ARSIP BULANAN : March 2013

ciri-ciri wanita sholeha

18 March 2013 12:40:29 Dibaca : 1968

 

 

 

 

 

 

 

 

 

ciri- ciri wanita sholeha 

Tidak banyak syarat yang dikenakan oleh Islam untuk seseorang wanita untuk menerima gelar solehah, dan seterusnya menerima pahala syurga yang penuh kenikmatan dari Allah Subhanahuwata’ala
Mereka hanya perlu memenuhi 2 syarat saja yaitu:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
2. Taat kepada suami
Berikut ini antara lain perincian dari dua syarat di atas:
1. Taat kepada Allah dan RasulNya
Bagaimana yang dikatakan taat kepada Allah?
- Mencintai Allah s.w.t. dan Rasulullah s.a.w. melebihi dari segala-galanya.
- Wajib menutup aurat
- Tidak berhias dan berperangai seperti wanita jahiliah
- Tidak bermusafir atau bersama dengan lelaki dewasa kecuali ada bersamanya
- Sering membantu lelaki dalam perkara kebenaran, kebajikan dan taqwa
- Berbuat baik kepada ibu & bapa
- Sentiasa bersedekah baik dalam keadaan susah ataupun senang
- Tidak berkhalwat dengan lelaki dewasa
- Bersikap baik terhadap tetangga
2. Taat kepada suami
- Memelihara kewajipan terhadap suami
- Sentiasa menyenangkan suami
- Menjaga kehormatan diri dan harta suaminya selama suami tiada di rumah.
- Tidak cemberut di hadapan suami.
- Tidak menolak ajakan suami untuk tidur
- Tidak keluar tanpa izin suami.
- Tidak meninggikan suara melebihi suara suami
- Tidak membantah suaminya dalam kebenaran
- Tidak menerima tamu yang dibenci suaminya.
- Sentiasa memelihara diri, kebersihan fisik & kecantikannya serta rumah tangga

sumber :http://wanita.wordpress.com/2007/11/03/ciri-ciri-wanita-sholehah/

konsep dasar matematika sederhana

14 March 2013 18:04:13 Dibaca : 1172

Konsep Dasar Matematika Memang Sederhana

 

SAYA sangat tertarik dengan tulisan Saudara Wahyu Kris Aries W, mahasiswa teknik sipil Universitas Kristen Cipta Wacana Malang, pada rubrik IPTEK Kompas (9/11), dengan judul Matematika adalah Sederhana. Walaupun berbeda generasi, mudah-mudahan saya tidak bisa merasa malu mengaku sama dengan Saudara Wahyu yaitu sebagai peminat matematika, paling tidak zaman dulu.
Saya setuju dengan Saudara Wahyu bahwa matematika itu sebenarnya berawal dari konsep yang sederhana. Tetapi, saya melihat tidak sedikit mahasiswa di fakultas teknik yang tidak menguasai konsep dasar matematika, sehingga tidak bisa memahami maksud rumus, apalagi menggunakannya. Hal tersebut saya kira karena pada waktu di sekolah menengah (atau bahkan masih di sekolah dasar) mereka menemukan matematika itu tiba-tiba saja sebagai sesuatu yang tidak mudah.
Untuk mendukung pendapat Saudara Wahyu, saya ikut mencoba menyelesaikan soal yang dikutip oleh Saudara Wahyu dari salah satu soal yang pernah muncul pada seleksi IMO (Olimpiade Matematika Internasional), yaitu mencari jumlah 7 sudut-sudut ujung bangunan yang saya sebut saja bintang segi-7. Tentu saja saya berusaha menggunakan konsep yang lebih sederhana, dan kebetulan dari hasilnya sekaligus dapat dibuat "rumus" untuk menghitung jumlah sudut-sudut ujung bintang segi-n. Rumus tersebut tentunya sudah pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya, hanya saja saya belum pernah melihatnya. Rumus yang saya maksud adalah:
Jumlah sudut-sudut ujung bintang
segi-n = (n-4) x 180o
di mana n paling kecil = 5 dan semuanya bilangan ganjil yaitu: 5, 7, 9, 11, .....
Untuk n yang bernilai genap, misalnya 6, 8, 10, dan seterusnya, rumus tersebut dapat juga digunakan, tapi gambar bintangnya tidak sama dengan bintang yang sedang dibahas. Untuk bintang segi 6 misalnya, gambarnya merupakan gabungan (perpotongan) 2 buah segi-tiga, dan bintang segi-8, merupakan gabungan 2 buah segi-4. Sedangkan untuk n yang ganjil, dapat dibuat dengan menarik garis-garis patah yang ujung dan pangkalnya bertemu, tanpa mengangkat pensil dari kertas.
Berbeda dengan cara yang dibuat oleh Saudara Wahyu, yang pendekatannya melalui jumlah sudut-sudut segi-4 (yaitu 360o), untuk menghitung jumlah sudut-sudut ujung bintang segi-7 (sudut A1+A2+A3+ A4+A5+A6+A7), saya menggunakan pendekatan melalui jumlah sudut-sudut segi-3 (yaitu 180o). Dengan pendekatan jumlah sudut-sudut segi-3, maka penghitungannya akan melibatkan seluruh sudut yang ada yang dibentuk oleh pertemuan atau perpotongan garis. Dengan melibatkan seluruh sudut, maka perhitungannya bersifat general sehingga dapat ditarik suatu rumus.
Kita perhatikan kembali bintang segi-7 yang dikutip oleh Saudara Wahyu dari salah satu soal seleksi IMO, sebagai berikut:
Persoalan: Jumlah sudut A1+A2+A3+A4+A5+A6+A7=?
Dalam menyelesaikan persoalan ini digunakan tiga langkah sebagai berikut:
Pertama, menghitung total seluruh sudut 7 buah segi-3 yang membentuk bintang, yang tentunya akan didapat = 7 x 180o = 1260o.
Kedua, menghitung total seluruh sudut-sudut alas 7 buah segi-3, yang akhirnya akan
didapat = 4 x 180o = 720o.
Ketiga mengurangkan hasil langkah pertama dengan langkah kedua, yang akhirnya akan didapat = (7-4)x180o=3x180o=540o. Jadi jumlah sudut-sudut ujung bintang segi-7 tersebut = 540o dan dapat ditarik kesimpulan = (n-4) x 180o.
Konsep dasar yang digunakan:
1. Jumlah sudut-sudut sebuah segi-3 adalah 180o, dan
2. Besar sudut garis lurus adalah 180o
Penyelesaiannya dapat kita mulai dengan memperhatikan salah satu ujung bintang yang merupakan segi-3 sebagai berikut:
Dari gambar di atas diketahui:
Jumlah sudut A1+C1+C2 = 180o yaitu jumlah sudut-sudut dalam sebuah segi-3 sehingga
A1 = 180o - C1 - C2.
Jumlah sudut C1+B7 = 180o (sudut garis lurus), sehingga C1 = 180o - B7.
Jumlah sudut C2+B1 = 180o (sudut garis lurus), sehingga C2 = 180o-B1.
Dari tiga persamaan di atas dapat dikaitkan sudut A1 dan sudut B1 dan B7 sebagai berikut:
A1 = 180o-C1-C2.
= 180o-(180o-B7)-(180o-B1)
= B1+B7-180o
Dengan cara yang sama didapat:
A1 = B1+B7-180o
A2 = B1+B2-180o
A3 = B2+B3-180o
A4 = B3+B4-180o
A5 = B4+B5-180o
A6 = B5+B6-180o
A7 = B6+B7-180o
Apabila ketujuh persamaan di atas kita jumlahkan, akan didapat:
A1+A2+A3+A4+A5+A6+A7 =
2x(B1+B2+B3+B4+B5+B6+B7)-7x180o
Sedangkan diketahui bahwa
(B1+B2+B3+B4+B5+B6+B7) =
(7-2)x180o = jumlah sudut segi-7.
Dengan demikian:
A1+A2+A3+A4+A5+A6+A7 = 2x(7-2)x180o-7x180o
= (7-4)x180o
= 540o
Hasilnya sama dengan yang dihitung oleh Saudara Wahyu.
Hanya saja dari hasil perhitungan di atas, bila 7 diganti dengan n maka didapat 'rumus' jumlah sudut-sudut ujung bintang segi-n = (n-4)x180o.
Dengan cara di atas, untuk bintang segi-9 yang ditawarkan oleh Saudara Wahyu untuk dihitung jumlah sudut-sudut ujungnya, maka akan didapat = (9-4)x180o = 900o. Demikian juga untuk n = 11, 13, 15 dan seterusnya dapat digunakan (n-4)x180o.
Sebenarnya apabila kita mau menggunakan 'rumus' atau ketentuan yang sudah baku, yang sudah dibuktikan oleh orang sebelumnya, kita tidak perlu sibuk menghitung seperti di atas.
Rumus atau kepastian yang sudah baku tersebut adalah:
Jumlah sudut-sudut luar suatu
segi-n = 360o (tentu saja n3.)
Untuk permasalahan yang kita sedang selesaikan, coba kita lihat sudut-sudut luar segi-7 sebagai berikut:
Jumlah sudut
C1+C3+C5+C7+C9+C11+C13 = 360o............(1)
Bila diperlukan pembuktian bahwa jumlah sudut-sudut luar segi-n = 360o maka dapat dibuktikan sebagai berikut:
B1+C3 = 180o
B2+C5 = 180o
B3+C7 = 180o
B4+C9 = 180o
B5+C11 = 180o
B6+C13 = 180o
B7+C1 = 180o
Bila ketujuh persamaan di atas ditambahkan
didapat:
(B1+B2+B3+B4+B5+B6+B7)+
(C1+C3+C5+C7+C9+C11+C13) = 7x180o,
sedangkan (B1+B2+B3+B4+B5+B6+B7) = (7-2)x180o (jumlah sudut segi-n)
sehingga:
C1+C3+C5+C7+C9+C11+C13 = 7x180o-(7-2)x180o
= 2x180o = 360o
Demikian juga dari gambar berikut:
didapat sudut-sudut luar segi-7 yaitu
C2+C4+C6+C8+C10+C12+C14 = 360o......(2)
Sehingga jumlah sudut alas 7 buah segi-3 = (1)+(2)
(C1+C2+C3+C4+.......C13+C14) = 360o+360o
= 720o
= 4x180o ....... (3)
Sedangkan luas 7 buah segi-3 ujung-ujung bintang segi-7 tadi adalah 7x180o ..... (4)
Dengan demikian didapat:
Jumlah sudut-sudut:
A1+A2+A3+A4+A5+A6+A7= (4)-(3)
= 7x180o-4x180o
= (7-4)x180o
= 3x180o = 540o
Jika 7 diganti dengan n didapat rumus untuk bintang segi-n maka jumlah sudut-sudut ujung bintang tersebut = (n-4)180o

http://yudhim.blogspot.com/2008/01/konsep-dasar-matematika-memang.html

 

menghitung determinan matriks

14 March 2013 10:51:56 Dibaca : 1352

Menghitung determinan matriks (matrix determinant) di excel
Microsoft Excel menyediakan fungsi untuk menghitung determinan sebuah matriks. Jika secara manual anda bisa menghabiskan waktu beberapa menit hingga beberapa jam jika matriksnya mempunyai orde sampai puluhan, bahkan berhari-hari jika terdiri dari ratusan atau ribuan baris dan kolom. Tetapi dengan menggunakan excel nilai determinan sebuah matriks dapat dihitung dalam beberapa menit.

Sintax:
=MDETERM(array)

Sebagai contoh:

Buat matrks seperti di bawah ini
di sel F5 kita akan menempatkan nilai determinan dari matriks
di sel F5 ketik formula:
=MDETERM(A5:D8)

Related Posts by Categories
Tips Trik dan Tutorial Microsoft Excel 2003
Membuat tabel pangkat dua menggunakan excel
Program untuk menentukan jenis segitiga di excel
Mengubah desimal ke oktal (convert decimal to octal)
Menghitung invers matriks (matrix inverse) di excel
Membuat freeze pane (judul yang tidak bergerak jika scroll digeser)
Tutorial Microsoft Excel Untuk Pemula
Menghitung jumlah karakter
Tips dan Trik Microsoft Excel 2003
Mengubah desimal ke oktal (convert decimal to octal)
Mengubah /konversi bilangan desimal ke biner
Menghitung invers matriks (matrix inverse) di excel
Fungsi Choose di excel 2003
Perkalian matriks di excel 2003
Pengurangan matriks
Penjumlahan matriks
Fungsi trigonometri (sin, cos, tan)
Fungsi akar kuadrat bilangan (square)
Fungsi Pangkat (Power)
Memilih teks yang ada dalam tanda kurung
Fungsi kombinasi (Combin)
Fungsi Faktorial (Factorial)
Menghitung jumlah karakter

 

http://kalongkalong.blogspot.com/2009/12/menghitung-determinan-matriks-matrix.html

system development life cycle

12 March 2013 19:50:34 Dibaca : 2209

SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

Pengertian System Development Life Cycle (SDLC)
System Development Life Cycle disingkat dengan SDLC. SDLC merupakan siklus pengembangan sistem.Pengembangan sistem teknik (engineering system development). SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam empat kegiatan utama, yaitu initiation, analysis, design dan implementation.
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya (deliverable). SDLC mencakup kebutuhan (requirement), validasi, pelatihan, kepemilikan (user ownership) sebuah sistem informasi yang diperoleh melalui investigasi, analisis, desain, implementasi, dan perawatan software. Software yang dikembangkan berdasarkan SDLC akan menghasilkan sistem dengan kualitas yang tinggi, memenuhi harapan penggunanya, tepat dalam waktu dan biaya, bekerja dengan efektif dan efsien dalam infrastruktur teknologi informasi yang ada atau yang direncanakan, serta murah dalam perawatan dan pengembangan selanjutnya.

sejarah perkembangan SDLC

Sejarah perkembangan System Development Life Cycle (SDLC) diawali pada pertengahan tahun 60-an dimana terjadi kegagalan yang sangat besar dalam penerapan aplikasi EDP (Electronic Data Processing) untuk sistem-sistem besar, sebagian besar disebabkan tidak adanya pengembangan sistem.
Sesudah terjadinya kegagalan tersebut pada akhir tahun 60-an dan awal 70-an, kesadaran akan pentingnya metodologi pengembangan sistem mulai tumbuh. Sejak itu berbagai proposal metodologi mulai dibuat dan penerapan mulai terlihat. Para desainer dari hampir semua bidang metodologi pengembangan sistem informasi mempunyai pandangan yang sama, yaitu: mereka telah mengetahui bahwa proses pengembangan sistem informasi, baik yang berdasarkan komputer atau tidak, menyerupai dengan proses pengembangan sistem engineering.
Hubungan dengan konstruksi dan operasi berbagai jenis gedung, mesin, peralatan kimia yang merupakan contoh perkembangan sistem informasi engineering, kita dapat meringkas tahap-tahap proses secara umum perkembangan tersebut adalah
perencanaan (planning)
analisis (analysis)
desain (design),
pelaksanaan (implementation)
perawatan (maintenance).
Dalam tahap perencanaan, kita mengumpulkan informasi tentang permasalahan serta persyaratannya. Kemudian kita menentukan kriteria dan pembatasan pemecahan, serta memberikan alternatif jalan keluarnya.
Dalam tahap analisis, kita menguji alternatif pemecahan berdasarkan kriteria dan batasan-batasan. Analisis merupakan pusat dari semua proses perkembangan. Tahap berikutnya yaitu desain, dapat dikatakan sebagai hasil dari sistem baru.
Tahap desain juga dapat dikatakan sebagai pemecahan yang optimum atas sejumlah kebutuhan penting dari suatu set pada keadaan khusus atau sebagai kegiatan kreativitas yang meliputi pembuatan barang baru dan berguna yang belum pernah ada sebelumnya. Sistem yang tersusun dibentuk dan dioperasikan.
Perawatan dilakukan pada tiap sistem operasional.
Istilah daur/siklus hidup (life cycle) pada suatu sistem digunakan untuk menjelaskan tahap-tahap perkembangan sistem, serta langkah-langkah dalam proses perkembangannya. Untuk mengetahui proses sistem informasi dan proses sistem engineering, kita harus membandingkan daur/siklus hidup kedua sistem tersebut. Dengan mengetahui daur/siklus hidup sistem informasi tahun 1960 sampai dengan tahun 1983, kita akan mengetahui perbedaannya. Daur hidup sistem informasi sangat dekat dengan daur hidup yang terjadi dalam sistem engineering; perencanaan, analisis, desain, pelaksanaan, dan perawatan. Proses perkembangan sistem informasi merupakan proses engineering.

Meskipun selama hampir dua puluh tahun putaran sistem informasi, yang kurang lebih berisi langkah-langkah yang sama, namun pemberian nama dan dukungan pada langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengembangkan sistem informasi yang baik.
Kekurangan tersebut adalah bahwa pada tiap perkembangan sistem engineering terdapat beberapa peralatan dan metodologi yang digunakan secara paralel dengan daur/siklus hidup sistem tersebut. Kegagalan dalam menentukan tuntutan dan peran serta pemakai dalam perkembangan sistem juga penyebab lain dari kegagalan sistem informasi, demikian juga masalah sulitnya memperoleh komputer dari produsen, staf yang tidak memenuhi syarat, batas waktu yang tidak realistis dan manajemen yang tidak memadai.
Kesalahan interpretasi mengenai tahap-tahap perkembangan sistem di atas adalah linier. Seolah olah semua fase dan tahap terlihat berderet secara berurutan. Tetapi sebenarnya tidak demikian. Semua tahap pada proses perkembangan sistem tersebut mempunyai sifat dasar yang iteratif yaitu pekerjaan pada suatu tahap sering harus diulang-ulang, dan apa pun yang dikerjakan pada suatu tahap mungkin perlu dikoreksi secara keseluruhan.
Meskipun terdapat beberapa variasi diantara masing-masing tahap, metode sistem klasik ternyata tidak cukup untuk menghasilkan sistem informasi yang baik, kemudian sebagai tambahan pada penamaan tahap-tahap dari suatu daur/siklus hidup sistem, kita harus mempunyai beberapa peralatan dan teknik baku untuk mengembangkan sistem tersebut.

Tahapan System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC meliputi tahapan berikut:
System initiation ialah perencanaan awal untuk sebuah proyek guna mendefinisikan lingkup, tujuan, jadwal dan anggaran bisnis awal yang diperlukan untuk memecahkan masalah atau kesempatan yang direpresentasikan oleh proyek. Lingkup proyek mendefinisikan area bisnis yang akan ditangani oleh proyek dan tujuan-tujuan yang akan dicapai.Lingkup dan tujuan pada akhirnya berpengaruh pada komitmen
sumber yaitu jadwal dan anggaran yang harus dibuat supaya berhasil menyelesaikan proyek.
System analysis ialah studi domain masalah bisnis untuk merekomendasikan perbaikan dan menspesifikasikan persyaratan dan prioritas bisnis untuk solusi. Analisis system ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan yang memicu proyek. Area bisnis dipelajari dan dianalisis untuk memperoleh pemahaman yang lebih rinci mengenai apa yang bekerja, apa yang tidak bekerja dan apa yang dibutuhkan.
System design ialah spesifikasi atau konstruksi solusi yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Selama desain sistem, pada awalnya akan mengekspolarasi solusi teknis alternatif. Setelah alternatif solusi disetujui, fase desain sistem mengembangkan cetak biru (blueprint) dan spesifikasi teknis yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan database, program, antarmuka pengguna dan jaringan yang dibutuhkan untuk sistem informasi.
System implementation ialah konstruksi, instalasi, pengujian dan pengiriman sistem ke dalam produksi (artinya operasi sehari-hari). Implementasi sistem mengontruksi sistem informasi baru dan menempatkannya ke dalam operasi, selanjutnya dilaksanakan pengujian.

 

 

http://fseptian.mhs.uksw.edu/2012/10/system-development-life-cycle.html

 

 

tahap analisa dan investigasi sistem

12 March 2013 19:48:29 Dibaca : 4765

TAHAP ANALISA DAN INVESTIGASI SISTEM
Di dalam sebuah sistem perlu adanya sebuah pengembangan sistem supaya sistem tersebut mampu mengikuti apa apa saja yang sekarang di butuhkan sebuah konsumen,maka dari itu di sini akan saya bahas sedikit mengenai hal yang diperlukan untuk pengembangan sistem yaitu tahap penganalisaan dan investigasi masalah sebuah sistem

tahap penganalisaan merupakan tahap investigasi awal terhadap sistem yang sudah berjalan,di tahap ini akan dilaksanakan pendefinisian masalah ,penyatuan konsep sistem serta melakukan studi kelayakan sistem.
contoh dari kegiatan analisa sistem misalnya menginvestigasi terhadap setiap anggota kelompok pada sebuah perusahaan yang memiliki banyak kelompok.hal ini mengingat ketika pada sebuah perusahaan yang memiliki banyak kelompok, perusahaan juga secara otomatis memiliki pendapat yang berbeda beda dari setiap anggota kelompok.Selama fase ini ,harus di capai suatu kesepakatan mengenai sifat permasalahan yang ada dan juga mengenai hal yang harus dipenuhi oleh sistem yang baru nantinya.
kegiatan analisis ini merupakan tingkat kompromi yg sering kali terlalu tinggi.Seseorang sistem analis harus tanggap terhadap pendapat pihak lain dan harus berdiplomasi secara baik.Meskipun seorang analis memilik kemampuan yang tinggi namun belum tentu saran yang di berikan bisa di terima orang lain.
untuk melakukan investigasi dengan tepat sehingga di dapatkan konsep sebuah sistem informasi yang sedang berjalan maupun yang akan dibuat nantinya,maka di perlukan teknik pengumpulan data yang antara lain meliputi observasi langsung,wawancara,kuesioner dan pengambilan sample dokumen.
OBSERVASI LANGSUNG
obeservasi langsung merupakan kegiatan mengamati secara langsung dari sebuah sistem,perlu dilakukan menjawab pertanyaan pertanyaan seperti bagaimana melakukan suatu sistem ,siapa yang melakukannya,berapa lama melakukannya,dimana melakukan dan lain lain.
3 cara analis untuk melakukan observasi langsung :
pengamatan secara langsung dengan melakukan interaksi dengan pihak yang di observasi
pengamatan secara langsung tanpa berinteraksi dengan pihak yang di amati,tetapi pihak yang di amati tahu bahwa mereka sedang dijadikan obyek pengamatan
pengamatan dimana mengamati obyek tanpa diketahui oleh obyek yang diamati dan tanpa interaksi apapun
WAWANCARA
wawancara merupakan suatu kegiatan yang paling tepat antara seorang sistem analis dengan oraganisasi atau perusahaan dan merupakan teknik yang paling produktif dalam mencari sebuah informasi.Hal itu di karenakan wawancara merupakan suatu teknik dimana pencari dan pemberi data dapat langsung bertukar pikiran.
tujuan dari sebuah wawancara :
memerikasa dan melakukan cross chek terhadap kebenaran data dan info yang sudah di ketahui sebelumnya.
menjajagi sifat dan pendapat dari responden tentang sistem yang akan dikembangkan
memperoleh data kuantitatif dan kualitatif mengenai kebijaksanaan,prosedur - prosedur dan biaya.
wawancara juga bermanfaat untuk memperkuat dukungan dari elemen elemen organisasi mengenai sistem baru yang diterapkan.
KUESIONER
pemakaian kuesioner bertujuan untuk menggali fakta dan memperoleh berbagai masukan dari responden,kelebihan dari metode ini adalah dapat melakukan penelitian untuk responden yang jumlahnya besar dan menjangkau responden yang berkedudukan jauh dari analis.sedangkan kelemahan dari metode ini adalah dimana sulitnya responden memberikan jawaban yang detail terhadapa suatu permasalahan karena kuesioner bersifat sangat terbatas disamping sulitnya pembuat kuesioner menyusun pertanyaan yang bermanfaat tanpa memperkirakan jawabanya terlebih dahulu.
SAMPLING DOKUMEN
Pada tahapan ini, dilakukan kajian secara menyeluruh serta mendalam terhadap kegiatan sistem pengolahan data dan sistem informasi yang saat ini sedang berjalan. Juga perlu diketahui secara tepat mengenai bentuk sistem informasi yang bagaimanakah yang dikehendaki oleh manajemen, sehubungan dengan adanya rencana komputerisasi tersebut.
Tahap investigasi sebuah sistem memerlukan kepandaian seorang analis untuk melakukan estimasi-estimasi sebelum menggunakan ukuran-ukuran yang real. Hal itu bertujuan agar mendapatkan kesimpulan secara detail tentang apa yang dilakukan sistem lama, apa yang harus dihasilkan sistem baru, serta permasalahan apa saja yang harus bisa dipecahkan oleh sistem baru nantinya. Beberapa hal yang diestimasi antara lain seperti biaya, kebutuhan perangkat, beban prosesing dan kombinasi tipe transaksi,termasuk juga jadwal kerja untuk penyelesaian proyek.
Untuk mendapatkan hasil analisa dan investigasi data secara komprehensif, seorang sistem analis perlu melakukan langkah-langkah seperti yang akan dijelaskan berikut.
1. Memahami sistem lama
2. Evaluasi sistem yang ada.
3. Memahami keinginan pemakai.
4. Laporan Definisi Masalah.
MEMAHAMI SISTEM LAMA
tahap memahami sistem lama,dapat di lakukan dengan melihat dan mengamati dokumen - dokumen sistem yang telah ada pada perusahaan sperti bagan alir arus dokumen,bagan alir sistem,struktur organisasi,diskripsi jabatan,kode rekening,dan salinan dokumen dokumen bukti transaksi.Dengan demikian akan dapat dipahami sistem sebekumnya yaiut berkaitan dengan apa yang dilakukan sistem lama,siapa yang menjalakan ,siapa yang memakai dan lain lain.
EVALUASI TERHADAP SISTEM YANG ADA

Setelah mendapatkan rincian diskripsi mengenai sistem yang sedang berjalan, sistem analis harus melakukan evaluasi terhadap sistem tersebut. Bagaimana kelebihan dan kelemahan sistem yang telah berjalan selama ini? Hal-hal apa saja yang bisa ditingkatkan efektifitasnya?
Evaluasi terhadap sistem yang sudah berjalan, terutama tentang kekurangan kekurangannya,tentunya akan memberikan pembenaran terhadap rencana pengembangan sistem yang baru. Sasaran sistem baru akan menjadi lebih jelas, tentang apa yang harus ditambahkan atau dikurangi dari sistem lama sehingga analis akan menjadi lebih mudah untuk membuat sebuah konsep tentang “future system” / sistem baru yang akan dikerjakannya.
MEMAHAMI KEINGINAN PEMAKAI

Sebuah sistem informasi, dirancang dalam keterkaitan dengan sistem pengambilan keputusan. Itu artinya, salah satu kunci keberhasilan sebuah sistem informasi adalah jika sistem tersebut sesuai dengan keinginan dari pemakai/konsumen.Keinginan pemakai yang dimaksud ini mencakup kebutuhan-kebutuhan akan output sistem, serta model operasional sistem yang diingikan.
Kebutuhan akan output sistem adalah bahwa laporan yang dihasilkan akan memberikan manfaat bagi yang menggunakannya. Ada beberapa hal yang membuat sebuah laporan tak mampu memberikan manfaat. Beberapa hal tersebut antara lain adalah :
laporan kurang diakui kebenarannya.Hal ini bisa terjadi bila sebuah laporan memuat data-data yang tidak lengkap atau sangat kurang dari yang seharusnya.
laporan tidak disajikan dalam bentuk yang terperinci dan mudah dipahami sehingga membutuhkan waktu tambahan untuk menganalisa dan memahami kembali laporan dengan yang memuat banyak data dan tidak terperinci.
laporan tidak memenuhi unsur tepat waktu.
Penelitian tentang sebuah laporan tidak hanya meliputi bentuk dan jenisnya saja, tetapi juga meliputi jumlah dan frekuensi dihasilkannya laporan tersebut dibandingkan dengan jumlah dan frekuensi tingkat kebutuhan manajemen akan laporan itu.
STUDI KELAYAKAN SISTEM

Fase ini merupakan fase yang cukup penting, dimana akan dilakukan studi kelayakan terhadap sistem yang akan dibuat. Studi kelayakan akan menilai dari berbagai sisi,apakah sistem memang layak untuk diimplementasikan. Penilaian tersebut antara lain mencakup :
• Kelayakan teknik
• Kelayakan ekonomi
• Kelayakan operasi
• Kelayakan jadwal
• Kelayakan hukum
Kelayakan Teknik.
Kelayakan teknik digunakan untuk menilai dan menjawab pertanyaan “apakah teknologi yang ada dapat diterapkan pada sistem?”. Kelayakan ini mencakup dua hal pokok yang harus dipertimbangkan yaitu ketersediaan teknologi di pasaran dan ketersediaan ahli yang mengoperasikannya.
Kelayakan Ekonomi.
Kelayakan ekonomi dapat dinilai dari dua hal pokok yaitu biaya dan manfaat. Biaya mencakup besar biaya yang diperlukan untuk mengembangkan sistem tersebut,sedangkan manfaat mencakup besar manfaat yang diperoleh dengan pengembangan sistem. Sistem akan dikatakan menguntungkan atau layak secara ekonomi jika manfaat
yang diberikan oleh sistem lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan sistem.
Kelayakan Operasional.
Studi kelayakan operasional mencakup beberapa permasalahan yang harus
dipertimbangkan untuk menentukan layak dan tidaknya sistem dioperasikan. Beberapa hal tersebut antara lain :
kemungkinan bahwa sistem yang terlalu rumit sehingga sulit untuk di jalankan oleh operator
kemungkinan adanya keengganan pemakai untuk meinggalkan sistem lama yang telah ditekuni selama bertahun tahun
kemungkinan terjadi kesulitan melakukan pengendalian terhadap sistem oleh pihak manajemen
Kualitas informasi yang dihasilkan sistem apakah sudah cukup memuaskan
pemakainya?
Kelayakan waktu.
Kelayakan waktu akan menilai apakah sistem dapat dikembangan sesuai waktu yang ditetapkan sesuai kebutuhan sistem. Pihak manajemen sebagai pemakai sistem dan analis sebagai pembuat sistem dapat menilai apakah waktu yang disediakan untuk mengembangkan sistem dapat diterima dan disepakati bersama.
Kelayakan Hukum.
Kelayakan hukum yang dimaksud adalah peninjauan kembali hal-hal yang menyangkut penerapan sistem dan dampak yang ditimbulkan

 

http://fseptian.mhs.uksw.edu/2012/11/tahap-analisa-dan-investigasi-sistem.html

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong