KATEGORI : terbaru muji

Raih Sukses Setelah Ditempa di Panti Asuhan

30 August 2013 13:48:52 Dibaca : 1477

Raih Sukses Setelah Ditempa di Panti Asuhan
Ketut Putra
Ketut Putra (sumber: istimewa)
Pemilik sejumlah lembaga pendidikan dan latihan pariwisata serta beberapa hotel berbintang, Ketut Putra Suarthana, memiliki kisah dan pengalaman hidup yang menarik untuk disimak. Anak petani penggarap tanah puri ini sejak kecil dihadapkan pada kehidupan yang sulit. Suarthana kecil harus menggembala itik hingga ikut ibunya bekerja dengan berjalan kaki berkilo-kilo meter.

Kesulitan hidup terus dihadapi Putra Suarthana dan keluarganya. Orangtuanya tidak mampu membiayai hidup anak-anaknya yang berjumlah 12 orang karena kesulitan ekonomi. Si bungsu Suarthana akhirnya menjadi anak panti asuhan. Ia harus pindah dari kampungnya di Madangan menjadi anak panti asuhan di Melaya, Jembrana.

Di panti asuhan itulah ia dididik untuk disiplin dan hidup teratur. Makan, belajar, bermain, hingga tidur pun waktunya diatur. Selama jadi anak panti asuhan, ia mendapatkan pendidikan formal hingga tamat SMA. Panti asuhan bagai tempat kelahirannya yang kedua. Di panti asuhan ia memulai hidup baru dan kelak menjadi mahasiswa, dosen, hingga menjadi pengusaha sukses di bidang pariwisata. Kehidupan di panti asuhan mengajarkan Putra Suarthana tidak kenal menyerah dan tangguh menghadapi tantangan hidup.

Bagaimana ia memulai hidup di panti asuhan, mendirikan lembaga pendidikan dan latihan pariwisata, hingga meraih sukses ditulis dalam sebuah buku yang berjudul Berawal dari Panti Asuhan. Demikian juga kisahnya bagaimana ia mampu mendirikan jaringan hotel berbintang di beberapa daerah. Bahkan, sempat menjadi tukang foto dan diminta ikut mendirikan partai politik.

Suarthana juga membangun jaringan perhotelan The Puri Saron Hotel Group. Ia sempat menjadi ketua Partai Damai Sejahtera (PDS) Bali tahun 2003, dan ikut membantu pembentukkan PDS di NTB dan NTT, serta ikut mensponsori pembentukan PDS di Maluku dan Papua. Namun, dia menolak menjadi anggota DPR pusat. Suarthana ingin mendedikasikan pikiran dan tenaganya untuk pendidikan dan pariwisata di Bali, tempat kelahiran, perjuangan, dan pengabdiannya selama ini. Berikut wawancara dengannya.

Bagaimana Anda menjalani pengasuhan dan pendidikan di panti asuhan?
Ketika menjadi anak panti asuhan, kehidupan saya harus berubah total. Dari bangun tidur, makan, sampai tidur lagi ada jadwalnya. Memang tidak mudah menyesuaikan diri dengan kehidupan baru itu. Apalagi, seperti umumnya pengasuh panti asuh zaman dulu, mendidik anak-anak dengan keras. Tidak jarang pengasuh membawa pecut untuk membuat anak-anak di panti asuhan taat pada perintahnya. Kalau ada anak panti asuhan yang telat bangun tidur langsung disiram air.

Kehidupan di panti asuhan membentuk kita menjadi manusia tahan banting. Pengasuh yang galak dan jadwal tugas yang ketat ternyata berdampak positif. Anak-anak panti asuhan menjadi manusia kuat dan disiplin terhadap waktu. Ini saya rasakan kelak di kemudian hari.

Tempaan lainnya yang dirasakan adalah soal makanan. Selama menghuni Panti Asuhan Kristen Giri Asih Ambiarsari, Melaya, tahun 1964 sampai 1971, tidak jarang kita harus makan gaplek, makanan dari ubi kayu yang dikeringkan, kemudian dimasak. Makanan yang tak biasa itu, lama-lama terasa enak. Memang tak ada pilihan lain, yang penting bisa membuat perut terisi. Hutan di Ambiarsari kita jadikan sebagai tempat memperoleh makanan tambahan, seperti pepaya, nangka, dan jagung.

Berbeda denngan di Panti Asuhan Wisma Harapan Untal-untal, Dalung, tersedia tempat tinggal yang nyaman dan sehat. Panti ini juga menyediakan segala macam perlengkapan sekolah. Selain itu, makanan relatif terjamin gizi dan higienitasnya. Anak-anak juga memperoleh pendidikan rohani, bimbingan psikologis, dan bimbingan kewirausahaan atau entrepreneurship.

Bagaimana kehidupan di SMA, setelah lulus, kemudian berkuliah dan menjadi dosen, serta pengalaman kerja sebagai bell-boy di beberapa hotel?

Di SMA saya sempat menjadi tukang foto dan mulai mendapat penghasilan sendiri. Saya mencetak sendiri hasil foto, ketika teman-teman tertidur lelap, sekitar pukul 1-2 dini hari. Saya belajar memotret dari seorang guru dan mendapat pinjaman sebuah kamera kuno.

Selulus SMA, saya mendapat beasiswa akademi pariwisata di Denpasar, dan mulai bekerja sambilan menjadi pembersih kolam di Sanur Beach Hotel tahun 1974. Kemudian menjadi bell-boy, dan sering mendapat tip dari para tamu, lumayan untuk biaya hidup dan sekolah. Saya sempat bekerja di bagian reservasi, front office, dan reservation manager.

Saya sempat bekerja di Nusa Dua Beach Hotel, kemudian menjadi pengajar di Balai Pendidikan dan Latihan Pariwisata (BPLP) di Nusa Dua, juga mengajar di Kerta Wisata. Saat menjadi dosen, saya membeli bemo dan merangkap sebagai sopirnya untuk menambah penghasilan dan mencicil bulanan bemo. Saya mendapat beasiswa belajar di Belanda selama 1,5 tahun, dan bemo dijual diganti L-300 sebagai mobil pribadi.

Uang mukanya diperoleh dari hasil kerja di beberapa tempat. Bemo ini juga berfungsi ganda. Saat tidak bertugas sebagai dosen, saya narik sebagai sopir angkutan rute Denpasar-Sanur untuk menambah penghasilan. Bemo ini juga dipakai ke kampus BPLP di Nusa Dua, dan biasanya teman-teman yang tak punya kendaraan menumpang dan membayar per bulan. Jadi, saya jemput-antar ke kampus, dan pulangnya sama-sama. Lumayan untuk cicilan bulanan bemo.

Apa pengalaman Anda mendirikan lembaga pendidikan pariwisata, dan bagaimana minat masyarakat serta dukungan pihak lain?
Bersama teman-teman gereja di Bali, saya mendirikan Pusat Pendidikan dan Latihan Pariwisata (PPLP) Dhyana Putra. Mahasiswanya membeludak. Kami mendapat bantuan dari Jerman untuk membangun gedung. Peminatnya sangat banyak. Sebagai daerah wisata, Bali memang sangat membutuhkan ahli dan praktisi pariwisata. Ketika ingin mengembangkan bangunan Universitas Dhyana Pura, kami kesulitan dana, bunga bank sangat tinggi, tapi akhirnya berhasil juga.

Tahun 1992, saya dibantu rekan-rekan tenaga pendidikan profesional dari BPLP Bali mendirikan lembaga yang khusus memberikan pendidikan dan latihan tenaga profesional di bidang perhotelan dan pariwisata, yakni Mapindo (Manajemen Pariwisata Indonesia) yang sangat terkenal di Bali bahkan di Indonesia. Mapindo kemudian dikembangkan di beberapa kota di luar Bali. Lulusan Mapindo juga diserap pasar kerja di luar negeri.

Selain itu, kami mendirikan sekolah taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar, sampai sekolah menengah kejuruan (SMK), bahkan sekolah tinggi ilmu ekonomi dan sekolah tinggi ilmu kesehatan. Kami juga membangun TK untuk anak-anak berkebutuhan khusus. Tahun 2003, kami mendirikan Spa Academy atau Bali International Spa Institute, yakni lembaga penddikan dan pelatihan yang khusus bergerak dalam pengembangan sumber daya manusia di industri spa.

Sebarkan "Virus" Senam Dahlan Style

30 August 2013 13:47:54 Dibaca : 1250

Sebarkan "Virus" Senam Dahlan Style
Dahlan Iskan
Dahlan Iskan (sumber: JG Photo)
Sehat dan bugar merupakan harapan bagi setiap orang selama hidup di dunia. Karena itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan, selalu berupaya menyediakan waktu untuk berolahraga dengan senam pagi, beristirahat yang cukup, serta mengonsumsi air putih.

Kegiatan menambah nutrisi melalui asupan makanan dan minum vitamin, serta istirahat yang cukup, mungkin sudah banyak orang yang senang dan rela melakukannya. Tapi untuk berolahraga, tidak banyak yang merasa mampu menyisihkan waktunya dan menjalaninya dengan rasa bahagia.

Sejumlah orang biasanya malas berolahraga karena merasa berat, harus berkeringat, dan ngos-ngosan. Padahal, olahraga sebenarnya bisa menjadi lebih ringan jika dilakukan dengan senang hati. Dahlan Iskan menjadi salah satu contoh orang yang bisa melakukan olahraga tanpa beban dan merasa bahagia di dalam hatinya.

Cukup banyak pilihan olahraga yang membuat tubuh segar, tapi tidak terlalu berat untuk dijalani. Salah satunya senam kebugaran jasmani (SKJ). Olahraga ini tidak memandang umur karena semua orang bisa melakoninya, dari orang tua, muda, hingga anak kecil.

Dahlan Iskan merupakan salah penggemar olahraga SKJ. Setiap hari, dari Senin hingga Sabtu, dia selalu senam pagi di lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Waktu yang diperlukan untuk melakoninya pun tidak perlu terlalu lama, sekitar satu jam saja. “Momen paling bahagia dalam hidup saya itu ketika senam pagi,” kata Dahlan Iskan, baru-baru ini.

Setiap pagi, asalkan berada di Jakarta, dia selalu meluangkan waktu untuk senam pagi. Saat orang-orang muda lain mungkin masih terlena di tempat tidur, pukul 05.00 WIB, Dahlan sudah ada di Monas bersama sejumlah instruktur untuk menjalani senam pagi.

Salah seorang instrukturnya yang enggan disebutkan namanya, bahkan sampai mengatakan, sesibuk apa pun, sepanjang ada di Jakarta dan tidak ada pekerjaan yang mendesak di pagi hari, Dahlan pasti selalu ikut senam pagi. Dia kelihatan sangat bahagia dan bersemangat menjalaninya.

Dahlan berupaya menyeimbangkan hidupnya dengan senam pagi. Bagi dia, sehat dan bugar itu sangat penting. Senam pagi selalu memberi kesegaran, yang mendukung kebugaran tubuhnya untuk mengurus 140 perusahaan BUMN. BUMN perbankan, tambang, perkebunan, penerbangan, farmasi, kereta api, sampai pelabuhan, merupakan urusan yang menyibukannya sehari-hari.

Tidak hanya berbeda jenis usaha, perusahaan BUMN tersebut juga beda kondisi satu dengan yang lainnya. Sebut saja, ada perusahaan BUMN yang selalu untung setiap tahun, di antaranya PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Sementara itu, ada BUMN yang masih merugi, antara lain PT Kertas Leces, PT Pengerukan Indonesia (Rukindo), PT Perikanan Nusantara, Perum Prasarana Perikanan Samudera, PT Boma Bisma Indra, serta PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari.

Kreasi Senam
Tentu saja, hari-hari Dahlan tidak bisa sesantai orang biasa ketika mengurusi semuanya itu. Meski demikian, dia tetap berupaya untuk bisa sehat dan bugar, dengan rajin senam pagi. Bahkan, hobi senam pagi ini pun berupaya ditularkan ke banyak orang, terutama orang-orang terdekatnya.

Ketika melakukan safari ke tujuh daerah di Indonesia, Dahlan masih sempat melakukan senam pagi di lapangan Kantor Wali Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Senam "Dahlan Style" pun dilaksanakan di sana bersama sekitar 800 warga Kupang, Sabtu (24/8) pagi pekan lalu.

Gerakan-gerakan senam Dahlan Style cukup sederhana, sehingga anak kecil dan orang tua sekalipun tidak kesulitan melakukannya. Meski sederhana, senam tersebut tidaklah membosankan. Bahkan, terlihat kocak karena modifikasi lagu-lagu yang mengiringi senam pagi pun sangat bervariasi. Dari lagu Indonesia pop yang diaransemen khusus menjadi musik riang, lagu Mandarin, musik dangdut, bahkan lagu daerah Papua pun turut mengiringi langkah senam Dahlan bersama warga Kupang.

Dahlan memang menteri paling energik dari seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Pada senam pagi tersebut, menteri yang punya slogan hidup "Kerja, kerja, dan kerja" ini terlihat sangat energik, lincah, dan riang melakukan setiap gerakan.

Warga Kupang yang ikut senam pun merasa sangat terhibur. Bahlan, kaum ibu berbondong-bondong ingin berfoto bersama Dahlan. Lagu senam pagi yang sangat kocak untuk mengiringi senam saat itu adalah lagu Warkop DKI, yang berjudul Dongkrak Antik-Chicken Dance.

Pada saat safari kerja ke tujuh daerah di Indonesia mulai dari Purwokerto, Cilacap, Kupang, Atambua (perbatasan Timor Leste), Rote Ndao, Labuan Bajo, Bali, dan Surabaya, pada 23-25 Agustus 2013, Dahlan tak sedikit pun terlihat lelah. Dia malah sangat energik melintasi seluruh wilayah, mengalahkan orang-orang muda yang mengikutinya. Rahasianya, karena suka senam pagi dan minum air putih. Selebihnya, Dahlan tetap memelihara semangat dan menjaga kesehatan, sehingga pengaruh cuaca dan lelah bisa diatasinya dengan baik.

Pemerintah Diminta Serius Atasi Masalah Inflasi

30 August 2013 13:46:31 Dibaca : 1223

Pemerintah Diminta Serius Atasi Masalah Inflasi
Bawang jadi kontributor utama inflasi Maret 2013.
Bawang jadi kontributor utama inflasi Maret 2013. (sumber: Suara Pembaruan)
Jakarta - Pemerintah diharapkan benar-benar serius melakukan langkah-langkah demi menjaga inflasi sehingga efeknya tak berdampak terlampau parah ke masyarakat.

Arahan-arahan menjaga perekonomian dari efek buruk inflasi harus bisa diimplementasikan dengan baik.

"Kami berharap arahan Presiden untuk menjaga inflasi bisa diimplementasikan para menteri dengan baik," kata Wakil Ketua DPR dari PKS, M.Sohibul Imam, di Jakarta, Rabu (31/7).

"Kalau melihat kenaikan harga sembako yang terjadi saat ini, dan kalau melihat dari tren yang sekarang, patokan inflasi 7,2 persen ini relatif mengawatirkan."

Dia sendiri mengaku sangat mengapresiasi langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang menginstruksikan pada para menterinya untuk meningkatkan kinerja di bidang perekonomian. Tentu hal itu terkait juga langkah menjaga inflasi.

Sebab Inflasi akan terkait dengan daya beli masyarakat. Semakin tinggi inflasi, maka semakin rendah daya beli masyarakat.

"Daya beli masyarakat berarti kesejahteraan masyarakat. Jadi menurut saya, memang semestinya Presiden memperhatikan itu," ujar Sohibul.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan inflasi pada minggu ketiga Juli mencapai 2,7 persen secara month to month (mtm) sedangkan tingkat inflasi tahunannya (YoY) mencapai 8 persen.

Angka ini merupakan yang tertinggi pada tahun ini, setelah pada bulan sebelumnya inflasi hanya tercapat 1,03 persen sebagai dampak lanjutan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

Gubernur Bank Indonesia Agus DW Martowardojo menjelaskan angka inflasi tersebut didapat dari survey perkembangan harga yang dilakukan di 20 kota setiap minggu.

Angka inflasi tersebut dinilai bisa meningkat meningat masih tersisa seminggu lagi hingga berakhirnya periode perhitungan inflasi Juli.

Hukum Onani/Masturbasi Dalam Islam

22 July 2013 00:17:31 Dibaca : 1435

Onani bisa diartikan sebagai aktivitas untuk memuaskan syahwat dengan cara mengeluarkan “secara paksa” air mani (sperma) dengan melakukan perangsangan alat vital. Caranya dengan menggesek-gesekkan melalui tangan atau benda lain hingga mengeluarkan air mani dan mencapai kepuasan seksual. Onani atau masturbasi bisa dilakukan oleh kaum pria maupun wanita. Namun istilah Onani lebih cenderung ditujukan untuk pria, sedangkan untuk wanita adalah Masturbasi.

Lalu bagaimana Hukum Onani dalam Islam?

Onani atau masturbasi dengan menggunakan tangannya sendiri, atau tangan orang lain, selain tangan pasangannya yang sah (suami atau istri) untuk alasan apa pun (termasuk karena khawatir terjerumus zina) hukumnya adalah haram.

Allah Ta’ala mewahyukan:

"Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki; Maka Sesungguhnya mereka dalam hal Ini tiada terceIa. Barangsiapa mencari yang di balik itu, maka mereka Itulah orang-orang yang melampaui batas." (QS Al-Mukminun, [23]: 5-7)

Dalam sebuah Hadis Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:
لَعَنَ اللهُ مَنْ نَكَحَ يَدَهُ

Allah melaknat seseorang yang melakukan onani (masturbasi).

Kendati demikian, tingkat dosa onani (masturbasi) lebih ringan dibandingkan zina. Seseorang yang syahwatnya bergejolak dan tidak mampu mengendalikannya, maka hendaknya ia berpuasa atau segera menikah.

Dalam sebuah Hadits Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ، وَأَحْصَنُ لِلْفَرجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِيعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ، فَإِنَّهُ لَهُ وَجَاءٌ

"Hai para pemuda, barang siapa di antara kalian sudah ada kemampuan (fisik dan modal berumah tangga), maka kawinlah karena perkawinan itu bisa menjinakkan pandangan dan melindungi kemaluan. Tetapi barangsiapa yang belum mampu, maka hendaknya ia berpuasa, sebab puasa itu akan menjadi pembendung syahwat. " (HR Muslim)

Khawatir terjerumus zina tidak dapat dijadikan sebagai alasan untuk menghalalkan onani. Jika seseorang memang tidak kuasa membendung syahwatnya dan kemudian melakukan onani, maka dia harus meyakini bahwa perbuatannya itu merupkan sebuah dosa dan segera memohon ampun kepada Allah.
[ Lihat Bakrî Ad-Dimyathî, I’anathuth Thalibîn, Darul kutubil ‘ilmiyah, 2002, juz.3 hal.255.]

Asal Usul Penyakit AIDS

22 July 2013 00:15:49 Dibaca : 1876

“Virus HIV AIDS sebenarnya bukan berasal dari simpanse, tetapi ciptaan para ilmuwan yang kemudian diselewengkan melalui rekayasa tertentu untuk memusnahkan etnis tertentu.” (Jerry D. Gray, Dosa-dosa Media Amerika – Mengungkap Fakta Tersembunyi Kejahatan Media Barat, Ufuk Press 2006 h. 192).

Tulisan Allan Cantwell, Jr. M.D. ini mengungkapakan rahasia asal-usul AIDS dan HIV, juga bagaimana ilmuwan menghasilkan penyakit yang paling menakutkan kemudian menutup-nutupinya.

Teori” Monyet Hijau

1.Tidak sedikit orang yang sudah mendengar teori bahwa AIDS adalah ciptaan manusia. Menurut The New York Times yang terbit 29 Oktober 1990, tiga puluh persen penduduk kulit hitam di New York City benar-benar percaya bahwa AIDS adalah “senjata etnis” yang didesain di dalam laboratorium untuk menginfeksi dan membunuh kalangan kulit hitam. Sebagian orang bahkan menganggap teori konspirasi AIDS lebih bisa dipercaya dibandingkan teori monyet hijau Afrika yang dilontarkan para pakar AIDS. Sebenarnya sejak tahun 1988 para peneliti telah membuktikan bahwa teori monyet hijau tidaklah benar. Namun kebanyakan edukator AIDS terus menyampaikan teori ini kepada publik hingga sekarang. Dalam liputan-liputan media tahun 1999, teori monyet hijau telah digantikan dengan teori simpanse di luar Afrika. Simpanse yang dikatakan merupakan asal-usul penyakit AIDS ini telah diterima sepenuhnya oleh komunitas ilmiah.

2. “Pohon keturunan” filogenetik virus primata (yang hanya dipahami segelintir orang saja) ditampilkan untuk membuktikan bahwa HIV diturunkan dari virus primata yang berdiam di semak Afrika. Analisis data genetika virus ditunjukkan melalui “supercomputer” di Los Alamos, Mexico, menunjukkan bahwa HIV telah “melompati spesies’, dari simpanse ke manusia sekitar tahun 1930 di Afrika.

Eksperimen Hepatitis B Pra-AIDS kepada Pria Gay (1978-1981)

Ribuan pria gay mendaftar sebagai manusia percobaan untuk eksperimen vaksin hepatitis B yang “disponsori pemerintah AS” di New York, Los Angeles, dan San Fransisco. Setelah beberapa tahun, kota-kota tersebut menjadi pusat sindrom defisiensi kekebalan terkait gay, yang belakangan dikenal dengan AIDS. Di awal 1970-an, vaksin hepatitis B dikembangkan di dalam tubuh simpanse. Sekarang hewan ini dipercaya sebagai asal-usul berevolusinya HIV. Banyak orang masih merasa takut mendapat vaksin hepatitis B lantaran asalnya yang terkait dengan pria gay dan AIDS. Para dokter senior masih bisa ingat bahwa eksperimen vaksin hepatitis awalnya dibuat dari kumpulan serum darah para homoseksual yang terinfeksi hepatitis.

Kemungkinan besar HIV “masuk” ke dalam tubuh pria gay selama uji coba vaksin ini. Ketika itu, ribuan homoseksual diinjeksi di New York pada awal 1978 dan di kota-kota pesisir barat sekitar tahun 1980-1981.

Apakah jenis virus yang terkontaminasi dalam program vaksin ini yang menyebabkan AIDS? Bagaimana dengan program WHO di Afrika? Bukti kuat menunjukkan bahwa AIDS berkembang tak lama setelah program vaksin ini. AIDS merebak pertama kali di kalangan gay New York City pada tahun 1979, beberapa bulan setelah eksperimen dimulai di Manhattan. Ada fakta yang cukup mengejutkan dan secara statistik sangat signifikan, bahwa 20% pria gay yang menjadi sukarelawan eksperimen hepatitis B di New York diketahui mengidap HIV positif pada tahun 1980 (setahun sebelum AIDS menjadi penyakit “resmi’). Ini menunjukkan bahwa pria Manhattan memiliki kejadian HIV tertinggi dibandingkan tempat lainnya di dunia, termasuk Afrika, yang dianggap sebagai tempat kelahiran HIV dan AIDS. Fakta lain yang juga menghebohkan adalah bahwa kasus AIDS di Afrika yang dapat dibuktikan baru muncul setelah tahun 1982. Sejumlah peneliti yakin bahwa eksperimen vaksin inilah yang berfungsi sebagai saluran tempat “berjangkitnya” HIV ke populasi gay di Amerika. Namun hingga sekarang para ilmuwan AIDS mengecilkan koneksi apapun antara AIDS dengan vaksin tersebut.

Umum diketahui bahwa di Afrika, AIDS berjangkit pada orang heteroseksual, sementara di Amerika Serikat AIDS hanya berjangkit pada kalangan pria gay. Meskipun pada awalnya diberitahukan kepada publik bahwa “tak seorang pun kebal AIDS”, faktanya hingga sekarang ini (20 tahun setelah kasus pertama AIDS), 80% kasus AIDS baru di Amerika Serikat berjangkit pada pria gay, pecandu narkotika, dan pasangan seksual mereka. Mengapa demikian? Tentunya HIV tidak mendiskriminasi preferensi seksual atau ras tertentu. Apakah benar demikian?

Keserupaan dengan FLU Burung

Di pertengahan tahun 1990-an, para ahli biologi berhasil mengidentifikasi setidaknya 8 subtipe (strain) HIV yang menginfeksi berbagai orang di seluruh dunia. Telah terbukti, strain B adalah strain pra dominan yang menginfeksi gay di AS. Strain HIV ini lebih cenderung menginfeksi jaringan rektum, itu sebabnya para gay yang cenderung menderita AIDS dibandingkan non-gay

Sebaliknya, Strain HIV yang umum dijumpai di Afrika cenderung menginfeksi vagina dan sel serviks (leher rahim), sebagaimana kulup penis pria. Itu sebabnya, di Afrika, HIV cenderung berjangkit pada kalangan heteroseksual.

Para pakar AIDS telah memeberitahukan bahawa AIDS Amerika berasal dari Afrika, padahal Strain HIV yang umum dijumpai di kalangan pria gay nyaris tak pernah terlihat di Afrika! Bagaimana bisa demikian? Apakah sebagian Strain HIV direkayasa agar mudah beradaptasi ke sel yang cenderung menginfeksi kelamin gay?

Telah diketahui, pria ilmuwan SCVP (Special Virus Cancer Program) mampu mengadaptasi retrovirus tertentu agar menginfeksi jenis sel tertentu. Tak kurang sejak tahun 1970, para ilmuwan perang biologis telah belajar mendesain agen-agen (khususnya virus) tertentu yang bisa menginfeksi dan menyerang sel kelompok rasial “tertentu”. Setidaknya tahun 1997, Stephen O’Brien dan Michael Dean dari Laboratorium Keanekaragaman Genom di National Cancer Institute menunjukkan bahwa satu dari sepuluh orang kulit putih memiliki gen resisten-AIDS, sementara orang kulit hitam Afrika tidak memiliki gen semacam itu sama sekali. Kelihatannya, AIDS semakin merupakan “virus buatan manusia yang menyerang ras tertentu” dibandingkan peristiwa alamiah.

Berkat bantuan media Amerika, virus ini menyebar ke jutaan orang tertentu di seluruh dunia sebelum segelintir orang mulai waspada akan kejahatan di balik penciptaan virus ini. Di tahun 1981, pejabat kesehatan memastikan “masyarakat umum” bahwa tak ada yang perlu dikhawatirkan. “AIDS adalah penyakit gay” adalah jargon yang sering dikumandangkan media.

Setidaknya tahun 1987, Robert Gallo memberitahu reporter Playboy, David Black, “Saya pribadi belum pernah menemukan satu kasus pun (di Amerika) dimana pria terkena virus (AIDS) dari seorang wanita melalui hubungan intim heteroseksual .” Gallo melanjutkan, “AIDS tak akan menjadi bahaya yang tak bisa teratasi bagi masyarakat umum.” Apakah ini sekedar spekulasi ataukah Gallo mengetahui sesuatu yang tidak ia ceritakan?

sumber http://www.beritaunik.net/unik-aneh/asal-usul-penyakit-aids.html