TUJUAN DAN ARTI PERLINDUNGAN TANAMAN

21 May 2014 20:44:16 Dibaca : 20193 Kategori : Makalah Perlintan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum perlindungan tanaman mencakup tiga gatra antara lain perlindungan terhadap gangguan hama, gangguan penyebab penyakit dan gangguan gulma. Telah banyak usaha yang dilakukan untuk mengembangkan suatu sistem perlindungan hama baik yang sifatnya mekanis atau fisik, kimiawi, dan biologis.

Tidak semua gangguan dapat diatasi dengan usaha mekanis atau fisik, demikian pula dengan pendekatan kimiawi. Bahkan perlindungan tanaman menggunakan senyawa kimia menimbulkan persoalan baru yang tidak mudah diatasi yaitu pencemaran lingkungan dan timbulnya resistensi hama dan penyakit terhadap bahan kimia yang digunakan.

Kita tidak mengetahui secara pasti kapan insektisida mulai digunakan orang, yang pasti bahwa bahan yang tergolong insektisida (dalam arti fungsinya) yang digunakan pertama kali oleh manusia primitif ialah lumpur dan debu.

1.2 Tujuan

Tujuan makalah ini untuk mengetahui bagaimana aplikasi dari suatu insektisida dan berdampak apa yang akan ditimbulkan setelah dari penggunaan insektisida tersebut.

1.3 Manfaat

Pokok bahasan ini bermanfaat sebagai pemahaman awal konsep perlindungan tanaman (perlintan) yang pada dasarnya adalah sistem pengendalian populasi OPT (organisme pengganggu tanaman) dengan memanfaatkan semua teknologi yang dapat digunakan bersama untuk menurunkan atau mempertahankan populasi OPT di bawah batas yang menyebabkan kerusakan ekonomik.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perlindungan Tanaman

Perlindungan Tanaman mempunyai makna yang sangat penting didalam menentukan keberhasilan tujuan membudidayakan tanaman. Secara harfiah, perlindungan adalah sesuatu yang diberikan untuk melindungi sesuatu atau seseorang yang tak kuat atau lemah terhadap suatu ancaman atau gangguan yang dapat merusak, merugikan, atau mengganggu proses hidupnya yang normal. Sedangkan, tanaman adalah tumbuhan yang dibudidayakan atau ditanam oleh manusia untuk tujuan tertentu. Tujuan tersebut, selain untuk konsumsi, adalah untuk mencapai hasil atau produksi tanaman yang berkuantitas tinggi dan berkualitas baik sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi yang membudidayakan.

Dengan demikian, Perlindungan Tanamanadalah usaha untuk melin­dungi tanaman dari ancaman atau gangguan yang dapat merusak, merugikan, atau mengganggu proses hidupnya yang normal, sejak pra-tanam sampai pasca tanam (Djafaruddin, 1996)

Gangguan atau ancaman pada tanaman dapat berupa jasad penganggu atau organisme penganggu tanaman (OPT), keadaan cuaca/iklim, keadaan tanah, maupun kesalahan dalam budidaya tanaman pertanian. Akan tetapi, mata kuliah Perlindungan Tanaman hanya membahas sebatas OPT pertanian; sedangkan, pengganggu tanaman lainnya dibahas pada kuliah lain, diantaranya klimatologi, ilmu tanah, dan agronomi.

2.2 Tujuan Perlindungan Tanaman

pencegahan, pengendalian dan pemantauan/peramalan OPTpeningkatan kuantitas dan kualitas hasil-hasil pertanianpeningkatan daya saing produk pertanian di pasarpeningkatan penghasilan dan kesejahteraan petanipeningkatan kualitas dan keseimbangan lingkungan hidup

2.3 Gangguan, Kerusakan dan Kerugian Pada Tanaman

Gangguan

adalah setiap perubahan pertanaman yang dapat menyebabkan kepada pengurangan kuantitas dan kualitas dari hasil yang diharapkan.

Kerusakan

adalah setiap pengurangan kuantitas atau kualitas hasil yang diharapkan sebagai akibat adanya gangguan.

Kerugian

adalah setiap pengurangan kuantitas atau kualitas hasil yang diharapkan sebagai akibat adanya gangguan yang diukur secara ekonomi/sosial.

Hubungan antara tanaman dan OPTTanaman, bagi OPT (hama) merupakan sumber pakan, tempat berlindung/tempat hidup dan tempat bertemu pasangan. Sedangkan hama bagi tanaman adalah pengganggu, karena hama mampu makan tanaman mulai dari bagian akar sampai pucuk, bahkan bunga, buah ataupun bijinya. Kerusakan yang terjadi pada umumnya bersifat mekanis, seperti daun berlubang, akar putus, batang terkoyak atau patah dan lain-lain.

Tanaman, sebagai sumber pakan sering disebut inang. Banyak sedikitnya jenis tanaman sebagai inang dikenal sebagai kisaran inang. Apabila hama memiliki inang banyak artinya hama tersebut mempunyai kisaran inang luas (euro-phagic) dan apabila kisaran inangnya sedikit, maka hama mempunyai kisaran inang sempit (steno-phagic). Apabila hama mempunyai kisaran inang luas yang terdiri dari banyak jenis tanaman dari banyak suku, maka hama tersebut bersifat polifag. Sedangkan apabila inangnya beberapa jenis tanaman dari beberapa marga, maka hama bersifat oligofag dan apabila inangnya beberapa jenis tanaman dari satu marga, hama bersifat monofag.

Dalam rangka upaya untuk meningkatkan produksi pertanian ternyata masih banyak kendala yang dihadapi. Kendala itu adalah adanya pengaruh 2 faktor dominan, yakni faktor Abiotik dan faktor Biotik.

Faktor Abiotik atau Pengganggu Abiotik

â–º TANAH

kekurangan dan kelebihan hara tertentutanaman merana, keracunan unsur unsurtanaman terganggu pertumbuhannya dan mudah terkena OPT

â–ª kesalahan struktur tanah

â–º KESALAHAN BERCOCOK TANAM

â–ª kerusakan mekanis â–ª kerusakan akar

â–ª kerusakan kimiawi â–ª gangguan pertumbuhan tanaman

â–ª pemupukan tdk seimbang â–ª tanaman peka terhadap OPT

â–º RESIKO CUACA

â–ª adanya Badai tertentu, menyebabkan â–ª musim tanam berubah

musim kemarau berkepanjangan

â–º RESIKO LINGKUNGAN

â–ª pemanasan Global, akibat â–ª jutaan ha tanaman padi dan tana- rusaknya lapisan ozon man pangan kering, serta banjir

â–ª terjadi berbagai bencana alam spt â–ª pertanaman rusak, proses pro- Tsunami, Gempa bumi, lumpur panas duksi terganggu

Serta banjir

â–ª pencemaran logam berat akibat limbah â–ª gangguan pertumbuhan tanaman industri

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan-penjelasan yang diuraikan di atas maka dapat disimpulkan bahwa perlindungan tanaman merupakan upaya upaya melindungi tanaman dari organisme pengganggu tanaman sejak di lapangan (kebun/lahan pertanian lainnya) sampai pasca panen.

3.2 Saran

Dengan adanya berbagai persoalan-persoalan menyangkut tingkat keberadaan suatu tanaman yang cenderung terserang oleh OPT yang dapat merugikan para petani atau bahkan, para wirauasaha yang berkecimpung di dalam bidang pertanian maka penulis menyarankan untuk kiranya melakukan tindakan perlindungan tanaman untuk menjaga kuantitas dan kualiatas mutu hasil tanaman.

 

DAFTAR PUSTAKA

Djojosumarto Panut, 2000. Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Penerbit Kanisius. Yogyakarta

Dr. ir. Baehaki,SE. Insektisida Pengendalian Hama Tanaman. Penerbit Angkasa. Bandung

Dr. Adianto, 1982. Biologi Pertanian Pupuk Kandang, Pupuk Organik Nabati, Dan Insektisida. Penerbit Alumni. Bandung

Sastroutomo Soetikno S, 1992. Pestisida Dasar-Dasar dan Dampak Penggunaannya. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Yuwono Triwibowo, 2006. Bioteknologi Pertanian. Gadjah Mada University press, Yogyakarta

http://aranthasclubhomevision.blogspot.com/2010/02/pengertian-dan-peranan-perlindungan.htm

http://mohammadk08.student.ipb.ac.id/2010/06/19/pengertian-dan-peranan-perlindungan-tanaman/