Pembuatan Blog

21 May 2015 12:39:57 Dibaca : 119

Tugas Resume
Pada mata kuliah Jurnalistik Online kali ini, Mahasiswa komunikasi angkatan 2012 mengadakan pelatihan juranlistik online melalui “pembuatan Blog” dan manfaatnya untuk kita dari blog itu sendiri. pada kali ini kami belajar isi tulisan Blog, Jenis-jenis blog, dan Tujuan kita dalam menggunakan blog.
ISI TULISAN BLOG:
1. Jangan sekali-kali copy paste
Sering kali para pemula pengguna blog menggunakan copy paste sebagai tulisan yang ditempel di blog. Yang namanya copy paste itu berarti kita mengambil pemikiran para penulis. Jadi harus ditempelkan alamat situs atau blog tersebut.
2. Informatif
Informatif, berarti kita harus aktif berbagi cerita yang berisi pengalaman, ataupun cerita-cerita yang kita anggap bisa di bagi. Kalau dalam dunia bisnis harus aktif dalam memberikan informasi teang dunia usaha yang kita miliki.
3. Humor
Pengguna blog harus humoris, sehingga orang-orang yang berkunjung di blog kita itu tidak akan jenuh membaca tulisan kita yang di isi dengan humoris. Sehingga itu kenapa humoris itu di muat didalam tulisan.
4. Teliti
Dalam menulis di blog, kita harus teliti melihat tata letak tulisan samping kiri kanan, sehingga kita terlihat terampil.

JENIS-JENIS BLOG
1. WordPress.com dan wordPress.org
2. Tumbleblog,
3. BlogSpot, dsb.

Kesalahan yang kerap dilakukan Blogger
1. Terlalu sibuk dengan tampilan
2. Mementingkan kuantitas daripada kualitas
3. Minim praktek
4. Tidak konsisten
5. Terobsesi dengan statistik blog
6. Membuat terlalu banyak blog

Tugas Resume
Pada mata kuliah Jurnalistik Online kali ini, Mahasiswa komunikasi angkatan 2012 mengadakan pelatihan juranlistik online melalui “pembuatan Blog” dan manfaatnya untuk kita dari blog itu sendiri. pada kali ini kami belajar isi tulisan Blog, Jenis-jenis blog, dan Tujuan kita dalam menggunakan blog.
ISI TULISAN BLOG:
1. Jangan sekali-kali copy paste
Sering kali para pemula pengguna blog menggunakan copy paste sebagai tulisan yang ditempel di blog. Yang namanya copy paste itu berarti kita mengambil pemikiran para penulis. Jadi harus ditempelkan alamat situs atau blog tersebut.
2. Informatif
Informatif, berarti kita harus aktif berbagi cerita yang berisi pengalaman, ataupun cerita-cerita yang kita anggap bisa di bagi. Kalau dalam dunia bisnis harus aktif dalam memberikan informasi teang dunia usaha yang kita miliki.
3. Humor
Pengguna blog harus humoris, sehingga orang-orang yang berkunjung di blog kita itu tidak akan jenuh membaca tulisan kita yang di isi dengan humoris. Sehingga itu kenapa humoris itu di muat didalam tulisan.
4. Teliti
Dalam menulis di blog, kita harus teliti melihat tata letak tulisan samping kiri kanan, sehingga kita terlihat terampil.

JENIS-JENIS BLOG
1. WordPress.com dan wordPress.org
2. Tumbleblog,
3. BlogSpot, dsb.

Kesalahan yang kerap dilakukan Blogger
1. Terlalu sibuk dengan tampilan
2. Mementingkan kuantitas daripada kualitas
3. Minim praktek
4. Tidak konsisten
5. Terobsesi dengan statistik blog
6. Membuat terlalu banyak blog

 



Penulis : Jay Waluyo - Editor : Farid Kusuma Kamis, 18 Desember 2014 12:15:59

Setelah melalui proses yang memakan waktu sekitar satu bulan, Dewan Pers mengeluarkan putusan sebagai jalan penyelesaian persoalan Anggota DPR dari Fraksi PDI-P Adian Napitupulu yang pernah diberitakan tidur saat rapat di Gedung DPR.
Dewan Pers: Berita Adian Tidur di Ruang Rapat Melanggar Kode Etik Jurnalistik
jurnal parlemen

Senayan - Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu yang pernah diberitakan tidur saat Rapat Paripurna DPR tandingan, tidak terima, Adian pun melaporkan media yang memberitakan ke Dewan Pers.

Setelah melalui proses yang memakan waktu sekitar satu bulan, Dewan Pers mengeluarkan putusan sebagai jalan penyelesaian persoalan ini.

Berikut risalah Dewan Pers atas laporan Adian terhadap Tempo:

Dewan Pers menerima pengaduan dari Adian Napitupulu, anggota DPR RI, terhadap berita foto Koran Tempo berjudul 'Bobo Siang' yang dimuat pada edisi 5 November 2014.

Terkait foto tersebut, Koran Tempo telah memuat bantahan dari pengadu pada edisi 10 November 2014. Namun, pemuatan bantahan tersebut dinilai oleh pengadu belum memadai.

Terkait pengaduan ini, Dewan Pers telah meminta klarifikasi kepada pengadu dan teradu pada Senin 15 Desember 2014, di Sekretariat Dewan Pers, Jakarta.

Berdasarkan pemeriksaan dan klarifikasi tersebut, Dewan Pers menilai berita foto yang dimuat teradu melanggar pasal 1 dan 3 Kode Etik Jurnalistik karena tidak uji informasi, tidak akurat, dan memuat opini yang menghakimi.

Pengadu dan teradu menerima penilaian Dewan Pers tersebut dan menyepakati proses penyelesaian sebagai berikut:

1. Koran Tempo bersedia melakukan koreksi atas keterangan foto yang diadukan disertai permintaan maaf atas ketidakakuratan keterangan foto. Koreksi dilakukan di Koran Tempo dan Tempo Store. Koran Tempo juga mengimbau publik agar tidak menggunakan foto tersebut untuk kepentingan apapun tanpa seizin Tempo sebagai pemegang hak cipta.

2. Koran Tempo bersedia memberitahukan kepada media-media yang pernah memakai foto yang diadukan agar mengoreksi keterangan fotonya sesuai kesepakatan ini.

3. Koran Tempo bersedia memuat risalah penyelesaian ini.

4. Kedua Pihak sepakat menyelesaikan kasus ini di Dewan Pers dan tidak melanjutkan ke proses hukum, kecuali kesepakatan diatas tidak dipenuhi.

Demikian hasil penyelesaian pengaduan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.

Sebelumnya di hadapan dewan pers, Adian menegaskan jika dirinya tidak tidur saat menghadiri rapat. Ia pun membuktikan kesalahan yang dilakukan Koran Tempo saat memuat foto berjudul 'Bobo Siang'. Di depan Dewan Pers, Adian memperlihatkan rekaman CCTV, dan terlihat Adian sempat terdiam selama 52 detik saat mengikuti Rapat Paripurna DPR tandingan.

Dalam pemeriksaan tersebut, Tempo menyatakan dalam data mereka Adian terpejam 71 detik, atau 1 menit 11 detik. Sementara dalam data CCTV yang dimiliki, Adian terdiam dalam waktu 52 detik.

Kuasa hukum Adian, Sarmanto Tambunan dalam keterangannya menjelaskan, bahwa menurut Dewan Pers, judul berita Foto 'Bobo Siang' itu terlalu tendensius.

"Itu juga mencitrakan objek secara negatif tanpa upaya konfirmasi atau cek dan ricek," tegasnya di Jakarta, Rabu (17/12).

 

sumber (http://www.jurnalparlemen.com/view/9014/dewan-pers-berita-adian-tidur-di-ruang-rapat-melanggar-kode-etik-jurnalistik.html)

Resume

26 March 2015 14:46:51 Dibaca : 96

Resume

JURNALISTIK ONLINE

Dalam penilisan berita yang baik dianjurkan untuk memperhatikan 5W+1H, yaitu:

1. What (Apa) : Judul berita

2. Where(Dimana) : Tempat kejadian

3. When (Kapan) : hari, tanggal, tahun, jam, harus lengkap

4. Who (Siapa) : orang-orang yang terlibat dalam berita atau Sumbernya

5. Why (Kenapa) : hal yang menyebabkan peristiwa itu terjadi

6. How (Bagaimana) : sebab akibat dari peristiwa yang terjadi.

       Sebagai seorang wartawan harus diperhatikan dalam penulis berita apakah berita tersebut sesuai dengan fakta atau hanya menceritakan kejadian tersebut tanpa ada proses wawancara, sehingga proses untuk memperoleh berita yang akan disampaikan ke publik tidak memimbulkan kejanggalan bagi para pembaca yang sudah tau peristiwa tersebut.

      Untuk memikat hati para pembaca penulis lebih banyak mendramatis judul berita, sehingga psikologi pembaca lebih tertarik untuk mendalami isi berita tersebut. Dengan demikian, penentu dari berita itu adalah judul beritanya. Jika sudah menarik pasti isinya juga menarik.

      Sebagaimana yang sudah dijelaskan bahwa dalam menulis berita itu harus memperhatikan penulisan angka-angka yang akan mengganggu para pembaca, dan tata cara penggunaan huruf kapaital pada kalimat berita, seperti nama orang, nama daerah dan sebagainya. Dalam penulisan nama orang, tidak perlu menggunakan gelar-gelar sarjana yang di dapat, karena lebih dianggap tidak penting untuk diketahui nama gelar orang tersebut. Penggunaan nama orang, Seperti penggunaan nama Susilo Bambang Yudhoyono yang lalunya bergelar presiden itu lebih dikenal dengan nama SBY. Dalam dunia jurnalistik lebih dikenal bahwa setiap manusia itu sama dan tidak ada yang beda.

      Kemudian dalam penulisan bahasa yg tidak baku maka penggunaan huruf itu harus miring (miring) dan memberikan kedalam tanda “dalam kurung” sehingga lebih jelas untuk dimengerti.

Mahasiswa UNG Menuntut Kebijakan Presiden Jokowi

19 March 2015 17:28:46 Dibaca : 94

Kamis, 19 Maret 2015

Mahasiswa UNG Menuntut Kebijakan Presiden Jokowi

Gorontalo, Badan Eksekutif Mahasiswa khususnya bidang Advokasi Hukum dan HAM kembali mengadakan aksi yang mana bertujuan untuk mengkritisi sekalian mengevaluasi kebijakan pemerintah yang di pimpin langsung oleh presiden joko widodo, “carut-marut adalah kata yang pantas untuk pemerintah saat ini, itu ditandai dengan banyakanya harga barang yang melambung naik”. Tegas zulkifli hasan.

Aksi ini diawali tepat di depan sekretariat BEM UNG kamis (19/03), dimana beberapa Organisasi Mahasiswa ikut serta untuk meyuarakan kebijakan yang salah dari Presiden Jokowi. Dalam hal ini mahasiswa menyuarakan enam prestasi negatif Presiden Jokowi yaitu, harga sembako naik, harga rupiah melemah, koruptor diampuni, rakyat kecil dihukum berat, kekayaan alam digadaikan, dan KPK dilumpuhkan.

Prinsip-Prinsip Jurnalistik

12 March 2015 16:04:04 Dibaca : 119

Prinsip-Prinsip Jurnalistik

1. Get the facts right

Mendapatkan fakta yang benar sesuai dengan (tempat, tanggal, waktu kejadian)

2. Do not accept gifts

Jangan menerima hadiah/pemberian. Kadang kalah ini adalah tantangan dalam para wartawan karena bisa menyulitkan dalam bersikap. Jika wartawan menerima hadiah, maka akan menerima sangsi sesuai dengan kode etik.

3. Don't lie

Jangan berbohong. Karena bisa tidak dipercaya masyarakat kalau beritanya tidak sesuai dengan fakta.

4. There are NOT two sides to every story

Tidak selalu ada dua sisi dalam setiap peristiwa. Fokus pada jurnalistik

5. Never accept the official line.

Jangan pernah menerima saluran resmi. Agar beritanya sesuai dengan fakta, aktual.

 

Prinsip-Prinsip Jurnalistik Online

1. Ringkas;

2. Mudah menyesuaikan diri;

3. Mudah dipindai;

4. Bisa berinteraksi dengan pembaca;

5. Menciptakan komunitas dan percakapan;