Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris
Gelar ED Talk( English Departmen Talk)

 

(Sedang dilaksanakanya kegiatan ED talk dari Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris, Jum’at 21 april 2017)

 

Bertempat di halaman depan gedung Jurusan Bahasa Inggris Jum’at 21/04 2017 Jurusan Bahasa inggris menyelenggarakan kegiatan yang di namai ED talk (English Departmen Talk) khususnya Himpunan Mahasiswa Jurusan Bahasa inggris, “ED talk ini adalah kegiatan bulanan salah satu program nyata kami yang dilakukan oleh himpunan mahasiswa Jurusan Bahasa inggris kegiatan ini bersifat santai”ujar panitia kegiatan ED talk (Hardyanti Alhabsy). Pada kegiatan ED Talk ini disetiap bulanya mempunyai tema yang berbeda-beda, kegiatan di selenggarakan dengan tujuan sebagai wadah untuk mendapatkan inspiratif,kreatifitas dan memotivasi mahasiswa dan juga sebagai tempat sharing pengalaman mulai dari Mahasiswa hingga dosen yang ada di lingkungan Jurusan Bahasa Inggris.


Pada edisi kali ini, ED Talk mengundang mahasiswa pertama yang cumlaude di jurusan bahasa inggris dengan tema “East Meets West” Acara berlangsung dengan lancar. pada kegiatan ini narasumber berbagi pengalaman yang ia dapatkan selama menjadi mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris dan ia juga memotivasi mahasiswa lainya untuk mengikuti jejaknya. Tentu saja dalam kegiatan ini banyak pengalaman yang bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris untuk lebih baik kedepannya.


Sejak kegiatan ini berlangsung respon dari mahasiswa jurusan Bahasa Inggris sangat baik dengan banyaknya mahasiswa yang datang di kegiatan ED Talk ini, “Kami sebagai panitia kegiatan ED talk juga sedang berusaha untuk mengadakan kegiatan ED Talk ini seminggu sekali” itu harapan dari panitia kegiatan ED talk (Hardyanti Alhabsy). Dengan adanya kegiatan ini di sebagai wadah kreatifitas, harapkan mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris bisa mengembangkan minat bakat yang mereka punya.

PENDIRIAN PERUSAHAAN MEDIA MASSA

03 May 2017 11:02:11 Dibaca : 56

A. Prinsip Pendirian Media Massa

Perusahaan Media Massa baik cetak dan elektronik pada prinsipnya merupakan industri yang bergerak di dalam bidang informasi. Sebagai industri, maka sama halnya dengan industri-industri di bidang lain, media massa baik cetak maupun elektronik haruslah dikelola sesuai dengan asas-asas manajemen yang umum. Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling yang merupakan Prinsip manajemen ini banyak dianut oleh perusahaan media massa dewasa ini.


Apalabila P.O.A.C telah dilaksanakan maka kelangsungan hidup, laba, perluasan, prestasi, dan tanggung jawab sosial perusahaan media massa dapat dicapai. Mengapa harus dipikirkan tentang tanggung jawab sosial perusahaan media massa? karena media massa adalah produk yang hadir 100% untuk publik atau masyarakat semata-mata. Maka itu tanggung jawab sosial perusahaan media massa tidak berhenti saat mengelurkan produk, tetapi sampai waktu produk itu direspon oleh publik pun harus tetap diperhatikan secara berkelanjutan. Sebagai penyedia jasa informasi, kebutuhan informasi bagi masyarakat merupakan hal yang vital, karena menyangkut kepercayaan masyarakat secara keseluruhan.


Proses awal dalam manajemen media massa yang paling menentukan adalah saat Planning, karena planning mencakup 8 hal pokok yakni :


• Latar Belakang; pada bagian ini perlu diketengahkan secara umum gagasan untuk menerbitkan sebuah media massa. Latar belakang dapat dimulai dari perkembangan lingkungan global, selanjutnya sampai ke perkembangan tingkat nasional, perkembangan wilayah regional dan bahkan bila produk media massa tersebut adalah media komunitas, maka sampai ke tingkat kepentingan yang lebih mikro yakni perkembangan komunitas lokal.


• Konsep Produk; adalah karakteristik dasar sebuah produk, yakni menu apa yang akan diketengahkan, bagaimana pembagian rubrikasinya, dan apa yang menjadi andalan media massa tersebut.


• Posisi Produk; Perlu dibidik dengan jelas publik yang hendak dituju, menyangkut demografi penduduk. Siapa yang menjadi sasaran publiknya, berapa tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, gender, hobi dan lain-lain aspek yang menunjang pada posisi atau level mana produk akan bermain di pasar, yang dimaksud pasar di sini adalah publik dan iklan.


• Strategi Pemasaran; mencakup sirkulasi, iklan yang akan ditargetkan dan kemampuan redaksi. Karena dengan kekuatan redaksi yang bagus maka berita yang dihasilkan bisa menjual dan laku di pasaran.


• Manajemen Kepemilikan; mencakup sistem dan hirarki pemegang saham dan siapa saja yang menjadi pemiliknya. Serta bagaiman sistem kepemilikannya, apakah full ownnership, (kepemilikan tunggal), atau peseroan, firma, atau perusahaan terbuka yang karyawannya pun dapat memiliki sahamnya.


• Aspek keuangan dan Asumsi Dasar Biaya; menguraikan secara terperinci dengan lengkap berupa penyusunan anggaran, asumsi dasar mulai dari aspek biaya produksi, perhitungan harga pokok, dan asumsi-asumsi untuk pos-pos biaya lainnya.


• Area Resiko dan Upaya Antisipasinya; gagasan atau ide media secemerlang apapun haruslah tetap memperhitungkan faktor- faktor resikonya. Sedapat mungkin resiko haruslah dapat diperhitungkan (calculated risk).


• Jadwal dan Pembiayaan Pra-Operasi dan Pasca-Operasi; salah satu tahap penting yang dilaksanakan agar produk siap dan matang sebelum diluncurkan ke pasar dalam hal ini publik, adalah tahap tahap pra- operasi. Tahap ini mencakup time table atau jadwal kerja setiap kegiatan yang disusun untuk membuat produk Masa pra-operasi juga membutuhkan biaya besar terutama menyangkut investasi awal berupa infrastruktur perlengkapan kantor, biaya recruitmen, honor karyawan bulan pertama, dan biaya promosi awal. Begitulah tahap planning memegang peranan penting dalam memulai sebuah produk media massa.

Disamping itu, menurut Mung Pujanarko S. Sos, M.I.Ikom yang pernah menjabat sebagai Branch Manager sebuah Community Free Magazines, saat dirinya menjadi branch manager sebuah free magazine di Bogor maka dimulai dari mapping wilayah distribusi dan mapping wilayah sumber pemasang iklan potensial bagi majalah gratis itu. Untuk itu langkah yang ditempuhnya sebagai manager media massa, Mung Pujanarko harus membagikan majalah gratisnya kepada para pembaca yang sekaligus adalah potensial buyer dari iklan-iklan yang akan dipasang dimedianya. Langkah planning yang ia lakukan ialah :


• Menentukan wilayah mana saja yang akan disebarkan media gratis ini, diutamakan wilayah-wilayah yang dihuni oleh pembeli potensial yang memiliki daya beli tinggi untuk produk-produk yang beriklan di media massa.


• Media gratis tidaklah gratis bagi perusahaan pembuatnya, jadi jika dibagi pick up point, maka Mung Pujanarko menyatakan bahwa dirinya menemukan fakta bahwa pick up point tidaklah efektif. "Terlalu banyak kelemahan distribusi dalam pick up point, contohnya 90% media kita yang kita pasang dalam pick up point justru diambil oleh pembaca yang kebanyakan adalah pegawai tempat di mana pick up point itu kita pasang, lucunya karena diambil oleh para pegawainya, maka esoknya kita melihat majalah kami ada di tempat loakan barang bekas, yang berarti dijual loak, diambil dari pick up point tempat kita memasang majalah gratis kita" papar Mung Pujanarko.


• Mampu membaca peta potensial pengiklan, minggu pertama edisi majalah harus fokus pada satu bidang iklan (produk barang& jasa), dan minggu berikutnya bidang iklan yang lain.

B. Tahapan Pendirian Media Massa

Mendirikan sebuah organisasi atau perusahaan bukan perkara yang bisa selesai dalam hitungan menjetikkan jari. Untuk memastikan perusahaan yang Anda bangun bisa berjalan dengan keselarasan yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-langkah/ tahapan pendirian media massa :
• Visi (Principle of Organizational Objective)
Apa visi Anda mendirikan perusahaan? Apakah tujuan Anda adalah mendapatkan laba, atau menyelesaikan masalah dan menyediakan layanan? Anda harus mendefinisikan dulu visi Anda karena visi yang bagus adalah yang menggerakkan diri sendiri dan menggerakkan orang lain untuk membantu Anda


• Kesatuan Visi (Principle of Unity of Objective)
Tanpa adanya kesatuan tujuan antar individu maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Setiap individu dalam perusahaan akan berlomba-lomba untuk mencapai tujuan mereka sendiri-sendiri dan mengabaikan tujuan yang lebih besar, yaitu tujuan perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu menanamkan kesepakatan untuk menyatukan visi setiap stakeholder dalam perusahaan Anda


• Kesatuan Perintah (Principle of Unity of Command)
Di perusahaan manapun, pada upaya pencapaian tujuan harus ada SATU komando untuk memerintah timnya. Agar sebuah perintah dapat dipertanggungjawabkan oleh satu orang saja. Dengan demikian, tim Anda bisa secara maksimal dalam satu komando yang bertanggungjawab.
• Rentang Kendali (Principle of The Span of Management)
Anda harus tahu berapa rentang jumlah bawahan yang dapat dipimpin oleh seorang manajer secara efektif. 3, 4, 9 orang? Dengan mengetahui kecakapan manajer, penunjukan personel dan pendelegasian tugas bisa jadi lebih mudah


• Pendelegasian Wewenang (Principle of Delegation of Authority)
Prinsip ini yaitu bagaimana seorang pimpinan dapat membagi tugas pada individu di setiap divisinya dengan jelas. Manajer sebagai pemimpin juga harus bisa mengetahui apa saja tugas dan perintah yang telah didelegasikan pada bawahannya untuk menjalankan fungsi kontrol dengan baik


• Keseimbangan Wewenang & Tanggungjawab (Principle of Parity of Authority)
Tanggungjawab yang didelegasikan oleh pimpinan pada bawahan harus seimbang dengan wewenangnya. Salah satunya tidak boleh lebih besar atau lebih kecil agar bawahan bisa melaksanakan tanggungjawab yang didelegasikan tanpa hambatan.


• Tanggung Jawab (Principle of Responsibility)
Seorang bawahan hanya mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pemberi wewenang.
Sehingga pertanggungjawaban bisa sesuai dengan garis wewenang (line of authority).
Maka seorang manajer perlu memberikan sebuah deadline.


• Pembagian Kerja (Principle of Departementation)
Pembagian tugas dalam satu unit kerja harus memiliki hubungan pekerjaan yang saling
terkait. Sangatlah penting agar divisi-divisi dalam perusahaan Anda untuk memiliki job
description yang lebih terstruktur.


• Penempatan Personalia (Principle of Personnel Placement)
Penempatan karyawan harus didasarkan pada keahlian, kecapakan dan keterampilannya,
istilahnya adalah The Right Man On The Right Place. Oleh karena itu Anda harus
melakukan seleksi yang obyektif dan berpedoman pada job specification untuk membuat
sebuah perusahaan berjalan dengan optimal.


• Jenjang Berangkai (Principle of Scalar Chain)
Perintah yang diberikan kepada bawahan harus merupakan perintah yang sifatnya vertikal
dan tidak terputus-putus. Maksudnya adalah perintah yang langsung dan jelas dari atasan
kepada bawahan yang kedudukannya tepat di bawah garis kuasanya, tanpa melompati satu
atau lebih jenjang kedudukan.


• Efisiensi (Principle of Efficiency)
Sebuah perusahaan harus bisa menempatkan dimana tugas yang harus dikerjakan terlebih
dahulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Artinya, apabila sebuah tugas bisa
dikerjakan dengan waktu singkat, tidak ada salahnya dikerjakan tanpa adanya penundaan.
Waktu Anda bisa jadi lebih efisien untuk melaksanakan tugas selanjutnya.


• Kesinambungan (Principle of Continuity)
Perusahaan harus mengusahakan cara-cara yang mampu menjaga kelangsungan hidupnya
dan anggota di dalamnya. Peran Anda di sini adalah menanamkan faham betapa
pentingnya melakukan sebuah pekerjaan secara kesinambungan atau kontinuitas karena
jika ditinggalkan dapat membuat perusahaan Anda kolaps sewaktu-waktu.


• Koordinasi (Principle of Coordination)
Asas koordinasi adalah rangkaian dari asas-asas lainnya. Fungsinya untuk
mengintegrasikan setiap tindakan supaya lebih terarah dan tertuju dengan benar pada
tujuan awal perusahaan Anda

Dalam mempersiapkan dan mengajukan permohonan IPP Lembaga Penyiaran, beberapa ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bawah ini harus dipahami :


1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran
2. Pasal 13 ayat (1) mengatur mengenai jasa penyiaran, yaitu terdiri atas jasa penyiaran radio dan jasa penyiaran televisi;
3. Pasal 13 ayat (2) mengatur mengenai penyelenggara jasa penyiaran, yaitu Lembaga Penyiaran Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas dan Lembaga Penyiaran Berlangganan;
4. Pasal 32 mengatur tentang Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran.
5. Pasal 33 dan 34 mengatur mengenai Perizinan;
6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dan peraturan pelaksanaannya, antara lain:
7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekeunsi Radio dan Orbit Satelit;
9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Tipe Alat dan Perangkat Telekomunikasi;
10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi;
11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Radio Siaran FM (Frequency Modulation);
12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2003 tentang Standardisasi Perangkat Telekomunikasi;
13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 76 Tahun 2004 Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Televisi Siaran Analog Pada Pita Ultra High Frequency (UHF);
14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2005 tentang Sertifikat Alat dan Perangkat Telekomunikasi.
15. Peraturan KPI
16. Nomor 005/SK/KPI/5/2004 tentang Kewenangan, Tugas, dan Tata Hubungan Antara KPI Pusat dan KPI Daerah;
17. Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS);
18. Nomor 40/SK/KPI/08/2005 tentang Panduan Pelaksanaan Proses Administratif Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi;
19. Panduan Penilaian Kelayakan Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi

 

Daftar Pustaka

Tono Sudiwi. “Generasi Baru Wartawan & Dunia Pers Indonesia“, Vision,
Jakarta 2003.
http://jurnalpertekkom.blogspot.co.id/2013/02/kaidah-manajemen-untuk-mengelola-
media.html (diakses; Sabtu, 08-04-2017 : 23.16)
http://mebiso.com/13-prinsip-dasar-mendirikan-organisasi-perusahaan/
(diakses; Kamis, 30-03-2017 : 21:23)
https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-televisi/panduan-
prosedur-administratif-permohonan-izin-penyelenggaraan-penyiaran-lembaga-
penyiaran-komunitas-jasa-penyiaran-radio-dan-jasa-penyiaran-televisi/
(diakses; kamis 30-03-2017 : 21:30)

 

Manager Media Profesional

22 March 2017 11:02:26 Dibaca : 89

MANAGER MEDIA PROFESIONAL

A. Definisi Kepemimpinan


Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Kepemimpinan juga merupakan kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok . Disamping itu Kepemimpinan juga dapat dipahami sebagai bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus .
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

B. Macam – macam Gaya Kepemimpinan


1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

C. Empat Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian


1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang - orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang - orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

D. Manajer Profesional


Secara populer istilah professional digunakan untuk menerangkan seorang yang melakukan suatu pekerjaan guna memperoleh bayaran sebagai sumber penghasilan. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari seorang amatir. Sebutan atau predikat profesional juga menunjukkan bahwa orang yang menamakan dirinya seorang professional haruslah memiliki keahlian, dan keterampilan, dan pengetahuan yang lebih tinggi bobotnya daripada seorang yang amatir.
Definisi sederhana tentang seorang professional yang disampaikan diatas sebenarnya bisa juga diberlakukan kepada profesi manajer. Pertama, seorang manajer professional adalah orang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan bekerja sebagai amatir atau bekerja sambilan. Dengan demikian pula, seorang manajer professional umumnya bukan pemilik dari sebuah perusahaan tetapi benar-benar seorang bayaran. Kedua, seorang manajer professional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya seperti seorang professional dalam bidang lainnya dan mempunyai keahlian serta keahlian dan pengetahuan yang cukup tinggi untuk mendukung keberhasilannya. Dengan demikian untuk menjadi seorang profesional seseorang harus mempersiapkan diri dengan terlebih dahulu melalui pendidikan yang tepat dan pengalaman serta gemblengan mental yang memadai.

E. Prinsip – prinsip Manajer Profesional


1. Mempunyai rasa percaya diri (self confidence) yang Besar
Percaya pada diri sendiri berarti menyadari bahwa seseorang (diri sendiri) mempunyai
kemampuan tertentu dan optimis dapat melakukan kegiatan atau usaha tertentu.

2. Berpandangan jauh ke Depan
Seorang manajer professional harus mempunyai visi yaitu impian yang masuk akal tentang
apa yang harus terjadi dengan organisasinya dan dengan dirinya sendiri. Seorang manajer
professional hendaknya memikirkan keadaan sekarang dalam mengambil keputusan tetapi
harus dapat memandang jauh ke depan tentang keadaan di masa mendatang.

3. Berwawasan Luas
Seorang manajer professional tidak harus selalu seseorang yang ahli secara teknis di
bidang terrentu, tetapi cukup seseorang yang banyak tahu secara umum mengenai hal-hal
yang terkait dengan bidang yang dikelolanya. Faktor-faktor lingkungan seperti ekonomi,
sosial dan budaya serta perkembangan ilmu dan teknologi perlu dipahaminya agar dapat
menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menghindari kesan subyektif. Dengan demikian
maka seorang manajer yang bekerja dalam bidang produksi seharusnya juga punya
pengetahuan cukup tentang siapa yang menjadi konsumen barang yang dibuatnya, ke mana
barang itu dijual, berapa biaya-biaya produksinya, soal ketenagakerjaan, dan sebagainya.
4. Berorientasi pada Pencapaian Tujuan dan Hasil
Manajer yang telah menetapkan tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek, hendaknya melanjutkannya dengan menyusun program-program yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai tersebut. Dengan kata lain program dan rencana kerjanya
harus berorientasi pada tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan orientasi itu pula, seorang
manajer professional juga harus memiliki banyak inisiatif, inovasi dan mau bekerja keras.

5. Mau Mengambil Risiko
Tujuan tidaklah selalu dapat diraih, atau dengan kata lain ada kemungkinan berakhir
dengan kegagalan. Dalam hal ini manajer professional harus berani memulai sesuatu suatu
usaha dengan kemungkinan terjadinya risiko kegagalan, dan tidak benar apabila ia tidak
memulai karena takut gagal, sebab orang yang takut mengambil risiko tidak akan pernah
berbuat sesuatu.

Daftar Pustaka

Ruky, A. (2002). Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ciri-Ciri Manager Profesional. (2014). Retrieved Februari 2017, from roziknors.com: http://rozikinblog.blogspot.co.id/2012/10/ciri-ciri-manager-profesional.html
Organisasi Industri. (2010, Agusutus). Retrieved maret selasa, 2017, from Belajar Psikologi: http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ijX4CPTU
Toko28.com. (2008). Retrieved Maret Selasa, 2017, from Wapannuri.com: http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
WWW.ORGANISASI.ORG. (2001). Retrieved Maret Selasa, 2017, from godam64: https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/

 

BAHASA MENGALAMI KETERBATASAN

16 March 2017 17:55:51 Dibaca : 126

“BAHASA MENGALAMI KETERBATASAN”

Bahasa merupakan cerminan dari sebuah kebudayaan yang beradab bahasa tidak bisa dianggap dengan sebelah mata. Seseorang yang mengalami kekagetan terhadap budaya baru sering kali dihubungkan dengan faktor bahasa sebagai salah satu ketakutan yang cukup besar ketika akan menetap ditempat yang baru. Tidak menguasai atau bahkan tidak mengerti sama sekali bahasa merupakan suatu hal yang wajar yang menyebabkan timbulnya culture shock.

Berikut ini sebuah percakapan antara dosen dengan mahasiswa yang berasal dari Luwuk..

Mahasiswa : Permisi bu..

Dosen : Kinapa no'u ?? (kenapa nak??)

Mahasiswa : Bu, kita pe tugas so kase sama keting ( Bu, Saya sudah mengumpulkan tugas nya ke ketua tingkat )


Dosen : Kita..?? Asli mana no'u ? (Asli mana nak?)

Mahasiswa : luwuk bu..

Dari contoh diatas kata "kita" di gorontalo yang termasuk kata tidak kasar atau tidak sopan jika digunakan dalam berbicara dengan orang tua atau yang lebih tua. sedangkan kata "Kita" di Luwuk kata yang bersifat kata biasa dan bisa digunakan dalam berbicara dengan orang yang lebih tua, didalam contoh tersebutsehingga menimbulkan kesalahpahamam dalam berkomunikasi antara dosen dengan mahasiswa. Dalam buku Prof. Deddy Mulyana “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar” menjelaskan, menurut Hipotesis Sapir-Whorf, sering juga disebut Teori Relativitas Linguistik, sebenarnya setiap bahasa menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang melukiskan realitas pikiran, pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya. Jadi bahasa yang berbeda sebenarnya mempengaruhi pemakaiannya untuk berfikir, melihat lingkungan, dan alam semesta di sekitarnya dengan cara yang berbeda, dan Karenanya berperilaku secara berbeda pula.

 

NAMA : VIDIA SULISTIYANINGRUM.P

NIM : 291414005

Kelas : A- ILMU KOMUNIKASI

MK : KOMUNIKASI PEMASARAN ( UAS)

RESUME PEKAN RAYA GORONTALO 2016

Pekan Raya Gorontalo, event tahunan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Gorontalo sekaligus dalam rangka memperingati HUT Provinsi Gorontalo ke 16 Tahun 2016. Digelar pada 06 – 10 Desember 2016, di Lapangan Taruna Remaja Kota Gorontalo. Kali ini dengan mengusung tema “Diusia 16 Tahun Provinsi Gorontalo kita tingkatkan persaudaraan, songsong Pilkada sejuk, aman damai dan menggembirakan untuk mempercepat pembangunan yang membahagaiakan rakyat”.

Badan Penanaman Modal dan PTSP Provinsi Gorontalo sebagai panitia bekerja sama TX Indonesia Promosindo, menghadirkan 200 stand pameran yang diikuti oleh Perwakilan dari Provinsi Tetangga, SKPD se Provinsi Gorontalo, Kab/Kota se Provinsi Gorontalo, Lembaga Pendidikan, Perusahaan Swasta, BUMN/BUMD dan UMKM. Disamping memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan oleh instansi pemerintah baik oleh pemerintah provinsi maupun pemerintah di kabupaten dan kota, akan diselenggarakan pula lomba-lomba dan kegiatan menarik lainnya guna menarik pengunjung, pembeli maupun investor potensial dari seluruh Indonesia. Ada banyak hal menarik yang bisa saksikan disana, mulai dari Pameran Pembangunan, Festival Band, Lomba Kuliner, Lomba Mewarna, Performance Artis Lokal, Bazar Sembako, Stand Up Comedy, Tarian Tradisional, Senam Massa. PRG juga menjadi kesempatan bagi pemerintah kabupaten/kota untuk memperkenalkan produk produk unggulan di daerah masing masing. Saya berharap PRG ini bisa mendorong perputaran ekonomi dan daya tarik investasi bagi daerah.

Diskum Perindag Provinsi atau Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan perdagangan Provinsi Gorontalo juga ikut serta meriahkan Pekan Raya Gorontalo, Diskum perindag pada tahun ini, mereka banyak memperlihatkan produk UMKM dan sebagian besar kerajinan dan makanan ringan karya terbaru dari sebelumnya yang diproduksi dari beberapa UMKM. Beberapa produk di tampilkan di stand Diskum Perindak, Diskum Perindag Provinsi gorontalo dengan UMKM cara memelihara produk di dalam pasar salah satunya mereka mengadakan pelatihan disetiap tahun nya dan bimbingan teknis dan juga mengenai pemasaran menejemen, pembukuan dan kemasan nya.

Diskum Perindag menjaga hubungan konsumen dan distibutor mereka dengan sering mengadakan pelatihan di setiap tahunnya dan sebelumnya juga mereka juga memberikan bantuan dana kepada beberapa UMKM contohnya seperti usaha mikro yaitu memberikan bantuan warung kecil. UMKM terbagi menjadi dua yaitu usaha mikro dan usaha makro jika mikro hanya seputaran usaha kecil dan juga makro yaitu usaha menengah. Diskum perindag juga memberikan wadah bagi para usaha dan konsumen agar pencapaian pasar bisa terjadi dengan baik. Dan juga mereka sudah membuat ke media online sehingga mudah untuk penjualan nya. Mengenai riset pasar kerajinan dan makanan ringan dan seperti baju seperti karawo masih banyak pemintanya. Karena banyak tamu dari kota lain datang ke gorontalo pasti akan membeli kerajinan tangan atau makanan ringan.

Di Pekan Raya Gorontalo banyak stand yang menarik, tentu saja itu menjadi pesaing dari stand Diskum Perindag. Namun mereka juga berusaha untuk menarik perhatian pengunjung dengan memberikan program-program yang ada. Presentase pengunjung sampai pada malam penutupan hampir 80% dengan Diskum Perindak inginkan.
Efektivitas pameran menurut Smith antara lain :

 Presentasi jumlah pengunjung potensial untuk keseluruhan pameran yang mengunjungi stand tertentu.

 Tingkat keefektifan kinerja staf penunggu stand.
Dari efektifitas pameran menurut smith kedua aspek kedua aspek, mulai dari potensial pengunjung yang akan mampir ke stand Diskum Perindak bisa dikatakan cukup besar, karena stand mereka menarik perhatian dengan dekorasi yang cukup menarik dan mereka memperlihatkan beberapa hasil kerajian tangan dan makanan ringan yang menarik.
Aspek kedua yaitu tingkat keefektifan kinerja staf penunggu stand, Diskum Perindag terkenal dengan institusi yang sering mengadakan pameran. disini stand di Diskum Perindak ada dari beberapa pegawai dan juga beberapa dari UMKM. Mereka di tiap harinya akan bergantian dan sudah dijadwalkan. Mereka juga membuat buku kunjungan, sehingga setiap orang yang mampir ke stand Diskum Perindag, mereka akan mengisi buku kunjungan. Dari situ juga mereka bisa tahu banyak atau tidak pengunjung yang mampir ke stand mereka.
Dan juga ada beberpa fungsi dari pameran perdaganggan antara lain :

 Memperkenalkan produk baru atau yang di modifikasi

 Meningkatkan citra perusahaan
Dari fungsi di atas, Diskum Perindag disetiap tahun nya memperkenalkan produk terbaru dari UMKM. Dan juga Diskum perindag dengan meningkatkan kualitas produk mereka dengan memggunakan program yang mereka buat dan menginginkan masyarakat tetap percaya dan banyak masyarakat yang suka dengan stand mereka.

DOKUMENTASI

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong