RUANG LINGKUP MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT
Nama : Desi Andiani
Nim : 151418138
Kelas : 6E
Mata Kuliah : Hubungan Masyarakat Dengan Sekolah
Ruang Lingkup Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Humas merupakan singkatan hubungan masyarakat, yang merupakan seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi. Dalam bahasa Inggris, humas juga dikenal dengan istilah public relations atau disingkat PR.
Humas merupakan bagian dari organisasi yang berfungsi untuk melakukan interaksi, hubungan, dan kerjasama dengan masyarakat yang terkait dengan organisasi tersebut. Humas memiliki tanggung jawab dalam membangun dan mempertahanan reputasi, citra, dan komunikasi yang baik antara organisasi dan publik.
Adanya humas tentu memiliki beberapa tujuan, di antaranya untuk membujuk masyarakat, investor, mitra, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mempertahankan sudut pandang tertentu sesuai yang dikehendaki. Untuk itu humas memiliki peran dan tanggung jawab yang penting.
Kegiatan umum humas meliputi berbicara di konferensi, memenangkan penghargaan industri, bekerja sama dengan pers, dan komunikasi karyawan. Humas juga memiliki ruang lingkup yang luas, baik lingkup internal (dengan karyawan atau manajer) maupun eksternal (dengan masyarakat, media atau pemerintah).
Pengertian Humas
Berikut akan dibahas definisi dan pengertian humas secara umum dan menurut para ahli.
Arti Humas Secara Umum
Pengertian humas atau hubungan masyarakat secara umum adalah sebuah proses yang terus menerus dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh kemauan baik dan pengertian dari pelanggan, pegawai, dan publik yang lebih luas.
Dalam pekerjaannya, seorang humas membuat analisis ke dalam dan perbaikan diri, serta membuat pernyataan-pernyataan keluar. Humas juga berfokus pada relasi antara perusahaan dengan publik atau masyarakat sekitar.
Definisi humas yang lebih singkat dan sederhana dapat diartikan sebagai manajemen yang membantu pencapaian tujuan organisasi, memfasilitasi perubahan organisasional, dan mendefinisikan filosofi.
Definisi Humas Menurut Para Ahli
Di bawah ini akan dibahas apa saja definisi humas atau hubungan masyarakat menurut pendapat para ahli.
Menurut Howard Bohham
Pengertian humas menurut Howard Bohham adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik untuk meningkatkan kepercayaan publik atau pemberdayaan lebih tinggi terhadap sebuah lembaga atau organisasi.
Menurut W. Emerson Reck
Definisi humas atau hubungan masyarakat adalah kelanjutan penetapan kebijakan dari sebuah institusi agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.
Menurut Muslimin (2000)
Humas adalah suatu fungsi manajemen yang menilai sikap publik, menunjukan kebijaksaan dan prosedur dari individu atau organisasiatas dasar kepentingan publik dan melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan dari publik.
Tugas HumasHumas atau hubungan masyarakat memiliki sejumlah tugas yang dijalankan untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut merupakan beberapa tugas humas secara umum.
Menyebarluaskan informasi kepada publik tentang suatu gagasan agar diketahui maksud atau tujuannya oleh pihak-pihak terkait di masyarakat.Menciptakan kesan atau image terhadap suatu produk atau tokoh tertentu.Mempersiapkan bahan-bahan yang up to date mengenai topik yang akan dikomunikasikan pemimpin pada masyarakat dalam kegiatan pidato, wawancara, ceramah, seminar, dan lain-lain.Memberikan kejelasan tentang informasi yang telah disampaikan administrator atau pemimpin pada pihak-pihak terkait.Menyusun dan mengembangkan rencana yang berhubungan dengan pelayanan masyarakat yang disampaikan pada pemimpin untuk mendapatkan persetujuan.Menciptakan ketertarikan publik terhadap situasi tertentu yang berdampak besar pada organisasi.Menyampaikan informasi kepada masyarakat untuk bisa mendapat simpati dari publik.Fungsi HumasHumas memiliki beberapa fungsi dan tujuan. Berikut merupakan fungsi hubungan masyarakat menurut Edward L. Berney.
Memberikan pemahaman kepada publikMelakukan persuasi kepada masyarakat dengan tujuan untuk mengubah sikap dan tingkah lakuMenyatukan sikap dan perilaku publik agar sesuai dengan sikap dan perbuatan sebuah lembaga, ataupun sebaliknyaRuang Lingkup HumasHumas memiliki ruang lingkup tersendiri, yang meliputi hubungan publik internal (internal public relations) dan hubungan publik eksternal (external public relations).
1. Ruang lingkup humas internal
Ruang lingkup humas internal (internal public relations) adalah orang-orang yang merupakan bagian dari suatu instansi atau perusahaan tertentu, yang meliputi:
Employee Relations (Hubungan dengan para pekerja)Stockholder Relations (Hubungan dengan para pemegang saham)Labour Relations (Hubungan dengan para buruh)Manager Relations (Hubungan dengan para manajer)Human Relations (Hubungan sesama manusia) 2. Ruang lingkup humas eksternal
Ruang lingkup humas eksternal (external public relations) yaitu mencakup tugas seorang humas dalam menjaga hubungan baik dengan pihak luar untuk menciptakan nama baik perusahaan atau instansi. Bentuk-bentuk hubungannya adalah sebagai berikut:
Press Relations (Hubungan dengan pers/media)Government Relations (Hubungan dengan pemerintah)Community Relations (Hubungan dengan komunitas)Customer Relations (Hubungan dengan kustomer)Consumer Relations (hubungan dengan konsumen)Nah itulah referensi mengenai pengertian hubungan masyarakat (humas) secara umum dan menurut pendapat para ahli. Dijelaskan juga apa saja tugas, fungsi, dan ruang lingkup secara umum. Semoga bisa menjadi tambahan referensi dan pengetahuan.
PENTINGNYA HUBUNGAN MASYARAKAT DAN SEKOLAH
Nama : Desi Andiani
Nim : 151418138
Kelas : 6E
Mata Kuliah : Hubungan Masyarakat Dengan Sekolah
PENTINGNYA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
A. Pentingnya Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Dalam buku Administrasi sekolah yang ditulis oleh Tim pengadaan buku pelajaran telah dijelaskan pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:
a. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang harusnya mendidik generasi muda untuk hhidup di masyarakat.
b. Sekolah haruslah tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu didirikan.
c. Sebaliknya, masyarakat harus membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar apa yang diperoleh dan dihasilkan sesuai kehendak dan kebutuhan masyarakat.
d. Mengikutsertakan masyarakat secara aktif dalam usaha memecahkan permasalahan pendidikan.
e. Partisipasi, hubungan dan bantuan secara konkrit dari masyarakat baik berupa finansial, material untuk kelancaran sekolah.[1]
Ditinjau dari sudut pandang historis hubungan antara sekolah dan masyarakat itu penting, diantaranya sebagai berikut:
1. Dari sejarah kita mengetahui bahwa pada zaman kolonial Belanda dahulu, sekolah-sekolah sengaja diisolasikan dari kehidupan masyarakat sekitarnya.
2. Dalam zaman kemerdekaan ini sekolah merupakan lembaga pendidikan yang seharusnya mendidik generasi muda untuk hidup di masyarakat.
3. Sekolah haruslah tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan serta kebudayaan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat setempat.
4. Masyarakat harus membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar apa yang diolah dan dihasilkan sekolah sesuai dengan apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh masyarakat.
5. Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula dikaitkan dengan semakin banyaknya isu yang berupa kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan dengan kebutuhan pembangunan.
B. Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Tujuan diselenggarakannya hubungan sekolah dan masyarakat adalah sebagai berikut:[2]
1) Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat.
2) Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang diperlukan dalam pengembangan sekolah.
3) Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isis dan pelaksanaan program sekolah.
4) Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembanngan dan kebutuhan masyarakat.
5) Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.
C. Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Banyak orang berpendapat bahwa hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat hanyalah dalam hal mendidik anak belaka, padahal hubungan antara sekolah dan masyarakat itu mengandung arti yang lebih luas dan mencakup beberapa bidang.[3] Jenis hubungan sekolah dan masyarakat dapat digolongkan menjadi tiga jenis, yaitu:[4]
a) Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua didalam keluarga.
b) Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
c) Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instasi resmi lain, baik swasta maupun pemerintah.
D. Teknik-Teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat
Ada beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk memberikan gambaran tentang sekolah yang perlu diketahui masyarakat, antara lain:
1. Teknik tertulis. Cara tertulis yang dapat digunakan meliputi; laporan tertulis yang dilakukan setiap triwulan, catur wulan, semester atau tahunan. Pamflet, berita kegiatan murid, catatan berita gembira dan buku kecil tentang cara membimbing anak.
2. Teknik lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga dilakukan dengan cara lisan. Seperti, kunjungan rumah, panggilan orang tua dan pertemuan.
3. Teknik peragaan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan di sekolah.
E. Pengaruh Timbal Balik Antara Sekolah dengan Masyarakat
a) Pengaruh sekolah terhadap masyarakat
Pengaruh sekolah terhadap masyarakat pada dasarnya tergantung pada luas tidaknya produk serta kualitas dari produk kualitas itu sendiri. Semakin luas sebaran produk sekolah ditengah-tengah masyarakat, lebih-lebih bila diikuti dengan tingkatan kualitas yang memadai, tentu produk sekolah tersebut membawa pengaruh positif dan berarti bagi perkembangan masyarakat bersangkutan. Ada empat pengaruh yang bisa dimainkan oleh pendidikan persekolahan terhadap perkembangan masyarakat dilingkungannya. Pengaruh tersebut adalah:
1. Mencerdaskan kehidupan masyarakat.
2. Membawa virus pembaruan bagi perkembangan masyarakat.
3. Melahirkan warga masyarakat yang siap dan terbekali bagi kepentingan kerja dilingkungan masyarakat.
4. Melahirkan sikap positif dan kkonstruktif bagi warga masyarakat, sehingga tercipta integrasi sosial yang harmonis ditengah-tengah masyarakat.[5]
b) Pengaruh masyarakat terhadap sekolah
Masyarakat selalu tumbuh dan berkembang. Selain itu setiap masyarakat memiliki identitas atau ciri tersendiri sesuai dengan pengalaman kesejahteraan dan budayanya. Identitas dan gerak perkembangan masyarakat secara langsung akan berpengaruh pada tujuan, peninjauan dalam menentukan arah yang tepat untuk masyarakat dan proses pendidikan di persekolahan. Hal tersebut dikarenakan sekolah merupakan institusi yang dilahirkan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Maka dari itu proses pendidikan di sekolah tidak dapat lepas dari pengaruh masyarakat. Pengaruh yang dimaksud yaitu pengaruh sosial budaya dan partisipasinya. Pengaruh sosial budaya biasanya tercermin dalam proses belajar mengajar menyangkut pola aktivitas pendidik maupun anak didik. Sedangkan pengaruh partisipasi berdampak pada proses penyelengaraan pendidikan yang melibatkan berbagai komponen, seperti dukungan moril dan dana untuk perlengkapan dan kebutuhan pendidikan.
F. Masyarakat adalah Lingkungan Sosial
Didalam ilmu pendidikan dan dalam psikologi telah dikenal adanya dua jenis lingkungan (environment), yaitu lingkungan alam (physical environment) dan lingkungan sosial (social environment). Yang dimaksud dengan lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada dalam dunia ini yang bukan manusia, seperti manusia, air iklim, daerah pantai, keadaan flora dan fauna. Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah semua orang baik yang mempengaruhi kita, termasuk cara ppergaulannya, adat istiadatnya, agama dan kepercayaanny.[6]
Dr. Siswojo mengemukakan bahwa isi lingkungan sosial dapat dikelompokkan menjadi empat kategori yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu:
1. Fisik, teknologi dan sumber manusia (physical, tecnological and hhuman resources).
2. Sistem hubungan keluarga dalam masyarakat (relational system in the community).
3. Jaringan-jaringan organisasi (the network of organizations).
4. Cara-cara berfikir, kepercayaan dan nilai-nilai (patterns of thought, belief and values) yang ada dan dianut oleh anggota masyarakat.[7]
Untuk dapat melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka hubungan sekolah dan masyarakat dengan efektif, maka pihak sekolah haruslah mempelajari dan memahai keempat isi lingkungan diatas. Karena disetiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda-beda, misalnya masyarakat kota yang umumnya berprofesi sebagai pedagang, pengusaha, karyawan dan pegawai negeri berbeda dengan masyarakat yang tinggal di pelosok desayang belum banyak dijamah oleh kemajuan teknologi. Dengan memahami perbedaan dan karakteristik isi lingkungan sosial, diharapkan sekolah dapat mengadaptasikan kegiatan-kegiatannya dalam usaha melaksanakan kerja sama antara sekolah dan masyarakat.
AKSES MASYARAKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Mata kuliah:
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Dosen Pengampu:
Muhammad Sarlin S.Pd, M.Pd
RANGKUMAN
“AKSES MASYRAKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN”
DESI ANDIYANI
(151418138)
6E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
AKSES MASYRAKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Lebih lanjut dalam Batang Tubuh UUD 1945 diamanatkan pentingnya pendidikan bagi seluruh warga negara seperti yang tertuang dalam Pasal 28B Ayat (1) yaitu bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi kesejahteraan umat manusia, dan Pasal 31 Ayat (1) yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
Pendidikan merupakan salah satu pilar terpenting dalam meningkatkan kualitas manusia, bahkan kinerja pendidikan yaitu gabungan angka partisipasi kasar (APK) jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi dan angka melek aksara digunakan sebagai variabel dalam menghitung Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bersama-sama dengan variabel kesehatan dan ekonomi. Oleh karena itu pembangunan pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pembangunan pendidikan nasional yang akan dilakukan dalam kurun waktu 2004 – 2009 telah mempertimbangkan kesepakatan-kesepakatan internasional seperti Pendidikan Untuk Semua (Education For All), Konvensi Hak Anak (Convention on the right of child) dan Millenium Development Goals (MDGs) serta World Summit on Sustainable Development yang secara jelas menekankan pentingnya pendidikan sebagai salah satu cara untuk penanggulangan kemiskinan, peningkatan keadilan dan kesetaraan gender, pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme, serta peningkatan keadilan sosial.
Dalam rangka mewujudkan sasaran tersebut, Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pendidikan yang Lebih Berkualitas akan dilaksanakan dalam kerangka arah kebijakan sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun untuk mewujudkan pemerataan pendidikan dasar yang bermutu di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia untuk memenuhi hak dasar warga negara. Untuk itu upaya penarikan kembali siswa putus sekolah dan lulusan SD termasuk SDLB, MI dan Paket A yang tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan SMP/MTs/Paket B serta upaya menurunkan angka putus sekolah harus dioptimalkan;
2. Menurunkan secara signifikan jumlah penduduk yang buta aksara melalui peningkatan intensifikasi perluasan akses dan kualitas penyelenggaraan pendidikan keaksaraan fungsional yang didukung dengan upaya penurunan angka putus sekolah khususnya pada kelas-kelas awal jenjang SD/MI atau yang sederajat serta mengembangkan budaya baca untuk menghindari terjadinya buta aksara kembali (relapse illiteracy), dan menciptakan masyarakat belajar;
3. Meningkatkan perluasan dan pemerataan pendidikan menengah jalur formal dan non formal baik umum maupun kejuruan untuk mengantisipasi meningkatnya lulusan sekolah menengah pertama sebagai dampak keberhasilan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, dan penyediaan tenaga kerja lulusan pendidikan menengah yang berkualitas dengan meningkatkan relevansi pendidikan menengah dengan kebutuhan tenaga kerja;
4. Meningkatkan perluasan dan mutu pendidikan tinggi termasuk menyeimbangkan dan menyerasikan jumlah dan jenis program studi yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan pembangunan dan untuk menghasilkan lulusan yang memenuhi kebutuhan pasar kerja serta peningkatan dan pemantapan peran perguruan tinggi sebagai ujung tombak peningkatan daya saing bangsa melalui penciptaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan seni;
5. Meningkatkan perluasan pendidikan anak usia dini dalam rangka membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya;
6. Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada warga masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal terutama bagi masyarakat yang tidak pernah sekolah atau buta aksara, putus sekolah dan warga masyarakat lainnya yang ingin meningkatkan dan atau memperoleh pengetahuan, kecakapan/keterampilan hidup dan kemampuan guna meningkatkan kualitas hidupnya;
7. Menurunkan kesenjangan partisipasi pendidikan antarkelompok masyarakat dengan memberikan akses yang lebih besar kepada kelompok masyarakat yang selama ini kurang dapat terjangkau oleh layanan pendidikan seperti masyarakat miskin, masyarakat yang tinggal di wilayah perdesaan, terpencil dan kepulauan, masyarakat di daerah konflik, serta masyarakat penyandang cacat;
8. Menyelenggarakan pendidikan alternatif di wilayah konflik dan bencana alam yang diikuti dengan rehabilitasi dan rekonstruksi sarana dan prasarana yang rusak termasuk penyediaan pendidik dan tenaga kependidikan, serta penyiapan peserta didik untuk dapat mengikuti proses belajar mengajar;
9. Menyelenggarakan pendidikan khusus bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa;
10. Mengintensifkan pelaksanaan sosialisasi pentingnya pendidikan untuk semua kepada seluruh kelompok masyarakat serta pelaksanaan advokasi bagi pengambil keputusan untuk memberi perhatian besar pada pembangunan pendidikan;
SUMBER :
file:///C:/Users/ACER/Downloads/bab-27-peningkatan-akses-masyarakat-terhadap-pendidikan-yang-berkualitas%20(1)%20(1).pdf