komunikasi lintas budaya

27 May 2015 12:44:15 Dibaca : 217

Nama : Khusnul Khotimah

Nim : 291 412 008

Matkul : KLB

Permainan Tradisional Dengan Game Modern

Dengan adanya teknologi yang semakin maju dan akan menjadi moderen dan akan terus dikeluarkan hal-hal baru yang lebih simpel. Perkembangan teknologi saat ini, selalu menawarkan atau menyediakan produk yang semakin otomatis yang tentunya mempermudah segala sesuatu yang akan dikerjakan oleh manusia. Saya ingin mengingat 6 tahun kebelakang, bahwa pada masa itu anak-anak/manusia lebih banyak mengerjakan nya secara manual, artinya perkembangan teknologi yang membantu mempercepat proses kerja manusia masi terbilang minim.

Pada jenis atau alat permainan (game) anak-anak, teknologi saat ini telah menciptakan permainan-permainan modern dan cagih tetapi masi membutuhkan sedikit uwang tetapi juga banyak yang menggunakan banyak uang yang cukup, agar dapat menikmati permainan-permainan tersebut. Saya ingin mencoba mengingatkan kembali pada pembaca beberapa jenis games modern, seperti permainan perang, berkelahi, dll yang ada pada ps (plastation) dan beberapa jenis permainan seperti AngryBird,zombi, zuma yang terdapat pada leptop, komputer, hp, tab dsb. Baik yang dimainkan secara online maupun tidak, game moderen ini menurut saya tidak mencerminkan pendidikan dan kreatifitas kepada anak. saya tertarik menulis kisah anak-anak yang telah menunjukan kreatifitasnya menciptakan pola permainan kelereng tradisional ditengah maraknya Game Modern yang tidak mendidik.

Permainan kelereng merupakan salah satu permainan tradisional rakyat yang banyak digemari terutama anak-anak. Kelereng atau kaneka yang bisa disebut oleh orang pada zaman dahuli ini merupakan mainan pada waktu kecil yang berbentuk bulat yang terbuat dari kaca, agate atau tanah liat. Permainan kelereng ini memiliki beberapa jenis permainan, antara lain bermain dengan pola menggaris bentuk segi tiga untuk pemain 3 orang dan segi empat untuk pemain 4 orang atau lebih dll. Namun cara bermain kelereng dilingkungan saya santi ini cukup unik dan berbeda dari biasanya.

Terlihat anak-anak sedang berkumpul dan masing-masing memegang satu kelereng untuk di adu diatas papan yang berukuran 2 meter panjang dan lebar 20 cm dengan ratusan paku yang berukuran 3 cm terpasang di atas papan sebagai tantangan bagi kelereng yang akan di adu, paku tersebut dipasang dari atas hingga ujung bawah papan dan karet di ikat disisi kanan dan sisi kiri sebagai penahan agar kelereng tidak keluar dari arena. Papan yang berukuran 2 meter disulap oleh anak-anak ini menjadi arena adu kelereng layaknya pacuan kuda, cukup kreatif yang dilakukan oleh mereka.

Menurut orang tua dari salah satu anak yang ada di wilayah saya yang membuat permainan ini mengatakan, permainan ini dibuat karena dia fikir banyaknya anak-anak yang ingin bermain kelereng, kalau bermain dengan pola biasa maka tidak cukup dan kasian bagi teman yang menunggu giliran untuk bermain, maka kami gunakan cara ini agar semuanya bisa bermain. Permainan adu kelereng ini bisa dimainkan oleh 10-15 orang. Semua kelereng milik pemain dilepas diujung atas papan dan kelereng yang mencapai finis dengan cepat maka dialah yang menang dan mendapat 15 kelereng dari pemain yang kalah. Jenis permainan ini tentu tidak membutuhkan modal (uang), Leptop atau sejenisnya. Kreatif sekali yang dilakukan oleh anak-anak ini dan sangat inspiratif.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk pembaca dan para orang tua khususnya sebagai bahan evaluasi pola mendidik anak.

BELAJAR NGEBLOGG

21 May 2015 17:59:20 Dibaca : 88

Judul : belajar ngeblok

1. APA ITU BLOG

Blog adalah mesin waktu tertulis yang bisa diakses kapan pun dan dimana pun.

2. MANFAAT NGE-BLOG

  • Bermanfaat untuk orang banyak
  • Menjadi penulis hebat
  • Personal Branding
  • Menghasilkan uang

3. ISI TULISAN BLOG

  • Original
  • Jangan sekali-kali copy-paste
  • Informatif
  • Humor (optional)
  • Teliti

4. JENIS-JENIS BLOG

  • WordPress
  • Blogspot/Blogger
  • Tumblr
  • Joomla

5. WORDPRESS

a. WordPress.com (Cloud Hosted)

- Kelebihan

  • Free
  • User friendly
  • Full Control
  • Elegant

-Kekurangan

  • Sub-domain
  • Tidak Power Full (Template bawaan)
  • Tidak ower Full
  • Support pemasangan Ads
  • Full Control
  • Super Elegant
  • support Ads

b. WordPress.org (Self Hosted)

 - Kelebihan

  • Premium (TLD)

- Kekurangan

  • Mahal

6. BLOGSPOT/BLOGGER

- Kelebihan

  • Free/Murah
  • Cloud Hosted
  • Support Google Ads
  • Custom Domain (Sewa Domain)

- Kekurangan

  • Butuh pengetahuan khusus
  • Design template ribet
  • Widget terbatas
  • Plugin terbatas

7. START

  • Tentukan tujuan
  • Tentukan topik sesuai keahlian dan hobi
  • Pilih PlatformMulai menulis
  • Konsisten
  • Mempercantik blog
  • Pilih template yang SEO Friendly
  • Pilih template yang Mobile Friendly
  • Pilih Widget dan plugin yang sesuai dan sesuai kebutuhan

8. KESALAHAN YANG KERAP DILAKUKAN BLOGGER

  • Terlalu sibuk dengan tampilan
  • Terlalu sibuk dengan gonta-ganti template
  • Pasang copot plugin dan widget
  • Mementingkan kuantitas daripada kualitas
  • Minim praktek
  • Tidak konsisten
  • Terobsesi dengan statistik blog
  • Membuat terlalu banyak blog
  • Terlalu ambisi memonetisasi blog
  • Tidak memanfaatkan mesin pencari secara maksimal

9. MENGEMBANGKAN BLOG

  • Fokus ke konten à Konten yang benar-benar berkualitas
  • Dicari oleh pembaca
  • Unik, berbeda dan original
  • Berguna dan bermanfaat
  • SEO (Search Enggine Optimization)
  • Judul yang SEO Friendly
  • Menggunakan plugin (SEO by Yoast/Al In One SEO Pack)
  • Fetch as Google
  • Blogwalking
  • Menjalin silaturahmi
  • Mendapatkan backlink
  • Mendapat insporasi
  • Social book
  • markingTetap belajar

10. MONETISASI BLOG

  • Jaringan periklanan

a. PPC (Pay Per Click)

- Google adsense

- IdBlogNetwork

- Kliksaya

b. PPP (Pay Per Post)

c. PPD (Pay Per Download)

  • Jual ruang iklan
  • Jual produk sendiri
  • Jual jasa
  • Program afiliasi

NETIKET

02 April 2015 11:02:41 Dibaca : 268

kamis 2 april 2015

Netiket – Etika Komunikasi di Internet

asm romli
Oleh ASM. Romli


Internetan juga ada etikanya, yaitu etika komunikasi di internet yang disebut “netiket” (netiquette). Ada sopan-santun dalam berkomunikasi di internet sebagai “adab pergaulan di dunia maya”.
Dalam literatur komunikasi kita mengenal etika komunikasi. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan etika sebagai “ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak)”.

Etika sering disebut juga dengan “etiket” (étikét), yaitu ”tata cara (adat sopan santun, dsb) dalam masyarakat beradab dl memelihara hubungan baik antara sesama manusianya” (KBBI).

Saya lebih memilih kata “etika” ketimbang “etiket” karena etiket bisa dimaknai sebagai “e-ticketting” (electronic ticket) atau “karcis online”.


Dalam bahasa “sederhana” kita bisa memaknai etika komunikasi dengan “sopan-santun atau tatakrama dalam berkomunikasi” atau “cara berkomunikasi yang baik”.


Etika komunikasi di internet (netiquette, netiket –kependekan dari “network etiquette” atau “Internet etiquette”) dapat dimaknai sebagai “sopan-santun dalam berkomunikasi di internet, seperti dalam chating, kirim pesan, menulis status facebook, “berkicau” di twitter, menulis di blog (website), dan berkomentar di media online (situs berita)”. Niket dapat pula dipahami sebagai “adab pergaulan di dunia maya”.
Etika komunikasi di internet pada dasarnya sama dengan etika berkomunikasi di “dunia nyata” dalam kehidupan sehari-hari, seperti jujur, menggunakan kata-kata yang baik (sopan), ramah, serta berbicara jelas dan mudah dimengerti.


Salah satu rujukan etika komunikasi di internet (cyberspace) adalah artikelVirginia Shea (Netiquette, by Virginia Shea, published by Albion Books, San Francisco (info@albion.com). ©1994 Virginia Shea) berjudul The Core Rule of Netiquette (link: http://www.albion.com/bookNetiquette/0963702513p32.html).
Shea memberikan 10 peraturan ketika berinteraksi di dunia maya. Intinya sama dengan etika komunikasi dalam dunia nyata, seperti jangan menyakiti, jangan menyinggung perasaan, berbicara efektif, jangan sungkan minta maaf jika keliru, dan sebagainya.


Berikut ini etika komunikasi di internet atau –dalam istilah Shea– peraturan inti etika berinternet (netiquette/netiket).
Core Rule of Netiquette
1. Remember the human. Jangan lupa, orang yang membaca email atau posting Anda adalah manusia juga yang punya perasaan –bisa tersinggung atau sakit hati. Jadi, jangan menyakiti hati orang lain. Jangan kirim email atau posting yang sekiranya mempermalukan.
2. Adhere to the same standards of behavior online that you follow in real life. Standar etika komunikasi internet sama saja dengan etika komunikasi di dunia nyata, seperti etis, menghargai pendapat orang lain, dan jangan dan melanggar hukum (breaking the law is bad Netiquette).
3. Know where you are in cyberspace. Setiap situs atau forum online biasanya punya aturan main. Maka, taati aturan itu. Baca dulu aturan sebelum gabung. “Intai dulu sebelum melompat” (Lurk before you leap). Sadari Anda ada di forum apa dan bagaimana.
4. Respect other people’s time and bandwidth. Posting pesan yang sesuai dengan grup diskusi. Jangan ajukan pertanyaan bodoh. Baca dokumen FAQ (Frequently Asked Questions) atau “Yang Sering Ditanyakan” (YSD). Jangan posting hal yang sekiranya sudah diketahui anggota grup (don’t waste expert readers’ time by posting basic information).
Jika Anda tidak setuju dengan sebuah forum online, jangan buang waktu dengan “menggugat” mereka. Tinggalkan saja! (If you disagree with the premise of a particular discussion group, don’t waste the time and bandwidth of the members by telling them how stupid they are. Just stay away).
5. Make yourself look good online. Cek grammar dan ejaan (tata bahasa) sebelum posting. Pahami yang Anda katakan dan pastikan ia masuk akal. Know what you’re talking about and make sense.
6. Share expert knowledge. Bagi pengetahuan dan wawasan Anda.Sedekah ilmu! Jawab pertanyaan yang ada jika Anda tahu.
7. Help keep flame wars under control. Kendalikan emosi Anda! Jangan posting apa pun dalam keadaan marah! Jangan posting atau kirim komentar yang bernada amarah tinggi! Ada pepatah: Sesuatu yang di mulai dengan rasa marah akan menghasilkan penyesalan. Jangan ragu minta maaf jika Anda keliru atau menginggung perasaan orang lain.
8. Respect other people’s privacy. Hargai privasi orang. Jangan baca email, pesan, atau inboks pribadi orang lain. Don’t read other people’s private email.
9. Don’t abuse your power. Jangan menyalahgunakan kekuasaan. Jangan korupsi! Makin besar kekuasaan yang Anda mikiki, kian penting bagaimana menggunakannya. The more power you have, the more important it is that you use it well.
10. Be forgiving of other people’s mistakes. Jika orang lain salah, maafin aja….!
Kepatuhan atau pelanggaran atas netiket di atas akan menjadi cermin beradab-tidaknya seseorang di dunia maya, mukin juga sekaligus cermin moralitas dan perilakunya di dunia nyata.

 

RESUME JURNALISTIK ONLINE

27 March 2015 10:27:22 Dibaca : 591

KAMIS 27/03/2015
1. Definisi Berita dan Penjelasan Unsur 5W +1H
Berita adalah sebuah informasi yang penting dan menarik perhatian serta menarik minat khalayak pendengar (Menurut Paul de Massenner). Berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini, kecenderungan, situasi, kondisi interpretasi yang penting, menarik, masih baru dan harus disampaikan secepatnya kepada khalayak (menurut Charnley dan James M. Neal). Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termassa, yang dapat menarik perhatian pembaca, karena sesuatu yang luar biasa, penting, mencakup sisi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan (Menurut Assegaf, dalam Sumadiria 2005: 64-65).


Definisi lain yang dikatakan oleh Mitchel V. Charnley (dalam Effendy, 2000:131), Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau opini yang tertarik atau penting, atau kedua-duanya bagi sejumlah besar penduduk. Pada penulisan berita mengandung unsur- unsur 5W + 1H.
a) Who (siapa)
Merupakan pertanyaan yang akan mengandung fakta yang berkaitan dengan setiap orang yang terkait langsung atau tidak langsung dengan kejadian. Disni akan terliha, nama-nama yang terlasuk dalam lingkup berita yang seadang dibicarakan.
b) What (apa)
Merupakan pertanyaan yang akan menjawab apa yang terjadi dan akan mendorong wartawan untuk mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan hal-hal yang dilakukan oleh pelaku maupun korban dalam suatu kejadian.
c) Why (mengapa)
Akan menjawab latar belakang atau penyebab kejadian. Meski jarang, why bisa dipakai untuk membuka sebuah berita atau menjadi lead berita.
d) Where (dimana)
Menyangkut tempat kejadian. Tempat kejadian bisa tertulis detail atau hanya garis besarnya saja. Biasanya, bila berita berasal dari tempat terkenal, maka penulisannya tidak terlalu mendetail.
e) When (Bilamana)
Menyangkut waktu kejadian. Waktu yang tertera tidak sebatas tanggal, tapi dapat ditulis hari, jam, bahkan menit saat berlangsung sebuah kejadian.

f) How (bagaimana)
Akan memberikan fakta mengenai proses kejadian yang diberikan. Bisa menceritakan alur kejadian bahkan suasana saat suatu kejadian yang diberitakan tengah berlangsung.


2. Tips jurnalistik dasar bagi wartawan pemula: bagaimana menulis berita yang baik untuk koran
 Tips cara menulis berita #1: Menulis dengan jujur. Fakta tidak boleh dipelintir. Opini dan penafsiran harus ditulis dalam alinea yang berbeda. Boleh tidak netral, tapi harus independen.
Berbohong dalam berita adalah dosa terberat wartawan. Jika jumlah aktivis LSM yang mendemo bupati hanya puluhan orang, jangan tulis ratusan atau ribuan orang. Berita bohong seperti ini sangat sering muncul di koran-koran daerah, terutama menyangkut liputan pilkada.
Jika harus menulis interpretasi atas sebuah fakta, tuliskanlah di paragraf terpisah, dan tunjukkan secara jelas kepada pembaca supaya mereka tahu mana yang fakta dan mana opini atau penafsiran si wartawan.


Reporter yang meliput berita di lapangan harus bersikap independen terhadap semua pihak yang terkait dengan topik tulisannya. Berikan kesempatan yang sama bagi semua narasumber untuk menjelaskan versi mereka, jangan memvonis kebenaran. Wartawan boleh tidak netral, misalnya kalau harus memihak pada rakyat yang jadi korban penindasan penguasa, namun harus selalu independen dengan memberikan kesempatan pada penguasa untuk berbicara.


 Tips cara menulis berita #2: Tanda Baca koma dan pola piramida terbalik.
Berhati-hatilah menggunakan tanda baca koma. Bila salah penempatan, maka redaktur di kantor redaksi bisa salah memahami laporan anda. “Amir memukul, Budi ditangkap polisi” (yang memukul ialah si Amir, kok malah Budi yang ditangkap) adalah berbeda maknanya dengan “Amir memukul Budi, ditangkap polisi” (ini benar, yang ditangkap adalah Amir).


Menulis berita biasa haruslah dalam format piramida terbalik. Yang paling penting di bagian paling atas; alinea-alinea di bawahnya semakin kurang penting. Saya sering membaca berita koran daerah yang memuat nama-nama pejabat yang menghadiri sebuah acara seremonial pada alinea kedua atau ketiga, padahal inti beritanya justru di alinea kelima atau bahkan menjelang akhir.


 Tips cara menulis berita #3: Catat dengan detail. Dengarkan dengan cermat. Rekam, jangan andalkan ingatan.
Saya sering melihat reporter koran yang baru beberapa tahun bekerja melakukan wawancara atau liputan berita di lapangan dengan tidak mencatat sama sekali! Manusia dengan otak super! Bahkan hanya duduk di warung kopi dengan jarak seratusan meter dari lokasi demo atau acara seremonial yang akan jadi topik beritanya. Tapi sepulang meliput, dia bisa dengan santai menulis berita di komputer warnet, tanpa takut sedikit pun bahwa kemungkinan ada data dan fakta yang salah-tulis.


Wartawan pemula sering malu untuk bertanya, “Pak Kadis, ejaan nama Bapak yang benar Jhonny atau Joni atau bagaimana?”
Kalau narasumber mengucapkan kalimat dengan makna ganda atau kurang jelas, tanyakan kembali dan tegaskan. Jangan sampai yang dia maksud adalah “Polisi belum akan memeriksa dia” tapi anda tulis dalam berita sebagai “Polisi tidak akan memeriksa dia”.


 Tips cara menulis berita #4: Tulis dalam kalimat yang jelas, lengkap, dan jernih.
Redaktur koran harian akan membiarkan naskah berita reporter yang ditulis dengan kalimat yang membingungkan, karena dia dikejar tenggat menyelesaikan halamannya. Kalau anda menulis berita kriminal tentang mencuri, maka sebutkan sejelas-jelasnya SIAPA yang mencuri, SIAPA yang menjadi korban, dan APA yang dicuri. Jangan anda malah asyik menulis BAGAIMANA pencurian itu terjadi, atau ajakan kapolsek agar warga melakukan ronda malam.


Yang paling mendasar dalam sebuah berita biasa ialah APA dan SIAPA, baru kemudian DI MANA, KAPAN dan yang lainnya. Jangan tulis “Menurut Amir, bla-bla-bla…” tanpa anda jelaskan siapa itu si Amir; apakah dia demonstran, penonton aksi demo, atau pendukung pihak yang didemo.
Sering saya melihat pembaca koran menggerutu, “Apa maksudnya berita ini, tak jelas.” Berita mesti ditulis dengan kalimat yang jernih. Susunlah kalimat-kalimat tunggal, dan sebisa mungkin hindari memakai anak kalimat jika hal itu berpotensi membuat pembaca bingung.


 Tips cara menulis berita #5: Fokus pada topik berita. Jangan melebar ke sana-sini.
Sejak meliput dan wawancara di lapangan, reporter koran sudah harus tahu apa topik atau sudut pandang laporannya. Bila memilih “nasib guru honorer berupah kecil”, maka temuilah pihak-pihak yang terkait dengan isu tersebut. Selain wawancara dengan guru, tanyai juga kepala sekolah, pejabat Dinas Pendidikan, anggota DPRD dari komisi yang membidangi pendidikan, pensiunan guru, dll. Jangan malah anda hanya mengutip komentar aktivis LSM karena dia punya saudara yang baru diputus-kontrak sebagai guru honorer.


Kalau misalnya anda kesal melihat seorang pejabat yang suka berindehoi di kafe-kafe malam, maka liputlah itu secara khusus dan jangan selipkan pada berita bertopik lain, “Ditanya mengenai dugaan korupsi stafnya, Kepala Dinas yang sering berdisko di Tenda Biru ini mengatakan….” Terlalu nampak ‘kali tak dikasih amplop. Malu kita sebagai wartawan.

 Tips cara menulis berita #6: Tulis dengan proporsional, jangan berlebihan.
Ini kelemahan banyak reporter koran di daerah. Fakta yang diaperoleh dari narasumbernya, katakanlah kejaksaan, adalah bahwa Kabag Umum sedang diselidiki terkait kasus dugaan penggelembungan dana pembelian seprai dan gorden rumah dinas bupati. Tapi kemudian ditulisnya dalam berita “Tapanuli Utara sarang korupsi”. Jika anda ingin menulis berita Tapanuli Utara sebagai sarang korupsi, maka beberkanlah sekian banyak data kasus korupsi di daerah itu.
Ada wartawan koran menulis berita “Dengan arogannya Camat menjawab via telepon bahwa…” hanya karena si narasumber berbicara ketus-ketus.
Sebaliknya reporter lain yang baru mendapat amplop tebal dari pejabat mengirim naskah berita ke redaksinya “Bupati yang sangat dicintai rakyatnya ini mengatakan…,” padahal si bupati baru saja ditetapkan sebagai tersangka korupsi dan beberapa kali didemo warga.


 Tips cara menulis berita #7: Periksa kalimat kutipan, pernyataan off the record, konfirmasi,dan “ucapan di kedai kopi”.
Jangan biarkan beritamu memiliki celah untuk digugat ke pengadilan. Jika harus menulis kalimat langsung, maka tulislah seperti apa adanya diucapkan oleh narasumber. Bila dia mengucapkan kalimat dalam bahasa daerah, misalnya bahasa Batak, telitilah saat menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.


Saat melihat catatan atau mendengar rekaman wawancara, jika anda bingung atau lupa mana bagian informasi yang merupakan pernyataan off the record (tidak untuk ditulis) dan mana yang bukan, tunda dulu menuliskan bagian itu sebelum berhasil mempertanyakan kembali pada narasumber berita.


Si A menuding si B. Apakah anda sudah melakukan konfirmasi pada si B? Jika belum, jangan dulu menulis berita itu. Kalaupun harus, karena alasan-alasan tertentu, seperti deadline atau faktor kemenarikan topik berita, maka samarkanlah secara total identitas si B. Kalau si A menuding si B dalam tiga hal, maka konfirmasinya tidak boleh hanya menyangkut satu hal.
Wartawan koran duduk-duduk santai bersama pejabat dan politikus di kedai kopi, lalu ada seorang pejabat yang melontarkan pernyataan menarik, kemudian si reporter mengutip kalimat tadi dalam beritanya dengan menuliskan nama si pejabat. Jangan lakukan yang begini. Anda harus kembali menemui si pejabat untuk meminta izin apakah kalimatnya itu boleh anda kutipkan ke dalam berita.


 Tips cara menulis berita #8: Yang terakhir, dan ini sangat mendasar: Patuhilah kode etik jurnalistik yang melarang wartawan melakukan plagiat atau menjiplak.
Jangan kira jika anda mengutip beberapa kalimat berita dari koran lain, atau menyadur bahan dari Internet, maka hal itu tidak akan ketahuan. Percayalah, cepat atau lambat akan ada pembaca yang komplain dan menyampaikannya kepada redaksi anda di kantor. Jika begitu, karir kewartawanan anda sudah sedang di ujung tanduk. Redaktur anda akan wanti-wanti untuk menerbitkan berita yang anda laporkan, dan koran lain pun akan berpikir keras untuk menerima lamaran dari wartawan tukang jiplak.


Saya punya pengalaman soal ini. Dulu di sebuah koran mingguan, di mana saya menjadi pemimpin redaksi, ada seorang redaktur saya yang menulis ulasan mengenai ulos Batak “sepanjang air sungai mengalir” alias sangat-sangat panjang. Tulisan itu terbit beberapa edisi, dan memakan ruang satu halaman penuh. Pada edisi kedua, ada seorang pembaca mengirim email kepada saya, dan ada dua orang lainnya yang menelepon langsung ke ponsel saya. Mereka komplain dan mengatakan bahwa artikel perihal ulos Batak itu adalah plagiat alias dijiplak dari situs blog di Internet, dan bukan karya si redaktur.


2. Perbedaan Advetorial Dengan Berita

 Kenapa Advetorial berbayar?
Sudah dijelaskan diatas bahwa Advetorial adalah iklan yang berbentuk tulisan dengan berdasarkan gaya Jurnalistik. Isinya pun mengikuti si pemasang, jadi letak perbedaan antara Advetorial dengan berita adalh sebagai berikut : Advetorial, isi tulisan tersebut mengikuti pemasang iklan namun tidak mengandung unsure Sara, sedangkan berita , isi tuliannya adalah hak dari seorang wartawan. Makanya jika ada soseorang yang memanggil wartawan maupun Account Executive media cetak untuk dipublikasikan kemaunnya dikategorikan Advetorial. Sedangkan berita, wartawan saja (Bukan wilayahnya Account Executive) yang akan mencari kejadian/ peristiwa.

 Berarti jika ada seseorang memanggil wartawan untuk meliput kejadian peristiwa heboh contohnya kecelakaan apakah itu dikategorikan Advetorial?
Bukan begitu, berita adalah sesuatu peristiwa /kejadian yang pelakunya tidak mau dipublikasikan dan tidak mengiginkan kejadian tersebut menimpanya. Selain itu, Dampak dari peristiwa/ kejadian tersebut berdampak pada masyarakat umum.

 Bagaimana jika si pelaku (misalkan koruptor) yang memanggil kru Media (wartawan atau Account Executive) untuk publikasikan pencitraanya (advertorial) ?
Pada saat peristiwa tersebut masih hangat dimasyarakat, Maka sesuai kode etik Jurnalistik yaitu lebih mengutamakan kepentingan masyarakat yakni informasi public. Jadi berita tersebut tetap dimuat apa adanya sesuai dengan dilapangan. Walaupun Si pelaku (misalkan koruptor) meminta advertorial namun inti dari berita (misalkan korupsi) tetap dimuat.

 Jika memanggil wartawan, untuk memberitakan tentang Seseorang atau kelembagaan berpresatasi?
Kita akan memasukkan kategori berita jika individu yang berpresatsi tingkat Nasional dan Jawa Timur terutama bagi anak – anak yang masih sekolah/ kuliah. Namun akan dimasukkan kategori Advertorial jika presatsi yang ditorehkan setingkat Regional (karisedenan) atau kabupaten. Lalu untuk lembaga yang prestasi tidak masuk ke ranah berita karena bukan dari karya individu namun banyak orang/ pihak. Pada intinya kami tidak ingin mempublikasikan institusi karena hal tersebut mengarah pada pencitraan kelembagaan.

4. Kalimat Ambigu
Dalam bahasa tulis kita kenal ada “kalimat ambigu,” yaitu jenis kalimat yang menimbulkan makna berbeda apabila salah diucapkan. Kesalahan itu akibat ketiadaan tanda baca, penggunaan/penempatan tanda baca yang tidak tepat atau kesalahan penekanan oleh si pembaca. Menurut KBBI, ambigu artinya, “bermakna lebih dari satu (sehingga kadang-kadang menimbulkan keraguan, kekaburan, ketidakjelasan, dan sebagainya); bermakna ganda; taksa.” Kalimat ambigu sering ditemukan hanya dalam bahasa tulis, jarang dalam bahasa lisan karena diperjelas dengan intonasi.


Sebagai contoh, perhatikan kalimat berikut ini:
“Menurut kabar burung Rafi sakit.”
Kalimat di atas bisa bermakna ganda apabila disalahucapkan. Pembaca bisa mengucap kalimat tersebut sebagai berikut:
I. “Menurut kabar burung, Rafi sakit,” atau
II. “Menurut kabar, burung Rafi sakit.”


Bayangkan kalau yang benar adalah kalimat I tapi diucapkan dengan penekanan seperti kalimat II, dijamin akan menimbulkan mis-komunikasi yang bisa berujung pada pertengkaran. Hehehe…
Nah, penggunaan media sosial seperti FB tidak terlepas dari penggunaan bahasa tulis melalui status-status yang kita update untuk menyampaikan “apa yang sedang saya pikirkan.” Sering kita menulis status tanpa mempertimbangkan penggunaan tanda baca (apa lagi kalau pakai bahasa Alay, hehehe) sehingga tak mustahil orang lain yang membacanya akan salah paham. Kita meng-update status seolah orang lain tahu persis perasaan kita saat ini, mengerti tanda baca yang kita pakai/tidak pakai, mengerti dialek kita, mengerti penggunaan huruf kita dan lain-lain, padahal tidak demikian bagi pembaca. Pembaca bisa salah menerjemahkannya sesuai pengetahuan dan kondisi hatinya saat itu. Status kita mungkin berisi guyon tapi bisa ditanggapi serius oleh orang lain dan sebaliknya.


Karena itu, sebelum anda membuat status, jangan pernah MENGANGGAP orang lain tahu persis apa pikiran atau perasaan anda. Usahakanlah menggunakan bahasa yang bisa dimengerti orang lain, siapapun dia. Kalau tanggapan orang tidak seperti apa yang anda harapkan atau keluar konteks, jangan segera bereaksi berlebihan. Mungkin rangkaian kata yang anda gunakan bersifat ambigu.


Begitu pula ketika membaca status orang lain, jangan menanggapi SEOLAH anda tahu persis hatinya. Kadang anda merasa sedang dibincangkan padahal status itu ditujukan untuk orang lain hanya memiliki kemiripan dengan kasusmu. Atau mungkin statusnya biasa saja tetapi karena anda termasuk orang yang “super sensitif” sehingga berlebihan menerjemahkan status itu seolah segalanya telah terlampau rumit.

 

MEAL SAGELA RESTO DAN LIVE MUSIC

19 March 2015 16:51:42 Dibaca : 280

GORONTALO – pada bulan dua lalu rumah makan sagela telah membuka rumah makan baru yang di beri nama MEAL SAGELA Resto dan Live Music, Meal ini menyediakan menu yang enak dan harga yang dapat di jangkau. Dengan menikmati hidangan yang enak anda juga dapat menikmati musik.


Dengan meal ini anda sudah mendapatkan menu ikan,daging ayam, gorengan,jus buah yang enak,minuman lain dan juga gorengan. Jadi bagi siapa yang tidak suka daging bisa datang di rumah makan ini karna menyediakan ikan juga jadi tidak usah khawatir.


Walaupun meal sagela ini bertempat di lorong yang tidak begitu rame tapi dapat menyediakan menu yang lezat dan nyaman dan bisa dipastikan aman kebersihannya.