GORONTALO – Universitas Negeri Gorontalo bersama Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) memiliki komitmen besar dalam mensukseskan Kampus Merdeka, Merdeka Belajar yang diprogramkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

 

Wujud komitmen dari Perguruan Tinggi di Gorontalo ditunjukkan melalui penandatanganan piagam kerjasama program kampus merdeka, merdeka belajar oleh Pimpinan 4 PTN dan 12 PTS se-Provinsi Gorontalo, Selasa (15/9), di Aula Rektorat UNG.

 

Rektor UNG Dr. Eduart Wolok, S.T, M.T, menyambut baik kerjasama lintas Perguruan Tinggi se Prov. Gorontalo dalam implementasi program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar, sebagai upaya langkah dapat terus meningkatkan kolaborasi.

 

“Tujuan dari kolaborasi kita ini apa? Agar supaya lulusan yang dihasilkan dari Lembaga Pendidikan Tinggi di Gorontalo kualitasnya tidak terlalu jauh dengan Kampus ternama lain,” ungkap Rektor.

 

Menurut Rektor, jika berbicara program Kampus Merdeka Merdeka Belajar saat ini sudah berjalan, dimana untuk sementara ini UNG bermitra dengan Perguruan Tinggi Negeri lainnya.

 

“Salah satu contohnya yakni program Permata yang sejak 5 tahun lalu sudah diikuti oleh UNG dengan melakukan pertukaran mahasiswa selama 1 tahun. Akan tetapi dalam konsep Kampus Merdeka kita harus melakukan sedikit penyesuaian,” terangnya.

 

Terkait program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar di Gorontalo, Rektor mengaku berkomitmen penuh dalam menyukseskan program tersebut melalui kolaborasi antar Perguruan Tinggi se Prov. Gorontalo.

 

“Saya berharap kerjasama program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar tidak hanya penandatanganan kerjasama, namun dapat ditindak lanjuti hingga tingkat Fakultas maupun Program Studi,” harap Rektor. (wahid)

120 Mahasiswa KKN UNG, Lakukan Penyuluhan Covid-19

18 September 2020 10:58:52 Dibaca : 19

Kampus Universitas Negeri Gorontalo (UNG).(f.istimewa)

 

Hulondalo.id – Sebanyak 120 orang mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo (UNG), akan diterjunkan untuk mengikuti kuliah kerja nyata (KKN). Menariknya, salah satu program utama dari mahasiswa KKN itu, adalah penyuluhan tentang pencegahan penyebaran covid-19.

 

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (LP2M) UNG, Ishak Isa menjelaskan, 120 mahasiswa KKN itu akan dibagi dalam empat kelompok. Terdiri dari, 60 mahasiswa di Desa Tamaila, Kecamatan Tolangohula yang terbagi dua kelompok. Lalu 30 mahasiswa di Kecamatan Telaga Biru, dan 30 mahasiswa lainnya di Kebupaten Boalemo.

 

“Selain memberikan penyuluhan dan edukasi perihal virus corona, mahasiswa pun akan secara disiplin menerapkan protokol kesehatan saat di lokasi KKN. Dan mereka paling lambat akan dilepas pada 29 Juni 2020,” ujar Ishak, sembari menambahkan kebijakan untuk mengadakan KKN ini juga sudah disepekati pemerintah daerah setempat.

 

Sejatinya kata Ishak, pihaknya merencanakan KKN bagi mahasiswa akan dilakukan secara virtual. Namun, dengan kasus covid-19 yang mulai melandai, akhirnya diputuskan KKN tetap berjalan seperti normalnya. Apalagi, tak sedikit mahasiswa yang menolak KKN secara daring.

 

“Mahasiswa mengatakan jika KKN daring mereka tidak akan dikenal oleh masyarakat. Lalu, program yang nanti dicanangkan tidak bakal berjalan efektif,” ungkapnya.

 

Ia menambahkan, KKN UNG yang akan dijalankan di dua daerah ini, selain telah mendapatkan kesepakatan dengan pemerintah setempat, juga untuk mahasiswa sebagai peserta harus mendapat izin dari orang tua.

 

“Salah satu persyaratan mengikuti KKN ini wajib dapat izin orang tua, dan dibuktikan dengan surat pernyataan. Kalau tidak ada itu, ya, tidak bisa,” tandasnya. (adv)

Makna Logo Dies Natalis ke 57 Universitas Negeri Gorontalo

18 September 2020 10:57:35 Dibaca : 16

BENTUK

 

Bentuk Logo ini merupakan gabungan beberapa unsur yang diambil dari logo Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yaitu:

 

Kurva segi lima sama sisi adalah ornamen khas daerah Gorontalo yang melambangkan lima sila dari dasar negara Pancasila yang menjadi azas UNG, serta lima sendi peradaban Gorontalo yang disebut (Payu Limo to Talu, Lipu Pei Hulalu).

Sayap burung Maleo sebagai burung endemic Sulawesi melambangkan semangat juang yang tinggi serta gerakan dinamis dari seluruh civitas akademika dalam memajukan Universitas Negeri Gorontalo.

Sayap burung Maleo tersebut juga melambangkan semangat dan daya juang pribadi-pribadi unggul dan memiliki daya saing di lingkungan Universitas Negeri Gorontalo.

 

WARNA

 

Warna yang digunakan pada logo ini adalah Merah, Kuning Emas, Hijau, Biru dan Ungu yang merupakan warna adat Gorontalo.

 

Keseluruhan ragam warna ini juga mewakili warna masing-masing fakultas yang ada di UNG. Adapun makna dari warna tersebut adalah:

 

Merah melambangkan keberanian dan tanggung jawab.

Kuning emas melambangkan sikap setia dan kemuliaan.

Hijau melambangkan kesuburan dan kesejahteraan.

Biru melambangkan ketenangan, kesetiaan dan harapan.

Ungu melambangkan keanggunan dan kewibawaan.

Selain itu, warna yang digunakan pada logo ini adalah warna-warna gradasi yang sering digunakan di dunia teknologi sekarang, sejalan dengan visi dan misi Universitas Negeri Gorontalo yang mengedepankan inovasi, digital based learning, teknologi terbarukan, jejaring, serta sains dan teknologi menuju good university governance.

 

TIPOGRAFI

 

Font yang digunakan pada logo ini adalah huruf sans serif yang memiliki keterbacaan yang tinggi, sehingga dapat terbaca meskipun logo dalam ukuran besar ataupun kecil. (adv)

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong