Nama : Winasri MokoagowKls :6E PGSDNim : 151418148MK : Hubungan sekolah dan masyarakat

Ruang Lingkup Manajemen Hubungan Sekolah Dan MasyarakatA. Ruang Lingkup Manajemen Hubungan sekolah dan masyarakat1. Peranan kepemimpinan sekolahDengan semakin kompleknya manajemen sekolah yang berkembang dan padatnya kegiatan kepemimpinan di sekolah, maka semakin banyak pula masalah-masalah yang perlu penangan, dan melibatkan warga sekolah, baik guru, orang tua, karyawan, siswa maupun pemerintah setempat sama-sama menyadari perlunya terobosan-terobosan yang positif agar mampu meningkatkan nilai jual sekolah, meningkatnya kepercayaan masyarakat dan semakin kondusifnya kegiatan belajar mengajar sehingga akan menghasilkan lulusan yang baik dan bisa menempati perguruan-perguruan ternama seperti yang diharapkan masyarakat.Hubungan sekolah dan pendidikan dalam pelaksanaanya memiliki ruang lingkup wajib diketahui oleh pada praktis humas saat ini. Ruang lingkup hubungan sekolah dan masyarakt menyadari kedudukannya serta apa saja nan menjadi wewenangnya. Karena tak semua hal menjadi wewenang humas. Tapi, ada pihak lain juga nan terlibat. Jangan sampai ada pihak nan merasa terlangkahi oleh langkah seorang humas dalam menjalani ruang lingkup hubungan sekolah dan masyarakt.Manajemen humas dalam pendidikan merupakan media-tor yang berada di antara pimpinan sekolah dengan publiknya. Jadi dapat dikatakan bahwa humas (Public relation) adalah aktivitas yang menghubungkan antara organsisasi dengan masyarakat (Public) demi tercapainya tujuan organisasi dan harapan masyarakat dengan produk yang dihasilkan. Berdasarkan pengertian tersebut, maka maksud disusunya program kerja Wakil Kepala sekolah/PP urusan hubungan masyarakat adalah mampu untuk menjembatani keterlibatan seluruh anggota masyarakat sekolah, guru, karyawan, siswa, orangtua, lingkungan, perguruan tinggi dan lembaga pemerintahan dan swasta untuk ikut peduli dalam mengotimalkan kemampuan dan kerja sama sesaui dengan kemampuannya masing-masing, dan memabntu kepala sekolah dalam kegiatan pengelolaan sekolah.

 

 

 

2. Bentuk-Bentuk Hubungan Masyarakat Sekolah Adapun Bentuk-bentuk tugas humas dalam sebuah organisasi atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :

a. Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)Yang dimaksud public eksternal adalah public umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.Hubungan Masyarakat Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan masyarakat suatu badan atau lembaga. Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai :1. Press Relations. Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan mass media seperti pers, radio, film dan televisi yang utama adalah pers. 2. Government Relations. Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang berhubungan dengan kegiatan sekolah.3. Community Relations. Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat. 4. Supplier Relations. Mengatur dan memelihara hubungan dengan para levaransir (pemborong), kontraktor agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur serta dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.5. Customer Relations.Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan,sehingga hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat membutuhkan pendidikan, bukan sebaliknya.

b. Tujuan hubungan masyarakat ke dalam ialah pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan bekerja para, guru, tenaga akademik, karya wan lembaga atau instansi yang bersangkutan. Sebagai garis besar dapat disimpulkan sebagai berikut, Internal public meliputi : 1. Employee Relations, Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan guru dalam kepegawaian secara formal. Misalnya mengenai penempatan, pemindahan, kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan sebagainya. 2. Human Relations, Memelihara hubungan khusus antara sesame warga dalam sekolah secara informal, sebagai manusia (secara manusiawi). Pergaulan antara manusia, bukan sebagai hubungan manusia secara formal. 3. Labour Relations, Memelihara hubungan antara kepala sekolah dengan komite serta turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul. Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah kesulitan-kesulitan yang timbul, karenanya turut melancarkan hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. 4. Stockholder Relations, Industrial Relations. Sesuai dengan sifat dan kebutuhan sekolah yaitu mengadakan hubungan dengan para pemegang saham.

Ruang Lingkup bidang kerja Humas di sekolah ini adalah dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang yang meliputi: 1) Koordinasi dengan Kepala sekolah dan unsur pimpinan lain.2) Kerjasama dengan BP/BK dalam menangani masalah kemampuan, minat dan kekeluargaan. 3) Kerjasama dengan warga sekolah 4) Kerjasama dengan tokoh masyarakat 5) Kerja sama dengan aparat pemerintahan Kelurahan 6) Menjalin silaturahmi antar Alumni 7) Kerjasama dengan perguruan tinggi tentang kemajuan pendidikan 8) Mengembangkan persaudaraan dengan lingkungan yang harmonis9) Menjalin kerjasama dengan Kantin sekolah, pengurus OSIS tentang kebersihan lingkungan.

 

PENTINGNYA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

04 June 2021 14:41:24 Dibaca : 16

Nama                    : Winasri Mokoagow

Kelas                    : VI E PGSD

Nim                      : 151418148

MK                       : Hubungan sekolah dan Masyarakat

 

A.   Pentingnya Hubungan Sekolah dan Masyarakat

            Kegiatan Berhubungan dengan masyarakat atau sering di sebut Humas, pada hakikatnya adalah suatu kegiatan yang pasti dilakukan setiap lembaga, baik lembaga kedinasan, lembaga swasta, lembaga sosial, maupun lembaga ekonomi komersial. Hal itu terjadi karena dalam kehidupan ini manusia selain makhluk individu juga sebagai makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat. Jadi, dimana pun manusia berada , ia selalu berhubungan dengan masyarakat., baik masyarakat sekitar maupun masyarakat luas. Hubungan dengan masyarakat dilakukan dengan tujuan memperoleh keuntungan dan kemudahan bagi kedua pihak. Oleh karena itu, apabila kegiatan humas dilaksanakan dengan baik, pasti menghasilkan suatu kerja sama (Partnership) yang baik bagi keduannya.  

            Hubungan masyarakat dan lembaga pendidikan merupakan sarana yang sangat berperan dalam membina serta mengembangkan pertumbuhan pribadi peserta didik di sekolah, masyarakat dan lembaga pendidikan memiliki hubungan yang sangat erat dalam mencapai tujuan atau pendidikan secara efektif dan efisien. Sebaliknya lembaga pendidikan juga harus menunjang pencapaian tujuan atau pemenuhan hubungan masyarakat, khususnya kebutuhan pendidikan.

            Pengaruh masyarakat terhadap lembaga pendidikan terasa amat kuat dan berpengaruh pula kepada para individu yang ada dalam lingkungan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, perlu dipertimbangkan dalam memperbaiki da mempertinggi hubungan kerja sama antara masyarakat dan lembaga pendidikan yaitu dengan melibatkan orang tua dan masyarakat serta isu-isu yang timnul dan bagaimana menyelesaikan isu-isu tersebut. Dengan mengadakan kontak hubungan dengan masyarakat akan memudahkan lembaga pendidikan itu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi lingkungannya. Lembaga pendidikan lebih muda menempatkan dirinya dimasyarakat dalam arti dapat diterima sebagai bagian dari milik warga masyarakat.

 

B.   Jenis-jenis Hubungan Sekolah dan Masyarakat

a.       Hubungan edukatif, ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik murid, antara guru di sekolah dan orang tua didalam keluarga.

b.      Hubungan kultural, yaitu usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.

c.       Hubungan institusional, yaitu hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi  resmi lain, baik swasta maupun pemerintah.

 

C.   Tujuan Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1.      Mengenalkan pentingnya sekolah bagi masyarakat

2.      Mendapatkan dukungan dan bantuan moral maupun finansial yang diperlukan dalam pengembangan sekolah.

3.      Memberikan informasi kepada masyarakat tentang isi dan pelaksnaan program sekolah.

4.      Memperkaya atau memperluas program sekolah sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat.

5.      Mengembangkan kerjasama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah dalam mendidik anak-anak.

 

 

D.   Teknik- teknik Hubungan Sekolah dan Masyarakat

1.      Teknik tertulis. Cara tulis yang dapat digunakan meliputi; laporan tertulis yang dilakukan setiap triwulan, catur wulan, semester atau tahunan. Pamflet, berita kegiatan murid, catatan berita gembura dan buku kecil tentang cara membimbing anak.

2.      Teknik lisan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat juga dilakukan dengan cara lisan; seperti, kunjungan dirumah, panggilan orang tuan dan pertemuan.

3.      Teknik peragaan. Hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilakukan dengan cara mengundang masyarakat melihat peragaan yang diselenggarakan di sekolah.

 

 

E.    Pengaruh Timbal Balik Antar Sekolah dengan Masyarakat

a.       Pengaruh sekolah terhafap masyarakat

Pengaruh sekolah terhadap masyarkat pada dasarnya tergantung pada luas tidaknya produk serta kualitas dari produk kualitas itu sendiri. Semakin luas produk sekolah di tengah-tengah masyarakat, lebih-lebih bila diikuti dengan tingkatan kualitas yang memadai, tentu produk sekolah tersebut memabawa pengaruh positif dan berarti bagi perkembangan masyarakat brsangkutan.

b.      Pengaruh masyarakat terhadap sekolah

Masyarakat selalu tumbuh dan berkembang. Selain itu setiap masyarakat memiliki identitas atau ciri tersendiri sesuai dengan pengalaman kesejahteran dan budayanta. Identitas dan gerak perkembangan masyarakat secara langsung akan berpengaruh pada tujuan, peninjauan dalam menentukan arah yang tepat untuk masyarakat dan proses pendidikan di persekolahan.

 

            Jadi pentingnya hubungan antara sekolah dan masyarakat dengan masyarakat adalah karena sekolah merupakan lembaga pendidikan yang berfungsi melayani anggota masyarakat dalam pendidikan. Sedangkan masyarakat adalah pemilik sekolah karena masyarakat memerlukan dengan adanya hubungan tersebut sekolah akan memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam pengembangan dan pelaksnaan program sekolah, ditinjau dari kebutuhan masyarakat itu sendiri dengan adanya hubungan dengan sekolah maka dapat memajukan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

AKSES MASYARAKAT TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN

24 March 2021 20:39:08 Dibaca : 34

NAMA: WINASRI MOKOAGOW

KLS   : VI E PGSD

NIM : 151418148

 

             Akses maysrakat terhadap Dunia Pendidikan merupakan tanggung jawab yang harus dilakukan Bangsa Indonesia sesuai dengan tujuan negera Indonesia yang terrtuang dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan Kesejahteraan umum dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan Kemerdekaan, Perdamaian abadai dan Keadilan sosial. Lebih lanjut dalam Batang Tubuh UUD 1945 diamanatkan pentingnya pendidikan bagi seluruh warga negara seperti yang tertuang dalam pasal 28B Ayat (1) yaitu bahwa setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapatkan pendidikan dan mendapatkan manfaat dari ilmu pngetahuan dan teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi keejahteraan umat manusia, dan pasal 31 ayat (1) yang mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.

            Oleh karena itu pembangunan pendidikan nasioanl harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu secara Relevansi dan efisien manajemen pendidikan untuk mengahadapi tantangan sesuai dengan tuntunan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Pendidikan sebagai salah satu cara untuk penanggulangan kemiskinn, penigkatkan keadilan dan kesetaraan Gender, pemahaman nilai-nilai budaya dan multikulturalisme, serta peningkatan keadilan sosial.

            Penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2003 menyimpulkan bahwa pendidikan di Indonesia sangat berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Dari informasi tersebut disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak saja dipengaruhi oleh meningkatnya pendidikan tenaga kerja tetapi juga oleh pendidikan penduduk secara keseluruhan. Hasil penelitian tersebut diatas memberi dasar yang kuat untuk membangun pendidikan di Indonesia secara lebih cepat dengan tetap memperhatikan peningkatan kualitasnya.

            Pada realitasnya masih banyak anak-anak yang putus sekolah, masih banyak anak-anak yang terlantar dan masih banyak berbagai macam persoalan lainnya yang menyangkut anak yang belum mendapat perhatian penuh dari Pemerintah, khususnya permasalahan perluasan dan pemerataan akses pendidikan bagi anak (masyarakat). Pemerataan dan perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan kesempatan belajar merupakan salah satu sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal ini dimaksudkan agar setiap orang mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Kesempatan memperoleh pendidikan tersebut tidak boleh dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, maupun letak geografis.

                Hal ini ditandai dengan masih tingginya angka putus sekolah yang terjadi di tengah masyarakat, karena Faktor yang paling dominan terjadinya anak putus sekolah adalah karena faktor ekonomi. Pendidikan merupakan salah satu aktivitas yang dilakukan oleh manusia sebagai subjeknya untuk meningkatkan kesejahteraannya. Karenanya, pendidikan dipandang sebagai bagian dari usaha manusia untuk meningkatkan kesejahteraan atau sebagai bagian dari pembangunan nasional. Pandangan ini dikuatkan dengan pendapat yang mengatakan bahwa pendidikan mempunyai peranan dalam pembangunan nasional dan pembangunan ekonomi khususnya. Demikian sebaliknya, ekonomi menganggap bahwa manusia merupakan salah satu produksi.

            Pemerintah sering kali mengumumkan pembebasan biaya SPP untuk SD demi membantu meningkatkan akses dan kesempatan pendidikan bagi anak-anak dari keluarga dengan status sosioekonomi lemah, tetapi upaya tersebut tidak efektif karena SPP hanya merupakan bagian terkecil dari keseluruhan biaya pendidikan anak. Bila ditinjau dari jenjang pendidikannya, tampaknya merupakan kondisi yang universal (dengan kadar yang berbeda-beda) bahwa yang paling kecil tingkat aksesnya bagi anak-anak dari golongan sosioekonomi lemah adalah jenjang pendidikan pra-sekolah dan pendidikan tinggi.

            Akses masyarakat terhadap dunia pendidikan, di samping dibatasi oleh kondisi ekonomi keluarga, juga sering terkait dengan latar belakang budaya keluarga. Henriksen (1995) mengemukakan bahwa di banyak komunitas kumuh di kota-kota besar serta komunitas kelas pekerja, menjadi seorang "dewasa" itu sering dikaitkan dengan keadaan mempunyai pekerjaan dan berpenghasilan sesudah tamat sekolah menengah, bukannya melanjutkan pendidikan sesudah tamat SMU. Di samping itu, anak laki-laki tertua dari keluarga Hispanic yang kurang mampu sering diharapkan berhenti sekolah sesudah SMU, karena merupakan kewajibannya untuk bekerja demi mendukung ekonomi keluarga. Jadi, kewajiban dan ekspektasi keluarga itu sering membatasi pilihan pendidikan bagi para siswa.

 Kebijakan pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap pendidikan anak di Indonesia senantiasa dilakukan dengan mengutamakan pendidikan sebagai program kerja utama pemerintah di samping program-program lainnya. Mengingat di dalam Pembukaan UndangUndang Dasar 1945 ditegaskan tujuan dari bangsa Indonesia adalah: “…mencerdaskan kehidupan bangsa”. Dewasa ini pendidikan nasional telah merupakan subordinasi dari kekuatan-kekuatan politik praktis. Hal ini berarti pendidikan telah dimasukkan di dalam kancah perebutan kekuasaan oleh partai-partai politik. Pendidikan bukan lagi bertujuan untuk membangun manusia Indonesia seutuhnya, tetapi untuk membangung kekuatan dari politik praktis tertentu untuk kepentingan golongan atau pun kelompoknya sendiri. Di dalam pandangan ini politik ditentukan oleh dua paradigma, yaitu paradigma teknologi dan paradigma ekonomi.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong