Agroekosistem

23 November 2012 10:50:43 Dibaca : 2621

1. Apakah yang dimaksud dengan agroekosistem?

 

 Agroekosistem adalah sistem interaksi antara manusia dan lingkungan biofisik, sumber daya pedesaan dan pertanain guna meningkatkan kelangsungan hidup penduduknya. (Anonymous, 2010)

Agroekosistem dapat diartikan pula sebagai suatu unit yang tersusun oleh semua organism di dalam areal pertanaman bersama-sama dengan keseluruhan kondisi lingkungan dan lingkungan yang telah dimodifikasi manusia lebih lanjut, yaitu pertanian, industri, tempat rekreasi, dan aktifitas sosial manusia yang lainnya. (Anonymous, 2010)

 Agroekosistem adalah manusia dengan sengaja merubah ekosistem alami dimana ia merupakan bagiannya, dengan menciptakan suatu ekosistem baru yang khusus dibuat untuk kepentingan pertanian. (Anonymous, 2010)

 

2. Sebutkan komponen agroekosistem!

Komponen Agroekosistem terdiri dari komponen biotik dan abiotik :

A. Komponen Biotik

a. Produsen Jasad-jasad hidup yang mampu menangkap energi matahari dan membentuk bahan-bahan yang mengandung energi (tumbuh-tumbuhan berklorofil hijau).

b. Konsumen Jasad-jasad hidup yang memakan tumbuh-tumbuhan dan atau hewan; mampu membentuk bahan-bahan organis yang lebih tinggi mutunya dari bahan yang dimakannya. Konsumen terbagi menjadi herbivora, karnivora, omnivora.

c. Decomposer Jasad-jasad hidup (mikrobia) yang dapat mengurai sisa-sisa dari jasad hidup yang mati (proses mineralisasi)

d. Tanaman atau vegetasi Tanaman dalam agroekosistem berfungsi sebagai produsen atau unsur/ komponen yang diusahakan oleh manusia untuk budidaya.

e. Hewan Hewan sebagai penyeimbang atau pendukung komponen-komponen dalam agroekosistem. Contoh : cacing membantu menyuburkan tanah.

B. Komponen Abiotik

a. Air Tak kurang dari 50% penyusun tubuh organisme terdiri atas air. Oleh sebab itu air merupakan salah satu komponen abiotik yang sangat menentukan kelangsungan hidup organisme. Kalau kita perhatikan berbagai daerah di sekitar kita maka ada daerah yang kaya akan air, tapi ada pula daerah kering. Perbedaan keadaan tersebut menyebabkan cara adaptasi organisme berbeda-beda. Organisme yang hidup pada daerah kurang air/kering memiliki cara untuk mendapatkan air serta menghemat air.

b. Udara Gas-gas di atmosfer ini di samping sebagai selimut bumi, juga sebagai sumber berbagai unsur zat tertentu, seperti oksigen, karbon dioksida, nitrogen, dan hidrogen. Udara juga merupakan komponen utama tanah, tanah yang cukup pori atau rongganya akan baik pertukaran udara atau aerasinya. Tanah yang baik aerasinya akan baik proses mineralisasinya.

c. Suhu Setiap makhluk hidup memerlukan suhu lingkungan tertentu. Hal ini dapat diterima oleh akal kita karena pada setiap tubuh makhluk hidup akan berlangsung proses kimia. Semua makhluk hidup dimanapun berada selalu menghindari suhu lingkungan yang terlalu tinggi, dan terlalu rendah, tetapi selalu berusaha untuk mendapatkan suhu lingkungan yang optimum.

d. Tanah Tanah merupakan komponen sumberdaya alam yang mencakup semua bagian padat di atas permukaan bumi, termasuk semua yang ada di atas dan didalamnya yang terbentuk dari bahan induk yang dipengaruhi oleh kinerja iklim, jasad hidup, dan relief setempat dalam waktu tertentu. Dalam satu toposekuen akan dijumpai berbagai jenis tanah, sebagai akibat adanya perbedaan bahan induk, iklim, topografi dan penggunaan lahan (Hardjowigeno, 2003).

e. Cahaya Cahaya matahari merupakan komponen abiotik yang berfungsi sebagai sumber energi primer bagi ekosistem. Keberadannya mampu mempengaruhi dan mengontrol organisme yang ada pada suatu ekosistem.

f. Salinitas Salinitas berhubungan erat dengan pH tanah. Jika pH tanah semakin tinggi maka akan menghambat proses pertumbuhan tanaman. Karena ada beberapa tanaman yang tidak cocok dengan pH yang tinggi. (Anonymous, 2010)

 

Sumber:

www.artikata.com/arti

www.kamusbesar.com/537/agroekosistem