Dinamika Dalam Kelompok Olahraga

16 March 2015 21:03:17 Dibaca : 1123 Kategori : Pendidikan Umum

Dinamika kelompok menunjukan pada seperangkat konsep yang dipergunakan untuk melukiskan atau menggambarkan proses-proses kelompok. Oleh karena itu, konsep-konsep tersebut dapat pula digunakan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan kualitas kelompok dalam arti meningkatkan iklimnya maupun produktifitasnya.
Dinamika kelompok bersifat deskriptif, artinya tidak ada dinamika kelompok yang baik atau buruk. Konsep-konsep dinamika kelompok dapat digunakan sebagai kerangka acuan untuk memperbaiki proses-proses kelompok.
Tim olahraga adalah suatu kelompok sehingga konsep-konsep tentang kelompok ini dapat digunakan juga untuk mempelajari dan memahami proses-proses yang terjadi dalam tim tersebut. Dengan demikian iklim serta efektifitas kelompok akan sangat menentukan jawaban (respon) yang diberikan oleh pelatih kepada perilaku spesifik para atlet, akan tetapi ini tidak berarti bahwa seorang pelatih cukup dibekali dengan resep untuk memjawab tingkah laku atletnya. Sebaliknya seorang pelatih memerlukan wawasan yang lebih mendalam dan luasyang mampu melihat dibalik yang tampak dalam arti meletakan tingkah laku para atlet dalam kerangka sistem sosial tim atau kelompok.
Pada hakikatnya, sistem sosial tim sebagaimana sistem-sistem sosial lainnya merupakan interaksi dinamis antara institusi, peran dan harapan sisatu pihak, dengan hakikat dan kebutuhan dipihak lain, keduanya selalu terjalin didalam hubungan transaksional yang terpadu dan produktif, sebab kesamaan wawasan diantara anggota-anggotanya yang berlainan peranan iru merupakan landasan bagi tercitanya kehangatan bersamaan serta kemantapan usaha pencapaian tujuan.
Aspek utama dari suatu kelompok adalah pengorganisasian. Ini merupakan serangkaian atau seperangkat bagian-bagian yang terorganisasni, meliputi : 1) menampilkan beberapa fungsi sebagai suatu unit (tujuan bersama), kadang-kadang aspek ini ditujukkan sebagai penampilan yang memiliki tujuan. 2) memiliki komponen-komponen sistematik yang saling berhubungan yakni memiliki suatu struktur (pola struktur yang tetap dan peran, terutama peran kepemimpinan yang sangat penting. 3) berisi mekanisme yang mengatur perilaku anggota-anggota kelompok dengan kata lain kelompok tersebut memiliki aspek-aspek normative yang menggunakan sejumlah tekanan tertentu kepada anggota-anggotanya untuk menyesuaikan diri.
Tim olahraga memberikan kriteria untuk selalu kompak, terutama untuk kelompok kecil (small group) yang secara khusus dikategorikan dengan tujuan bersama. Dalam mencapai tujuan bersama ini diikat oleh aturan-aturan dan petunjuk-petunjuk atau norma-norma yang mengatur perilaku atlet, yang berupa jaringan (network) posisi hubungan antar individu, dan pola-pola interaksi.