makalah kakao

14 December 2016 13:01:39 Dibaca : 1793

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang bernilai ekonomi relative tinggi karena sebagai bahan ekspor yang dapat memberikan keuntungan bagi petani dan sebagai sumber devisa negara. Karena nilai ekonomi kakao cukup signifikan dalam kontribusinya pada ekonomi rakyat maka pengembangan kakao terus digalakkan baik aspek budidaya maupun pasca panen.
Hama pasca panen merupakan salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan produksi. Hasil panen yang disimpan khususnya biji-bijian setiap saat dapat diserang oleh berbagai hama gudang yang dapat merugikan. Kerugian yang ditimbulkan oleh hama pasca panen ini berupa penurunan kualitas dan kuantitas yaitu kerusakan bentuk, aroma, tercampur kotoran, dayatumbuh, nilaigizidannilaisosialekonomimateri yang disimpan (Syamsuddin, 2008).
Hama pasca panendapatberadaptasidenganbaikuntukdapatberkembangpadasisakomoditas, selamatransportasidanfasilitaspengolahan. Adaptasitersebuttermasukkemampuanuntukdapatberkembangpadaberbagaikomoditasataukahkemampuanuntukmencarimakan, kawindanmeletakkantelur. Semuafaktor-faktorinimerupakanhal yang sangatpentingterutamadalampengelolaanhamapascapanen. Pengelolaanhamapascapanenadalahkegiatan yang mengaturkeadaanlingkunganhamapascapanen yang bertujuanuntukmengurangiataumenekanperkembanganpopulasihama. Dalampengelolaanhamapascapanenmaka factor-faktor yang berpengaruhterhadapkehidupanhamapascapanenperludikelolaataudiatursehinggakeberadaanhamamenjadiberkurang.(Sylvia sjam, 2007)
1.2 Tujuan
Adapuntujuandaripembuatanmakalahiniyaituuntukmengetahuihamapascapanen yang menyerangbijikakao.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 KlasifikasiTanamanKakao
Kerajaan/Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Family : Malvaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma cacao L.

Tanamankakaomerupakansalahsatukomoditiekspor yang mempunyaikendalacukupberatdalampengusahaannya, misalnyaadanyagangguan OPT (OrganismePenggangguTanaman). Ada beberapa OPT yang menyerangtanamankakaomulaidaripembibitansampaidenganpascapanen. Kerusakankakaopadapascapanenbiasanyadijumpaipadatempatpenyimpanan. Beberapafaktor yang mempengaruhinyaantaralain :bahanpembungkus, kebersihantempatpenyimpanan, keadaanfisikbijikakaosebelumataudalampenyimpanandan lain-lain.
2.2 HamaPascaPanen Yang MenyerangBijiKakao
2.2.1 AraecerusFasciculatus

AraecerusFasciculatusmerupakanhama primer (utama) yang sangatbanyakditemukanpadabijikakao. Hama inidikenalsebagaikumbangpenggerekbijikakao. Seranggainimeyerangproduksimpanan. Kumbangberwarnacoklatgelap, kepalabersembunyidibawahpronotumujung abdomen terlihatdiantara elytra panjang 5-6 mm, larvanyaterdapatdalambijikakaokering. Siklushamaini 29 haridanberkembangbaikpadasuhuoptimum 270C. Kumbanginiterbangmenujucahayadanmemerlukansedikitmakanandalamhidupnyasebagaibesarmakanandiperolehpadamasalarva.

2.2.2Triboliumcastaneu
1. Klasifikasi Tribolium casteneum
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Coleoptera
Famili : Tenebrionidae
Genus : Tribollium
Spesies : Tribolliumcasteneum

Hama gudang merupakan hama yang memiliki pengaruh penting dalam pasca panen komoditas. Penyebab dari kerugian terhadap hama ini pada umumnya terjadi penurunan kualitas komoditas yang terserang karena terdapat lubang-lubang akibat serangan hama ini. Kacang tanah merupakan salah satu komoditas tanaman yang banyak diusahakan di Indonesia karena memiliki nilai ekonomi yang cukup bagus. Penurunan hasil dari komoditas kacang tanah salah satu faktor penyebabnya adalah penanganan pasca panen yang kurang diperhatiakan terutama pengendalian hama gudang. Pada umumnya hama gudang yang menyerang termasuk ordo coleoptera. Hama yang umum menyerang kacang tanah adalah Tribolium casteneum yang menyebabkan gejala berlubang pada kacang tanah yang terserang dan terdapat tepung hasil gerekan pada sekitar kacang tanah. Tribolium casteneum termasuk dalam genus tribolium yang memiliki ciri-ciri khusus.
2. Ciri-ciri khusus (morfologi)
Kumbangdewasaberbentukpipih, berwarnacokelatkemerahan sampai coklat gelap, dan memilikipanjangtubuhnya3-4 mm. Telurberwarnaputihkeruhdenganpanjang ± 1,5 mm dan berbentuk lonjong. Larva berwarnaputih kekuningandenganpanjang ± 5-6 mm, pada bagian ujung abdomennya terdapat tonjolan seperti garbu yang berukuran kecil dan berwarna gelap. Larva memiliki tungkai thorakal yang berguna untuk berjalan. Pupa berwarnaputihkekuningandenganpanjang ± 3,5 mm dan bertipe bebas. Kumbang ini memiliki siklus hidup 5-6 minggu. Tribolliumcasteneum memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dari Tribolium confusum. Tribolliumcasteneum memiliki bentuk sungut kapitat atau tiga ruas sungut yang bagian ujungnya mendadak membesar, memiliki bagian mata yang sempit dan tidak tertutup dan terdiri dari 3-4 mata facet.

3.Biologi dari Tribolium casteneum
Hama ini termasuk hama sekunder yang merusak komoditas yang telah dirusak oleh hama yang lain atau adanya kerusakan mekanis yang ditimbulkan oleh penanganan pasca panen yang kurang tepat. Larva hidupdalambijitersebutdenganmemakanisibiji. Fase larva merupakanfase yang merusakbiji. Imago meletakkan telur secara acak dalam tepung atau diantara partikel makanan. Serangga betina dapat hidup selama 1 tahun dan menghasilkan telur sebanyak 350-400 butir. Setelah menetas larva akan aktif disekitar tepung tersebut. Ketika menjelang pupa maka larva akan naik kepermukaan material. Setelah menjadi imago maka akan kembali kedalam partikel atau material yang diserang. Dalam bentuk imago hama ini jaran sekali terbang dan memiliki umur tiga tahun. Gejala dari serangan hama ini adalah terdapat bubuk yang menempel pada biji yang telah digerek oleh hama ini, biji yang digerek memiliki lubang yang mempunyai warna hitam dan lubangnya tidak beraturan.
4. Cara pengendalian
Untuk hama inidapatdilakukandenganpenjemuranterhadapkomoditassimpananpadawaktutertentudenganpengeringan yang sempurna. Selainitujugadapatdilakukanfumigasiterhadapprodukpascapanendenganmenggunakanfumigan yang tidakberbahayabagikesehatanmanusia. Selain itu menjaga tempat kebersihan gudang yang akan digunakan. Untuk komoditas yang disimpan penggunaan pestisida kimia tidak dianjurkan karena dapat berdampak kepeda kesehatan konsumen. Ketika pestisida kimia yang diberikan kepada komoditas yang disimpan maka akan masuk kedalam komoditas tersebut dan menyebabkan residu dalam komoditas tersebut. Salah satu cara adalah penggunaan pestisida nabati untuk mengendalikan hama gudang karena pestisida ini mudah menguap jika kita lakukan proses pengeringang. Banyaknya terjadi gangguan lingkungan akibat pestisida kimia sehingga memunculkan suatu ide yaitu Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang salah satu tujuannya adalah mengendalikan hama dengan menggunakan musuh alami dan penggunaan pestisida nabati. Pestisida nabati merupakan pestisida yang digunakan untuk pengendalian hama dan penyakit bagi tanaman yang terbuat dari bahan alami seperti organ tanaman, atau minyak yang dihasilkan oleh tanaman.

2.3 PengendalianHama PascaPanen
1. Pencegahan, upayapencegahan yang dianjurkan antara lain :
a. Penggunaanpembungkus.
Sebaiknyapembungkus yang digunakandaribahanmylar. Pembungkusdaribahan polyester (semacamplastik) akanmemacuperkembanganhama.
b. Sanitasi/kebersihan
Tempatpenyimpananhendaknyabersih agar bijikakaoterhindardariserangan OPT pascapanen. Sebaiknyasuhudankelembaban di tempatpenyimpanandapatdiaturberkisar 250C dankelembaban ± 50%.
c. Keadaanfisikbijikakao
Sebaiknyadilakukanpenjemuranataupemanasanbijikakao agar tidakdisukai OPT pascapanen. Bijikakao yang akandisimpandiupayakankadarairnya 7,5%.
d. Karantina
Dilakukanuntukmencegahmasuknya OPT darisuatuwilayahkewilayah yang tidakterdapat OPT tersebut.
2. Pengendalianpopulasi OPT, dilakukandengancara :
a. Fisis
Penjemuranbijikakao yang telahterserangsecaraberulang-ulang. penggunaansinar X, Gamma, infra merahdapatmematikan OPT.
b. Penggunaanlampuperangkap
Merupakanalternatifdalammengendalikanhamapascapanen, misalnyaLasiodermaserricorne yang tertarikpadacahayalampuwarnamerah.
c. Mekanis
Menggunakanperangkapsepertiperekatuntukmenangkaphamapascapanendariordo Lepidoptera.
d. Kimia
Denganfumigasiuntukmengendalikanhamapascapanen. Biasanyaberbentukpadat, cairatau gas, tetapidalamkerjanyaberubahmenjadi gas.
Denganmelakukanpencegahanterhadaphamapascapanentanamankakaodiharapkandapatmencegahkerusakanakibatseranganhamatersebut. Namun, apabilatelahterjadiseranganhendaknyasegeradilakukanpengendalian agar kehilanganhasildapatditekan. Penjemuranbijikakaountukmenghindariseranganhamapascapanen.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasilpembahasan yang telahdilakukansebelumnyamakadapatdsimpulkanbahwahama yang menyerangtanamankakaopadapascapanenyakniAraecerusfasciculatus, Triboliumcastaneu, sedangkancarapenanggulangannyadapatdilakukandengancarapenggunaanpembungkus, sanitasilingkungan, karantinadan lain sebagainya.

3.2 Saran
Diharapkanpadapembahasantentanghamapascapanen yang menyerangkakaoinidapatdiaplikasikan di lapangangunauntukmemenuhikebutuhanpetani yang mengalamikerugian

DAFTAR PUSTAKA

Sylvia sjam. 2007. Pengelolaan Hama PascaPanenUntukMemenuhiTuntutan
PerdaganganInternasional.Jurusan Hama danPenyakitTumbuhanFakultas
Pertanian UNHAS. Sulawesi selatan.
Syamsuddin. 2008. Bioekologi Hama PascaPanen Dan Pengendaliannya.Balai
PenelitianTanamanSerealia, Maros.Sulawesi Selatan.