Kata-Kata Mutiara Umar bin Khattab

22 July 2013 00:13:37 Dibaca : 1762

 

Umar bin Khotob: “duduklah dengan orang-orang yang bertaubat, sesungguhnya mereka menjadikan segala sesuatu lebih berfaedah.” (Tahfdzib Hilyatul Auliya I/71)

Umar bin Khotob: “Kalau sekiranya kesabaran dan syukur itu dua kendaraan, aku tak tahu mana yang harus aku kendarai.” (Al Bayan wa At Tabyin III/ 126)

Umar bin Khotob: “Sesungguhnya kita adalah kaum yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam, maka janganlah kita mencari kemuliaan dengan selainnya.” (Ihya’ Ulumuddin 4/203)

Umar bin Khattab: “Hendaklah kalian menghisab diri kalian pada hari ini, karena hal itu akan meringankanmu di hari perhitungan.” (Shifatush Shafwah, I/286)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah ‘Umar

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.~ Khalifah ‘Umar

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah.Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang mencintai akhirat, dunia pasti menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. ~ Sayidina Umar bin Khattab

Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.-Umar bin Khatab-

Barangsiapa yang jernih hatinya, akan diperbaiki Allah pula pada yang nyata di wajahnya.-Umar bin Khatab-

Barangsiapa menempatkan dirinya di tempat yang dapat menimbulkan persangkaan, maka janganlah menyesal kalau orang menyangka buruk kepadanya.-Umar bin Khattab-

Kebajikan yang ringan adalah menunjukkan muka berseri-seri dan mengucapkan kata-kata lemah-lembut.-Umar bin Khattab-

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar.-Umar bin Khatab-

40 nasihat Sayyidina Ali Ibn Abi Talib

22 July 2013 00:11:39 Dibaca : 1440

40 nasihat Sayyidina Ali Ibn Abi Talib k.w.j sebagaimana yang terdapat di dalam kitab Nahjul Balagh oleh Sayyidina Ali Ibn Abi Talib dan kitab Al-Bayan Wattabyeen oleh Al-Imam Abu Othman Amru Ibn Bahr Al-Jaahidh r.a.:.

1. Pendapat seorang tua adalah lebih baik daripada tenaga seorang muda.

.

2. Menyokong kesalahan adalah menindas kebenaran.

.

3. Kebesaran seseorang itu bergantung dengan qalbunya yang mana adalah hanya sekeping daging.

.

4. Mereka yang bersifat pertengahan dalam semua hal tidak akan menjadi miskin.

.

5. Jagalah ibubapamu, nescaya anak-anakmu akan menjaga kamu.

.

6. Bakhil terhadap apa yang ditangan adalah tidak mempunyai kepercayaan terhadap Allah SWT.

.

7. Kekayaan seorang bakhil akan turun kepada ahli warisnya atau ke angin. Tidak ada yang lebih terpencil daripada seseorang bakhil.

.

8. Seorang arif adalah lebih baik daripada kearifan. Seorang jahat adalah lebih baik dari kejahatan.

.

9. Ilmu adalah lebih baik daripada kekayaan kerana kekayaan harus dijaga, sedangkan ilmu menjaga kamu.

.

10. Jagalah harta bendamu dengan mengeluarkan zakat dan angkatkan kesusahanmu dengan mendirikan solat.

.

11. Sifat menahan kemarahan adalah lebih mulia daripada membalas dendam.

.

12. Mengajar adalah belajar.

.

13. Berkhairatlah mengikut kemampuanmu dan janganlah menjadikan keluargamu hina dalam kemiskinan.

.

14. Insan terbahagi kepada 3: Mereka yang mengenal Allah, mereka yang mencari kebenaran dan mereka yang tidak berpengetahuan dan tidak mencari kebenaran. Golongan terakhir inilah yang paling rendah dan tidak baik sekali dan mereka akan ikut sebarang ketua dengan buta seperti kambing.

.

15. Insan tidak akan melihat kesalahan seorang yang bersifat tawadhu' dan lemah.

.

16. Janganlah kamu takut kepada sesiapa melainkan dosamu terhadap Allah.

.

17. Mereka yang mencari kesilapan dirinya sendiri adalah selamat daripada mencari kesilapan orang lain.

.

18. Harga diri seseorang itu adalah berdasarkan apa yang ia lakukan untuk memperbaiki dirinya.

.

19. Manusia sebenarnya sedang tidur tetapi akan bangun apabila ia mati.

.

20. Jika kamu mempunyai sepenuh keyakinan akan Al Haq dan kebenaran, nescaya keyakinanmu tetap tidak akan berubah walaupun terbuka rahsia rahsia kebenaran itu.

.

21. Allah SWT merahmati mereka yang kenal akan dirinya dan tidak melampaui batasnya.

.

22. Sifat seseorang itu tersembunyi di sebalik lidahnya.

.

23. Seseorang yang membantu adalah sayapnya seseorang yang meminta.

.

24. Insan tidur di atas kematian anaknya tetapi tidak tidur di atas kehilangan hartanya.

.

25. Barangsiapa yang mencari apa yang tidak mengenainya nescaya hilang apa yang mengenainya.

.

26. Mereka yang mendengar orang yang mengumpat terdiri daripada golongan mereka yang mengumpat.

.

27. Kegelisahan adalah lebih sukar dari kesabaran.

.

28. Seorang yang hamba kepada syahwatnya adalah seorang yang lebih hina daripada seorang hamba kepada hamba.

.

29. Orang yang dengki, marah kepada orang yang tidak berdosa.

.

30. Putus harapan adalah satu kebebasan, mengharap (kepada manusia) adalah suatu kehambaan.

.

31. Sangkaan seorang yang berakal adalah suatu ramalan.

.

32. Seorang akan mendapat teladan diatas apa yang ia lihat.

.

33. Taat kepada perempuan (selain ibu) adalah kejahilan yang paling besar.

.

34. Kejahatan itu mengumpulkan kecelakaan yang memalukan.

.

35. Jika berharta, berniagalah dengan Allah dengan bersedekah.

.

36. Janganlah kamu lihat siapa yang berkata tetapi lihatlah apa yang dikatakannya.

.

37. Tidak ada percintaan dengan sifat yang berpura-pura.

.

38. Tidak ada pakaian yang lebih indah daripada keselamatan.

.

39. Kebiasaan lisan adalah apa yang telah dibiasakannya.

.

40. Jika kamu telah menguasai musuhmu, maafkanlah mereka, kerana perbuatan itu adalah syukur kepada kejayaan yang telah kamu perolehi.
.

Wassalamu'alaikum

 

Amalan yang Baik

22 July 2013 00:09:00 Dibaca : 1257

Bumi ini selalu berputar. Tiada keabadian selama kita masih hidup di dunia. Siapa yang tidak mempunyai pegangan selama hidup di dunia maka akan mudah terombang-ambing oleh tantangan dunia. Godaan dunia begitu berat sehingga semestinya kita mempunyai amalan dalam hidup sehingga tidak mudah goyah.

Ada tiga hal yang setidaknya bisa kita jadikan pegangan selama hidup di dunia ini, yaitu:

1. Istiqomah

Yakni kokoh dalam akidah dan konsisten dalam ibadah. Saking pentingnya istiqomah ini, Rasulullah pernah menyampaikan suatu nasehat kepada salah seorang sahabat,

“ Dari Sufyan bin Abdullah r.a. berkata, Aku telah berkata, “Wahai Rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau”. Nabi menjawab, ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah’.” (HR Muslim)

2. Istikharah

Yakni selalu mohon petunjuk kepada Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap pengambilan keputusan.

Setiap orang tentu mempunyai kebebasan, baik kebebasan berpikir, berkata, maupun bertingkah laku. Akan tetapi dalam ajaran Islam, tidak ada kebebasan yang itu sebebas-bebasnya, dalam artian tetap ada batasnya. Dan batas-batas itulah yang dinamakan dengan aturan Islam. Sehingga sebagai seorang muslim yang baik sudah semestinya kita hati-hati dalam semua itu. Kita harus berpikir dua kali bahkan lebih dalam berpikir, bertindak, dan berbuat, agar kita tidak melenceng dari syariat Agama Islam. Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah.” (HR Bukhari - Muslim)

3. Istighfar

Yakni selalu introspeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah SWT.

Setiap orang tentunya pernah berbuat salah. Salah inilah yang kita sebut dengan penyakit. Kalau itu penyakit maka harus kita obati. Karena ini bisa jadi merupakan penyebab kesulitan-kesulitan kita. maka dari itu obat satu-satunya adalah dengan taubat dan istighfar. Allah SWT berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud AS kepada kaumnya,

“Dan Hud berkata, wahai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu, lalu bertaubatlah kepadaNya. Niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras kepadamu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepadamu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS Hud: 52)

Terakhir, tiada manusia yang sempurna. Begitupun kita. dosa-dosa selalu membayangi kita semua. Maka dari itu untuk menjaga diri kita pribadi maupun orang lain, kita teguhkan lagi perihal yang tiga tadi. Mengokohkan akidah, mohon petunjuk kepada Allah, dan mohon ampun kepada Allah. Semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan kepada kita semuannya. Amin.

Membentengi Aktivis Islam dari Pengaruh Buruk Media

22 July 2013 00:08:06 Dibaca : 1338

Internet ibarat hutan belantara, siapa saja bisa masuk akan tetapi belum tentu bisa keluar dengan selamat. Maka dari itu dibutuhkanlah suatu literasi media. Adapun literasi media dalam bahasa mudahnya ialah memaknai pesan yang disampaikan oleh media. Gerakan literasi medai ini pertama kali muncul di Inggris. Penyebabnya waktu itu adalah kegelisahan masyarakat terhadap televisi. Karena televisi sangat berpengaruh besar pada waktu itu, dan banyak sekali program televisi yang menurut para orang tua tidak layak untuk anak-anak.

Arti penting literasi sebenarnya ada empat hal pokok. (1)bagaimana kita mengakses suatu pesan dari sebuah medai, (2)bagaimana kita menganalisis suatu pesan dari sebuah media, (3)bagaimana kita mengevaluasi pesan tersebut, dan (4)bagaimana cara kita mengkomunikasikan pesan yang kita tangkap.

Dalam menyikapi suatu media, kita harus kritis terhadap media tersebut. Artinya bahwa kita perlu setidaknya lima hal ini (1)memahami dan mengapresiasi, (2)menyeleksi, (3)tidak mudah terkena dampak negatif, (4)dapat mengambil manfaat, dan (5)dapat mengatur waktu dalam mengakses suatu pesan dari sebuah media.

Ada beberapa alasan mengapa literasi media ini sangat penting bagi kita semua. Diantaranya (1)perkembangan media sangat cepat, (2)regulalasi media yang lambat, (3)isi pesan sangat dipengaruhhi kekuatan pasar komersial, dan (4)setiap orang perlu memahami bahasa media yang sedang diaksesnya.

Untuk itu agar tidak mudah terimbas dampak negatif suatu media ada lima kata kunci yang bisa kita jadikan pegangan dalam mengakses pesan di suatu media. Yaitu (1)siapa yang membuat pesan, (2)apa teknik yang digunakan untuk menarik perhatian pembacanya, (3)kenapa pemahaman orang berbeda pada setiap media, (4)apa gaya hidup, nilai yang ingain ditampilkan oleh media tersebut, dan (5)apa pesan yang ditampilkan oleh media tersebut. ini sesuai apa yang telah disampaikan oleh beliau Bapak Arip Wibowo sebagai salah satu pembicara dalam workshop tersebut.

Seperti itulah sobat-sobat semuanya yang mungkin bisa saya share-kan. Kalau kata Pak Fajar Iqbal (pembicara), kita ibarat imigran digital. Bahkan ketergantungan sebagian dari kita terhadap media khususnya internet sangat tinggi. Dan tentunnya kita harus berhati-hati dalam menyelami media tersebut.

Semoga bermanfaaat. Salam.

Kisah Bijak Telur-Telur

22 July 2013 00:06:12 Dibaca : 1911

Kisahnya begini, ada sekelompok pemuda, masing-masing membawa telur ke sebuah pemandian di Turki. Yang pada waktu itu Nasrudin sedang menghabiskan waktunya di sana.

Ketika Nasrudin memasuki kamar mandi uap (bahasa kerennya spa), di mana para pemuda tadi sedang duduk-duduk di sana. Mereka berkata, “Ayo kita sama-sama menbayangkan bahwa kita ini adalah ayam betina yang sedang bertelur. Barangsiapa yang gagal bertelur, ia harus membayar ongkos mandi untuk semua orang yang ada di ruangan ini.”

Nasrudin pun menyetujuinya.

Tak lama kemudian, masing-masing orang mulai menunjukkan telurnya. Mereka meminta Nasrudin menunjukkan hasil kerjanya.

“Di antara begitu banyak ayam betina,” kata Nasrudin.”Tentu harus ada ayam jantannya.”

Para pemuda tadi terheran-heran kepada Nasrudin. Yah, begitulah kecerdikan Nasrudin sehingga ia lolos dari jebakan para pemuda untuk membayar ongkos mandi.