Chelsea mengunci gelar juara Primer League musim 2016-2017 dengan mengalahkan West Bromwich Albion 0-1 di Stadion The Hawthorns.

Kemenangan Chelsea berasal dari gol tunggal yang di berikan oleh pemain penggati Michy Batshuayi yang menggantikan Pedro, dan pada menit ke 82 setelah memanfaatkan umpan matang dari bek anyar The Blues Cesar Azpiliqueta. Dengan kemenangan ini The Blues Chelsea mengantongi 87 poin selisih 10 angka dari peringkat dua klasemen Tottenham Hostpur.

Semenjak babak pertama dimulai The Blues Chelsea kiat tampil menyerang untuk mendapatkan gol lebih awal. Namun ketangkasan kipper West Bromwich Albion Ben Foster membuat pemain Chelsea harus berjuang ekstra lebih keras lagi guna membobol gawang yang di jaga oleh Ben Foster. Sehingga skor pada babak pertama pun berakhir sama kuat 0-0.

Memasuki babak kedua Antonio Conte menjadi lebih berambisi lagi untuk memantaskan trofi perdananya bersama Chelsea, dengan mengubah formasi 3-5-2 menjadi 3-4-3 dengan memasukan Batshuayi.

Hasilnya, Batshuayi membayar kepercayaan Antonio Conte Dengan memberikan satu gol darinya yang ia sarangkan pada menit ke 82 setelah mendapatkan umpan dari Azpiliqueta. Skor 0-1 untuk kemenangan Chelsea berakhir hingga peluit tanda berakhir pertandingan di bunyikan. Chelsea pun menjadi Juara Primer League setelah kokoh di puncak klasemen liga inggris.

Managemen Perusahaan Media Massa

22 March 2017 10:28:27 Dibaca : 68

PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN PERUSAHAAN MEDIA MASSA


Prinsip merupakan landasan atau pedoman dalam berpikir dan bertindak. Prinsip manajemen dalam perusahaan media massa tidak berbeda jauh dengan prinsip manajemen perusahaan lain pada umumnya. Bedanya hanya terletak pada hasil akhir, yaitu jika perusahaan media menghasilkan suatu konten atau berita tetapi perusahaan lain menghasilkan produk. Prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam artian bahwa adanya pertimbangan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip manajemen juga diperlukan oleh manajer untuk menghindari adanya kesalahan yang mendasar dalam pekerjaannya dan juga manajer dapat meramalkan keberhasilan usaha perusahaan yang diembankan kepadanya.

 

Henri Fayol lahir di Istanbul tahun 1841, dan meninggal di Paris, pada tahun 1925. Ia merupakan sosok seorang teoris manajemen atau administrasi asal Perancis. Fayol adalah salah satu kontributor paling berpengaruh dalam konsep manajemen atau ilmu administrasi modern. Menurut fayol, untuk menjadi seorag pemimpin atau leader yang baik dan sukses kita harus mengerti tentang ilmu manajemen. Peninggalan Fayol yang paling terkenal adalah tentang lima fungsi utama manajemen, yaitu merencanakan, mengorganisasi, memerintah, mengkoordinasi, dan mengontrol. Menurut Fayol, praktik manajemen dapat dikelompokkan ke dalam beberapa pola yang dapat diidentifikasi dan dianalisis. Dan selanjutnya analisis tersebut dapat dipelajari oleh manajer lain atau calon manajer.


Fayol terkenal akan 14 prinsip manajemennya. Prinsip ini berlaku di setiap manajamen perusahaan dan berlaku sepanjang masa. Berikut uraian 14 prinsip manajemen perusahaan sesuai dengan perusahaan media massa :
1. Division of work
Division of work atau pembagian kerja merupakan pembagian pekerjaan kepada karyawan sesuai dengan kemampuan dan keahlian karyawan. Agar hasil kerja atau output maksimal. Misalnya seorang karyawan ahli dibidang jurnalistik maka pekerjaan yang ia kerjakan haruslah mengumpulkan berita atau biasa disebut dengan wartawan.
2. Authority
Authority atau otoritas merupakan wewenang untuk memerintah misalnya dari atasan kepada bawahannya. Contohnya seorang manajer memerintahkan wartawannya untuk meliput berita banjir dan ada juga wartawan yang ditugaskan untuk meliput kasus korupsi dan lain sebagainya.
3. Dicipline
Dicipline merupakan taat terhadapat suatu aturan yang berlaku pada perusahaan. Misalnya seorang wartawan diberikan waktu untuk mencari berita, dan wartawan tersebut harus memperoleh berita sesuai waktu yang diberikan dan tidak bisa terlambat.
4. Unity of command
Unity of command artinya kesatuan perintah maksudnya ialah karyawan menerima perintah dari satu atasan dan bertanggung pada atasan yang memberikan perintah. Agar karyawan tersebut tidak bingung apa yang akan dikerjakannya.
5. Unity of direction
Unity of direction artinya kesatuan arah, karyawan diarahkan oleh manajernya sesuai dengan rencana dalam menjalankan tugasnya. Contohnya seorang wartawan diarahkan ke suatu daerah dalam mencari berita sesuai dengan rencananya.
6. Mengutamakan kepentingan organisasi diatas kepentingan individu
Karyawan harus profesional dalam menjalankan pekerjaannya.
7. Remuneration
Remuneration atau kompensasi maksudnya adalah karyawan mendapat upah sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. Jika melakukan lembur maka ia mendapat kompensasi yang seadil-adilnya.
8. Centralization
Centralization atau pemusatan, yaitu sejauh mana kita melihat atau sejauh mana pandangan kita terhadap pemusatan. Contohnya jika seorang wartawan bertanggung jawab kepada pemimpin redaksi. Maka pemimpin redaksi itulah yang menjadi pusat dalam keredaksian.
9. Scalar chain
Scalar Chain atau hirarki dapat menentukan batas wewenang yang dimiliki oleh karyawan dalam perusahaan. Oleh sebab itu, ia mengetahui kepada siapa bertanggung jawab dan kepada siapa ia mendapatkan perintah.
10. Order
Order atau tata tertib disini adalah seorang karyawan tidak akan dapat bekerja jika pikirannya kacau dan tegang, maka ia harus selalu merapikan fasilitas yang ia gunakan.
11. Equity
Manajer harus bertindak adil terhadap karyawannya. Peraturan dan perjanjian harus ditegakkan secara adil agar moral karyawan pun terjaga. Manajer tidak bisa memihak kepada salah satu karyawan.
12. Stabilitas kondisi karyawan
Kestabilan karyawan harus dijaga sebaik-baiknya agar segala pekerjaan berjalan dengan lancar. Kestabilan dapat terwujud karena adanya disiplin kerja yang baik dan adanya ketertiban dalam kegiatan.

13. Prakarsa

Prakarsa atau inisiatif dalam manajemen perusahaan maksudnya adalah manajer terbuka dengan pendapat karyawan untuk melaksanakan rencana pekerjaannya.
14. Semangat kesatuan
Seorang manajer memberikan semangat terhadap karyawannya bahwa mereka satu tim dan harus saling bekerja sama. Dari semangat inilah akan membuahkan hasil yang terbaik yang telah direncanakan sebelumnya. Contohnya kami ambil dari pengalaman PKL, saat berkunjung ke NET TV kami terkejut dengan perekrutan karyawannya dengan menggunakan pengkaderan militer. Hal ini tentunya tidak seperti dengan media pada umumnya. Pengkaderan militer ini sangat berguna bagi karyawan dan juga perusahaan, karena dengan cara seperti ini, mereka telah diajarkan semangat kesatuan sejak awal. Hal ini tentunya akan berguna untuk karyawan dan juga perusahaan untuk kedepannya.


Seorang manajer yang baik tentunya harus mengikuti prinsip manajemen yang telah diuraikan di atas. Sebagaimana yang kita ketahui sesuatu yang tanpa direncanakan akhirnya tidak akan tercapai atau tanpa adanya tujuan yang jelas. Prinsip manajemen perusahaan diatas juga menjadi patokan bagi kita sebagai landasan utama sebagai seorang manajer atau calon manajer dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang leader atau pemimpin.


Di materi ini tidak hanya membahas tentang seorang manajer tetapi juga membahas tentang prinsip dasar sistem pekerjaan kewartawanan. Berikut kami paparkan materinya:

Prinsip Dasar Sistem Pekerjaan Kewartawan
1. News Gathering. Hal ini adalah tahapan awal dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa yang diwakili wartawannya mulai mengumpulkan berita.
2. News Editing. Merupakan proses lanjutan dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media massa yang diwakili oleh para redaktur melakukan penyuntingan berita. Berita yang didapatkan dari wartawan disunting dan diperiksa terlebih dahulu sebelum di distribusikan.
3. News Distributing. Hal ini adalah proses akhir dari sistem pemberitan, yakni tahapan satu organisasi media massa menyebarkan berita kepada publiknya. Berita yang disebarkan telah melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya terbit dan tentunya berita tersebut telah sempurna dan siap disebaluaskan kepada khalayak.
4. News Evaluating. Hal ini banyak berkaitan dengan sistem media massa yang senantiasa berupaya mengembangkan mutu, bukan hanya jumlah-beritanya, sehingga menerapkan pola analisa isi (contents analysist) yang biasanya dilakukan oleh satu unit/divisi khusus dalam manajemen keredaksian. Dari tahapan evaluasi tersebut, maka media massa berupaya pula mengadakan perbaikan mutu isi karya jurnalistiknya melalui “editorial clinic” dan pendidikan berkelanjutan (continuing education).


Keempat prinsip dasar sistem pekerjaan kewartawan diatas menunjukan bahwa pentingnya sebuah proses dalam pekerjaan kewartawan. Jika salah satu proses diatas tidak ada, maka proses lainnya pun tidak bisa dikerjakan.

Masing-masing tahapan atau proses saling berkesinambungan dan terikat satu sama lain. Oleh sebab itu disetiap proses atau tahapan tersebut, para karyawannya harus bertanggung jawab atas pekerjaannya.
Sebuah perusahaan media yang baik tentunya memiliki sebuah perencanaan yang baik pula. Anggota karyawan yang memiliki sebuah prinsip memiliki tujuan yang jelas, karena sebuah prinsip merupakan landasan atau pondasi yang dapat membuat karyawan terhindar dari sebuah kesalahan.


Daftar Pustaka
Junaedi, Fajar. 2014. Manajemen Media Massa. Yogyakarta: Buku Litera
https://id.wikipedia.org/wiki/HenriFayol (diakses tanggal 23 februari 2017)

http://ilmumanajemenindustri.com/14-prinsip-manajemen-menurut-henri-fayol (diakses tanggal 23 februari 2017)
http://jurnalpertekkom.blogspot.co.id/2013/02/kaidah-manajemen-untuk-mengelola-media.html (diakses pada 11 Februari 2017)

Nama sebagai Simbol

20 March 2017 12:34:20 Dibaca : 38

Jum’at, 29 November 1996. Tepatnya pada pukul 04.25 WITA. Ibu saya terbaring di tempat tidurnya sambil menahan rasa sakit yang sangat luar biasa. Dan ditemani oleh seorang pemuda tampan berkumis tipis yang berdiri tepat disampingnya yaitu ayah saya. Tiada kata yang ayah saya katakan pada saat itu selain rasa syukur dan senyum bahagia yang diberiikan kepada ibu saya karena telah melahirkan anak ke-3 mereka. Mereka saling bertanya akan diberikan nama apa untuk saya, yang pada saat itu sedang menangis entah kenapa. Seketika suara adzan berkomandang dari mesjid seberang “te iman, depe nama te iman saja pa aa, kan hari jum’at pas-pas so adzan shubuh lagi jadi te iman saja sapa tau jadi anak soleh” ungkap ibu sambil memeluk saya.

 

18 tahun berlalu, saya hidup sebagai orang yang kurang sopan dan bisa terbilang “kapala angi” yah mungkin karna pergaulan dari lingkungan sekitar. Suatu hari saya bertemu dengan seseorang dan pada saat kami berkenalan “gaga nga pe nama eee iman, orang bae-bae nga pasti am”. Setelah mendengar itu saya hanya terdiam dan tersenyum sambil memandangi wajahnya. Hari-hari pun berlalu, detik demi detik entah kenapa perasaan itu muncul lagi, perasaan yang selalu terfikirkan pada saat enggan ingin tidur “ana pe nama ini te iman, islami skali tapi ana pe orang bagini sup”. Mulai saat itu saya kurangi pertemuan saya dengan teman pergaulan di lingkungan saya dan sering kali datang ke tempat-tempat kajian, ta’lim, ta’ajiah, dsb. Yahh walaupun kadang-kadang kehadiran saya ditempat itu bisa dibilang ajang “ba tepos” tapi dari situlah perilaku saya mulai berubah sedikit demi sedikit.

 


Walaupun saya bukan Ustad, bkan Alim Ulama, dan saya kurang memahami entah kenapa saya harus melakukan ini, melakukan itu, dan memakai ini, memakai itu , tapi setidaknya saya melakukan apa yang Tuhan saya perintahkan dan saya melakukan apa yang Rasull saya kerjakan “barang siapa yang melakukan sunnah ku maka ia mencintai ku, dan barang barang siapa yang mencintaiku maka ia akan bersama dengan ku di Surga nanti” hadits itulah yang membuat saya termotivasi ketika saya sedang malas dalam melakukan sesuatu dan alhasil lama kelamaan saya mulai memahami apa yang dulu kurang paham dan mengerti apa yang dulu kurang dimengerti

Perkembangan Teknologi Komunikasi

24 January 2016 20:01:26 Dibaca : 121

Nama : Muh. Nuriman Husain
Nim : 291414007

Jenis-Jenis Teknologi Komunikasi
 Satelit Komunikasi
Satelit komunikasi adalah sebuah satelit buatan yang ditempatkan di angkasa dengan tujuan telekomunikasi. Satelit komunikasi modern menggunakan orbit geosynchronous, orbit Molniya atau orbit Bumi rendah. Untuk pelayanan tetap, satelit komunikasi menyediakan sebuah teknologi tambahan bagi kabel komunikasi kapal selam optik fiber. Untuk aplikasi bergerak, seperti komunikasi ke kapal laut dan pesawat terbang, di mana aplikasi teknologi lain, seperti kabel, tidak praktis atau tidak mungkin. Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh Soviet pada tanggal 4 Oktober 1957, dan memulai Program Sputnik Rusia, dengan Sergei Korolev sebagai kepala disain dan Kerim Kerimov sebagai asistentnya. Peluncuran ini memicu lomba ruang angkasa (space race) antara Soviet dan Amerika.
Komunikasi satelit adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
Fungsi satelit komunikasi adalah untuk memberikan pelayanan radio, televisi, dan telekomunikasi ke tempat-tempat di bumi. Satelit Komunikasi, Terobosan Alcatel di Bidang TI
Satelit telekomunikasi menjadi sarana paling efektif di bidang biaya dalam menghubungkan satu manusia dengan manusia lain di seantero dunia. Teknologi ini paling bisa diandalkan untuk daerah yang belum dijangkau oleh jaringan telekomunikasi seperti fixed telepon ataupun seluler. Teknologi ini pulalah yang semestinya bisa diharapkan oleh rakyat Indonesia, khususnya di daerah pedesaan. Di Indonesia, satelit komunikasi yang kita kenal masih terbatas. Padahal di Eropa, satelit komunikasi sudah menjadi kebutuhan vital. Ini disebabkan jumlah perusahaan pengembang satelit komunikasi di Indonesia masih sedikit, bisa dihitung dengan jari. Sedangkan di Eropa, pengembang satelit sudah marak sejak lama.Salah satu pengembang satelit komunikasi yang memimpin adalah Alcatel Space yang bermarkas di Cannes, Prancis. “Kami mempekerjakan sekitar 60.000 karyawan dan sudah aktif di 130 negara,” ujar Sandy Gillio, Sales Manager Alcatel Space kepada SH di Cannes, Prancis ketika SH berkunjung ke pusat pengembang satelit tersebut. Bukan di Eropa saja, namun juga wilayah Amerika dan Asia Pasifik sudah mempercayakan pada satelit buatan Alcatel Space.Luncurkan SatelitBelum lama ini, tepatnya 9 Februari lalu, Alcatel Space sukses meluncurkan satelit komunikasi AMC-12 dari Baikonur Space Center, Kazakhstan. AMC-12 merupakan satelit ketiga yang dibangun Alcatel Space untuk operator Amerika, SES Americom yang menjadi bagian dari SES Global Group. AMC-12 akan menjangkau zona-zona interkoneksi meliputi Amerika Utara, Amerika Selatan dan Eropa hingga Timur Tengah dan Afrika.Masih berplatform generasi baru Spacebus 4000 dari Alcatel Space, satelot AMC-12 akan mampu melayani mulai siaran langsung televisi dari rumah ke rumah hingga broadband Internet. Karena kapasitasnya yang besar, maka berbagai macam pengguna bisa memanfaatkannya. Ini meliputi para broadcaster, operator kabel, Internet Service Provider (ISP), hingga network pribadi.Di Asia Pacific Alcatel Space baru saja menempatkan satelit Apstar VI. Apstar VI yang menjangkau seluruh wilayah Asia Pacific, khususnya dari India, Cina hingga Australia. Proyek ini berkolaborasi dengan APT Satellite Holdings Limited (APT), salah satu operator satelit terkemuka di Asia Pasifik. Dengan satelit komunikasi ini dimungkinkan pembangunan broadband multimedia, televisi digital dan layanan telekomunikasi tradisional seperti sambungan telepon fixed.Khusus di Asia, mereka juga bekerja sama dengan China Satellite Communication Corporation (ChinaSat) untuk membangun satelit komunikasi generasi baru, Chinasat 9. Satelit ini akan mengkhususkan diri di bidang siaran langsung. Berbasis pada platform Spacebus 4000 C1, Chinasat 9 akan mengaktifkan 22 transponder Ku-band untuk program broadcast satellite services (BSS). Chinasat 9berbobot sekitar 4.500 kilogram dan power sekitar 11 kW. Satelit ini akan beroperasi lebih dari 15 tahun.
 Video Tech
VidéoTech adalah proyek yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan multimedia menggunakan video digital otentik yang terkandung dalam konteks bahasa kedua Perancis di Kanada. Proyek ini bertujuan untuk menciptakan tidak hanya isi pendidikan dan pembelajaran, tetapi juga komunitas praktek di mana pengguna dapat berkontribusi konten dan menyarankan jalur pembangunan alternatif. Sebagai sebuah media komunikasi, video berfungsiuntuk menyajikan informasi dari sebuah peristiwa yang terjadi baik itu ter-setting ataupun tidak, dimana informasi tersebut dapat membuat stimulusseseorang untuk dapat menyimak lebih dalam.Proses pembuatan video secara sederhana bisa dilakukan hanyadengan menggunakan sebuah alat perekam yang bernama video camera.Menggunakan Alat perekam ini sebuah individu sudah dapat merekamsebuah peristiwa yang ada di depan individu tersebut. Bahkan saat inimerekam sebuah gambar tidak hanya bisa dilakukan oleh video camera, akantetapi dengan menggunakan smartphone berteknologi canggih pun sekarangseseorang bisa merekam gambar yang dia inginkan.Jika dilihat dari prosesnya merekam video itu sangatlah mudah. Video-video yang direkam seseorang tanpa melewati beberapa proses pelaksanaan produksi video, hasilnya dapat digolongkan menjadi video amatir. Akan tetapi,untuk melakukan sebuah produksi video secara professional ada beberapatahap yang harus dilewati sebelum hasil video itu bisa ditayangkan ataudinikmati oleh penonton yang akan melihatnya. Beberapa tahapan prosespelaksanaan pembuatan video itu dapat dibagi menjadi 3 bagia, yaitu:a.Tahap pra-produksi;b.Tahap produksi; danc.Tahap pasca produksiTahapan-tahapan dalam produksi video tersebut mencakup dari pencarianide hingga pengemasan video sebelum video itu dapat ditonton olehpenontonnya.
 Teletech
(NASDAQ : TTEC) adalah sebuah perusahaan bisnis penyediaan jasa tenaga kerja berskala global yang bertempat di Englewood, Colorado yang didirikan oleh Kenneth D. Tuchman pada tahun 1982, perusahaan ini menyediakan strategi untuk menarik pelanggan, solusi manajemen untuk keterlibatan pelanggan secara analitis maupun dengan cara menyediakan teknologinya.Perusahaan ini telah melayani lebih 250 klien dari berbagai macam industry global, termasuk otomotif, komunikasi, layanan financial, pemerintahan, layanan kesehatan,logistic, media dan hiburan, bisnis eceran, teknologi, travel, dan industry transportasi. Pada tahun 2015, TeleTech memiliki 46.000 karyawan yang telah melayani sekitar 80 negara.
 Interactive Cable Television
Televisi interaktif (juga dikenal sebagai ITV atau iTV) adalah bentuk konvergensi media, menambahkan layanan data dengan tradisional teknologi televisi. Sepanjang sejarahnya, ini telah termasuk pengiriman on-demand konten, serta penggunaan baru seperti belanja online, perbankan, dan sebagainya. TV interaktif adalah contoh konkret bagaimana baru teknologi informasi dapat diintegrasikan secara vertikal (ke dalam teknologi yang didirikan dan struktur komersial) daripada lateral (menciptakan peluang produksi baru di luar struktur komersial yang ada, misalnya world wide web).
Televisi interaktif merupakan kontinum dari rendah (TV on / off, volume, mengubah saluran) untuk interaktivitas sedang (sederhana film on demand tanpa kontrol pemutar) dan interaktivitas tinggi di mana, misalnya, anggota audiens mempengaruhi program diawasi. Contoh paling jelas dari ini akan menjadi jenis real-time voting di layar, di mana orang penonton membuat keputusan yang tercermin dalam bagaimana acara terus. Sebuah jalan kembali ke penyedia program tidak perlu memiliki pengalaman program interaktif. Setelah film download misalnya, kontrol semua menjadi lokal. Link yang dibutuhkan untuk men-download program ini, tetapi teks dan perangkat lunak yang dapat dijalankan secara lokal pada set-top box atau IRD (Integrated Receiver Decoder) dapat terjadi secara otomatis, setelah penonton memasuki saluran.
Istilah "televisi interaktif" digunakan untuk merujuk kepada berbagai jenis yang agak berbeda dari interaktivitas (baik untuk penggunaan dan untuk teknologi), dan ini dapat menyebabkan kesalahpahaman yang cukup. Setidaknya tiga tingkat yang sangat berbeda adalah penting (lihat juga literatur video pelajaran yang telah dijelaskan tingkat interaktivitas dalam instruksi berbasis komputer yang akan terlihat sangat banyak seperti televisi interaktif besok).
 Teleconverencing
Pengertian teleconference atau telekonferensi atau teleseminar adalah komunikasi langsung di antara beberapa orang yang biasanya dalam jarak jauh atau tidak dalam satu ruangan dan dihubungkan oleh suatu sistem telekomunikasi. Jadi teleconference adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang dilakukan melewati telefon atau koneksi jaringan. Pertemuan tersebut bisa menggunakan suara (audio conference) atau menggunakan audio-video (video conference) yang memungkinkan peserta konferensi saling melihat dan mendengar apa yang dibicarakan, sebagaimana pertemuan biasa. Dalam telekonferensi juga dimungkinkan menggunakan whiteboard yang sama dan setiap peserta mempunyai kontrol terhadapnya, juga berbagi aplikasi. Sistem telekomunikasi dapat mendukung teleconference karena menyediakan satu atau lebih dari berikut ini: audio, video, dan / atau layanan data oleh satu atau lebih berarti, seperti telepon, komputer , telegraf, teletip, radio, dan televisi.
Di Indonesia, terdapat beragai layanan teleconference melalui telepon baik fixed maupun mobile (Audio Conference) yang mempunyai kemampuan untuk melayani percakapan sampai 30 pemanggil dalam satu konferensi. Jumlah peserta dapat diatur sesuai dengan keinginan penyelenggara konferensi. Sistem conference atau konferensi juga bisa dilengkapi dengan PIN (Personal Identification Number) sehingga menjamin kerahasiaan suatu konferensi dari pemanggil yang tidak diundang dalam telekonferensi atau teleconference tersebut.
 Computerized Network
Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan atara satu dengan yang lainnya, menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi baik berupa kabel maupun tanpa kabel (wireless) sehingga dapat saling berbagi data atau informasi, program, ataupun perangkat keras (hardware) dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer dapat juga diartikan sebagai kumpulan sejumlah kumpulan terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang berjumlah dua atau lebih komputer yang saling berhubungan. Dua buah komputer dikatakan sudah membentuk suatu jaringan bila melakukan pertukaran data atau informasi. Adapun manfaat jaringan komputer adalah sebagai berikut:
Sharing resources
Peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang berada pada satu jaringan.
Media komunikasi
Paringan komputer memungkinkan terjadinya hubungan komunikasi antar pengguna lain, baik pertukaran data atau informasi jarak jauh.
Integrasi data
Penggunaan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat, karena dengan jaringan komputer proses komputasi tidak harus dilakukan pada satu komputer saja, melainkan dapat didistribusikan ke komputer lain.
Pengembangan dan pemeliharaan
Dengan adanya jaringan komputer, pengembangan dan pemeliharaan dapat dilakukan dengan mudah dan menghemat biaya.
Keamanan data
Sistem jaringan komputer dapat memberikan jaminan pengamanan data, jaminan pengamanan data melalui pemberian hak akses.
Sumber daya lebih efesien dan informasi terkini
Dengan adanya jaringan komputer, pemakaian peralatan dapat dipakai secara bersama-sama. Sehingga pemakai dapat memanfaatkan secara maksimal resources yang ada.
Computer Network” adalah sekumpulan autonomus computer yang saling terhubung dalam satu teknologi. Dua komputer dikatakan terhubung apabila keduanya dapat saling bertukar informasi. Koneksi yang ada tidak harus melalui kabel tembaga, bisa juga mengguanakan medium lain seperti fiber optic, gelombang mikro, inframerah, dan atau satelit komunikasi. Salah satu contoh dari “computer network” adalah internet,dimana internet ini bukan merupakan sebuah network tunggal melainkan network dari network lainnya.
Terdapat beberapa jenis “network” antara lain: Local Area Network(LAN), Wide Area Network(WAN), Metropolitan Area Network(MAN), Campus Area Network(CAN), Ethernet network, Token Ring Network, Fiber Distributed Data Interface(FDDI) network, Asynchronous Transfer Mode(ATM) network, frame-relay network, T1 network, DS3 network, bridged network, routed network, and point-to-point network. Jika anda cukup tua untuk mengingat program bernama Laplink yang memperbolehkan anda untuk meng-copy file dari satu komputer ke komputer lain melalui sebuah kabel port paralel khusus, anda dapat mengatakan koneksi jenis tersebut juga termasuk “network”. Walaupun tidak besar (hanya dapat terdiri dari dua komputer) ataupun tidak terlalu cepat namun ada pengiriman data dari suatu komputer ke komputer lain melalui sebuah koneksi.
Koneksi adalah konsep yang penting. Hal ini yang membedakan “network” sesungguhnya dengan “sneaker net“. Dalam sneaker net, informasi ditransfer dari satu komputer ke komputer lain dengan menggunakan removable media. Ketika memasukkan sebuah floppy disk ke dalam sebuah komputer, tidak ada indikasi bahwa file yang ada berasal dari komputer lain karena tidak adanya koneksi. Sebuah koneksi melibatkan beberapa hal seperti pengalamatan atau pengidentifikasian sebuah node dalam sebuah network (walaupun itu hanya master/slave atau primary/secondary).
• Berikan contoh Implikasi dalam penggunaan teknologi komunikasi baru dalam kehidupan sosial, ekonomi, budya dan politik masyarakat.
a) Dalam kehidupan sosial
Dengan adanyan teknologi yang berkembang pesat, orang-orang dengan mudahnya mendapatkan informasi dan berkomunikasi dengan banyak orang dengan menggunakan teknologi seperti facebook,twitter, whatsApp dan masih banyak aplikasi-aplikasi yang sudah ada pada zaman modern seperti sekarang ini.
b) Dalam ekonomi
Didalam bidang ekonomi apalagi pada zaman sekarang ini orang-orang sering menggunakan teknologi yang sangat canggih, dimana teknologi sudah menjadi tempat untuk berbisnis. Lebih jelasnya dalam aplikasi Teletech yang menyediakan jasa tenaga kerja bagi siapa saja.
c) Dalam budaya :
Implikasi teknologi baru didalam budaya juga sangat mempengaruhi, dimana teknologi bisa merubah sikap dan perilaku seseorang denga budayanya masyrakat jadi lupa akan budaya yang ada.
d) Dalam politik masyarakat
Kebanyakan orang-orang sudah memberikan Informasi-informasi politik diinternet atau yang lainya. Karena bisa dikatakan lebih efisien dan mereka menggunkan media apa saja dalam meberikan informasi-informasi didunia poliyik. 
• Artikel Tentang Penggunaan Teknologi Baru Dalam Jurnalisme
“Teknologi Dan Pengaruhnya Dalam Bidang Jurnalisme”
Jurnalisme merupakan pekerjaan mengumpulkan, menulis, mengedit, dan menerbitkan berita dalam surat kabar atau disebut juga kewartawanan. Jurnalisme bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat. Dalam pengertian jurnalisme berita harus memiliki kelengkapan yang dibutuhkan dan dicari oleh masyarakat. Kelengkapan tersebut meliputi berita yang disampaikan, obek dan subjek suatu peristiwa, waktu dan tempat yang kemudian dipaparkan secara kronologis serta bagaimana peristiwa tersebut terjadi dan apa dampak yang dibawa bagi masyarakat umum. Di era modern ini, dalam penyajian sebuah berita pun tidak luput dari kemajuan teknologi. Surat kabar yang telah akrab dengan pembaca sepertinya mulai terbawa seiring dengan perkembangan teknologi. Teknologi dalam perkembangan arus produksi, konsumsi dan distribusi informasi memegang peranan penting. Pentingnya peranan teknologi dalam proses massifikasi informasi terjadi ketika hasil teknologi membantu mengubah pola komunikasi yang dibatasi oleh ruang dan waktu menjadi pola komunikasi informasi tanpa batas. Pada awalnya ketika kita mendengar istilah surat kabar dan berita, banyak orang yang berfikir mengenai koran. Koran pada masa sebelumnya merupakan koran dalam wujud kertas yang dicetak dan berisikan informasi-informasi yang dikumpulkan menjadi satu. Tetapi seiring berkembangnya waktu, koran tidak lagi seperti hanya sebuah cetakan kertas. Teknologi yang semakin maju pesat menyebabkan koran dapat dengan mudah di akses secara digital, dengan menggunakan alat-alat yang ada misalnya gadget seperti tablet, smartphone, laptop, dll. Koran yang dibaca tidak lagi koran harian dalam bentuk media cetak, tetapi koran digital yang dapat terus menambah berita setiap menitnya. Hal ini menunjukkan adanya perkembangan teknologi ditengah-tengah kehidupan jurnalisme.
Munculnya medium baru internet, yang salah satu fasilitasnya populer dengan nama World Wide Web (WWW) era 1990-an, menandakan babak baru dalam sistem komunikasi global. Sistem komunikasi tanpa batas. Melampaui batas-batas fisik geografis, mental ideologis, ruang dan waktu. Komputer yang sebelumnya sebagai medium pengumpulan dan penyimpanan, berkembang menjadi media komunikasi dan jaringan komunikasi yang kompleks dengan segala struktur operasionalnya. Internet, sebagai sebuah jaringan komputer global, merupakan suatu teknologi yang memicu perkembangan berita elektronik (e-News). Teknologi internet memungkinkan berita dipublikasikan dengan menggunakan format Hypertext MarkUp Language (HTML). Dimana, format berita (teks, gambar/foto, video, audio, animasi) disajikan secara digital, sehingga pembaca dapat mengakses dari komputer maupun gadget lain dengan cepat dan seketika pada halaman web. Jarak dan waktu bukan lagi kendala. Karenanya, internet sebagai medium jurnalistik memiliki banyak kelebihan dibandingkan media massa lain. Mudah mengaksesnya, memproduksi dan menyebarkan dengan cepat dan murah dengan daya jangkau dunia. Seperti produk dan layanan yang sudah dikembangkan BBC (bbc.co.uk) antara lain news feed, podcasts, deskstop alert, berita pada mobile phones, Portable Digital Assistant (PDA), serta perangkat mobilelainnya. Dalam Internet, interaksi antara orang-orang dimediasi oleh komputer, dan ditentukan oleh alat teknologi yang dipergunakan. Interaksi komunikasi yang terjadi bukanlah sesuatu yang lahir secara natural. Melainkan hasil adanya konstruksi teknologi. Jurnalistik sebagai kegiatan melaporkan berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi di masyarakat. Sementara berita adalah laporan atau pemberitahuan tentang sesuatu kejadian atau peristiwa yang disampaikan melalui orang lain, baik secara lisan maupun tertulis. Dalam konteks ini, pengertian berita yang dimaksud adalah penyajian informasi yang sudah, sedang dan akan terjadi. Internet dan perkembangannya mengakibatkan adanya tuntutan perubahan bentuk berita, dari pers cetak dan broadcast menjadi bentuk berita online (e-News). Berita dalam media online berkembang sangat pesat, tidak saja dalam bentuk teks tetapi juga dalam bentuk multimedia, yaitu menggabungkan teks, audio dan video yang bisa diakses kapan pun dan di mana pun manusia berada. Semua perubahan dalam surat kabar digital kini tidak jauh pengaruhnya dari adanya internet. Segala koran digital, streaming TV, dll dapat dilakukan dengan adanya internet. Dengan edisi online internet mampu menjangkau jumlah pengunjung situs yang lebih besar. Sinergi media cetak dengan internet memperkuat penentuan diri khalayak dalam hal informasi dan membuat mereka lebih bebas dari media konvensional. Internet sebagai media teknologi baru juga mempengaruhi transformasi jurnalisme secara fundamental. Beberapa fakta menunjukkan bahwa banyak perusahaan mengembangkan radio internet dan jurnalistik onlinesekaligus karena tuntutan perkembangan. Media harus tetap dekat kepada audiencenya dimana pun mereka berada. Informasi audio dan video dapat disimpan dalam bentuk digitaldan memudahkan pendengar untuk menelusurnya kembali.

Internet mempengaruhi kegiatan jurnalisme juga berkaitan dengan gerakan Web 2.0. Web 2.0 adalah apa yang disebut interaktivitas internet, mendeklarasikan dirinya kepada dunia sebagai teknologi yang memungkinkan manusia dengan sebuah komputer menjadi seorang penulis, sutradara film, ataupun musisi. Gerakan Web 2.0 merupakan ideologi yang berdasarkan kepada asumsi-asumsi etik mengenai media, budaya, dan teknologi. Gerakan ini ‘memuja’ para amatir kreatif: para pembuat film otodidak, musisi awam, dan penulis-penulis yang tidak ternama. Gerakan Web 2.0 menyarankan semua orang tanpa terkecuali untuk menggunakan media digital untuk mengekspresikan dan menyadari diri mereka. Web 2.0 memperkuat kretifitas kita, mendemokratisasikan media, dan meingkatkan level antara para ahli dan para amatir. Hal yang memperkuat internet adalah kreativitas. Karena tujuan adanya suatu budaya adalah mewakili manusia, menjadi manusia saja kini bisa sebagai kualifikasi untuk ikut serta dalam ekspresi budaya. kita tidak perlu memiliki persepsi, sintesis, atau secara verbal berfikir kritis seperti seorang jurnalis, kita cukup mewakili atau menghadirkan diri kita sebagai jurnalis dan berusaha untuk menunjukkan bahwa kita sedang melakukan jurnalisme. Hal inilah yang akan membawa kepada contoh jurnalisme yang semkin berkembang akibat berkembangnya teknologi.

Sekarang, dengan ditemukannya internet, kegiatan jurnalistik tidak hanya dapat dilakukan oleh jurnalis professional. Setiap orang bisa melakukan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan berita kepada masyarakat luas. Istilah yang digunakan dalam perkembangan jurnalistik tersebut adalah citizen journalism. Citizen journalism atau jurnalisme warga adalah konsep bagi anggota publik yang memainkan peran aktif mengumpulkan, melaporkan, menganalisis dan menyebarluaskan berita dan informasi. Maksud dari anggota publik disini adalah setiap orang tanpa latar belakang pendidikan dan keahlian. Kehadiran citizen journalism mendorong setiap orang untuk berani menulis dan melaporkan informasi atau berita kepada banyak orang tanpa harus memiliki label atau status sebagai seorang jurnalis professional. Online journalism dapat mengirim berita secara bersamaan dan serentak dalam bentuk breaking news event sesuai dengan cakupannya yang global. Online journalism disebut permanen karena para reporter bekerja berjam-jam untuk sebuah dokumen berita digital yang dapat disimpan dalam sebuah server komputer dalam waktu yang lama dan tetap terjaga kualitasnya. Berbeda dengan surat kabar cetak yang mediumnya masih berupa kertas yang mudah sobek, begitu juga dengan videotape dan audiotape yang akan menurun kualitasnya seiring dengan berjalannya waktu dan berkembangnya teknologi. Informasi yang disimpan online dapat dijaga kualitasnya, mudah diakses, tetapi memang memiliki kemungkinan rawan diduplikasi. Karena ‘web’ adalah sebuah medium terbuka dan suatu teknologi yang berupa jaringan, sehingga mudah diduplikasi dan disimpan dari lokasi yang berbeda dengan aslinya.

 Dampak positif
Sekarang, dengan ditemukannya internet, kegiatan jurnalistik tidak hanya dapat dilakukan oleh jurnalis professional. Setiap orang bisa melakukan kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyampaikan berita kepada masyarakat luas. Istilah yang digunakan dalam perkembangan jurnalistik tersebut adalah citizen journalism. Contohnya, diacara berita ditelevisi dimana mereka memberikan informasi yang diberikan oleh khalayak atau masyarakat.

 Dampak negatif
Namun pada sisi lain juga karena adanya citizen di internet maka kebenaran atas berita yang diberikan belum bisa dipercaya. Karena pembaca belum tentu bisa melihat mana yang jurnalisme yang menggunakan cara penulisan yang baik dan mana jurnalise yang penulisannya belum tentu akurat. Itu juga berdampak pada orang yang akan membaca berita itu. Contohnya, didalam sosmed atau facebook dimana berita difacebook beritanya belum tentu benar atau akurat.


Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Satelit
http://www.onestopenglish.com/methodology/methodology/teaching-technologies/teaching-
http://www.finanznachrichten.de/nachrichten-aktien/teletech-holdings-inc.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Televisi_protokol_Internet
https://en.wikipedia.org/wiki/Interactive_television
https://firmanhendrad.wordpress.com/2013/12/16/semua-tentang-iptv-all-about-iptv/
http://amilbayu.blogspot.co.id/2013/11/iptv-internet-protocol-television_21.html
https://unindrax1eione.wordpress.com/jaringan-dan-telekomunikasi-3/teleconference/
http://iamafandi.blogspot.co.id/2013/04/karya-ilmiah-dampak-teknologi-informasi.html

 

etika dan filsafat komunikasi part 2

15 April 2015 09:53:29 Dibaca : 189

I. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SOSIAL

Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial “. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik.

Jadi sudah kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya.

Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.

Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Ada beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli. pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam dan variatif seperti dijelaskan di bawah ini.
menurut para ahli

Menurut H. Booner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial bahwa: “Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.”Menurut Gillin dan Gillin (1954) yang menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.”Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur social.”Siagian (2004) “Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung.”

Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok dalam kehidupan sosial.

Karakteristik Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:

Dorongan untuk makanDorongan untuk mempertahankan diriDorongan untuk melangsungkan jenis

Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.

Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :

penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.

Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.

Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni : Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.

Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.

Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial.

Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial

Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.

Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.

Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.

Pengembangan Manusia Sebagai Makhluk Sosial

Di dalam kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi yang interdependensi. Di dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh interaksi antarindividu. Tiap-tiap pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.

Tidak hanya terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih saying, harga diri pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat. Dalam berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, “manusia hanya dapat menjadi manusia karena pendidikan”. Jadi jika manusia tidak dididik maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi pembentukan pribadi seseorang.

Dengan demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup adabersama dalam memenuhi kebutuhan rohani.

Pendapat Saya

Dalam manusia sebagai makhluk social ini saya memiliki pendapat dimana manusia memang pada dasar nya adalah makhluk social dan butuh hidup berdampingan dengan orang lain. Karena manusia tidak bisa hidup tanpa ada oranglain. Dan manusia memang sangat membutuhkan bantuan orang lain baik dari segi kebutuhan untuk memenuhi keseharian, untuk memenuhi kebutuhan jasmanai, dan juga baik bagi kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan rohani.

Manusia yang tidak membutuhkan bantuan orang lain adalah manusia yang tidak ingin menjadi manusia yang sesungguhnya karena di mana manusia dalam memenuhi kehidupannya sebagai manusia mereka pastry membutuhkan yang namnay orang lain da itu sudah menjadi interdependensi bagi kehidupan manusia.

Banyak hal – hal yang tidak bisa dilakukan oleh manusia itu sendiri tanpa meminta bantuan orang lain. Manusia pasti membutuhkan bantuan diaman agar mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka yang sudah di jelaskan di atas tadi. Dan pada akhirnya manusia adalah pada dasarnya manusia itu adalah manusia sebagai makhluk social dan saling membutuhkan bantuan orang lain tanpa kita sadari dan tanpa kita rencanakan sebelumnya.

Dan manusia membuhkan orang lain untuk bersosialisasi dan untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri mereka karena mereka tidak bisa menilai diri mereka sendiri dengan tepat dan adil karena mereka akan berfikir hal – hal yang baik saja maka mereka membutuhkan orang lain untuk menilai atau untuk meningkatkan potensi maupun hal – hal yang ada pada diri mereka sendiri

II. MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK SIMBOLIK MENURUT GEORGE MEAD DAN GEORGE BLUMER

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK MENURUT GEORGE MEAD

Sejarah sistematisasi teori interaksionisme simbolik tak dapat dilepaskan dari pemikiran George Herbert Mead (1863- 1931). Semasa hidupnya, Mead memainkan peranan penting dalam membangun perspektif dari Mazhab Chicago, sebuah mazhab yang memfokuskan dalam memahami suatu interaksi perilaku sosial.

Mead tertarik pada interaksi, dimana isyarat non- verbal dan makna dari suatu pesan verbal akan mempengaruhi pikiran orang yang sedang berinteraksi. Dalam terminologi yang dipikirkan Mead, setiap isyarat non- verbal (seperti body language, gerak fisik, pakaian, status, dsb.) dan pesan verbal memiliki makna yang disepakati secara bersama- sama oleh semua pihak yang terlibat interaksi.

Mead tertarik mengkaji interaksi sosial, dimana individu- individu berpotensi mengeluarkan simbol. Perilaku seseorang dipengaruho oleh simbol yang diberikan oleh orang lain. Melalui pemberian isyarat berupa simbol maka kita dapat mengutarakan perasaan,pikiran, maksud, dan sebaliknya dengan cara membaca simbol yang ditampilkan oleh orang lain.

Generasi setelah Mead merupakan awal perkembangan interaksi simbolik, yang mana ketika itu dasar pemikiran Mead terpecah menjadi dua mazhab yang berbeda dalam hal metodologi. Kedua mazhab itu ialah Mazhab Chicago(1969) yang dipelopori oleh Herbert Blumer dan Mazhab Iowa yang dipelopori oleh Manfred Kuhn bersama dengan Kimball Young.

Menurut Mead, manusia mempunyai sejumlah kemungkinan tindakan dan pemikiranya sebelum ia memulai tindakan yang sebenarnya dengan melalui pertimbangan. Karena itu, dalam tindakan manusia terdapat suatu proses mental yang tertutup yang mendahului proses tindakan yang sesungguhnya.

Berpikir menurut Mead adalah suatu proses individu berinteraksi dengan dirinya sendiri dengan memilih dan menggunakan symbol -simbol yang bermakna. Melaui proses interaksi dengan dirinya sendiri itu, individu memilih mana diantara stimulus yang tertuju padanya akan ditanggapinya. Dengan demikian, individu tidak secara langsung menanggapi stimulus, tetapi terlebih dahulu memilih dan kemudian memutuskan stimulus yang akan ditanggapinya.

Simbol atau tanda yang diberikan oleh manusia dalam melakukan interaksi mempunyai makna-makna tertentu , sehingga dapat menimbulkan komunikasi. Menurut Mead, komunikasi secara murni baru terjadi bila masing-masing pihak tidak saja memberikan makna pada perilaku mereka sendiri, tetapi memahami atau berusaha memahami makna yang diberikan oleh pihak lain. Dalam hubungan ini, habermas mengemukakan dua kecendrungan fungsional dalam argument bahasa dan komunikasi serta hubungan dengan perkembangan manusia. Pertama, bahwa manusia dapat mengarahkan orientasi perilaku mereka pada konsekuensi-konsekuensi yang paling positif . Kedua, sebagai kenyataan bahwa manusia terlibat dalam interaksi makna yang kompleks dengan orang yang lain, dapat memaksa mereka untuk cepat berinteraksi dengan apa yang diinginkankan orang lain.

Pada awal perkembangannya, interaksi simbolik lebih menekankan studinya tentang perilaku manusia pada hubungan interpersonal, bukan pada keseluruhan kelompok atau masyarakat. Proporsi paling mendasar dari interaksi simbolik adalah perilaku dan interaksi manusia itu dapat dibedakan, karena ditampilkan lewat symbol dan maknanya. Mencari makna dibalik yang sensual menjadi penting didalam interaksi simbolis. Secara umum, ada enam proporsi yang dipakai dalam konsep interaksi simbolik, yaitu;

Perilaku manusia mempunyai makna dibalik yang menggejala;Pemaknaan manusia perlu dicari sumber pada ineraksi social manusia; Masyarakat merupakan proses yang berkembang holistic, tak terpisah, tidak linear, tidak terduga;Perilaku manusia itu berlaku berdasarkan berdasar penafsiran fenomenlogik, yaitu berlangsung atas maksud, pemaknaan, dan tujuan, bukan didasarkan atas proses mekanik dan otomatis.Konsep mental manusia itu berkembang dialektik; danPrilaku manusia itu wajar dan konstruktif reaktif.

Pemikiran Mead lahir pada awal abad 20, yaitu sekitar tahun 1900-an dan baru dibukukan tahun 1937. Saat itu Amerika Serikat sedang gencar melakukan industrialisasi, tetapi saat itu juga dunia sedang dilanda Perang Dunia Pertama (1914- 1918). Pengalaman dan pengamatan Mead selama di Amerika Serikat maupun sewaktu sekolah di Leipzig dan Berlin Jerman banyak mempengaruhi pemikirannya. Munculnya konsepsi tentang Mind, self dan Society tidak bisa dilepaskan dari kondisi sosial pada saat itu.

Sebagaimana kita ketahui konsep itu muncul tatkala Mead mengajar psikologi sosial di Chicago sekitar tahun 1916-1928. Waktu itu dunia sedang dilanda perang besar antara Jerman bersama Austria melawan Perancis, Inggris dan negara-negara sekutu, termasuk Amerika Serikat. Setelah selesai Perang Dunia Pertama, Amerika Serikat mengalami depresi ekonomi yang sangat berat. Pada saat itu di Amerika Serikat banyak terjadi persoalan sosial. Dari masalah pengangguran, tingginya kriminalitas, prostitusi, munculnya kasus-kasus perceraian di masyarakat, hingga banyaknya orang yang mengidap depresi dan persoalan sosial lain yang mengidab masyarakat urban yang sekulair. Itulah problema masyarakat modern yang menjadi perhatian ilmuwan social pada masa itu.

Keadaan itu nampaknya mendorong Mead mengamati everyday life kehidupan manusia, terutama mengenai bagaimana individu melakukan interaksi. Kemudian mengembangkan teori Psikologi sosial. Pada dasarnya dia percaya bahwa ilmu pengetahuan bisa memberikan solusi terhadap berbagai persoalan sosial (Ritzer & Goodman, 2005: 273). Untuk itu selain dia memformulasikan pemikirannya dalam teori interaksi simbolik, keseharian Mead juga aktif dalam kegiatan reformasi sosial. Dia terlibat kegiatan pengumpulan dana yang berkenaan dengan kebijakan di bidang pemukiman sosial di Universitas Chicago. Kondisi eksternal semacam itulah yang menjadi setting sosial ketika Mead menghasilkan pemikiran- pemikirannya.

Karena itu tidaklah mengherankan jika kajian tentang Mind, Mead melihat mind secara pragmatis. Yakni mind atau pikiran melibatkan proses berpikir yang mengarah pada penyelesaian masalah. Saat itu Mead berasumsi, dunia nyata penuh dengan masalah (sesuai dengan keadaan saat itu), dan fungsi pikiranlah untuk mencoba menyelesaikan masalah dan memungkinkan orang lebih efektif dalam kehidupan (Ritzer dan Goodman, 2005: 280).

Begitu pula dalam membahas konsep The Self, George Herbert Mead senantiasa memperhitungkan faktor struktural, yaitu society. Karena pada dasarnya menurut pengamatan Mead konsep diri (the self) yang dia sebut sebagai “I” menentukan kehendak, keinginan, termasuk ambisi-ambisi dari mahkluk yang namanya manusia. Namun disisi lain diri manusia juga memiliki konsepsi “Me”, yang sangat memperhitungkan keadaan sekelilingnya. “Me” senantiasa dipengaruhi oleh interaksi internal yang dikaitkan dengan keadaan masyarakat. Itulah struktur sosial yang berpengaruh terhadap konsepsi the self.

TEORI INTERAKSI SIMBOLIK MENURUT GEORGE BLUMER

Teori interaksi simbolik disebut juga sebagai teori sosiologi interpretatif. Konsep teori interaksi simbolik ini diperkenalkan oleh Herbert blumer sekitar tahun 1939. Dalam lingkup sosiologi, ide ini sebenarnya sudah lebih dahulu dikemukakan George Herbert Mead, tetapi kemudian dimodifikasi oleh blumer guna mencapai tujuan tertentu.Interaksi simbolik merupakan salah satu persepektif teori yang baru muncul setelah adanya teori aksi (action teory), yang dipelopori dan dikembangkan olehMax Weber. Max Weber mengemukakan 5 ciri pokok yang berkaitab dengan teori aksi (action teory) :

Tindakan manusia, yang menurut aktor mengandung makna yang subyektif. Ini meliputi tindakan nyata.Tindakan nyata dan yang bersifat membatin sepenuhnya dan bersifat subyektif.Tindakan yang meliputi pengaruh positif dari suatu situasi, tindakan yang sengaja diulang serta tindakan dalam bentuk persetujuan secara diam-diam.Tindakan itu diarahkan kepada seseorang atau kepada beberapa individu.Tindakan itu memperhatikan tindakan orang lain dan terarah kepada orang lain itu.

Menurut blumer istilah interaksionisme simbolik ini menunjuk kepada sifat khasdari interaksi antar manusia. Kekhasannya adalah manusia saling menerjemahkan dansaling mendefinisikan tindakannya. Bukan hanya reaksi belaka dari tindakan orang lain,tapi didasarkan atas “makna” yang diberikan terhadap tindakan orang lain. Interaksi antar individu,diantarai oleh penggunaan simbol-simbol, interpretasiatau dengan saling berusaha untuk saling memahami maksud dari tindakan masing-masing.

Interaksionisme simbolik

Pada teori ini dijelaskan bahwa tindakan manusia tidak disebabkan oleh“kekuatan luar” (sebagaimana yang dimaksudkan kaum fungsionalis struktural), tidak pula disebabkan oleh “kekuatan dalam” (sebagaimana yang dimaksud oleh kaumreduksionis psikologis) tetapi didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinyalewat proses yang oleh Blumer disebut self-indication.Menurut Blumer proses self-indication adalah proses komunikasi pada diriindividu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, danmemutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut.

Lebih jauh Blumer menyatakan bahwa interaksi manusia dijembatani oleh penggunaan symbol -simbol, oleh penafsiran, dan oleh kepastian makna dari tindakan orang lain, bukan hanya sekedar saling bereaksi sebagaimana model stimulus-respons.Interaksionisme simbolis cenderung sependapat dengan perihal kausal prosesinteraksi social. Dalam artian, makna tersebut tidak tumbuh dengan sendirinya namunmucul berkat proses dan kesadaran manusia. Kecenderungan interaksionime simbolis inimuncul dari gagasan dasar dari Mead yang mengatakan bahwa

interaksionis symbol

memusatkan perhatian pada tindakan dan interaksi manusia, bukan pada proses mental yang terisolasi

Jadi sebuah symbol tidak dibentuk melalui paksaan mental merupakantimbul berkat ekspresionis dan kapasitas berpikir manusia.Pada tahapan selanjutnya, pokok perhatian interaksionisme simbolis mengacu pada dampak makna dan symbol terhadap tindakan dan interaksi manusia. Dalam tahapanini Mead memberikan gagasan mengenai perilaku tertutup dan perilaku terbuka. Perilakutertutup adalah proses berpikir yang melibatkan makna dan symbol. Perilaku terbukaadalah perilaku actual yang dilakukan oleh actor. Di lain sisi, seorang actor juga akanmemikirkan bagaimana dampak yang akan terjadi sesuai dengan tindakan. Tindakan yangdihasilkan dari pemaknaan symbol dan makna yang merupakan karakteristik khususdalam tindakan social itu sendiri dan proses sosialisasi.Dalam interaksionisme simbolis, seseorang memberikan informasi hasil dari pemaknaan symbol dari perspektifnya kepada orang lain. Dan orang-orang penerimainformasi tersebut akan memiliki perspektif lain dalam memaknai informasi yangdisampaikan actor pertama. Dengan kata lain actor akan terlibat dalam proses salingmempengaruhi sebuah tindakan social.Untuk dapat melihat adanya interaksi sosial yaitu dengan melihat individu berkomunikasi dengan komunitasnya dan akan mengeluarkan bahasa-bahasa , kebiasaanatau simbol-simbol baru yang menjadi objek penelitian para peneliti budaya .

Menurut H. Blumer teori ini berpijak pada premis bahwa (1) manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang ada pada “sesuatu” itu bagi mereka, (2) makna tersebut berasal atau muncul dari “interaksi sosial seseorang dengan orang lain”, dan (3) makna tersebut disempurnakan melalui proses penafsiran pada saat “proses interaksi sosial” berlangsung. “Sesuatu” – alih-alih disebut “objek” – ini tidak mempunyai makna yang intriksik. Sebab, makna yang dikenakan pada sesuatu ini lebih merupakan produk interaksi simbolis.

Bagi H. Blumer, “sesuatu” itu – biasa diistilahkan “realitas sosial” – bisa berupa fenomena alam, fenomena artifisial, tindakan seseorang baik verbal maupun nonverbal, dan apa saja yang patut “dimaknakan”.

Sebagai realitas sosial, hubungan “sesuatu” dan “makna” ini tidak inheren, tetapi volunteristrik. Sebab, kata Blumer sebelum memberikan makna atas sesuatu, terlebih dahulu aktor melakukan serangkaian kegiatan olah mental: memilih, memeriksa, mengelompokkan, membandingkan, memprediksi, dan mentransformasi makna dalam kaitannya dengan situasi, posisi, dan arah tindakannya.

Dengan demikian, pemberian makna ini tidak didasarkan pada makna normatif, yang telah dibakukan sebelumnya, tetapi hasil dari proses olah mental yang terus-menerus disempurnakan seiring dengan fungsi instrumentalnya, yaitu sebagai pengarahan dan pembentukan tindakan dan sikap aktor atas sesuatu tersebut. Dari sini jelas bahwa tindakan manusia tidak disebabkan oleh “kekuatan luar” (sebagaimana yang dimaksudkan kaum fungsionalis struktural), tidak pula disebabkan oleh “kekuatan dalam” (sebagaimana yang dimaksud oleh kaum reduksionis psikologis) tetapi didasarkan pada pemaknaan atas sesuatu yang dihadapinya lewat proses yang oleh Blumer disebut self-indication.
Menurut Blumer proses self-indication adalah proses komunikasi pada diri individu yang dimulai dari mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna tersebut. Dengan demikian, proses self-indication ini terjadi dalam konteks sosial di mana individu mengantisipasi tindakan-tindakan orang lain dan menyesuaikan tindakannya sebagaimana dia memaknakan tindakan itu.
Lebih jauh Blumer dalam buku yang sama di halaman 78 menyatakan bahwa interaksi manusia dijembatani oleh penggunaan simbol-simbol, oleh penafsiran, dan oleh kepastian makna dari tindakan orang lain, bukan hanya sekedar saling bereaksi sebagaimana model stimulus-respons. Selain menggunakan Interaksionis Simbolik, kasus Sampit bisa didekati dengan metode Hermeneutik. Hermeneutik dapat didefinisikan sebagai suatu teori atau falsafah yang menginterpretasi makna. Pada dasawarsa ini, Hermeneutik muncul sebagai topik utama dalam falsafah ilmu sosial, seni dan bahasa dan dalam wacana kritikan sastera yang mempamerkan hasil interpretasi teks sastera.
Perkataan Hermeneutik berasal dari dua perkataan Greek: hermeneuein, dalam bentuk kata kerja bermakna ”to interpret” dan hermeneia, dalam bentuk kata nama bermakna ”interpretation”. Kaedah ini mengutamakan penginterpretasian teks dalam konteks sosiobudaya dan sejarah dengan mendedahkan makna yang tersirat dalam sesebuah teks atau karya yang diselidiki. Dokumen awal menjelaskan bahawa seorang ahli falsafah, iaitu Martin Heidegger menggunakan kaedah Hermeneutik pada tahun 1889-1976. Walau bagaimanapun, Hermeneutik telah mula dipelopori oleh Schleimarcher dan Dilthey sejak abad ke-17 dan diteruskan oleh Habermas, Gadamer, Heidegger, Ricoeur dan lain-lain pada abad ke-20.

Blumer lebih banyak dipengaruhi oleh Mead dalam berbagai gagasan psikologi sosial-nya mengenai teori interaksionisme simbolik. Kendatipun demikian, seorang blumer tetap memiliki kekhasan-kekhasan dalam pemikirannya, dan terutama ia mampu membangun suatu teori dalam sosiologi yang berbeda dengan “gurunya”, Mead. Pemikiran blumer pada akhirnya memiliki pengaruh yang cukup luas dalam berbagai riset sosiologi. Bahkan blumer pun berhasil mengembangkan teori ini sampai pada tingkat metode yang cukup rinci. Teori interaksionisme simbolis yang dimaksud blumer bertumpu pada tiga premis utama:

ï‚· Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka.

ï‚· Makna itu diperoleh dari hasil interaksi sosial yang dilakukan dengan orang lain.

ï‚· Makna-makna tersebut disempurnakan disaat proses interaksi sosial sedang berlangsung.[24]

Teori interaksionisme simbolis merujuk pada karakter interaksi khusus yang berlangsung antar manusia. Aktor tidak semata-mata beraksi terhadap tindakan yang lain, tetapi dia menafsirkan dan mendefinisikan setiap tindakan orang lain. Respon aktor secara langsung maupun tidak, selalu didasarkan atas penilaian makna tersebut. Oleh karena itu, interaksi manusia di jembatani oleh penggunaan simbol-simbol penafsiran atau dengan menamukan makna tindakan orang lain.

Dalam konteks itu, menurut Blumer, aktor akan memilih, memeriksa, berpikir, mengelompokkan dan mentransformasikan makna dalam kaitannya dengan situasi dimana dan kemana arah tindakannya. Sebenarnya, interpretasi harus tidak di anggap hanya sebagai penerapan makna-makna yang dipakai dan disempurnakan sebagai instrumen bagi pengarahan dan pembentukan tindakan. Blumer mengatakan bahwa individu bukan di kelilingi oleh lingkungan obyek-obyek potensial yang mempermainkannya dan memebentuk perilakunya. Gambaran yang benar ialah ia membentuk obyek-obyek itu.

Dalam pada itu, maka individu sebenarnya sedang merancang obyek-obyek yang berbeda, memberinya arti, menilai kesesuaiannya dengan tindakan dan mengambil keputusan berdasarkan penilaian tersebut. Inilah yang dimaksud dengan penafsiran atau bertindak berdasarkan simbol-simbol.

Dengan begitu, manusia merupakan aktor yang sadar dan reflektif, yang menyatukan obyek-obyek yang di ketahuinya melalui apa yang disebut Blumer sebagi self indication. Self indication adalah proses komunikasi yang sedang berjalan dimana individu mengetahui sesuatu, menilainya, memberinya makna dan memutuskan untuk bertindak berdasarkan makna itu. Proses self indication ini terjadi dalam konteks sosial dimana individu mencoba “mengantisipasi” tindakan-tindakan orang lain dan menyesuaikan tindakannya sebagaimana dia menafsirkan tindakan itu.

Pendapat Saya

Pendapat saya tentang manusia sebagai makhluk simbolik menurut mead dan blumer yaitu seperti yang dikatana oleh mead dimana ”Berpikir menurut Mead adalah suatu proses individu berinteraksi dengan dirinya sendiri dengan memilih dan menggunakan simbol-simbol yang bermakna” dalam kalimat tersebut mead berasumsi bahwa manusia selalu berinteraksi dengan dirinya sendiri pada saat memilih atau menggunakan simbol – simbol yang mereka temukan atau yangmereka lihat dan dalam simbol – simbol tersebut memiliki suatu makna yang berbeda maka mereka berinteraksi dengan diri mereka sendiri untuk membedekan simbol – simbol dengan makna yang ada agar mereka tidak salah saat menggunakan simbol tersebut.

Karena jia mereka salah menggunakan simbol – simbol yang sesuai dengan maknanya tersebut maka simbol – simbol tersebut akan berubah makna lagi dan makna yang sesungguhnya akan berganti dengan sesuai penempatan simbol – simbol yang telah mereka gunakan. Namun pada awalnya simbol – simbol tersebut akan terlihat seperti aneh karena simbol – simbol tersebut tidak sesuai dengan penempatan simbol – simbol tersebut. Contoh : Lampu lalu lintas di pasang pada sudut – sudut lapangan sepak bola. Lampu lalu lintas tersebut adalah simbol di mana simbol tersebut haru di pasang pada jalan yang memiliki beberapa jalan yang melewati 2 atau 3 jalur. Namun di sini simbol tersebut di tempatkan pada sudut – sudut lapangan sepak bola yang seharunya dipasang bendera – bendera yang melambangkan bahwa itu adalah batas lapangan yang akan digunakan utuk pada saat tendangan sudut terjadi atau bola yang sudah melewati garis atau bendera yang sudah ada.

Berikutnya menurut blumer, blumer mengatakan bahwa ”manusia mempunyai sejumlah kemungkinan tindakan dan pemikiranya sebelum ia memulai tindakan yang sebenarnya dengan melalui pertimbangan. Karena itu, dalam tindakan manusia terdapat suatu proses mental yang tertutup yang mendahului proses tindakan yang sesungguhnya.” Dalam beberapa kalimat tersebut blumer mengatakan bahwa manusia sebelum memilih atau menggunakan symbol – symbol yang akan ia gunakan ia terlebuh dahulu akan memikirkannya dengan penuh pertimbangan yang sangat besar dan sangat teliti.

Namun pada dasarnya teori yang di sampaikan oleh blumer tidak terlalu berbedah jauh dengan apa yang di katakana oleh mead. Karena pada dasarnya blumer adalah seorang murid dari mead jadi tidak heran banya teori – teori darinya sangat atau mirip dengan teori yang di sampaikan oleh mead.

Namun hal tersebut sempat dibentangkan dengan beberapa katak yang saya kutip dari beberapa referensi di mana ”Blumer lebih banyak dipengaruhi oleh Mead dalam berbagai gagasan psikologi sosial-nya mengenai teori interaksionisme simbolik. Kendatipun demikian, seorang blumer tetap memiliki kekhasan-kekhasan dalam pemikirannya, dan terutama ia mampu membangun suatu teori dalam sosiologi yang berbeda dengan “gurunya”, Mead. Pemikiran blumer pada akhirnya memiliki pengaruh yang cukup luas dalam berbagai riset sosiologi. Bahkan blumer pun berhasil mengembangkan teori ini sampai pada tingkat metode yang cukup rinci.” Dalam kata – kata tersebut blumer berhasul membuat suatu riser atau suatu teori yang berbeda dari yang di sampaikan oleh mead

Jadi pada intinya manusia sebagai makhluk simbolik adalah manusia yang selalu mempertimbangkan atau memikirkan hal – hal yang berhungungan dengan symbol, tanda dan hal tersebut yang membuat manusua menjadi makhluk yang simbolik di karenakan manusia selalu mengguakan atau memikirkan symbol – silmbol yang akan mereka gunakan atau yang akan mereka pakai pada saat mereka membtuhkan symbol – symbol tersebut.

Dan manusia sebagai makhluk yang simboik adalah manusia yang selalu menggunakan symbol – symbol atau selalu bergantung pada symbol – symbol yang ada seperti rambu – rambu lalu lintas, lampu lalu lintas, dan berbagai symbol – symbol yang ada atau yang diciptakan atau yang dubuat untuk digunakan yang ada didunia ini.

DAFTAR PUSTAKA

http://elmasterquin.blogspot.com/2012/01/v-behaviorurldefaultvmlo.html

http://donaheli.blogspot.com/2013/09/filsafat-komunikasi.html

http://kebenaran.org/

http://filsafat.kompasiana.com/2009/11/09/ada-tiga-macam-kebenaran-23239.html

http://mbenxxcaem.blogspot.com/2011/09/hakekat-filsafat.html

http://ronikurosaky.blogspot.com/2014/05/teori-interaksi-simbolik-menurut-george.html

http://lauraerawardani.blogspot.com/2014/04/interaksionisme-simbolik.html

http://henrysubiakto.blogspot.com/2012/02/anatomi-teoretik-george-herbertmead.html

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong