Contoh Makalah

21 March 2013 02:13:10 Dibaca : 1284

HAND OUT

 

MATA KULIAH PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA  0-3 TAHUN

 

BAB I

 

PENDAHULUAN

 

 

A.Deskripsi Mata Kuliah

 

Melalui mata kuliah ini mahasiswa diharapkan dapat menerapkan teori psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun dalam membantu tumbuh kembang anak secara optimal. Untuk mencapai kompetensi tersebut mahasiswa selain mempelajari materi pembelajaran, mahasiswa diharapkan juga berlatih mempraktekkan konsep-konsep dalam psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun. Mata kuliah ini membahas materi mengenai konsep dasar dalam psikologi perkembangan, tahapan dan karakteristik perkembangan anak usia 0-3 tahun, deteksi dini dan hambatan yang mungkin terjadi dalam perkembangan anak usia 0-3 tahun serta kasus-kasus yang terjadi dalam psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun.

 

 

 

B.Standar Kompetensi Mata Kuliah

 

Mampu mengidentifikasikan, menjelaskan serta menganalisis aspek-aspek dalam psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal

 

 

C.Manfaat Mata Kuliah

 

Manfaat mata kuliah ini adalah memberikan wawasan baru kepada mahasiswa dalam hal pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini usia 0-3 tahun sehingga mereka mampu mengindentifikasi tahapan dan karakteristik dalam perkembangan anak secara mendalam. Berbekal wawasan tersebut, diharapkan mahasiswa dapat melakukan deteksi dini dalam perkembangan anak, mengenali hambatan yang terjadi dalam perkembangan anak serta mampu untuk melakukan analisis kasus yang terjadi dalam psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun.

 

 

 

D.Kegiatan belajar/pembelajaran

 

Kegiatan pembelajaran dilakukan melalui ceramah, diskusi dan presentasi

 

 

BAB II

 

MATERI

 

 

A.Pengertian, sejarah dan ruang lingkup psikologi perkembangan

 

1.Pertemuan ke-1 dan 2

 

2.Minggu ke-1 dan 2

 

3.Kompetensi dasar : Mengidentifikasikan pengertian, sejarah dan ruang lingkup psikologi perkembangan

 

4.Ringkasan Materi :

 

Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari tentang perkembangan manusia, sejak masa konsepsi sampai dengan akhir hayat manusia. Sejarah psikologi perkembangan dimulai ketika Dietrich Tiedmann pada tahun 1787 mempublikasikan hasil observasi tentang perkembangan awal anak dalam jurnal Baby Biographies. Ruang lingkup psikologi perkembangan anak meliputi perkembangan kognitif, sosial dan psikomotor.

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi dan presentasi

 

 

 

B.Isu teoritis dasar dalam psikologi perkembangan

 

1.Pertemuan ke-3

 

2.Minggu ke-3

 

3.Kompetensi dasar : Mengidentifikasikan isu teoritis dasar dalam psikologi perkembangan

 

4.Ringkasan Materi :

 

Terdapat tiga isu teoritis dasar dalam psikologi perkembangan yaitu (1) bobot relatif yang diberikan kepada faktor turunan dan lingkungan, (2) apakah manusia bersifat aktif atau pasif dalam perkembangannya sendiri, dan (3) atau apakah perkembangan terjadi secara berkesinambungan atau terjadi dalam tahapan-tahapan.

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi dan presentasi

 

 

 

C.Perspektif dalam psikologi perkembangan

 

1.Pertemuan ke-4

 

2.Minggu ke-4

 

3.Kompetensi dasar : Mengidentifikasikan perspektif dalam psikologi perkembangan

 

4.Ringkasan Materi

 

Terdapat berbagai perspektif/pandangan dalam psikologi perkembangan yang kesemuanya berusaha menjelaskan tentang perkembangan manusia. Perspektif dasar dalam teori psikologi perkembangan meliputi perspektif psikoanalisis, pembelajaran, kognitif dan evolusioner (sosiologis)

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi, presentasi

 

 

 

D.Metode penelitian dalam psikologi perkembangan

 

1.Pertemuan ke-5, 6, 7 dan 8

 

2.Minggu ke-5, 6, 7 dan 8

 

3.Kompetensi dasar : Mengidentifikasikan metode penelitian dalam psikologi perkembangan

 

4.Ringkasan Materi

 

Metode penelitian dalam psikologi untuk mendapatkan data data yang akurat dan reliabel. Metode penelitian dasar dalam psikologi perkembangan meliputi teknik pengambilan sampel, bentuk-bentuk pengumpulan data dan rancangan penelitian dasar

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi, presentasi

 

 

 

E.Tahapan dan karakteristik perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

1.Pertemuan ke-9

 

2.Minggu ke-9

 

3.Kompetensi dasar : Menganalisis tahapan dalam perkembangan anak usia 0-3 tahun dan karakteristiknya, yang meliputi perkembangan fisik, kognitif, psikososial serta perkembangan yang berwawasan multikultural

 

4.Ringkasan Materi

 

Tahapan dalam psikologi perkembangan anakmeliputi perkembangan fisik, kognitif, psikososial serta perkembangan yang berwawasan multikultural

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi, presentasi

 

 

 

F.Deteksi dini dalam perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

1.Pertemuan ke-10

 

2.Minggu ke-10

 

3.Kompetensi dasar : Menganalisis deteksi dini dalam perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

4.Ringkasan Materi :

 

Deteksi dini dalam perkembangan anak adalah melakukan pengamatan sejak dini tentang perkembangan yang sedang terjadi pada anak, untuk mengetahui apakah anak sudah mengalami perkembangan sesuai dengan tahapan usia nya. Deteksi dini perkembangan pada anak ini sangat diperlukan agar sesegera mungkin diketahui jika terjadi hal yang tidak sewajarnya pada perkembangan anak sehingga dapat diberikan intervensi sedini mungkin pada anak.

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi, analisis kasus, presentasi

 

 

 

G.Hambatan perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

1.Pertemuan ke-11

 

2.Minggu ke-11

 

3.Kompetensi dasar : Menganalisis hambatan yang mungkin terjadi dalam perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

 

 

 

 

4.Ringkasan Materi

 

Hambatan perkembangan anak adalah hambatan yang terjadi pada anak dimana anak mengalami perkembangan yang tidak sesuai dengan tahapan yang seharusnya terjadi pada usianya. Hambatan pada perkembangan anak harus segara dicarikan alternatif pemecahan masalahnya, agar hambatan tersebut tidak mengganggu perkembangan yang lainnya.

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi, analisis kasus, presentasi

 

 

 

H.Isu-isu dalam psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

1.Pertemuan ke-12

 

2.Minggu ke-12

 

3.Kompetensi dasar : Menganalisis isu-isu yang terjadi dalam psikologi perkembangan anak usia 0-3 tahun

 

4.Ringkasan Materi

 

Terdapat banyak isu yang terjadi dalam psikologi perkembangan anak dalam masyarakat. Analisis kasus terhadap permasalahan tersebut sangat diperlukan agar kita dapat membantu penyelesaian kasus yang terjadi dalam masyarakat di sekitar kita.

 

5.Kegiatan Belajar : ceramah, diskusi, analisis kasus, presentasi

 

 

 

BAB III

 

PENUTUP

 

 

 

A. Daftar Rujukan

 

1.Haditono, S.R, Knoers, A.M.P., Mönks., F.J., 1999. Psikologi Perkembangan, Pengantar dalam Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

 

2.Hurlock, E. B., 1999. Psikologi Perkembangan (edisi terjemahan). Jakarta: Penerbit Erlangga.

 

3.Papalia, D.E., Olds, S.W. & Feldman, R.D., 2008. Human Development (edisi terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

 

B. Tugas Terstruktur

 

1.Makalah individu

 

2.Makalah kelompok

Orang dewasa yang matang perkembangan kognitifnya lebih sistematis dalam memecahkan masalahnya. Begitu juga dalam merumuskan hipotesis masalah lebih terarah dengan pertimbangan logika yang makin mantap, karena lebih banyak memiliki pengalaman dan pengetahuan dibanding dengan remaja. Biasanya orang dewasa awal mulai berfikir yang lebih liberal dan bijaksana dalam mengambil keputusan tentang cara memecahkan masalah dan cara berfikirnya mutlak dan optimis yang meluap, mulai berkurang pada masa dewasa awal ini. Pada masa ini terjadi peningkatan kemampuan mempertimbangkan banyak hal dalam menghadapi masalah, sehingga ia bersikap lebih tolernsi terhadap hal-hal yang tidak diingikan. Orang dewasa awal seperti ini lebih bijaksana menyelesaikan masalah kehidupan
 
 
Pasa masa dewasa awal terjadi integritas baru dalam berfikir. Dia lebih pragmatis dalam memecahkan masalah bukan hanya berdasarkan analisis logika semata. Orang dewasa lebih mengetahui pentingnya mempertimbangkan unsur non logika dalam memecahkan masalah. Misal dalam pemecahan masalah penyalah gunaan narkoba oleh siswa, terdapat perbedaan cara pemecahan antara remaja dengan orang dewasa awal, antara lain:
·         Menurut remaja
Siswa yang melakukan penyalahgunaan narkoba dikeluarkan saja dari sekolahnya
·         Menurut orang dewasa awal
Siswa yang melakukan penyalahgunaan narkoba hendaklah dibina dengan cara..
- Pembekalan pengetahuan tentang berbagai akibat narkoba terhadap kesehatan.
- Pemberian bimbingan oleh guru BP atau Bk di sekolah bersangkutan.
- Mangingatkan upaya orang tua siwa bersangkutan untuk mengawasi anaknya.
- Pemberian kesempatan untuk merasa berpatisipasi dan dikasihi
Menurut Pery (1970) kemampuan berfiir orang dewasa awal lebih berkualitas dibandingkan dengan ketika remaja. Hal ini dapat diketahui sebagai berikut:
1.      Mampu berfikir multiple sebagai perubahan dari berfikir dualistis pada masa remaja. Sewaktu remaja mamandang permasalahan dalam kehidupannya sangat politistik yaitu terpola oleh dua sisi saja, benar salah, baik buruk, aku dia lain-lain. Ketika dewasa orang menyadari bahwa kehidupan ini tidak dapat dipahami dari dua sisi atau pokok yang sempit, tetapi dipahami dari berbagai sisinya dengan multi pandangan. Oleh karena itu orang dewasa awal mampu memahami perbedaan pandangan dari banyak orang dan manfaat untuk memecahkan masalah secara sempurna.
2.      Orang dewasa awal telah mencapai kemampan berfikir full relativisme. Kemmapuan ini dapat dari cara berfikir mereka yang komprehensif atau luas. Misal: orang dewasa awal memahami bahwa ilmu pengetahuan yang dibuat manusia bukan suatu yang absolute tetapi dapt berubah dan berbeda sesuai dengan zamannya. Oleh karena itu orang dewasa awal sangat menghargai penemuan baru dan mudah menerima dan melaksanakan pembaharuan.
3.      Orang dewasa awal memiliki efesiensi yang tinggi dalam menguasai ilmu- ilmu baru. Lebih mampu memanfaatkan waktu, kesempatan dan sarana yang ada. Semuanya berkaitan dengan peningkatan kualitas berfikir mereka.
4.      Orang dewasa awal mampu menerapkan nilai-nilai yang dikuasai dalam kehidupan, seperti karir, keluarga, dan sosial di masyarakat.
5.      Orang dewasa awal memiliki perasaan tanggung jawab yang makin tinggi terhadap dirinya sendiri dan orang lain.
White (1970) berpendapat bahwa dewasa awal merupakan periode pembinaan hubungan yang mendalam dengan orang lain. Kecenderungan bentuk hubungan sosial menurut Roberth:
a)      Orang yang menunjukkan kematangan sosial yang tinggi, terhindar dari sifat-sifat egosentris, memiliki sifat-sifat toleransi yang tinggi, senang menghargai orang lain dan mampu menerima kritikan dari orang lain
b)      Ditandai oleh tingkah laku sosial yang suka mementingkan diri sendiri dan mempertahankan identitas diri tanpa memperhatikan kepentingan orang lain. Seiringan dengan itu muncul lagi kecenderungan tingkah laku yang disebut deefening of interest yaitu minat yang lebih terarah kepada satu atau dua minat yang ditekuni dengan serius dibandingkan minat masa remaja. Tingkah laku yang muncul pada periode ini adalah humalization of Value yaitu tingkah laku yang bernilai manusiawi
 
B. Teori psikologi tentang perkembangan manusia
Dalam dunia psikologi dikenal empat teori tentang manusia, yaitu psikoanalisis, behaviorisme, psikologi kognitif dan psikologi humanistik.
Dalam psikoanalisis perilaku manusia merupakan interaksi antara komponen biologis (id) komponen psikologis (ego) dan komponen sosial (superego). Id berisi dorongan-dorongan biologis yang bermuara pada pencapaian kesenangan. Ego bergerak atas prinsip realitas yang membawa kita ke kenyataan, superego berisi hati nurani yang berlaku sebagai polisi kepribadian. sikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Psikoanalisis memiliki tiga penerapan: 1) suatu metoda penelitian dari pikiran; 2) suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia; dan 3) suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional. Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut “psikoanalitis” berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam
Sementara itu behavorisme menyatakan bahwa perilaku manusia ditentukan oleh peneguhan (reinforcement), tindakannya atas dasar ganjaran dan hukuman (reward and punishment). Sementara kemampuan potensialnya untuk berperilaku didapatkannya melalui peniruan (imitation) dalam proses belajar sosial (social learning) Sistem psikologi behaviorisme ini merupakan transisi dari sistem sebelumnya. Psikologi behaviorisme memaknai psikologi sebagai studi tentang perilaku dan sistem ini mendapat dukungan kuat dalam perkembangannya di abad 20 Amerika Serikat.Psikologi behaviorisme sebagai disiplin empiris yang mempelajari perilaku sebagai adaptasi terhadap stimuli lingkungan. Inti utama behaviorisme adalah bahwa organisme mempelajari adaptasi perilaku dan pembelajaran tersebut dikendalikan oleh prinsip-prinsip asosiasi. Pendekatan empiris berdasarkan pengkajian asosiasi dalam psikologi behavioristik yang secara umum mengikuti pendapat para filsuf inggris dan juga konsep locke tentang kepasifan mental yang bermakna bahwa isi pikiran bergantung pada lingkungan. Psikologi behaviorisme juga berfundamental pada refleksiologi. Meskipun penelitian tentang perolehan refleks dilakukan sebelum diterbitkannya tulisan-tulisan Watson, karena penelitian ini sebagian besar dilakukan oleh peneliti berkebangsaan rusia seperti Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936).
 
Selanjutnya Psikologi kognitif adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Proses ini meliputi bagaimana informasi diperoleh, dipresentasikan dan ditransfermasikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan itu dimunculkan kembali sebagai petunjuk dalam sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu, psikologi kognitif juga disebut psikologi pemrosesan informasi.Aspek kognitif meliputi Kematangan yang menuju kepada Semakin bertambahnya usia, maka semakin bijaksana seseorang. Adapula yang berkaitan dengan Pengalaman yang menuju kepada hasil interaksi dengan orang lain.lalu ada Transmisi sosial yang menuju kepada hubungan sosial dan komunikasi yang sesuai dengan lingkungan. Dan yang terakhir Equilibrasi yang menuju kepada perpaduan dari pengalaman dan proses transmisi sosial.
 Psikologi humanistik merupakan salah satu aliran dalam psikologi yang muncul pada tahun 1950-an, dengan akar pemikiran dari kalangan eksistensialisme yang berkembang pada abad pertengahan. Pada akhir tahun 1950-an, para ahli psikologi, seperti : Abraham Maslow, Carl Rogers dan Clark Moustakas mendirikan sebuah asosiasi profesional yang berupaya mengkaji secara khusus tentang berbagai keunikan manusia, seperti tentang : self (diri), aktualisasi diri, kesehatan, harapan, cinta, kreativitas, hakikat, individualitas dan sejenisnya. Dalam hal ini, James Bugental (1964) mengemukakan tentang 5 (lima) dalil utama dari psikologi humanistik, yaitu: (1) keberadaan manusia tidak dapat direduksi ke dalam komponen-komponen; (2) manusia memiliki keunikan tersendiri dalam berhubungan dengan manusia lainnya; (3) manusia memiliki kesadaran akan dirinya dalam mengadakan hubungan dengan orang lain; (4) manusia memiliki pilihan-pilihan dan dapat bertanggung jawab atas pilihan-pilihanya; dan (5) manusia memiliki kesadaran dan sengaja untuk mencari makna, nilai dan kreativitas
 
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Psikologi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia ada dua yaitu faktor personal dan faktor situasional.
Faktor Personal
Faktor personal terdiri dari faktor biologis dan faktor sosiopsikologis. Sedangkan faktor situasional terdiri dari tujuh faktor
Faktor biologis menekankan pada pengaruh struktur biologis terhadap perilaku manusia. Pengaruh biologis ini dapat berupa instink atau motif biologis. Perilaku yang dipengaruhi instink disebut juga species characteristic behavior misalnya agresivitas, merawat anak dan lain-lain. Sedangkan yang bisa dikelompokkan dalam motif biologis adalah kebutuhan makan, minum dan lain-lainnya.
Faktor personal lainnya adalah faktor sosiopsikologis. Menurut pendekatan ini proses sosial seseorang akan membentuk beberapa karakter yang akhirnya mempengaruhi perilakunya. Karakter ini terdiri dari tiga komponen yaitu komponen afektif, kognitf dan komponen konatif.
Komponen afektif merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis. Dalam komponen ini tercakup motif sosiogenesis, sikap dan emosi.
Komponen kognitif berkaitan dengan aspek intelektual yaitu apa yang diketahui manusia. Komponen kognitif terdiri dari faktor sosiopsikologis adalah kepercayaan, yaitu suatu keyakinan benar atau salah terhadap sesuatu atas dasar pengalaman intuisi atau sugesti otoritas.
Komponen konatif berkaitan dengan aspek kebiasaan dan kemauan bertindak. Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang relatif
Faktor-faktor Situsional
Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional. Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasional ini berupa
Ø  Faktor ekologis, misal kondisi alam atau iklim
Ø  Faktor rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang
Ø  Faktor temporal, misal keadaan emosi
Ø  Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara
Ø  Teknologi
Ø  Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu
Ø  Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya

Ø  Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku

Pengertian Psikologi Perkembangan

21 March 2013 02:08:30 Dibaca : 842

Pengertian Psikologi Perkembangan

 

Psikologi PerkembanganPsikologi perkembangan adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku individu dalam perkembangannya dan latar belakang yang mempengaruhinya. Dalam ruang lingkup psikologi, ilmu ini termasuk psikologi khusus, karena psikologi perkembangan mempelajari kekhususan dari pada tingkah laku individu.

 

Ada beberapa manfaat mempelajari Psikologi Perkembangan, diantaranya yaitu: 1) Untuk mengetahui tingkah laku individu itu sesuai atau tidak dengan tingkat usia/ perkembangannya. 2) Untuk mengetahui tingkat pemampuan individu pada setiap fase perkembangannya  3)Untuk mengetahui kapan individu bisa diberi stimulus pada tingkat perkembangan tertentu. 4) Agar dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi anak. 5)Khusus bagi guru, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai dengan kebutuhan anak.

 

Pengertian Psikologi Perkembangan 

 

Menurut beberapa para ahli, ada beberapa fase atau periodisasi psikologi perkembangan individu, yaitu:

 


 

1.  Periodisasi yang berdasar biologis.

 

Periodisasi atau pembagian masa-masa perkembangan ini didasarkan kepada keadaan atau proses biologis tertentu. Pembagian Aristoteles didasarkan atas gejala pertumbuhan jasmani yaitu antara fase satu dan fase kedua dibatasi oleh pergantian gigi, antara fase kedua dengan fase ketiga ditandai dengan mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin. Fase-fase tersebut yaitu a) Fase anak kecil : 0 – t th, b) Fase anak sekolah: 7 – 14 th yaitu masa mulai bekerjanya kelenjar kelengkapan kelamin, dan c) Fase remaja : 14 – 21 th

 

2.  Periodisasi yang berdasar psikologis.

 

Tokoh utama yang mendasarkan periodisasi ini kepada keadaan psikologis adalah Oswald Kroch. Beliau menjadikan masa-masa kegoncangan sebagai dasar pembagian masa-masa psikologi perkembangan, karena beliau yakin bahwa masa kegoncangan inilah yang merupakan keadaan psikologis yang khas dan dialami oleh setiap anak dalam masa perkembangannya. Fase-fase tersebut yaitu: a) Dari lahir sampai masa “trotz”( kegoncangan) pertama: kanak-kanak awal. b) Trotz pertama sampai trotz kedua : masa keserasia bersekolah. c) Trotz kedua sampai akhir remaja: masa kematangan

 

3.  Periodisasi yang berdasar didaktis.

 

Pembagian masa-masa perkembangan sekarang ini seperti yang dikemukakan oleh Harvey A. Tilker, PhD dalam “Developmental Psycology to day”(1975) dan Elizabeth B. Hurlock dalam “Developmental Psycology”(1980) tampak sudah lengkap mencakup sepanjang hidup manusia sesuai dengan hakikat perkembangan manusia yang berlangsung sejak konsepsi sampai mati dengan pembagian periodisasinya.

 

Berikut periodisasi berdasarkan didaktis menurut Elizabeth B. Hurlock :

 

a)      Masa sebelum lahir (pranatal): 9 bulan

 

b)      Masa bayi baru lahir (new born): 0-2 minggu

 

c)      Masa bayi (babyhood): 2 minggu- 2 th

 

d)     Masa kanak-kanak awal (early childhood):2-6 th

 

e)      Masa kanak-kanak akhir (later chilhood): 6-12 th

 

f)       Masa puber (puberty) 11/12 – 15/16 th

 

g)      Masa remaja ( adolesence) : 15/16 – 21 th

 

h)      Masa dewasa awal (early adulthood) : 21-40 th

 

i)        Masa dewasa madya(middle adulthood): 40-60 th

 

j)        Masa usia lanjut (later adulthood) : 60-…..

Fase fase Perkembangan Manusia

21 March 2013 02:05:37 Dibaca : 9172

Tahap tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan.

 

Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak anak, masa pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.

 

Perkiraan rata rata rentang usia menurut periode berikut ini memberi suatu gagasan umum kapan suatu periode mulai dan berakhir. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai pada setiap periode tahap tahap perkembangan manusia dalam buku Life-Span Development oleh John Santrock:

 

Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira kira dalam periode 9 bulan.

 

Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.

 

Masa awal anak anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu sekolah dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak anak.

 

Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

 

Masa remaja (adolescence) ialah suatu periode transisi dari masa awal anak anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Masa remaja bermula pada perubahan fisik yang cepat, pertambahan berat dan tinggi badan yang dramatis, perubahan bentuk tubuh, dan perkembangan karakteristik seksual seperti pembesaran buah dada, perkembangan pinggang dan kumis, dan dalamnya suara. Pada perkembangan ini, pencapaian kemandirian dan identitas sangat menonjol (pemikiran semakin logis, abstrak, dan idealistis) dan semakin banyak menghabiskan waktu di luar keluarga.

 

Masa awal dewasa (early adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada usia tugapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi, masa perkembangan karir, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

 

Masa pertengahan dewasa (middle adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia kira kira 35 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enampuluhan tahun. Ini adalah masa untuk memperluas keterlibatan dan tanggung jawab pribadi dan sosial seperti membantu generasi berikutnya menjadi individu yang berkompeten, dewasa dan mencapai serta mempertahankan kepuasan dalam berkarir.

 

Masa akhir dewasa (late adulthood) ialah periode perkembangan yang bermula pada usia enampuluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Ini adalah masa penyesuaian diri atas berkurangnya kekuatan dan kesehatan, menatap kembali kehidupannya, pensiun, dan penyesuaian diri dengan peran peran sosial baru.

5 Alat komunikasi zaman dahulu

16 March 2013 20:44:16 Dibaca : 4062

 

http://ibnisakhiy.blogspot.com
Lonceng
 
Dahulu lonceng digunakan untuk mengabarkan suatu berita kepada masyrakat dan sebagai penanda waktu. Lonceng juga digunakan oleh umat Kristiani untuk memberi tanda waktu beribadah, biasanya dibunyikan tiga kali, pada pukul 06.00. 12.00, dan 18.00. Lonceng digunakan pertama kali dalam gereja Katolik sekitar tahun 400 masehi, dan dianggap diperkenalkan oleh Paulinus, Uskup Nola, sebuah kota di Campania, Italia. Penggunaannya menyebar luas dengan cepat dan tidak hanya digunakan untuk mengumpulkan umat dalam acara keagamaan, tetapi juga sebagai peringatan ketika ada bahaya.
 
 
http://ibnisakhiy.blogspot.com
Asap
 
Suku bangsa Indian Amerika menggunakan asap sebagai alat untuk Berkomunikasi dengan sukunya ataupun kepada suku lainnya. Biasanya, asap digunakan untuk mengirimkan pesan rahasia. Kepulan asap mengandung makna-makna tertentu yang hanya dapat dibaca oleh suku-suku di Indian, seperti kepulan satu kali yang berarti peringatan. Ketika mereka berperang juga menggunakan asap untuk berkomunikasi dengan lawan.
 
 
http://ibnisakhiy.blogspot.com
Merpati pos
 
Mungkin merpati pos, kita semua sudah tahu kegunaannya pada masa lalu. Bukan hanya pada masa perang tapi sejak jaman dulu Merpati digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan jarak jauh. Pada masa perang kegunaannya lebih lagi, apalagi ketika alat komunikasi tidak berfungsi. Maka merpatilah salah satunya yang digunakan untuk menyampaikan pesan pesan militer rahasia. Sementara burung kenari dimanfaatkan untuk mendeteksi serangan gas beracun pada Perang Dunia I.
 
 
 
http://ibnisakhiy.blogspot.com
Kentongan
 
Kentongan merupakan media komunikasi di masyarakat Indonesia sejak dahulu kala. Biasanya, kentongan digunakan untuk memberitahu warga sebagai suatu peringatan telah terjadi sesuatu, misalnya kebakaran, kemalingan, dan bencana alam. Pada zaman kerajaan di nusantara, kentongan dan alat sejenisnya, seperti gong digunakan untuk mengumpulkan rakyat. Biasanya pukulan kentongan ini untuk memberikan suatu pengumuman kepada rakyat. Orang-orang yang mendengar suara kentongan dengan bergegas berkumpul untuk mendengarkan informasi, berita atau pengumuman. Dalam penggunaannya, untuk setiap daerah bunyi kentongan tidak memiliki standar yang baku. Setiap daerah memiliki kode atau arti tertentu terhadap suara kentongan, misalnya suara kentongan yang dipukul beberapa kali dengan cepat menandakan adanya bahaya kebanjiran atau kemalingan. Ditempat-tempat ibadah masih pula menggunakan peralatan tradisional sejenis kentongan seperti beduk dan lonceng.
 
 
http://ibnisakhiy.blogspot.com
Daun Lontar
Kegiatan komunikasi pada masa lalu sudah menggunakan bahasa tulis pada media seperti, tulang hewan, prasasti dan daun lontar. Di Indonesia kegiatan surat menyurat telah ada sejak jaman kerajaan-kerajaan Hindu seperti, Pajajaran, Mataram, Majapahit, Kutai, Mataram dan Sriwijaya. Biasanya, untuk berkirim surat kepada negeri tetangganya, pihak kerajaan menggunakan media daun lontar, kulit kayu dan kulit hewan, tulang hewan, dan lempengan batu. Umumnya media komunikasi yang digunakan adalah dengan daun lontar, dengan alasan daun lontar sangat mudah didapatkan.