PENTINGNYA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYRAKAT
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
“Pentingnya Hubungan Sekolah dan Masyarakat”
Dosen Pengampuh
Muhammad Sarlin, S.Pd, M.Pd
DI SUSUN OLEH :
FADILAH UMAR (151418141)
KELAS : 6 E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO
T.A 2020/2021
Pentingnya Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
Dalam buku Administrasi sekolah yang ditulis oleh Tim pengadaan buku pelajaran telah dijelaskan pentingnya hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:
1. Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang harusnya mendidik generasi muda untuk hhidup di masyarakat.2. Sekolah haruslah tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu didirikan.3. Sebaliknya, masyarakat harus membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar apa yang diperoleh dan dihasilkan sesuai kehendak dan kebutuhan masyarakat.4. Mengikutsertakan masyarakat secara aktif dalam usaha memecahkan permasalahan pendidikan.5. Partisipasi, hubungan dan bantuan secara konkrit dari masyarakat baik berupa finansial, material untuk kelancaran sekolah.
Ditinjau dari sudut pandang historis hubungan antara sekolah dan masyarakat itu penting, diantaranya sebagai berikut:
a. Dari sejarah kita mengetahui bahwa pada zaman kolonial Belanda dahulu, sekolah-sekolah sengaja diisolasikan dari kehidupan masyarakat sekitarnya.b. Dalam zaman kemerdekaan ini sekolah merupakan lembaga pendidikan yang seharusnya mendidik generasi muda untuk hidup di masyarakat.c. Sekolah haruslah tempat pembinaan dan pengembangan pengetahuan serta kebudayaan yang sesuai dan dikehendaki oleh masyarakat setempat.d. Masyarakat harus membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar apa yang diolah dan dihasilkan sekolah sesuai dengan apa yang dikehendaki dan dibutuhkan oleh masyarakat.e. Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula dikaitkan dengan semakin banyaknya isu yang berupa kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan dengan kebutuhan pembangunan.
Pentingnya hubungan antara sekolah dengan masyarakat adalah karena sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi melayani anggota masyarakat dalam pendidikan. Sedangkan masyarakat adalah pemilik sekolah karena masyarakat memerlukannya dengan adanya hubungan tersebut sekolah akan memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program sekolah, ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri dengan adanya hubungan dengan sekolah maka dapat memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Untuk dapat melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka hubungan sekolah dan masyarakat dengan efektif, maka pihak sekolah haruslah mempelajari dan memahai situasi dan karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan masyarakat tersebut. Dengan memahami perbedaan dan karakteristik isi lingkungan sosial, sekolah harus dapat mengadaptasikan kegiatan-kegiatannya dalam usaha melaksanakan kerja sama antara sekolah dan masyarakat.
Sumber:
Tim Pengadaan Buku Pelajaran, Administrasi Sekolah, (Semarang: IKIP Semarang Press. 2010), hal. 189
DRS. M. Ngalim Purwanto, MP., Administrasi dan Supervisi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hal. 190
Ruang Lingkup Hubungan Sekolah Dan Masyarakat
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
“Ruang Lingkup Manajemen Hubungan Sekolah dan Masyarakat”
Dosen Pengampuh
Muhammad Sarlin, S.Pd, M.Pd
DI SUSUN OLEH :
FADILAH UMAR (151418141)
KELAS : 6 E
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO
T.A 2020/2021
RUANG LINGKUP MANAJAMEN HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
Lingkungan pendidikan adalah segala sesuatuyang ada dan terjadi di sekeliling proses pendidikan itu berlangsung, (Manusia dan lingkungan fisik).Semua keadaan lingkungan tersebut berperan dan memberikan kontribusi terhadap proses peningkatan kualitas pendidikan dan atau kualitas lulusan pendidikan. Perhatian Top Manajemen (Kepala Sekolah) seharusnya berupaya untuk mengintegrasikan sumbersumber pendidikan dan memanfaatkannya seoptimal mungkin, sehingga semua sumber tersebut memberikan kontribusi terhadap penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Salah satu sumber yang perlu dikelola adalah lingkungan masyarakat atau orang tua murid, termasuk stakeholders.
Manajemen pendidikan perlu menangani masyarakat (perlu hubungan sekolah dan masyarakat). Kepala sekolah merupakan pejabat formal yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyelenggarakan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan terhadap tenaga kependidikan dan mendayagunakan, serta pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana. Sebagai kepala sekolah profesional dalam paradigma baru manajemen dan desentralisasi pendidikan akan memberikan dampak positif dan perubahan yang mendasar dalam pembaruan sistem pendidikan disekolah.
Dampak tersebut antara lain terhadap efektifitas pendidikan, pengelolaan tenaga kependidikan yang efektif, budaya mutu, teamwork yang kompak, kemandirian, partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan sekolah dan meningkatkan produktifitas sekolah, kepala sekolah memiliki peran yang sangat kuat untuk mengkoordinasikan, menggerakkan dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia disekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong warga sekolah untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan melalui program yang dilaksanakan terencana dan bertahap. Dalam hal ini kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang memadai, sehingga mampu mengambil inisiatif dan prak arsa untuk meningkatkan efektifitas sekolah. Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan adalah keberhasilan dalam mempengaruhi, menggerakkan, membimbing dan mendorong warga sekolah, baik tenaga pendidik guru, tenaga staf, siswa, masyarakat, dan seluruh stakeholder.
Pendidikan tanpa melibatkan peran serta masyarakat tentu akan berjalan dengan timpang, karena perwujudan pendidikan jelas diperuntukan bagi rakyat dan tentunya akan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri. Untuk mencapai tujuan kerja sama sekolah dengan masyarakat, ada beberapa prinsip sebagai pedoman untuk melaksana-kannya. Masyarakat sekolah hendaknya benar-benar mengetahui keadaan masyarakat di daerah itu, baik sifat dan problemnya maupun sumber-sumber yang ada dalam masyarakat tersebut. Adakan survey mengenai masyarakat di daerah tertentu. Survey itu perlu untuk menghimpun informasi yang meliputi aspek kehidupan masyarakat dan kondisinya. Pengenalan dalam masyarakat merupakan bahan dalam penyusunan hasil survey yang membantu anak-anak dalam meningkatkan keingintahuan tentang orangorang yang ada di sana, kejadian-kejadian, masa depan masyarakat, dan membangkitkan minat anak-anak untuk mengadakan penelitian tentang kesejahteraan masyarakat tersebut dan juga akan terbukanya pintu untuk kerjasama antara sekolah, wali siswa dan masyarakat.
Hubungan sekolah dengan masyarakat bertujuan antara lain untuk :
1. Memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan anak.
2. Memperkokoh tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat.
3. Menggairahkan untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Banyak peluang yang dapat dimanfaatkan sekolah di antaranya: gerakan mutu, kemajuan media komunikasi massa, multi media dan kesadaran masyarakat baru akan pendidikan berkualitas dan berbasis kepada masyarakat (Community Based Education). Artinya, kepala sekolah bersama guru-guru dan pihak terkait (stakeholder) perlu bersikap proaktif dalam menjawab tantangan perubahan agar sekolah mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan. Menurut Suparno, SJ. et. dkk. (2003) pola kepemimpinan kepala sekolah amat berpengaruh dan sangat menentukan kemajuan sekolah. Kepemimpinan kolaboratif diperkirakan yang akan dapat menyediakan fasilitas dan dapat menyediakan sumber daya (resources) bagi kemajuan sekolah.
Kepemimpinan kolaboratif diperkirakan yang akan dapat menyediakan fasilitas dan dapat menyediakan sumber daya (resources) bagi kemajuan sekolah. Sedangkan tantangan sekolah di era informasi, di antara: perubahan niai-nilai/norma, liberalisasi, ekonomi, Iptek yang canggih dan bahaya narkoba. Setiap peluang perlu dimanfaatkan dan dioptimalkan, sedangkan setiap tantangan perlu diantispasi, sehingga peranan sekolah tetap dapat ditingkatkan sesuai dengan peluang yang ada.peranan sekolah berkaitan secara langsung dengan pengembangan sumber daya manusia (human resources development).
Sekolah harus menjadi penyalur semua informasi, pengetahuan, sumberdaya dan metodelogi belajar, sekolah juga harus menjadi tempat dan pusat pembelajaran, tempat kerja dan pusat pemeliharaan. Menghadapi tantangan pada era informasi dn perubahan sosial yang semakin cepat, pendidikan masa depan perlu sejak dini (mulai pendidikan dasar) melatih peserta didik untuk mampu belajar mandiri. Tranformasi dari masyarakat yang lamban, tidak kreatif dan bodoh kepada terbentuknya masyarakat yang belajar (Learning Society) dengan kreativitas yang tinggi menjadi sasaran pembelajaran.
Pengetahuan dan pembelajaran masyarakat dalam era informasi bermakna Trier dalam Prospects, sebagai berikut :
a. Perolehan dan penggunaan pengetahuan adalah proses penting dalam proses inovasi, perubahan dan pembangunan masyarakat,
b. Pengetahuan tertentu harus didasarkan atas kerjasama dari orang dalam berbagai kelompok,
c. Kesiapan dari pengetahuan masyarakat harus didasarkan atas kritera dan pengorganisasian dari pembelanjaan masyarakat, dan
d. Semua tingkatan usia dri pembelajar harus mencakup dorongan kebutuhan menuju munculnya pembelajaran efektif.Sumber :
file:///C:/Users/Asus/Downloads/1170-2222-1-SM.pdf
AKSES MASYARAKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
“Akses Masyarakat Terhadap Dunia Pendidikan”
Dosen Pengampuh: Muhammad Sarlin, S.Pd, M.pd
DI SUSUN OLEH :
FADILA UMAR (151418141)
KELAS : 6E
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT
“Akses Masyarakat Terhadap Dunia Pendidikan”
Peningkatan akses masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas merupakan mandat yang harus dilakukan bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Penurunan penduduk usia muda terutama kelompok usia 7-12 tahun sebagai dampak positif program Keluarga Berencana menyebabkan turunnya jumlah siswa yang bersekolah pada jenjang SD/MI dari tahun ke tahun. Pada saat yang sama terjadi pula perubahan struktur usia siswa SD/MI dengan semakin menurunnya siswa berusia lebih dari 12 tahun dan meningkatnya siswa berusia kurang dari 7 tahun. Hal tersebut terus dipertimbangkan dalam menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan sehingga efisiensi dapat terus ditingkatkan. Pada saat yang sama terjadi peningkatan proporsi penduduk usia dewasa yang berdampak pada perlunya untuk terus mengembangkan penyediaan layanan pendidikan sepanjang hayat melalui pendidikan non formal untuk memberi pelayanan pendidikan sesuai kebutuhan mereka.
Kualitas pendidikan relative masih endah ddan belum mampu memenuhi kebutuhan kompetensi peserta didik, hal tersebut disebabkan oleh (1) ketersediaan pendidik yang belum memadai baik secara kuantitas maupun kualitas, (2) kesejahteraan pendidik yang masih rendah, (3) fasilitas belajar belum tersedia secara mencukupi, (4) biaya operasional pendidikan belum disediakan secara memadai.
Pembangunan pendidikan selama lima tahun terakhir (2000-2004) mendapat prioritas ter tinggi dalam pembangunan nasional yang ditunjukkan oleh penyediaan anggaran pembangunan dengan porsi terbesar dibandingkn dengan bidang-bidang pembangunan lainnya.
Sasaran pembangunan pendidikan sampai dengan tahun 2009 adalah meningkatnya akses masyarakat terhadap pendidikan dan meningkatnya mutu pendidikan. Berdsarkan sasaran dan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan ditempuh dijabarkan kedalam program-program pembangunan dan kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut :
1. Program Pendidikan Anak Usia Dini
2. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
3. Program Pendidikn Menengah
4. Program Pendidikan Tinggi
5. Program Pendidikan Non Formal
6. Program Peningkatan Mutu Pendidikan Tenaga Kependidikan
7. Program Pendidikan Kedinasan
8. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
9. Program Penelitian dan Pengembangan Pendidikan
10. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
SUMBER :
https://www.bappenas.go.id