REPRODUKSI SEL DAN ORGANISME

06 March 2013 07:21:37 Dibaca : 2937 Kategori : materi

Asalamualaikum wr.wb

Ini hanya materi rangkuman biologi semoga bermanfaat.

 

REPRODUKSI SEL DAN ORGANISME

v Reproduksi

Sel merupakan struktur terkecil dari makhluk hidup, oleh karena itu sel sangat menentukan fungsi dan bentuk dari organ atau jaringan yang disusunnya

Pembelahan sel mempunyai tujuan sebagai berikut :

1) Regenerasi sel-sel yang rusak/mati

2) Pertumbuhan dan perkembangan

3) Berkembang biak (reproduksi)

4) Variasi individu baru

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel yaitu:

Pembelahan Amitosis

Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel.

Pembelahan Mitosis

Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel.

Tahap-tahap mitosis terdiri atas empat fase yaitu :

Profase

Pada awal profase, sentrosom dengan sentriolnya mengalami replikasi dan dihasilkan dua sentrosom. Masing-masing sentrosom hasil pembelahan bermigrasi ke sisi berlawanan dari inti.

Metafase

Masing-masing sentromer mempunyai dua kinetokor dan masing-masing kinetokor dihubungkan ke satu sentrosom oleh serabut kinetokor. Sementara itu, kromatid bersaudara begerak ke bagian tengah inti membentuk keping.

Anafase

Masing-masing kromatid memisahkan diri dari sentromer dan masing-masing kromosom membentuk sentromer. Masing-masing kromosom ditarik oleh benang kinetokor ke kutubnya masing-masing.

Telofase

Ketika kromosom saudara sampai ke kutubnya masing-masing, mulainya telofase. Kromosom saudara tampak tidak beraturan dan jika diwarnai, terpulas kuat dengan pewarna histologi.

Pembelahan Meiosis

Pembelahan meiosis disebut juga pembelahan reduksi, di karena terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n menjadi n. Pembelahan ini menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah kromosom sel induknya

Dalam pembelahan meiosis terjadi dua kali pembelahan sel secara berturut –turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis 1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid (n).

v Reproduksi Pada Tumbuhan Rendah dan Tumbuhan Tinggi

a. Reproduksi Pada Tumbuhan Rendah

Reproduksi Aseksual Pada Tumbuhan Rendah

Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama.

Berikut adalah contoh-contoh reproduksi secara aseksual pada tumbuhan rendah.

Ø Fisi

Fisi terjadi pada organisme bersel satu. Pada proses fisi individu terbelah menjadi dua bagian yang sama.

Ø Pembentukan Spora

Dibentuk di dalam tubuh induknya dengan cara pembelahan sel.

Ø Pembentukan tunas

Organisme tertentu dapat membentuk tunas, berupa tonjolan kecil yang akan berkembang dan kemudian mempunyai bentuk seperti induknya dengan ukuran kecil.

Reproduksi Seksual Pada Tumbuhan Rendah

Reproduksi seksual adalah perkembangbiakan individu melalui persatuan gamet-gamet pada tumbuhan rendah.

Reproduksi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

Ø Isogami

Isogami (Isogamy) adalah penyatuan dua gamet yang secara morfologis tidak berbeda, yaitu tidak terdiferensiasi dalam makro dan mikrogamet.

Ø Anisogami

Anisogami (Anisogamy) adalah keadaan yang melibatkan peleburan gamet-gamet yang berlainan ukuran dan/atau motilitasnya.

Ø Konyugasi

Konjugasi adalah perkembangbiakan secara seksual yaitu penyatuan dua gamet yang secara morfologis tidak diketahui betina dan jantannya.

Reproduksi secara aseksual alami diantaranya :

a) Stolon

Stolon adalah batang yang menjalar di atas tanah. Di sepanjang stolon dapat tumbuh tunas adventisia (liar), dan masing-masing tunas ini dapat menjadi anakan tanaman.

b) Akar Tinggal atau Rizoma

Rizom adalah batang yang menjalar di bawah tanah, dapat berumbi untuk menyimpan makanan maupun tak berumbi.

c) Tunas yang tumbuh di sekitar pangkal batang

Tunas ini membentuk numpun, misalnya: pohon pisang, pohon pinang dan pohon bambu.

d) Tunas liar

Tunas liar terjadi pada tumbuhan yang daunnya memiliki bagian meristem yang dapat menyebabkan terbentuknya tunas-tunas baru di pinggir daun.

e) Umbi lapis

Umbi lapis adalah batang pendek yang berada di bawah tanah. Umbi lapis diselubungi oleh sisik-sisik yang mirip kertas.

f) Umbi batang

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di bawah tanah, digunakan sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan sehingga bentuknya membesar.

g) Mencangkok

Suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh.

h) Menyetek

Menyetek / Nyetek, adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru.

i) Merunduk

Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar.

j) Mengenten/Menyambung

Menyambung / Mengenten, adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.

2. Reproduksi Seksual Pada Tumbuhan Tinggi

Alat perkembangbiakan secara sexual pada tumbuhan adalah bunga. Bunga (flos) atau kembang adalah struktur reproduksi seksual pada tumbuhan berbunga (divisio Magnoliophyta atau Angiospermae, "tumbuhan berbiji tertutup").

Pada bunga terdapat organ reproduksi (benang sari dan putik) yaitu:

a) Pembentukan gamet betina.

Pada Angiospermae gamet betina dibentuk di dalam bakal biji (ovule) atau kantung lembaga. Pada bagian ini terdapat sel induk megaspora (sel induk kantug lembaga) yang diploid. Sel ini akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid.

b) Penyerbukan

Penyerbukan merupakan jatuhnya serbuk sari pada kepala putik (untuk golongan tumbuhan berbiji tertutup) atau jatuhnya serbuk sari langsung pada bakal biji (untuk tumbuhan berbiji telanjang).

v Reproduksi Pada Hewan Rendah dan Hewan Tinggi

a. Reproduksi Pada Hewan Rendah

1. Reproduksi aseksual pada hewan rendah

Reproduksi aseksual pada hewan lebih jarang terjadi daripada tumbuhan. Biasanya reproduksi aseksual merupakan suatu alternatif dan bukan pengganti dari reproduksi seksual.

Reproduksi secara aseksual pada hewan rendah dapat dilakukan dengan beberapa cara yakni :

a) Pertunasan

b) Pembelahan sel

c) Fragmentasi

d) Partenogenesis

v Reproduksi Seksual Pada Hewan Rendah

Selain melakukan reproduski secara aseksual, hewan rendah mampun melakukan reproduksi secara kawin, diantaranya sebagai berikut.

Ø Konjugasi yaitu persatuan antara dua individu yang belum mengalami spesialisasi sex. Terjadi persatuan inti (kariogami) dan sitoplasma (plasmogami).Ø Fusi yaitu persatuan/peleburan duya macam gamet yang belum dapat dibedakan jenisnya. Dibedakan menjadi 3 macam yaitu :Ø Isogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki bentuk dan ukuran yang sama.Ø Anisogami yaitu persatuan dua macam gamet yang berbeda ukuran dan bentuknya sama.Ø Oogami yaitu persatuan dua macam gamet yang memiliki ukuran dan bentuk yang tidak sama.

v Reproduksi Pada Hewan Tinggi

Pada hewan yang melakukan fertilisasi internal dikenal adanya 3 macam perkembangan embrio yaitu :

Ovipar/bertelurOvovivipar/bertelur dan beranakVivipar/beranak

v Alat Reproduksi Mammalia Jantan

Alat Reproduksi pada pria maupun wanita pada dasarnya sama dengan alat reproduksi pada mamalia lain. Pria menghasilkan gamet jantan atau spermatozoa yang berukuran sangat kecil dan berbentuk menyerupai berudu, sedangkan wanita menghasilkan sel telur (ovum) yang dibentuk di dalam ovarium.

ü Gametogenesis

Proses pembentukan gamet atau sel kelamin disebut gametogenesis, ada dua jenis proses pembelahan sel yaitu mitosis dan meiosis.Gametogenesis ada dua yaitu :

Spermatogenesis

Sel sperma yang bersifat haploid (n) dibentuk di dalam testis melewati sebuah proses kompleks yang disebut dengan spermatogenesis.

Oogenesis

Oogenesis merupakan proses pematangan ovum di dalam ovarium. Tidak seperti spermatogenesis yang dapat menghasilkan jutaan spermatozoa dalam waktu yang bersamaan, oogenesis hanya mampu menghasilkan satu ovum matang sekali waktu.

Sekian… mohon komentar atau kritikan jika ada kesalahan demi penyempurnaan.