Tingkatkan Karakter Siswa Untuk Kartini Dan Bumi !

15 May 2017 16:16:54 Dibaca : 45

 

Tingkatkan Karakter Siswa Untuk Kartini Dan Bumi !


Gorontalo - Sudah menjadi kegiatan wajib tahunan bagi SDN 33 Kota Selatan untuk memperingati hari Kartini tanggal 21 April 2017 dengan melakukan berbagai kegiatan seperti karnaval, kegiatan ini merupakan pembuka dari seluruh rangkaian kegiatan pada peringatan hari Kartini. " Dalam kegiatan ini semua anak khususnya perempuan, harus berpakaian layaknya ibu radeng ajeng Kartini dan laki-laki menggunakan jas," jelas Ramli Pateda selaku kepala sekolah.

Adapun berbagai lomba yang laksanakan untuk memeriahkan semarak hari Kartini yaitu lomba menggambar dan mewarnai gambar wajah Kartini. Serta lomba yang lumayan unik yaitu lomba mirip wajah Kartini, jadi dalam lomba ini akan dipilih oleh guru siswa yang wajah dan penampilannya mirip Kartini untuk diberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi mereka. Selain itu kegiatan ini juga dibuat untuk mempererat tari silahturahmi antar sesama siswa, maupun antar orang tua siswa. Maupun untuk meningkatkan karakter bagi siswa dalam hal menghargai jasa para pahlawan, terlebih untuk ibu artini sebagai pahlawan wanita yang memperjuangkan emansipasi wanita. Karena berkat kegigihan dan perjuanganyalah derajat wanita kini bisa disamakan dengan para pria yang pastinya sama-sama bisa mengenyam pendidikan dengan layak.


Kegiatan inipun telah dirangkaikan langsung dengan peringatan hari bumi yang jatuh pada 22 april. Sebelumnya, pada Jumat (20/4) para siswa dan guru telah melaksanakan sebuah kegiatan peduli lingkungan yaitu kerja bakti yang berlokasi di kompleks kantor lurah Limba U 1 dan juga kompleks pasar sentral. Dalam kegiatan kerja bakti tersebut siswa tidak hanya sekadar mengumpulkan sampah, tetapi juga di ikutsertakan dalam lomba memilah sampah yang baik. "Jadi bagi kelompok yang dapat memilah sampah dengan benar, misalnya sampah kering, sampah basah, sampah plastik, dan sampah kertas akan memperoleh juara dan mendapatkan hadiah dari sponsor," ujar Ramli Pateda selaku kepala sekolah.

 

Dan selain dilaksanakan sebagai peringatan hari Kartini dan hari bumi, kegiatan ini juga dilakukan untuk mendukung program sekolah Adiwiyata, karena SDN 33 Kota Selatan pada tahun 2017 ini akan maju menjadi sekolah Adiwiyata tingkat Nasional. Kegiatan ini juga dilaksanakan sejalan dengan program pengembangan pendidikan karaketer yang salah satunya adalah gotoh royong. Pada pengembangan ini, siswa di ajarkan bagimana cara mencintai lingkungan secara bersama-sama dalam kegiatan kerja bakti. Sehingga peringatan hari Kartini dan bumi ini menjadi salah satu media pembinaan, atau pengembangan karakter tentang cinta lingkungan dengan tujuan agar supaya anak-anak bisa beperilaku hidup bersih dan sehat. Bukan hanya di sekolah tetapi juga dapat di terapkan di rumah dan lingkungan sekitar mereka.

PENDIRIAN PERUSAHAAN MEDIA MASSA

03 May 2017 19:38:40 Dibaca : 142

A. Prinsip Pendirian Media Massa

      Perusahaan Media Massa baik cetak dan elektronik pada prinsipnya merupakan industri yang bergerak di dalam bidang informasi. Sebagai industri, maka sama halnya dengan industri-industri di bidang lain, media massa baik cAetak maupun elektronik haruslah dikelola sesuai dengan asas-asas manajemen yang umum.Secara umum, dunia manajemen menggunakan prinsip P.O.A.C. atau Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling yang merupakan Prinsip manajemen ini banyak dianut oleh perusahaan media massa dewasa ini.

      Apalabila P.O.A.C telah dilaksanakan maka kelangsungan hidup, laba, perluasan, prestasi, dan tanggung jawab sosial perusahaan media massa dapat dicapai. Mengapa harus dipikirkan tentang tanggung jawab sosial perusahaan media massa? karena media massa adalah produk yang hadir 100% untuk publik atau masyarakat semata-mata. Maka itu tanggung jawab sosial perusahaan media massa tidak berhenti saat mengelurkan produk, tetapi sampai waktu produk itu direspon oleh publikpun harus tetap diperhatikan secara berkelanjutan. Sebagai penyedia jasa informasi, kebutuhan informasi bagi masyarakat merupakan hal yang vital, karena menyangkut kepercayaan masyarakat secara keseluruhan.

      Proses awal dalam manajemen mediamassa yang paling menentukan adalah saat Planning, karena planning mencakup 8 hal pokok yakni :

• Latar Belakang;pada bagian ini perlu diketengahkan secara umum gagasan untuk menerbitkan          sebuah media massa. Latar belakang dapat dimulai dari perkembangan lingkungan global, selanjutnya sampai ke perkembangan tingkat nasional, perkembangan wilayah regional dan bahkan bila produk media massa tersebut adalah media komunitas, maka sampai ke tingkat kepentingan yang lebih mikro yakni perkembangan komunitas lokal.


• Konsep Produk; adalah karakteristik dasar sebuah produk, yakni menu apa yang akan diketengahkan, bagaimana pembagian rubrikasinya, dan apa yang menjadi andalan media massa tersebut.

• Posisi Produk; Perlu dibidik dengan jelas publik yang hendak dituju, menyangkut demografi penduduk. Siapa yang menjadi sasaran publiknya, berapa tingkat pendapatannya, tingkat pendidikan, gender, hobi dan lain-lain aspek yang menunjang pada posisi atau level mana produk akan bermain di pasar, yang dimaksud pasar di sini adalah publik dan iklan.

• Strategi Pemasaran; mencakup sirkulasi, iklan yang akan ditargetkan dan kemampuan redaksi. Karena dengan kekuatan redaksi yang bagus maka berita yang dihasilkan bisa menjual dan laku di pasaran.

• Manajemen Kepemilikan;mencakup sistem dan hirarki pemegang saham dan siapa saja yang menjadi pemiliknya. Sertabagaiman sistemkepemilikannya, apakah full ownnership, (kepemilikan tunggal), atau peseroan, firma, atau perusahaan terbuka yang karyawannya pun dapat memiliki sahamnya.

• Aspek keuangan dan Asumsi Dasar Biaya;menguraikan secara terperinci dengan lengkap berupa penyusunan anggaran, asumsi dasar mulai dari aspek biaya produksi, perhitungan harga pokok, dan asumsi-asumsi untuk pos-pos biaya lainnya.

• Area Resiko dan Upaya Antisipasinya;gagasan atau ide media secemerlang apapun haruslah tetap memperhitungkan faktor- faktor resikonya. Sedapat mungkin resiko haruslah dapat diperhitungkan (calculated risk).

• Jadwal dan Pembiayaan Pra-Operasi dan Pasca-Operasi;salah satu tahap penting yang dilaksanakan agar produk siap dan matang sebelum diluncurkan ke pasar dalam hal ini publik, adalah tahap tahap pra- operasi. Tahap ini mencakup time table atau jadwal kerja setiap kegiatan yang disusun untuk membuat produk Masa pra-operasi juga membutuhkan biaya besar terutama menyangkut investasi awal berupa infrastruktur perlengkapan kantor, biaya recruitmen, honor karyawan bulan pertama, dan biaya promosi awal. Begitulah tahap planning memegang peranan penting dalam memulai sebuah produk media massa.

      Disamping itu, menurut Mung Pujanarko S. Sos, M.I.Ikom yang pernah menjabat sebagai Branch Manager sebuah Community Free Magazines, saat dirinya menjadi branch manager sebuah free magazine di Bogor maka dimulai dari mapping wilayah distribusi dan mapping wilayah sumber pemasang iklan potensial bagi majalah gratis itu. Untuk itu langkah yang ditempuhnya sebagai manager media massa, Mung Pujanarko harus membagikan majalah gratisnya kepada para pembaca yang sekaligus adalah potensial buyer dari iklan-iklan yang akan dipasang dimedianya. Langkah planning yang ia lakukan ialah :

• Menentukan wilayah mana saja yang akan disebarkan media gratis ini, diutamakan wilayah-wilayah yang dihuni oleh pembeli potensial yang memiliki daya beli tinggi untuk produk-produk yang beriklan di media massa.

• Media gratis tidaklah gratis bagi perusahaan pembuatnya, jadi jika dibagi pick up point, maka Mung Pujanarko menyatakan bahwa dirinya menemukan fakta bahwa pick up point tidaklah efektif. "Terlalu banyak kelemahan distribusi dalam pick up point, contohnya 90% media kita yang kita pasang dalam pick up point justru diambil oleh pembaca yang kebanyakan adalah pegawai tempat di mana pick up point itu kita pasang, lucunya karena diambil oleh para pegawainya, maka esoknya kita melihat majalah kami ada di tempat loakan barang bekas, yang berarti dijual loak, diambil dari pick up point tempat kita memasang majalah gratis kita" papar Mung Pujanarko.

• Mampu membaca peta potensial pengiklan, minggu pertama edisi majalah harus fokus pada satu bidang iklan (produk barang& jasa), dan minggu berikutnya bidang iklan yang lain.

 

B. Tahapan Pendirian Media Massa

      Mendirikan sebuah organisasi atau perusahaan bukan perkara yang bisa selesai dalam hitungan menjetikkan jari. Untuk memastikan perusahaan yang Anda bangun bisa berjalan dengan keselarasan yang baik, efektif, efisien serta sesuai dengan kebutuhan.

Langkah-langkah/ tahapan pendirian media massa :

• Visi (Principle of Organizational Objective)

      Apa visi Anda mendirikan perusahaan? Apakah tujuan Anda adalah mendapatkan laba, atau menyelesaikan masalah dan menyediakan layanan? Anda harus mendefinisikan dulu visi Anda karena visi yang bagus adalah yang menggerakkan diri sendiri dan menggerakkan orang lain untuk membantu Anda

• Kesatuan Visi (Principle of Unity of Objective)

       Tanpa adanya kesatuan tujuan antar individu maka tujuan perusahaan tidak akan tercapai. Setiap individu dalam perusahaan akan berlomba-lomba untuk mencapai tujuan mereka sendiri-sendiri dan mengabaikan tujuan yang lebih besar, yaitu tujuan perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu menanamkan kesepakatan untuk menyatukan visi setiap stakeholder dalam perusahaan Anda

• Kesatuan Perintah (Principle of Unity of Command)
     
     Di perusahaan manapun, pada upaya pencapaian tujuan harus ada SATU komando untuk memerintah timnya. Agar sebuah perintah dapat dipertanggungjawabkan oleh satu orang saja. Dengan demikian, tim Anda bisa secara maksimal dalam satu komando yang bertanggungjawab.

• Rentang Kendali (Principle of The Span of Management)

       Anda harus tahu berapa rentang jumlah bawahan yang dapat dipimpin oleh seorang manajer secara efektif. 3, 4, 9 orang? Dengan mengetahui kecakapan manajer, penunjukan personel dan pendelegasian tugas bisa jadi lebih mudah

• Pendelegasian Wewenang (Principle of Delegation of Authority)

      Prinsip ini yaitu bagaimana seorang pimpinan dapat membagi tugas pada individu di setiap divisinya dengan jelas. Manajer sebagai pemimpin juga harus bisa mengetahui apa saja tugas dan perintah yang telah didelegasikan pada bawahannya untuk menjalankan fungsi kontrol dengan baik

• Keseimbangan Wewenang & Tanggungjawab (Principle of Parity of Authority)

     Tanggungjawab yang didelegasikan oleh pimpinan pada bawahan harus seimbang dengan wewenangnya. Salah satunya tidak boleh lebih besar atau lebih kecil agar bawahan bisa melaksanakan tanggungjawab yang didelegasikan tanpa hambatan.


• Tanggung Jawab (Principle of Responsibility)

         Seorang bawahan hanya mempertanggungjawabkan tugasnya kepada pemberi wewenang. Sehingga pertanggungjawaban bisa sesuai dengan garis wewenang (line of authority). Maka seorang manajer perlu memberikan sebuah deadline.

• Pembagian Kerja (Principle of Departementation)
        Pembagian tugas dalam satu unit kerja harus memiliki hubungan pekerjaan yang saling terkait. Sangatlah penting agar divisi-divisi dalam perusahaan Anda untuk memiliki job description yang lebih terstruktur.

• Penempatan Personalia (Principle of Personnel Placement)
        Penempatan karyawan harus didasarkan pada keahlian, kecapakan dan keterampilannya, istilahnya adalah The Right Man On The Right Place. Oleh karena itu Anda harus melakukan seleksi yang obyektif dan berpedoman pada job specification untuk membuat sebuah perusahaan berjalan dengan optimal.

• Jenjang Berangkai (Principle of Scalar Chain)

        Perintah yang diberikan kepada bawahan harus merupakan perintah yang sifatnya vertikal dan tidak terputus-putus. Maksudnya adalah perintah yang langsung dan jelas dari atasan kepada bawahan yang kedudukannya tepat di bawah garis kuasanya, tanpa melompati satu atau lebih jenjang kedudukan.

• Efisiensi (Principle of Efficiency)

        Sebuah perusahaan harus bisa menempatkan dimana tugas yang harus dikerjakan terlebih dahulu untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Artinya, apabila sebuah tugas bisa dikerjakan dengan waktu singkat, tidak ada salahnya dikerjakan tanpa adanya penundaan. Waktu Anda bisa jadi lebih efisien untuk melaksanakan tugas selanjutnya.

• Kesinambungan (Principle of Continuity)

         Perusahaan harus mengusahakan cara-cara yang mampu menjaga kelangsungan hidupnya dan anggota di dalamnya. Peran Anda di sini adalah menanamkan faham betapa pentingnya melakukan sebuah pekerjaan secara kesinambungan atau kontinuitas karena jika ditinggalkan dapat membuat perusahaan Anda kolaps sewaktu-waktu.

• Koordinasi (Principle of Coordination)
         Asas koordinasi adalah rangkaian dari asas-asas lainnya. Fungsinya untuk mengintegrasikan setiap tindakan supaya lebih terarah dan tertuju dengan benar pada tujuan awal perusahaan Anda

      Dalam mempersiapkan dan mengajukan permohonan IPP Lembaga Penyiaran, beberapa ketentuan dalam peraturan perundang-undangan di bawah ini harus dipahami :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran

2. Pasal 13 ayat (1) mengatur mengenai jasa penyiaran, yaitu terdiri atas jasa penyiaran radio danjasa penyiaran televisi;

3. Pasal 13 ayat (2) mengatur mengenai penyelenggara jasa penyiaran, yaitu Lembaga Penyiaran   Publik, Lembaga Penyiaran Swasta, Lembaga Penyiaran Komunitas dan Lembaga Penyiaran Berlangganan;

4. Pasal 32 mengatur tentang Rencana Dasar Teknik Penyiaran dan Persyaratan Teknis Perangkat Penyiaran.

5. Pasal 33 dan 34 mengatur mengenai Perizinan;

6. Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi, dan peraturan pelaksanaannya, antara lain:

7. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Telekomunikasi;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2000 tentang Penggunaan Spektrum Frekeunsi Radio dan Orbit Satelit;

9. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 2 Tahun 2001 Tentang Tata Cara Penerbitan Sertifikat Tipe Alat dan Perangkat Telekomunikasi;

10. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 3 Tahun 2001 Tentang Persyaratan Teknis Alat dan Perangkat Telekomunikasi;

11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Radio Siaran FM (Frequency Modulation);

12. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 65 Tahun 2003 tentang Standardisasi Perangkat Telekomunikasi;

13. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 76 Tahun 2004 Tentang Rencana Induk (Master Plan) Frekuensi Radio Penyelenggaraan Telekomunikasi Khusus untuk Keperluan Televisi Siaran Analog Pada Pita Ultra High Frequency (UHF);

14. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 10 Tahun 2005 tentang Sertifikat Alat dan Perangkat Telekomunikasi.

15. Peraturan KPI

16. Nomor 005/SK/KPI/5/2004 tentang Kewenangan, Tugas, dan Tata Hubungan Antara KPI Pusat dan KPI Daerah;

17. Nomor 009/SK/KPI/8/2004 tentang Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS);

18. Nomor 40/SK/KPI/08/2005 tentang Panduan Pelaksanaan Proses Administratif Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi;

19. Panduan Penilaian Kelayakan Permohonan Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Jasa Penyiaran Radio dan Jasa Penyiaran Televisi

 

Daftar Pustaka

Tono Sudiwi. “Generasi Baru Wartawan & Dunia Pers Indonesia“, Vision, Jakarta2003.
http://jurnalpertekkom.blogspot.co.id/2013/02/kaidah-manajemen-untuk-mengelola-media.html (diakses; Sabtu,08-04-2017 : 23.16)
http://mebiso.com/13-prinsip-dasar-mendirikan-organisasi-perusahaan/ (diakses; Kamis, 30-03-2017 : 21:23)
https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-televisi/panduan-prosedur administratif-permohonan-izin-penyelenggaraan-penyiaran-lembaga-penyiaran-komunitas-jasa-penyiaran-radio-dan-jasa-penyiaran-televisi/(diakses; kamis 30-03-2017 : 21:30)

 

Manager Media Profesional

22 March 2017 11:12:50 Dibaca : 36

MANAGER MEDIA PROFESIONAL

A. Definisi Kepemimpinan

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu social, sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi kesejahteraan manusia. Ada banyak pengertian yang dikemukakan oleh para pakar menurut sudut pandang masing-masing, definisi-definisi tersebut menunjukkan adanya beberapa kesamaan.
Kepemimpinan juga merupakan kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok . Disamping itu Kepemimpinan juga dapat dipahami sebagai bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus .
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok.

B. Macam – macam Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.

2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.

3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.

C. Empat Gaya Kepemimpinan Dari Empat Macam Kepribadian

1. Gaya Kepemimpinan Karismatis
Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang - orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan maaf, dan janji.

2. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya, dan juga menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya, mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.

3. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kelebihan model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini. Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara. Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.

4. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri pemimpin ini. Orang - orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari segala kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.

D. Manajer Profesional

Secara populer istilah professional digunakan untuk menerangkan seorang yang melakukan suatu pekerjaan guna memperoleh bayaran sebagai sumber penghasilan. Istilah ini digunakan untuk membedakannya dari seorang amatir. Sebutan atau predikat profesional juga menunjukkan bahwa orang yang menamakan dirinya seorang professional haruslah memiliki keahlian, dan keterampilan, dan pengetahuan yang lebih tinggi bobotnya daripada seorang yang amatir.
Definisi sederhana tentang seorang professional yang disampaikan diatas sebenarnya bisa juga diberlakukan kepada profesi manajer. Pertama, seorang manajer professional adalah orang yang hidup dari profesinya sebagai manajer, bukan bekerja sebagai amatir atau bekerja sambilan. Dengan demikian pula, seorang manajer professional umumnya bukan pemilik dari sebuah perusahaan tetapi benar-benar seorang bayaran. Kedua, seorang manajer professional tentunya diharapkan betul-betul melaksanakan tugasnya seperti seorang professional dalam bidang lainnya dan mempunyai keahlian serta keahlian dan pengetahuan yang cukup tinggi untuk mendukung keberhasilannya. Dengan demikian untuk menjadi seorang profesional seseorang harus mempersiapkan diri dengan terlebih dahulu melalui pendidikan yang tepat dan pengalaman serta gemblengan mental yang memadai.

E. Prinsip – prinsip Manajer Profesional

1. Mempunyai rasa percaya diri (self confidence) yang Besar
Percaya pada diri sendiri berarti menyadari bahwa seseorang (diri sendiri) mempunyai
kemampuan tertentu dan optimis dapat melakukan kegiatan atau usaha tertentu.

2. Berpandangan jauh ke Depan
Seorang manajer professional harus mempunyai visi yaitu impian yang masuk akal tentang
apa yang harus terjadi dengan organisasinya dan dengan dirinya sendiri. Seorang manajer
professional hendaknya memikirkan keadaan sekarang dalam mengambil keputusan tetapi
harus dapat memandang jauh ke depan tentang keadaan di masa mendatang.

3. Berwawasan Luas
Seorang manajer professional tidak harus selalu seseorang yang ahli secara teknis di
bidang terrentu, tetapi cukup seseorang yang banyak tahu secara umum mengenai hal-hal
yang terkait dengan bidang yang dikelolanya. Faktor-faktor lingkungan seperti ekonomi,
sosial dan budaya serta perkembangan ilmu dan teknologi perlu dipahaminya agar dapat
menjadi bahan-bahan pertimbangan untuk menghindari kesan subyektif. Dengan demikian
maka seorang manajer yang bekerja dalam bidang produksi seharusnya juga punya
pengetahuan cukup tentang siapa yang menjadi konsumen barang yang dibuatnya, ke mana
barang itu dijual, berapa biaya-biaya produksinya, soal ketenagakerjaan, dan sebagainya.
4. Berorientasi pada Pencapaian Tujuan dan Hasil
Manajer yang telah menetapkan tujuannya, baik tujuan jangka panjang maupun jangka
pendek, hendaknya melanjutkannya dengan menyusun program-program yang sesuai
dengan tujuan yang akan dicapai tersebut. Dengan kata lain program dan rencana kerjanya
harus berorientasi pada tujuan yang akan dicapai. Berdasarkan orientasi itu pula, seorang
manajer professional juga harus memiliki banyak inisiatif, inovasi dan mau bekerja keras.

5. Mau Mengambil Risiko
Tujuan tidaklah selalu dapat diraih, atau dengan kata lain ada kemungkinan berakhir
dengan kegagalan. Dalam hal ini manajer professional harus berani memulai sesuatu suatu
usaha dengan kemungkinan terjadinya risiko kegagalan, dan tidak benar apabila ia tidak
memulai karena takut gagal, sebab orang yang takut mengambil risiko tidak akan pernah
berbuat sesuatu.

Daftar Pustaka

Ruky, A. (2002). Sukses Sebagai Manajer Profesional Tanpa Gelar MM atau MBA. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ciri-Ciri Manager Profesional. (2014). Retrieved Februari 2017, from roziknors.com: http://rozikinblog.blogspot.co.id/2012/10/ciri-ciri-manager-profesional.html
Organisasi Industri. (2010, Agusutus). Retrieved maret selasa, 2017, from Belajar Psikologi: http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ijX4CPTU
Toko28.com. (2008). Retrieved Maret Selasa, 2017, from Wapannuri.com: http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
WWW.ORGANISASI.ORG. (2001). Retrieved Maret Selasa, 2017, from godam64: https://felixdeny.wordpress.com/2012/01/07/definisi-kepemimpinan-dan-macam-macam-gaya-kepemimpinan/

 

Bahasa Gaul / Prokem

16 March 2017 15:18:48 Dibaca : 3287

Bahasa Gaul

Bahasa prokem atau Bahasa gaul adalah ragam bahasa Indonesia nonstandar yang lazim digunakan di Jakarta pada tahun 1970-an yang kemudian digantikan oleh ragam yang disebut sebagai bahasa gaul. Bahasa prokem ditandai oleh kata-kata Indonesia atau kata dialek Betawi yang dipotong dua fonemnya yang paling akhir kemudian disisipi bentuk -ok- di depan fonem terakhir yang tersisa. Misalnya, kata bapak dipotong menjadi bap, kemudian disisipi -ok- menjadi bokap. Diperkirakan ragam ini berasal dari bahasa khusus yang digunakan oleh para narapidana. Seperti bahasa gaul, sintaksis dan morfologi ragam ini memanfaatkan sintaksis dan morfologi bahasa Indonesia dan dialek Betawi.

Dari pengertian diatas pasti kita sudah tahu apa yang dimamksud dengan Bahasa gaul. Dalam artikel kali ini saya akan memberikan contoh di daerah saya dimana dalam penggunaan Bahasa gaul, ternyata sangat berpengaruh di kehidupan sehari-hari. Bahasa gaul di Gorontalo biasanya di gunakan oleh anak-anak sekolah dari orang kalangan pelajar maupun masyarakat pada umumnya. Alasan Bahasa gaul di daerah Gorontalo muncul tidak jauh berbeda dengan yang berada di Jakarta. Agar kalimat mereka tidak diketahui oleh kebanyakan orang, mereka merancang kata-kata baru dengan cara antara lain mengganti kata ke lawan kata, mencari kata sepadan, menentukan angka-angka, penggantian fonem, distribusi fonem, penambahan awalan, sisipan, atau akhiran. Masing-masing komunitas (daerah) memiliki rumusan sendiri-sendiri. Pada dasarnya bahasa ini untuk memberkan kode kepada lawan bicara.

Contoh Bahasa yang biasa yang digunakan :
- Sir =Pulang
- Rugut =Tidur
- Yukul= Makan
- Rajal =dia laki-laki
- Harim =dia perempuan
- All off =kegiatan berakhir

Jika kita simak secara seksama, ada beberapa kata yang mengandung kata dasar dari bahasa Arab, contohnya, harim, rajal, ente, ana, kata ini biasa digunakan oleh orang Gorontalo. Ada beberapa contoh lagi tentang Bahasa gaul contohnya apa kabar diganti dengan apa kabs ? ada dimana ? diganti dengan ada dimans ? adalagi mantap jiwa ! jadi ntaps jiwa. !

 

Uas Komunikasi Pemasaran (PEKAN RAYA GORONTALO)

13 December 2016 10:29:13 Dibaca : 53

Resume
Nama :Rezka Apriyanto
Kelas: A (Komunikasi)
Mk: Komunikasi Pemasaran
kegiatan Pekan Raya Gorontalo 2016

Dalam Pekan Raya Gorontalo kali ini saya mengambil stand dari TNI AD Gorontalo batalyon infanteri 713 satya tama. Sebelum menjelaskan dari segi komunikasi pemasaran saya beranggapan bahwa stand saya kali ini bersifat stand non bisnis karena jika dilihat dari tujuan nya stand ini bertujuan untuk memamerkan alutsista barang-barang bersenjata . hal pertama saya pikirkan ketika melihat stand ini bertujuan untuk membuat pos jaga untuk keamanan dari acara ini, ternyata TNI AD membuat stand ini untuk memperkenalkan semua alutsista dari TNI AD Gorontalo.

Pamerkan alutsista barang-barang bersenjata, tujuannya agar masyarakat tahu alutsista itu membuat daerah gorontalo aman, harapannya, banyak masyarakat tahu kalau TNI AD Gorontalo mampu menjaga keamanan di Gorontalo itu sendiri dengan peralatan yang sudah mumpuni . kalau dilihat dari segi komunikasi pemasaran sebebenarnya tidak terlalu nampak , karena yang ditampilkan hanya alat-alat senjata meskipun ada yang tertarik dengan senjata-senjata yang dipamerkan percuma saja karena di Inodensia sendiri senjata api tidak dijual secara bebas. Hanya orang-orang yang mempunyai sirat izin yang bisa menggunakannya. Kalau dilihat dari materi “komunikasi pemasaran dalam pameran” sudah ada yang masuk kategori yaitu, pameran digunakan untuk berkomunikasi dengan stakeholders, stakeholders disini hanyalah masyarakat. Kalau untuk produk, stand yang saya wawancara hanya memamerkan dan tidak untuk didemonstrasikan karena sangat berbahaya karena yang dipamerkan adalah senjata-senjata laras panjang dan berdaya ledak besar. aq

Dokumentasi (hardcopy)

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong