KONSEP DASAR DAN ASPEK-ASPEK GEOMORFOLOGI

14 September 2017 19:24:20 Dibaca : 1085

Mata Kulia : Geomorfologi Umum
Pengampu : Intan Noviantri Manyoe

Nama : Risna
Kelas : A
Nim : 451417002

1. Lembah
Lembah adalah wilayah bentang alam yang dikelilingi oleh pegunungan atau perbukitan yang luasnya dari beberapa kilometer persegi sampai mencapai ribuan kilometer persegi. Lembah dapat terbentuk dari beberapa proses geologis. Lembah gletser yang umumnya berbentuk-U terbentuk puluhan ribu tahun yang lalu akibat erosi gletser. Selain berbentuk-U, lembah juga dapat berbentuk-V.
- Struktur geologi
Struktur geologi adalah struktur perubahan lapisan batuan sedimen akibat kerja kekuatan tektonik,sehingga tidak lagi memenuhi hukum superposisi disamping itu struktur geologi juga merupakan struktur kerak bumi produk deformasi tektonik .
- Topografi
topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebaginya) dan asteroid. Topografi umumnya menyuguhkan relief permukaan, model tiga dimensi, dan identitas jenis lahan. Relief adalah bantuk permukaan suatu lahan yang dikelompokkan atau ditentukan berdasarkan perbedaan ketinggian (amplitude) dari permukaan bumi (bidang datar) suatu bentuk bentang lahan (landform).
- Proses endogen
Proses Endogen adalah pembentukan bentang alam yang disebabkan oleh tenaga dari dalam bumi. Proses Endogen meliputi Diatropisme/Tektonisme dan Vulkanisme.

#Diatropisme/Tektonisme (pembentukan pegunungan dan perbukitan, lembah - lembah, lipatan - lipatan, dan retakan) yaitu proses deformasi besar - besaran di Bumi. Proses ini dibedakan menjadi Epirogenetik dan Orogenetik.
• Epirogenetik adalah pengangkatan dan penurunan kontinen atau subkontinen.
• Orogenetik yaitu proses pembentukan pegunungan (lipatan, retakan dan patahan)
#Vulkanisme yaitu peristiwa yang sehubungan dengan naiknya magma dari dalam perut bumi. Magma adalah campuran batu-batuan dalam keadaan cair, liat serta sangat panas yang berada dalam perut bumi. Aktifitas magma disebabkan oleh tingginya suhu magma dan banyaknya gas yang terkandung di dalamnya sehingga dapat terjadi retakan-retakan dan pergeseran lempeng kulit bumi.Magma dapat berbentuk gas padat dan cair.

Proses terjadinya vulkanisme dipengaruhi oleh aktivitas magma yang menyusup ke lithosfer (kulit bumi). Apabila penyusupan magma hanya sebatas kulit bumi bagian dalam dinamakan intrusi magma. Sedangkan
penyusupan magma sampai keluar ke permukaan bumi disebut ekstrusi magma.
• Intrusi Magma adalah peristiwa menyusupnya magma di antara lapisan batu-batuan, tetapi tidak mencapai permukaan bumi. I
• Ekstrusi Magma adalah peristiwa penyusupan magma hingga keluar Permukaan bumi dan membentuk gunung api. Hal ini terjadi bila tekanan Gas cukup kuat dan ada retakan pada kulit bumi .

- Proses oksogen
Proses eksogen adalah proses pembentukan muka bumi yang berasal dari luar bumi dan umumnya sifatnya merusak. Tenaga eksogen antara lain meliputi prose pelapukan (weathering), pengikisan (erosi), gerakan tanah (mass wasting), dan pengendapan (sedimentasi).
Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis tenaga eksogen :
pelapukan
Pelapukan (weathering) adalah proses penghancuran massa batuan yang dipengaruhi oleh iklim, struktur batuan, topografi, dan faktor biologis (tumbuhan, hewan, manusia). Pelapukan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu pelapukan mekanis, pelapukan biologis/organis, pelapukan kimiawi.
- Erosi dan Glasial
Erosi dan glasial adalah bentuk pegikisan massa batuan oleh glester yaitu massa es yang bergerak. Glester terdapat diwilayah kutub atau pegunungan tingggi yang puncaknya senantiasa tertutup oleh lembaran salju dan es, seperti pegunungan jayawijaya, Rocky, dan Himalayah. Massa glester yang bergerak memenuhi lereng pegunungan akibat gaya berat maupun pencairan es akan mengikis daerah-daerah yang dilaluinya. Massa batuan hasil pengikisan yang diangkut bersama-sama dengan gerakan glester dinamika morena.

2. SKALA WAKTU

Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan berbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur absolut.
1. Fanerozoikum adalah suatu eon pada skala waktu geologi yang memiliki kehidupan hewan yang sangat banyak. Masa ini kurang lebih telah dimulai sejak 545 juta tahun yang lalu sewaktu hewan bercangkang keras pertama kali muncul dan masih berlangsung terus saat ini. Namanya diturunkan dari bahasa Yunani yang berarti "kehidupan kasat mata", merujuk pada besarnya organisme sejak ledakan Kambrium. Fanerozoikum dibagi menjadi tiga era: Paleozoikum, Mesozoikum, dan Kenozoikum.
2. Senozoikum, Kenozoikum, atau Neozoikum (bahasa Yunani: καινÏŒς, kainos, "baru", dan ζωή, zoe, "kehidupan", atau berarti "kehidupan baru") adalah era terakhir dari tiga era klasik geologi. Era ini berlangsung selama 65,5 juta tahun sampai sekarang, setelah peristiwa kepunahan massal Kapur-Tersier pada akhir periode Kapur yang menandai punahnya dinosaurus tanpa bulu dan berakhirnya era Mesozoikum.
3. Mesozoikum (/ˌɛmszÉ™oʊɪk, mI-,-soÊŠ-/ atau /ËŒmÉ›zÉ™zoʊɪk,ËŒmI-,-zoÊŠ-/) adalah selang waktu geologi dari sekitar 252 ke 66 juta tahun yang lalu. Disebut juga Zaman Reptil, frasa yang diperkenalkan oleh ahli paleontologi Gideon Mantell pada abad ke-19 yang melihat periode ini didominasi oleh reptil seperti Iguanodon, Megalosaurus, Plesiosaurus, serta yang sekarang disebut Pseudosuchia.4. Mesozoikum berarti "kehidupan tengah", berasal dari bahasa Yunani awalan meso / μεσο- untuk "antara" dan Zoon / ζá¿•ον berarti "hewan"atau "makhluk hidup". Ini adalah salah satu dari tiga era geologi dari Eon Fanerozoikum, didahului oleh Paleozoic ("kehidupan purba") dan digantikan oleh Kenozoikum ("hidup baru"). Era ini dibagi menjadi tiga periode utama: Trias, Jura, dan Kapur, yang kemudian dibagi lagi menjadi beberapa zaman dan tahap.
5. Paleozoikum (bahasa Yunani: palaio, "tua" dan zoion, "hewan", berarti "kehidupan purba") adalah era pertama dari tiga era pada eon Fanerozoikum. Era ini berlangsung pada kurang lebih 542 sampai 251 juta tahun yang lalu, dan dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua: Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm. Paleozoikum dilanjutkan dengan era Mesozoikum.
6. Neogen adalah suatu periode bagian dari era Kenozoikum pada skala waktu geologi yang dimulai sejak 23.03 ± 0.05 juta tahun yang lalu, melanjutkan periode Paleogen. Berdasarkan proposal terakhir dari International Commission on Stratigraphy, Neogen terdiri dari kala Miosen, Pliosen, Pleistosen, dan Holosen dan berlangsung hingga saat ini. Sistem Neogen (formal) dan Sistem Tersier (nonformal) merupakan istilah untuk batuan yang terbentuk pada periode ini.
7. Neogen berlangsung kurang lebih selama 23 juta tahun. Selama periode ini, mamalia dan burung berevolusi dengan pesat; genus Homo juga mulai muncul pada periode ini. Bentuk kehidupan lain relatif tidak berubah. Terjadi beberapa gerakan benua, dengan peristiwa yang paling penting adalah terhubungnya Amerika Utara dan Selatan pada akhir Pliosen. Iklim mendingin sepanjang periode ini yang memuncak pada glasiasi kontinental pada sub-era Kuarter (atau kadang disebut juga periode pada beberapa skala waktu).
8. Paleogen adalah periode dalam skala waktu geologi yang merupakan bagian pertama dari era Kenozoikum dan berlangsung selama 42 juta tahun antara 65,5 ± 0,3 hingga 23,03 ± 0,05 juta tahun yang lalu. Periode ini terdiri dari kala Paleosen, Eosen, dan Oligosen, dan dilanjutkan oleh kala Miosen pada periode Neogen.
9. Paleogen merupakan saat pertama berkembangnya mamalia dari jumlah yang sedikit dan bentuk yang sederhana, hingga membengkak menjadi beragam jenis pada akhir kepunahan massal yang mengakhiri periode Kapur (era Mesozoikum) sebelumnya. Beberapa mamalia ini akan berevolusi menjadi bentuk yang lebih besar yang mendominasi daratan, dan ada pula yang berevolusi menjadi mampu hidup di lingkungan lautan, daratan khusus, dan bahkan di udara. Burung juga berkembang pesat pada periode ini menjadi kurang lebih bentuk modern yang dikenal saat ini. Cabang kehidupan lain di bumi bertahan relatif tidak berubah dibandingkan dengan perubahan yang dialami burung dan mamalia pada periode ini. Iklim menjadi lebih dingin sepanjang Paleogen dan batas laut menyurut di Amerika Utara di awal periode ini.
10. Periode Kapur atau Cretaceous adalah salah satu periode pada skala waktu geologi yang bermula pada akhir periode Jura dan berlangsung hingga awal Paleosen atau sekitar 145.5 ± 4.0 hingga 65.5 ± 0.3 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode geologi yang paling lama dan mencakup hampir setengah dari era Mesozoikum. Akhir periode ini menandai batas antara Mesozoikum dan Kenozoikum. Periode ini ditandai sebagai suatu periode terpisah pertama kali oleh ahli geologi Belgia, Jean d'Omalius d'Halloy, pada tahun 1822 dengan menggunakan stratum di Basin Paris dan mendapat namanya berdasarkan banyaknya lapisan kapur (kalsium karbonat yang terbentuk oleh cangkang invertebrata laut, terutama coccolith) yang ditemukan pada periode Kapur Akhir di Eropa daratan dan Kepulauan Britania.
11. Jura adalah suatu periode utama dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 56.3 juta tahun hingga 201.3 juta tahun yang lalu, setelah periode Trias dan mendahului periode Kapur. Lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tetapi waktu tepatnya tidak dapat dipastikan antara 5 hingga 10 juta tahun. Jura merupakan periode pertengahan era Mesozoikum, yang dikenal juga dengan "Zaman Dinosaurus". Awal periode ini ditandai dengan peristiwa kepunahan Trias-Jura. Nama periode ini diberikan oleh Alexandre Brogniart berdasarkan banyaknya batu kapur laut yang ditemukan di Pegunungan Jura, di daerah pertemuan Jerman, Perancis, dan Swiss. Dinosaurus merupakan hewan yang dominan pada zaman jura atau dalam bahasa inggris disebut JURASSIC ( jurasik ),jurassic berakhir dikarenakan meteor raksasa menabrak bumi, tepatnya jatuh di Meksiko,Amerika Utara 65 juta tahun yang lalu menyisakan pecahan bumi.
12. Trias adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 251 ± 0,4 hingga 199,6 ± 0,6 juta tahun yang lalu. Periode ini berlangsung setelah Permian dan diikuti oleh Jura. Awal dan akhir periode Trias masing-masing ditandai dengan peristiwa kepunahan besar. Peristiwa kepunahan yang mengakhiri periode Trias baru-baru ini berhasil ditentukan waktunya secara lebih akurat, tetapi sebagaimana halnya dengan periode geologi lain yang lebih tua, lapisan batuan yang mencirikan awal dan akhir teridentifikasi dengan baik, tetapi waktu persis awal dan akhir periode ini memiliki ketidakpastian sebanyak beberapa juta tahun. Semasa periode Trias, kehidupan laut dan daratan menunjukkan sebaran adaptif yang dimulai dengan biosfer yang sangat miskin setelah peristiwa kepunahan Permian-Trias. Karang dari kelompok Zoantharia muncul untuk pertama kalinya. Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) mungkin mulai berkembang pada periode Trias, seperti juga vertebrata terbang pertama, pterosaurus.
13. Perm atau permian adalah periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 299,0 ± 0,8 hingga 251,0 ± 0,4 juta tahun yang lalu. Periode ini merupakan periode terakhir dalam era Paleozoikum. Perm dibagi menjadi tiga kala yaitu Lopongian, Guadalupian, dan Cisuralian.
14. Karbon adalah suatu periode dalam skala waktu geologi yang berlangsung sejak akhir periode Devon sekitar 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu hingga awal periode Perm sekitar 299,0 ± 0,8 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tetapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sekitar 5-10 juta tahun. Nama "karbon" diberikan karena adanya lapisan tebal kapur pada periode ini yang ditemukan di Eropa Barat. Dua pertiga masa awal periode ini disebut subperiode Mississippian dan sisanya disebut subperiode Pennsylvanian. Pohon-pohon konifer muncul pada periode yang penting ini.
15. Devon adalah periode pada skala waktu geologi yang termasuk dalam era Paleozoikum dan berlangsung antara 416 ± 2,8 hingga 359,2 ± 2,5 juta tahun yang lalu. Namanya berasal dari Devon, Inggris, tempat pertama kalinya batuan Exmoor yang berasal dari periode ini dipelajari. Semasa periode Devon, ikan pertama kali berevolusi dan memiliki kaki serta mulai berjalan di darat sebagai tetrapoda sekitar 365 juta tahun yang lalu. Tumbuhan berbiji pertama tersebar di daratan kering dan membentuk hutan yang luas. Di laut, hiu primitif berkembang lebih banyak dibanding periode Silur dan Ordovisium akhir. Ikan bersirip-cuping (lobe-finned, Sarcopterygii), ikan bertulang (bony fish, Osteichthyes) serta moluska amonite muncul untuk pertama kalinya. Trilobit, brachiopoda mirip moluska, dan terumbu karang besar juga masih sering ditemukan. Kepunahan Devon Akhir sangat memengaruhi kehidupan laut.
16. Silur adalah periode pada skala waktu geologi yang berlangsung mulai akhir periode Ordovisium, sekitar 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu, hingga awal periode Devon, sekitar 416,0 ± 2,8 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi lainnya, lapisan batuan yang menentukan awal dan akhir periode ini teridentifikasi dengan baik, tetapi tanggal tepatnya memiliki ketidakpastian sebesar 5-10 juta tahun. Awal Silur ditentukan pada suatu peristiwa kepunahan besar (peristiwa kepunahan Ordovisium-Silur) sewaktu 60% spesies laut musnah.
17. Ordovisium adalah suatu periode pada era Paleozoikum yang berlangsung antara 488,3 ± 1,7 hingga 443,7 ± 1,5 juta tahun lalu. Periode ini melanjutkan periode Kambrium dan diikuti oleh periode Silur. Periode yang mendapat namanya dari salah satu suku di Wales, Ordovices, ini didefinisikan oleh Charles Lapworth pada tahun 1879 untuk menyelesaikan persengketaan antara pengikut Adam Sedgwick dan Roderick Murchison yang masing-masing mengelompokkan lapisan batuan yang sama di Wales utara masuk dalam periode Kambrium dan Silur. Lapworth mengamati bahwa fosil fauna pada strata yang dipersengketakan ini berbeda dengan fauna pada periode Kambrium maupun Silur sehingga seharusnya memiliki periode tersendiri18. Kambrium (bahasa Inggris: Cambrian) adalah periode pada skala waktu geologi yang dimulai pada sekitar 542 ± 1,0 jtl (juta tahun lalu) di akhir eon Proterozoikum dan berakhir pada sekitar 488,3 ± 1,7 jtl dengan dimulainya periode Ordovisium. Periode ini merupakan periode pertama era Paleozoikum dari eon Fanerozoikum. Nama "Kambrium" berasal dari Cambria, nama klasik untuk Wales, wilayah asal batuan dari periode ini pertama kali dipelajari.Ciri khas periode ini adalah fenomena Letusan Kambrium, di mana terjadi kemunculan mendadak banyak filum yang tidak ada di lapisan sebelumnya, dan filum-filum ini meliputi makhluk yang sederhana sampai lebih rumit, yang dahulunya diduga baru akan muncul berjuta-juta tahun kemudian.19. Prakambrium adalah nama informal untuk eon-eon pada skala waktu geologi yang terjadi sebelum eon Fanerozoikum saat ini. Periodenya dimulai dari pembentukan Bumi sekitar 4500 juta tahun yang lalu hingga evolusi hewan makroskopik bercangkang keras, yang menandai dimulainya Kambrium, periode pertama dari era pertama (Paleozoikum) eon Fanerozoikum, sekitar 542 juta tahun yang lalu. Umumnya Prakambrium dianggap terdiri dari eon Hadean, Arkean, dan Proterozoikum.20. Proterozoikum adalah eon yang mewakili suatu periode sebelum merebaknya kehidupan kompleks pertama di muka Bumi. Masa ini berlangsung antara 2500 sampai 542 (± 1) juta tahun yang lalu dan merupakan tadinya merupakan bagian dari masa Prekambrium. Proterozoikum didahului oleh eon Arkean dan dilanjutkan oleh Fanerozoikum dan terdiri dari tiga era yang berturut-turut dari yang paling tua: Paleoproterozoikum, Mesoproterozoikum, dan Neoproterozoikum. Peristiwa-peristiwa penting yang terjadi pada masa ini antara lain adalah: transisi menjadi atmosfer beroksigen pada era Mesoproterozoikum; beberapa glasiasi, termasuk terjadinya hipotesis "Bumi Bola Salju" (Snowball Earth) semasa periode Kriogenian pada akhir Neoproterozoikum; serta periode Ediakaran (635 hingga 542 juta tahun yang lalu) yang ditandai dengan evolusi organisme multiselular bertubuh lunak.
21. Arkean, dulunya disebut Arkeozoikum, adalah suatu eon geologi sebelum Proterozoikum yang berakhir 2500 juta tahun yang lalu. Batas ini tidak ditentukan secara stratigrafi melainkan secara kronometri. Titik awal masa ini tidak secara resmi diakui oleh International Commission on Stratigraphy, tetapi biasanya dianggap berlangsung sejak 3800 juta tahun yang lalu, di akhir eon Hadean. Arkean terdiri dari empat era, berturut-turut dari yang paling awal: Eoarkean, Paleoarkean, Mesoarkean, dan Neoarkean.
22. Hadean adalah eon geologi sebelum Arkean. Periode ini dimulai sejak pembentukan Bumi hingga berakhirnya pada kurang lebih 3800 juta tahun yang lalu, walaupun waktu berakhir ini bervariasi menurut sumber-sumber yang berbeda. Namanya diambil dari "Hades", bahasa Yunani untuk "tak tampak" atau "neraka" dan menggambarkan dunia bawah atau merujuk pada kondisi Bumi pada saat itu. Ahli geologi Preston Cloud menciptakan istilah ini pada tahun 1972, awalnya untuk memberi nama periode sebelum batuan yang paling awal ditemukan. W. B. Harland selanjutnya memberikan istilah yang hampir sinonim: "periode Priskoan". Teks-teks yang lebih tua menggunakan istilah sederhana "Pra-Arkean" sedangkan pada abad ke-19 dan abad ke-20 umum digunakan istilah "Azoik" yang artinya tanpa atau sebelum kehidupan untuk merujuk pada periode ini.
23. Neoproterozoikum adalah era geologi yang berlangsung antara 1000 hingga 542 juta tahun yang lalu dan merupakan bagian akhir eon Proterozoikum dan masa Prakambrium. Era ini mungkin merupakan salah satu era yang memiliki catatan geologis paling menarik karena Bumi dilanda oleh beberapa glasiasi terparah yang pernah diketahui, sampai-sampai lembaran es bisa mencapai khatulistiwa. Pada bagian akhir era ini, periode Ediakara, ditemukan fosil paling awal kehidupan multisel, termasuk hewan-hewan paling awal. Neoproterozoikum terdiri tiga periode: Tonian, Cryogenian, dan Ediacaran.
24. Mesoproterozoikum adalah era geologi yang berlangsung antara 1600 hingga 1000 juta tahun yang lalu dan merupakan bagian dari eon Proterozoikum. Peristiwa penting pada era ini adalah pembentukan superbenua Rodinia dan evolusi reproduksi seksual. Era ini dibagi menjadi tiga periode: Calymmianm, Ectasian, dan Stenian.
25. Paleoproterozoikum adalah era geologi pertama dalam eon Proterozoikum yang berlangsung antara 2500 hingga 1600 juta tahun yang lalu. Benua-benua pertama kali stabil pada era ini. Era ini juga merupakan era berkembangnya cyanobakteria, suatu tipe bakteri yang menggunakan proses biokimia fotosintesis untuk menghasilkan energi dan oksigen. Era ini dibagi menjadi empat periode: Siderian, Rhyacian, Orosirian, dan Statherian. Sebelum adanya peningkatan berarti oksigen atmosferik, hampir semua bentuk kehidupan merupakan anaerob, yang metabolismenya berlangsung melalui respirasi seluler yang tidak membutuhkan oksigen. Oksigen bebas dalam jumlah besar bersifat racun bagi sebagian besar bakteri anaerob, karenanya, pada masa ini hampir semua kehidupan di Bumi punah. Organisme yang dapat bertahan hidup adalah yang resisten terhadap oksidasi dan efek racun oksigen atau yang tinggal di lingkungan yang bebas oksigen. Peristiwa ini disebut dengan Bencana Oksigen.
26. Neoarkean adalah era yang termasuk dalam eon Arkean dan berlangsung antara 2800 hingga 2500 juta tahun yang lalu. Periode ini didefinisikan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di Bumi. Pada era ini, fotosintesis dengan oksigen pertama kali berkembang dan bertanggung jawab atas bencana oksigen (oxygen catastrophe) yang akan terjadi nanti pada 2400 juta tahun yang lalu pada era Paleoproterozoikum. Peristiwa ini timbul karena penumpukan oksigen beracun di atmosfer yang dihasilkan oleh organisme fotoautotrof yang berkembang pada era Neoarkean ini.
27. Mesoarkean adalah era geologi bagian dari eon Arkean yang berlangsung 3200 hingga 2800 juta tahun yang lalu. Periode ini ditentukan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di Bumi. Fosil yang ditemukan di Australia menunjukkan bahwa stromatolit telah hidup di Bumi sejak era ini.
28. Paleoarkean adalah era geologi dalam eon Arkean yang berlangsung antara 3600 hingga 3200 juta tahun yang lalu. Periode ini didefinisikan secara kronometri dan tidak merujuk pada suatu bagian lapisan batuan tertentu di Bumi. Bentuk kehidupan tertua yang berhasil ditemukan berupa bakteri yang berumur lebih dari 3460 juta tahun ditemui di Australia Barat dan berasal dari era ini.
29. Eoarkean adalah suatu era pada skala waktu geologi yang berlangsung antara 3800 hingga 3600 juta tahun yang lalu. Era ini merupakan bagian pertama dari eon Arkean, didahului oleh eon Hadean, dan dilanjutkan oleh era Paleoarkean. International Commission on Stratigraphy tidak merekomendasikan batas bawah era ini. Namanya berasal dari dua kata bahasa Yunani: eos (fajar) dan archios (kuno). Superbenua pertama Vaalbara muncul pada periode ini.
30. Holosen adalah kala dalam skala waktu geologli yang berlangsung mulai sekitagr 10.000 tahun radiokgllarbon, atau kurang lebih 11.430 ± 130 tahun kalender yang lalu (antara 956y0 hingga 9300 SM). Holosen adalah kala keempat dan terakhir dari periode Neogen. Namanya berasal dari bahasa Yunani á½…λος ("holos") yang rarti keseluruhan dan καινή ("kai-ne") yang berarti baru atau terakhir. Kala ini kadang disebut juga sebagai "Kala Alluvium".pada kala holosen sebagian besar es di kutub sudah mulai lenyap sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah paparan sunda dan paparan sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap dan muncullah manusia cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.
31. Pleistosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung antara 2.588.000 hingga 11.500 tahun yang lalu. Namanya berasal dari bahasa Yunani πλεá¿–στος (plestos, "paling") dan καινÏŒς (kainos, "baru"). Pleistosen mengikuti Pliosen dan diikuti oleh Holosen dan merupakan kala ketiga pada periode Neogen. Akhir Pleistosen berhubungan dengan akhir Zaman Paleolitikum yang dikenal dalam arkeologi. Pleistosen dibagi menjadi Pleistosen Awal, Pleistosen Tengah, dan Pleistosen Akhir, dan beberapa tahap fauna.
32. Plestosen awalnya dikenal dengan diluvium, yakni formasi sekarang (holosen atau aluvium); bermula dari 1.750.000 tahun lalu dan berakhir sampai 10000 tahun lalu. kala pertama dalam zaman kuarter, di bawah satuan waktu geologi ini terdapat kala pliosen, dan diatasnya kala holosen. Pada kala plestosen bumi mengalami beberapa zaman es. Kala ini menyaksikan kelahiran homo sapiens yang pertama dan kepunahan berbagai jenis yang mendahuluinya, seperti pithecanthropus erectus. Di pulau Jawa, Sumatra, Nusa Tenggara, dan Sulawesi, kala ini dicirikan dengan kegiatan gunung berapi yang berlangsung hingga sekarang. Dari masa ini juga dikenal sebagai megaloceros (rusa besar), coelodonta antiquitatis (badak berbulu wol), mammuthus primigenius (mamut), ursus spelaeus (beruang yang hidup dalam gua), smilodon (semacam kucing besar), rusa kutub, bison, dll.
33. Pliosen adalah suatu kala dalam skala waktu geologi yang berlangsung 5,332 hingga 1,806 juta tahun yang lalu. Kala ini merupakan kala kedua pada periode Neogen di era Kenozoikum. Pliosen berlangsung setelah Miosen dan diikuti oleh kala Pleistosen. Namanya diberikan oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata bahasa Yunani πλεá¿–ον (pleion, "lebih") dan καινÏŒς (kainos, "baru") dan kurang lebih berarti "kelanjutan dari sekarang", merujuk pada fauna laut moluska yang relatif modern yang hidup pada zaman ini. Seperti periode geologi lain yang lebih tua, stratum geologi yang menentukan awal dan akhir teridentifikasi, tetapi waktu pasti awal dan akhir kala ini agak tak pasti. Batas yang menentukan kemunculan Pliosen tidak ditentukan oleh suatu peristiwa tertentu melainkan hanya berupa batas semu antara Miosen yang lebih hangat dan Pliosen yang relatif lebih sejuk. Batas akhir awalnya ditentukan pada awal glasiasi Pleistosen, tetapi belakangan dianggap terlalu lama. Banyak geologis berpendapat bahwa pembagian yang lebih luas antara Paleogen dan Neogen lebih berguna. Narciso Benítez, seorang astronom dari Universitas Johns Hopkins, dan timnya mengajukan teori bahwa suatu supernova mungkin merupakan penyebab kepunahan hewan laut yang menandai batas Pliosen-Pleistosen, dengan menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada lapisan ozon.
34. Miosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung antara 23,03 hingga 5,332 juta tahun yang lalu. Seperti halnya periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan awal dan akhir kala ini dapat teridentifikasi, tetapi waktu tepat awal dan akhirnya tidak dapat terlalu dipastikan. Miosen dinamai oleh Sir Charles Lyell dan berasal dari kata bahasa Yunani μείων (meioon, "kurang") dan καινÏŒς (kainos, "baru") dan kurang lebih merujuk pada "kurang baru" karena hanya memiliki 18% (kurang dari Pliosen) invertebrata laut modern. Miosen mengikuti Oligosen dan diikuti oleh Pliosen dan merupakan kala pertama pada periode Neogen.35. Oligosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung dari sekitar 34 hingga 23 juta tahun yang lalu. Seperti periode geologi yang lebih tua lainnya, lapisan batuan yang membedakan periode ini terdefinisi dengan jelas, tetapi waktu awal dan akhirnya agak kurang dapat dipastikan. Namanya berasal dari bahasa Yunani oligos ("beberapa") dan ceno ("baru"), dan merujuk pada sedikitnya penambahan mamalia modern setelah peledakan evolusi pada kala Eosen. Oligosen melanjutkan kala Eosen dan diikuti oleh Miosen dan merupakan kala ketiga dan terakhir pada periode Paleogen. Awal Oligosen ditandai dengan kepunahan massal yang mungkin berhubungan dengan tumbukan objek luar angkasa yang ditemukan di Siberia dan dekat Chesapeake Bay. Batas antara Oligosen dan Miosen tidak dapat ditentukan secara mudah dengan suatu peristiwa, melainkan merupakan batas yang semu antara Oligosen yang lebih hangat dengan Miosen yang relatif lebih dingin.
36. Eosen adalah suatu kala pada skala waktu geologi yang berlangsung 55,8 ± 0,2 hingga 33,9 ± 0,1 juta tahun yang lalu yang merupakan kala kedua pada periode Paleogen di era Kenozoikum. Kala ini berlangsung mulai akhir kala Paleosen hingga awal Oligosen. Awal Eosen ditandai dengan kemunculan mamalia modern pertama. Akhir Eosen adalah suatu kepunahan massal yang disebut Grande Coupure, yang mungkin berhubungan dengan satu atau lebih bolide (meteor besar) yang ditemukan di Siberia dan Chesapeake Bay. Seperti halnya periode geologi lain, stratum yang menentukan awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, walaupun waktu tepatnya kurang dapat dipastikan.
37. Paleosen, "awal fajar masa kini", adalah kala yang berlangsung antara 65,5 ± 0,3 hingga 55,8 ± 0,2 juta tahun yang lalu. Paleosen merupakan kala pertama dari periode Paleogen di era modern Kenozoikum. Seperti halnya skala waktu geologi lainnya, stratum yang menunjukkan awal dan akhir kala ini terdefinisi dengan jelas, tetapi waktu pasti akhirnya tidak terlalu jelas.
38. Ediakara atau Ediakarium adalah periode geologi ketiga dan terakhir pada era Neoproterozoikum yang berlangsung dari 635 - 541 juta tahun yang lalu. Waktu tersebut bukan berdasarkan stratigrafi, melainkan didefinisikan secara kronometrik. Periode Ediakara, dinamai dari nama Ediacara Hills di Australia Selatan adalah periode terakhir dari era Neoproterozoik dan dari eon Proterozoik, yang kemudian diikuti oleh periode Kambrium, periode pertama era Paleozoik dari eon fanerozoik.

3. Konsep Dasar Geomorfologi
1. Proses fisikal yang sama dan hukum-hukumnya yang berlangsung saat sekarang, juga berlangsung sejak jaman dahulu sepanjang waktu geologi, meskipun dengan intensitas yang tidak sama.

2. Struktur geologi adalah faktor kontrol dominan dalam evolusi bentuk lahan dan tercermin adanya.

3. Pada derajat tertentu permukaan bumi itu memiliki relief karena proses geomorfik itu bekerja dengan kecepatan yang berbeda.

4. Proses geomorfik meninggalkan bekas yang menonjol pada bentuk lahan dan setiap proses geomorfik akan berlangsung sesuai dengan karakteristik bentuk lahan.

5. Akibat perbedaan tenaga erosi yang bekerja pada permukaan bumi, maka akan menghasilkan tingkat perkembangan bentuk lahan yang berbeda.

6. Evolusi geomorfik umumnya kompleks dan tidak sederhana.
•. Macam bentuk lahan atas dasar kompleksitas tenaga pembentuknya dapat dibedakan menjadi:
- bentuk sederhana (simple form);
- bentuk campuran (compud forms);
- bentuk akibat satu daur erosi (mono cyclic forms);
- bentuk akibat daur erosi ganda (multi cyclic forms) dan
- munculnya kembali permukaan lahan terkubur ke permukaan sekarang (exhumed).

7.Topografi permukaan bumi yang berumur lebih tua dari zaman tertier lebih sedikit dan kebanyakan tidak lebih dari plestosen.

8.Interprestasi bentang lahan saat sekarang yang tepat tidak mungkin tanpa perhatian yang sungguh-sungguh terhadap perubahan geologis dan iklim selama kala pleistosen.

9.Penilaian iklim dunia penting untuk memahami dengan baik arti penting dari proses geomorfik.

10. Geomorfologi, meskipun lebih menekankan pada bentang lahan saat sekarang, sangat bemanfaat untuk mempelajari sejarahnya dan untuk memperkirakan perkembangannya di masa mendatang.

4. tahap perkembangan muda,dewasa dan tua
1. Tahapan Muda : Sungai yang termasuk dalam tahapan muda adalah sungai-sungaiyang aktivitas aliran sungainya mengerosi kearah vertikal. Aliran sungai yang menmpati seluruh lantai dasar suatu lembah. Umumnya profil lembahnya membentuk seperti huruf V. Air terjun dan arus yang cepat mendominasi pada tahapan ini
2. Tahapan Dewasa: Tahap awal dari sungai dewasa dicirikan oleh mulai adanya pembentukan dataran banjir secara setempat setempat dan semakin lama semakin lebar dan akhirnya terisi oleh aliran sungai yang berbentuk meander, sedangkan pada sungai yang sudah masuk dalam tahapan dewasa, arus sungai sudah membentuk aliran yang berbentuk meander, penyisiran kearah depan dan belakang memotong suatu dataran banjir (flood plain) yang cukup luas sehingga secara keseluruhan ditempati oleh jalur-jalur meander. Pada tahapan ini aliran arus sungai sudah memperlihatkan keseimbangan antara laju erosi vertikal dan erosi lateral.
3. Tahapan Tua : Pada tahapan ini dataran banjir diisi sepenuhnya oleh meander dan lebardari dataran banjir akan beberapa kali lipat dari luas meander belt. Pada umumnya dicirikan oleh danau tapal kuda (oxbow lake) dan rawa-rawa (swampy area). Erosi lateral lebih dominan dibandingkan erosi lateral.
Contoh gambar :

 

5. Aspek-aspek geomorfologi meliputi:

1. Aspek Morfologi
a. Morfografi adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kualitatif;
b. Morfometri adalah suatu bentuk lahan yang dinyatakan dalam kuantitatif.
2. Aspek Morfogenesis
Menyangkut asal usul dari bentuk lahan. Morfogenesis terkait dengan tenaga dan proses geomorfologi.
4. Aspek MorfoklonoloZ
Membahas tentang urutan kejadian suatu lahan yang diwujudkan dalam bentuk peta.
4. Aspek Morfosiasi
Membahas tentang urutan kejadian antara satu bentuk lahan dengan bentuk lahan yang lain.

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll