah sebagai tempat terjadinya fotosintesis pada tumbuhan dikotil, terjadi fotosintesis di jaringan parenkim palisade/tumbuhan monokotil terjadi pada jaringan spons, sebagai organ pernafasan dan tempat terjadinya transpirasi.

I. jawaban Tugas
1. Jelaskan perbedaan daun lengkap dan daun tidak lengkap dan beri contoh tanaman masing-masing.
2. Gambarkan struktur morfologi bunga sempurna
3. Sebutkan dan jelaskan derivat-derivat dari akar, batang, dan daun.
Jawab
1. Daun lengkap ialah daun yang mempunyai bagian-bagian yaitu, upih atau pelepah daun, tangkai daun, dan helaian-helaian daun. Contoh : Tanaman Pohon pisang (Musa paradisiaca). Sedangkan daun yang tidak lengkap ialah daun yang kehilangan satu, dua, atau tiga bagian dari daun. Contoh: Tanaman Padi (Oryza sativa) dan tanaman tebu (Saccharum officinarum).
2.

3. Akar
 Akar primer, yaitu akar utama yang merupakan pangkal dari batang akar.
 Ujung akar, ialah bagian akar yang paling muda, terdiri atas jaringan yang masih dapat mengadakan pertumbuhan.
 Leher akar, ialah bagian akar yang bersambungan dengan pangkal batang.
 Serabut akar, yaitu cabang-cabang akar yang lebih halus dan berbentuk serabut.
 Batang akar , ialah bagian akar yang terdapat pada antara ujung akar dan leher akar.
 Tudung akar, ialah bagian akar yang letaknya paling ujung, terdiri atas jaringan yang berguna untuk melindungi akar yang masih muda dan lemah.
 Cabang-cabang akar, ialah bagian-bagian akar yang tidak langsung bersambungan dengan pangkal batang.
Batang
 Buku-buku batang, merupakan tempat daun melekat.
 Ruas batang, merupakan bagian diantara dua buku-buku yang berurutan.
 Daun penumpu, yang biasanya berupa dua helai lembaran serupa daun yang kecil, yang terdapat dekat pangkal tangkai daun dan umumnya berguna untuk melindungi kuncup yang masih muda.
Daun
 Upih atau pelepah daun, merupakan bagian daun yang melekat atau memeluk batang.
 Tangkai daun, merupakan bagian daun yang helaiannya dan bertugas untuk menempatkan helaian daun pada posisi sedemikian rupa.
 Helaian daun, merupakan bagian daun yang kurang ataupun lokasi menarik perhatian.

Daftar Pustaka
Depdiknas. 2003. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta : CV. Tarity samudra berlian
Hadiat, dkk. 2000. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Balai Pustaka
Team, teaching. 2017. Penuntun Praktikum Biologi. Gorontalo. UNG
Tjitrosoepomo, gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarata: UGM