Bahaya Minum Minuman Keras

17 September 2017 13:49:11 Dibaca : 18

                            Bahaya Minum Minuman Keras

Siapa yang tidak mengenal Miras, mulai dari kalangan dewasa, remaja, bahkan tak jarang anak-anak SD pun sudah ada yang mencoba miras. Minuman keras yang disingkat dengan miras merupakan minuman yang mengandung alkohol. Dengan kenikmatannya yang banyak menimbulkan kesenangan semu, minuman ini berhasil menjadi gaya hidup di dunia termasuk di Indonesia. Tak jarang, minuman beralkohol biasa disajikan dalam perayaan tertentu atau pesta yang meriah. Walaupun termasuk minuman mewah, sayangnya minuman keras ini bisa membahayakan kesehatan bagi yang mengkonsumsinya.

Berikut adalah beberapa penyakit yang disebabkan oleh Miras.

1. Minuman keras menyebabkan lever membengkak

Penelitian menunjukkan bahwa 10% hingga 20% penyakit lever bisa terjadi dikarenakan mengkonsumsi alkohol. Yah, mengkonsumsi terlalu banyak alkohol dalam minuman keras, hal tersebut bisa membahayakan lever. Sebab, alkohol bisa memicu lever untuk bekerja lebih ekstra untuk menyaring cairan tersebut. Sehingga, lever mengalami pembengkakan karena mengandung banyak air didalamnya.

2. Minuman keras menyebabkan kerusakan Otak

Kerusakan otak yang bisa diakibatkan dari meminum minuman keras adalah menurunnya fungsi otak hingga resiko depresi dan frustasi kian meningkat. Jika hal ini terjadi, kesehatan mental bisa terganggu hingga menyebabkan perubahan pola tingkah laku.

3. Minuman keras dapat menyebabkan Penurunan Fungsi Indra

Meminum minuman keras juga dapat menimbulkan fungsi indra menjadi menurun. Salah satunya adalah kerusakan mata yang bisa saja terjadi. Akibatnya mata bisa mengalami kebutaan secara permanen.

4. Osteoporosis

Penyakit osteoporosis merupakan hal yang tidak diinginkan sebab bisa menimbulkan cacar permanen bahkan kematian karena patah tulang. Dengan mengkonsumsi minuman keras, seseorang ternyata akan lebih mudah terkena osteoporosis. Hal ini terjadi karena minuman alkohol bisa menguras cadangan kalsium yang dimiliki oleh tubuh.

5. Terkena Kanker Hati

Minuman keras juga dapat memicu terjadinya kanker hati. Hal ini bisa terjadi akibat penurunan fungsi hati yang ditimbulkan oleh minuman keras jika diminum.

6. Kerusakan Sistem Pencernaan

Peminum minuman keras dalam jangka panjang akan sangat beresiko terkena peradangan kronis terhadap saluran pencernaannya. Lambung bisa mengalami kelainan, termasuk usus yang sel-selnya bisa berubah menjadi sel-sel ganas.

Bagaimana gengs masih mau mencoba minum minuman keras (Miras)???

Jadi kita harus menghindari apa itu Miras, karena dapat menyebabkan banyak penyakit bahkan tak jarang sampai ada orang meninggal dunia hanya karena minum minuman keras, maka kamu wajib tidak harus menjadi salah seorang penikmat miras karena dapat membayangkan dirimu sendiri,hidup masih cukup 100 tahun lagi, jangan di perpendek dengan minum minuman keras.

Bentuk-Bentuk Komunikasi Non-Verbal

17 September 2017 11:28:26 Dibaca : 3976

Dari berbagai studi yang pernah dilakukan sebelumnya, kode nonverbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk, antara lain:

1. Komunikasi objek


Seorang polisi yang menggunakan seragam merupakan salah satu bentuk komunikasi objek. Komunikasi objek yang paling umum adalah penggunaan pakaian. Orang sering dinilai dari jenis pakaian yang digunakannya, walaupun ini dianggap termasuk salah satu bentuk stereotipe. Misalnya orang sering lebih menyukai orang lain yang cara berpakaiannya menarik. Selain itu, dalam wawancara pekerjaan seseorang yang berpakaian rapi cenderung lebih mudah mendapat pekerjaan daripada yang tidak. Contoh lain dari penggunaan komunikasi objek adalah seragam.

2. Sentuhan (touching)

Touching adalah bidang yang mempelajari sentuhan sebagai komunikasi nonverbal. Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain. Masing-masing bentuk komunikasi ini menyampaikan pesan tentang tujuan atau perasaan dari sang penyentuh. Sentuhan juga dapat menyebabkan suatu perasaan pada sang penerima sentuhan, baik positif ataupun negatif. Menurut bentuknya sentuhan badan dibagi atas tiga macam, yaitu:
a. Kinesthetic
Kinesthetic ialah isyarat yang ditunjukkan dengan bergandengan tangan satu sama lain, sebagai symbol keakraban atau kemesraan.
b. Sociofugal
Ialah isyarat yang di tunjukkan dengan jabat tangan atau saling merangkul. Umumnya orang Amerika dan Asia Timur dalam menunjukkan persahabatan ditandai dengan jabat tangan, sedangkan orang Arab dan Asia Selatan menunjukkan persahabatan lewat sentuhan pundak dengan pundak atau berpelukan.
c. Thermal
Ialah isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan yang terlalu emosional sebagai tanda persahabatan yang begitu intim. Misalnya menepuk punggung karena sudah lama tidak bertemu

3. Kronemik

Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Terdapat beberapa aspek mengenai bagaimana kita berpikir tentang dan menggunakan waktu yang mengandung kesan-kesan bagi orang lain. Apakah anda orang yang memusatkan diri pada masa lalu, masa kini, atau masa yang akan datang. Seseorang dengan orientasi masa lalu lebih menekankan pada tradisi, mengenang kepada masa lalu, dan bernostagian tentang masa lalu. Jika anda memliki orientasi masa kini, anda lebih mengutamakan hidup untuk masa kini, konsentrasinya lebih kepada apa yang dihadapi sekarang, dan focus pada apa yang dikerjakan atau dirasakan sekarang. Bagi yang memiliki orientasi masa depan, berarti melihat kedapan dan merencanakan apa yang akan terjadi nanti.

4. Gerakan tubuh (kinecics)

Dalam komunikasi nonverbal, Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frasa, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan, misalnya memukul meja untuk menunjukkan kemarahan; untuk mengatur atau menngendalikan jalannya percakapan; atau untuk melepaskan ketegangan. Gerakan-gerakan badan bisa dibedakan atas lima macam, yaitu:[3]
a. Emblems
Ialah isyarat yang berarti langsung pada symbol yang dibuat oleh gerakan badan. Misalnya mengangkat jempol berarti yang terbaik untuk orang Indonesia, tapi terjelek bagi orang india.
b. Illustrators
Ialah isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu, misalnya barang atau tinggi rendahnya suatu objek.
c. Affect Displays
Ialah isayrat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya tertawa, mengangis, tersenyum, sinis, dan sebgainya.
d. Regulators
Ialah gerakan-gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala, misalnya mengangguk tanda setuju atau menggeleng tanda menolak.
e. Adaptor
Ialah gerakan badan yang dilakukan sebagi tanda kejengkelan. Misalnya membanting pintu, mengepalkan tinju ke atas meja, dll
Selain gerakan-gerakan badan yang dilakukan oleh kepala dan tangan, juga gerakan-gerakan kaki bisa memberi isyarat seperti halnya posisi duduk. Bagi masyarakat Indonesia posisi duduk dengan kaki menyilang di atas kaki lainnya dan berdiri sambil bertolak pinggang dinilai sebagai perbuatan yang kurang sopan. Begitu juga memberi atau menerima sesuatu selamanya dilakukan dengan menggunakan tangan kanan.

5. Proxemik

Proxemik atau bahasa ruang, yaitu jarak yang Anda gunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain, termasuk juga tempat atau lokasi posisi Anda berada. Pengaturan jarak menentukan seberapa jauh atau seberapa dekat tingkat keakraban Anda dengan orang lain, menunjukkan seberapa besar penghargaan, suka atau tidak suka dan perhatian Anda terhadap orang lain, selain itu juga menunjukkan simbol sosial. Dalam ruang personal, dapat dibedakan menjadi 4 ruang interpersonal :
a. Jarak intim
Jarak dari mulai bersentuhan sampai jarak satu setengah kaki. Biasanya jarak ini untuk bercinta, melindungi, dan menyenangkan. Berjarak 3-18 inchi
b. Jarak personal
Jarak yang menunjukkan perasaan masing - masing pihak yang berkomunikasi dan juga menunjukkan keakraban dalam suatu hubungan, jarak ini berkisar antara satu setengah kaki sampai empat kaki.
c. Jarak sosial
Dalam jarak ini pembicara menyadari betul kehadiran orang lain, karena itu dalam jarak ini pembicara berusaha tidak mengganggu dan menekan orang lain, keberadaannya terlihat dari pengaturan jarak antara empat kaki hingga dua belas kaki.
d. Jarak publik
Jarak publik yakni berkisar antara dua belas kaki sampai tak terhingga.
Selain kedekatan dari segi territory, juga beberap ahli melihat dari sudut ruang dan posisi, misalnya posisi meja dan tempat duduk.

6. Vokalik (paralanguage)

Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Ilmu yang mempelajari hal ini disebut paralinguistik. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain. Selain itu, penggunaan suara-suara pengisi seperti "mm", "e", "o", "um", saat berbicara juga tergolong unsur vokalik, dan dalam komunikasi yang baik hal-hal seperti ini harus dihindari.[5]
Terdapat empat karakteristik vocal yang meliputi paralanguage diantaranya, yaitu:[6]
1. Pola Titinada
Pola titinada atau pith merupakan tinggi atau rendahnya nada vocal. Orang menaikkan atau menurunkan pola titinada atau vocal pith untuk mempertegas gagasan, menunjukkan pertanyaan, dan memperlihatkan kegugupan.
2. Volume
Volume merukapan keras atau lembutnya nada. Misalnya seseorang itu berbicara keras apabila ingin didengar dalam keadaan gaduh atau berisik.
3. Kecepatan
Kecepatan atau rate mengacu kepada kecepatan pada saat orang berbicara. Orang cenderung berbicara lebih cepat apabila sedang bahagia, terkejut, atau gugup dan berbicara lebih lambat apabila sedang memikirkan jalan keluar penyelaesaian, atau mencoba menegaskan pendiriannya.
4. Kualitas
Kualitas merupakan bunyi dari suara seseorang. Setiap suara manusia memiliki nada yang berbeda. Beberapa suara bersifat serak atau parau, suara yang tidak enak atau tidak menyenangkan, suara yang bersifat nyaring, atau suara yang tertahan di leher.

7. Gerakan mata (Eye Gaze)

Mata adalah alat komunikasi yang paling berarti dalam memberikan isyarat tanpa kata. Ungkapan “pandangan mata mengundang” atau “lirikan mata meliki arti” adalah isyarat yeng di timbulkan oleh gerakan-gerakan mata. Berikut empat fungsi utama gerakan mata menurut Mark Knapp, yaitu:[7]
a. Untuk memperoleh umpan balik dari seorang lawan bicaranya. Misalnya dengan mengucapkan bagaimana pendapat anda tentang hal ini?
b. Sebagai sinyal luntuk menyalurkan hubungan, dimana kontak mata akan meningkatkan frekuensi bagi orang yang saling memerlukan. Sebaliknya orang yang merasa malu akan berusaha menghindari terjadinya kontak mata, misalnya, orang yang merasa bersalah atau berhutan akan menghindari orang yang bisa menagihnya
c. Sebagi pengganti jarak fisik. Bagi orang yang berkunjung kesuatu pesta, maka dengan melalui kontak mata dapat mengatsi jarak pemisah yang ada.
Dapat disimpulkan bahwa bila seorang tertarik pada suatu objek tertentu, maka pandangannya akan terarah pada objek itu tanpa putus dalam waktu yang relative lama, dengan bola mata yang cenderung menjadi besar.

8. Diam

Berbeda dengan tekanan suara, sikap diam juga merupakan kode nonverbal yang mempunyai arti. Diam tidak semata-mata mengandung arti bersikap negative. Tetapi bisa juga melambangkan sikap positif.
Dalam kehidupan kita sehari-hari, sikap berdiam diri sangat sulit diterka, apakah orang itu malu, cemas atau marah. Banyak orang mengambil sikap diam karena tidak mau menyatakan sesuatu yang menyakitkan orang lain, misalnya menyatakan “tidak”. Namun dengan sikap berdiam tidak selamanya berarti menolak sesuatu, tetapi juga tidak berarti menerima.
Untuk memahami sikap diam, kita perlu belajar terhadap budaya atau kebiasaan-kebiasaan seseorang. Pada suku-suku tertentu ada kebiasaan tidak senang menyatakan “tidak” tapi juga tidak berarti “ya”. Diam adala perilaku komunikasi yang sekarang ini makin banyak dilkukan orang yang bersikap netral atau mau aman.

9. Postur tubuh

Orang lahir ditakdirkan dengan berbagai bentuk tubuh. Well dan Siegel (1961) ahli psikologi yang berhasil menggambarkan bentuk-bentuk tubuh manusia dengan karakternya. Kedua ahli ini membagi bentuk tubuh atas tiga tipe, yakni:
- Ectomorphy, bagi mereka yang memiliki bentu tubuh kurus tinggi. Dilambangkan sebagai orang yang punya sikap ambisius, pintar, kritis, dan sedikit cemas.
- Mesomorphy, bagi mereka yang memiliki bentuk tubuh tegap, tinggi dan atletis. Dilambangkan sebagai pribadi yang cerdas, bersahabat, aktif dan kompetitif.
- Endomorphy, bagi mereka yang memilikibentuk tubuh pendek, bulat, dan gemuk. Digambarkan sebagai pribadi yang humoris, santai, dan cerdik.

10. Artifak atau visualisasi

Hasil seni juga banyak memberi isyarat yang mengandung arti. Para antropolog dan arkeolog sudah lama memberi perhatian terhadap benda-benda yang di gunakan oleh manusia dalam kehidupannya, anatara lain artifac.[9]
Artifac adalah hasil kerajinan manusia(seni), baik yang melekat pada diri manusia maupun yang ditunjukkan untuk kepentingan umum. Artifac juga mengacu kepada pemilikan kita dan cara-cara kita mendekorasi wilayah. Orang membeli benda-benda bukan hanya karena fungsinya saja tetapi juga sebagai sebuah pesan dimana setiap objek menunjukkan pemiliknya. [10]

11. Warna

Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek. Misalnya, warna merah menunjukkan kemarahan atau semangat. Sementara warna putih menunjukkan kesuician dan kebersihan. Suatu negara atau organisasi dapat di kenal melalui warna.

12. Bunyi

Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang dimaksudkan di sini adalah suara yang di keluarkan dari berbagai benda. Misalnya, lonceng letusan senjata, beduk, tepuk tangan, peluit, dll.[11]

13. Bau

Bau juga menjadi kode nonverbal. Selain digunakan untuk melambangkan status seperti kosmetik, bau juga dapat dijadikan sebagai petunjuk arah. Misalnya posisi bangkai, atau bau karet terbakar dan semacamnya.[12]

14. Emosi

Sering kali orang menggambarkan seseorang sebagai terlalu emosional atau tidak cukup emosional. Ada orang yang dapat meyembunyikan emosinya dengan baik, sedangkan yang lain seperti buku yang terbuka sehingga semua orang dapat melihatnya. Emosi merupakan kecenderungan-kecenderungan yang dirasakan terhadap rangsangan.
Kecenderungan yang dirasakan merupakan reaksi fisiologis internal terhadap seseorang. Emosi mempunyai suatu kekuatan untuk memotivasi suatu tindakan. Apabila kita mengalami emosi terutama yang kuat, makan akan muncul perubahan-perubahan secara badaniah, jantung kita berdetak keras, tekanan darah naik, pengeluaran adrenalin bertambah, dan biji mata membelalak, badan gemetar atau berkeringat. Kesemuanya itu hanya sebagian dari reaksi fisiologis yang terjadi.
Komunikasi non verbal memang relatif lebih sulit untuk dipelajari karena tidak memiliki struktur yang jelas dan terkadang multitafsir. ketika anda menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda “tidak” didepan orang india, mereka justru menafsirkan menggeleng-gelengkan kepala sebagai tanda “iya”. bentu-bentuk komunikasi nonverbal memang rentan dengan penafsiran ganda/multitafsir.
Selain itu, bentuk-bentuk komunikasi nonverbal juga sering muncul secara tiba-tiba atau sepontan dan kadang tidak dapat diperkirakan. ketika seorang perempuan digoda, tiba-tiba dalam hitungan detik dia langsung diam cemberut dan jutek. sikap seperti itu jika di nonverbalakan maka akan berbunyi, “jangan ganggu saya”.
Hal itu adalah salah satu contoh bentuk komunikasi nonverbal. meskipun demikian, dalam kehidupan sehari-hari komunikasi nonverbal banyak digunakan. bentuk-bentuk komunikasi nonverbal ini biasanya akan dengan tanpa sadar telah dilakukan. menggeleng, mengangguk, dan melambaikan tangan adalah contoh dari komunikasi nonverbal. Pada praktelnya, komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal berjalan beriringan. saling mekengkapi dan menambah kesan pada makna yang akan disampaikan.

Tukang Sapu Janalan

14 December 2016 03:36:54 Dibaca : 33

TUKANG SAPU JALANAN

Suasana di taman kota pada minggu pagi itu sangatlah sejuk Aku menghentikan aktifitas lari pagi dan duduk di kursi taman bercat putih,kupandangkan mata di sekeliling , beberepa wanita sedang berlari sambil mendengarkan musik di headsetnya masing-masing, adapula anak-anak yang dengan asiknya bermain rollerskate (sepau roda) dan berlari kesana kemari.

Pemandangan di taman pada pagi itu cukup memanjakan mata,kota gorontalo pada pagi hari sangat indah, belum di penuhi asap knalpoot bermotor dan berbagai macam polusi-polusi udara di selingibunyi klakson kenderaan yang memecah telinga itu semua aktivitas manusia pada siang hari.

Pandanganku pada seorang wanita tua yang sudah berumur memakai baju petugas berwarna orange, orang tua itu berjalan dengan tergopoh-gopoh sambil menyebrangi jalan raya peluh keringat bercucuran di wajahyang sudah keriput, mungkin umurnya sekitaran 40-an gumamku.

Tidak berapa lama dari arah pertigaan sebuah sepeda motor melaju kencang dan tanpa di sengaja motor itu menabrak orang tua yang sedang menyebrang jalan itu.

“BRUUKK” motor itu menyenggol kaki kiri wanita itu di ikuti dengan suara pekikan “ AKEKEH!!!”
Seketika orang-orang menghentikan aktivitasnya dan berkerumun di antara pengendara sepeda motor dan wanita tua tadi. Si pengendara motor segera melarikan diri dan meninggalkan tempat itu.

Akupun segera berlari menghampiri dimana terjadinya kecelakaan itu. Wanita itu di gopong oleh beberpa pemuda dan di baringkan di atas kursi kayu dia merintih kesakitan sambil memegang perut dan kaki kirinya.

“HUUU, MONGONGOTO DA’A BUAI !!” kata itu terus keluar dari mulutnya darah mengucur berceceran di kakinya, semuanya panik dan segera menolong wanita itu. Salah satu pemuda membawakan kotak P3K dan segera mengobati luka wanita itu. Aku tertegun sejenak menatap wanita itu.

“TARIMAKASE” Bu Sri namanya. Dia adalah seorang penyapu jalanan yang setiap paginya bertugas di sekitaran taman. Kecelakaan yang di alami Bu Sri barusan hampir merenggut nyawanya.

Untung saja hanya kakinya yang terluka beberapa orang yang tadi mengerubuninya pergi termasuk aku namun ada sesuatu yang ingin aku tanyakan, pertanyaan yang dari tadi memaksakan diri untuk bertanya.

“BAGAIMANA BU? MASIH SAKIT?” pertanyaan yang bodoh. Sudah pastilah rasanya sakit tapi masi saja di tanyakan, ibu sri bangun dari tidurnya dan bercerita kepadaku. Aku membatunya untuk bangun.

”KETERLALUAN SKALI ORANG TADI ITU, ABIS NABRAK BARU DIA LARI” kataku sambil menggelengkan kepala. Bu Sri yang masih memegangi perutnya sempat tersenyum beberpa saat.

“MAODITOLO COWOK JA’O ATURANGI MO DELO MOTORO,UNDUNGILIO JA SAMBE LO MASO RUMA SAKIT, MA BIAYA MONDO UTONU POMAYARI RUMAH SAKIT” ucap Bu Sri kemudian menghembuskan nafas.

“TAPI BU TIDAK KENAPA-NAPA KAN? MANA YANG SAKIT BU?” aku memegang kaki Bu Sri yang sudah di perban untuk memastikan tidak ada yang patah ataupun parah.

“JA YILONGOLA-NGOLA WAU! BO MONGONGOTO NGOPE’E,BO WAU HEMO MIKIRANGI WOLOLO MO KARAJA WANU O’ATU’U MONONGOTO ODI” keluhnya. Air mata menetes didpipinya.
Ibu itu menangis sambil merintih kesakitan, terlihat jelas bagaimana dia menahan rasa sakitnya.

Kakinya yang terluka karena kecelakaan otomatis tidak melakukan aktivitasnya sebagai seorang tukang sapu jalanan. Dimana hanya dari profesi itulah dia bergantung nasib dan harapan untuk memenuhi biaya hidupnya.

Rasa sedih bercapur kasihan berbaur menjadi satu. Masih banyak yang ingin aku tanyakan namun mengingat Ibu Sri, aku mengurungkan niat. Tidak sempat kutanyakan mengemai keluarganya dan pekerjaannya secara rinci karena Ibu Sri hendak mau pulang. Aku merogoh kantong memberikan beberapa uang untuk ongkos sewa pulangya. Tidak banyak tapi setidaknya bisa membantu.

Matanya berkaca-kaca, ada keharuan terlihat jelas dari pancaran matanya.”MAKASE UTI,PIYOHU DA’A HALEMU” kata-kata itulah yang samai detik ini aku tidak bisa lupakan. Untuk pertama kalinya menolong seorang ibu tua yang tidak kukenal sama skali dan insyaallah bisa membawa berkah.

Ibu Sri berusaha bangkit dari tempat duduknya, meskipun sakit tapi beliau masih saja tersenyum sambil sekali merintih kesakitan. Jalannya pun harus di bantu tapi Ibu Sri memanglah wanita tangguh yang berusaha kuat menahan kesakitan.
Setelah aku memanggilkan bentor, Ibu Sri pun segera naik dan mengucapkan terimakasih atas kebaikanku yang sudah membantunya.

Sejak saat itu aku mengerti betapa pentingnya berbuat baik dan menolong sesama. Belajar dari Ibu Sri seorang tukang sapu jalanan yang harus berhenti bekerja untuk sementara waktu sebab kecelakaan yang di alaminya tadi.

Saling membantu dan menolong orang yang sedang dalam kesusahan tanpa mengharapkan jasa atau imbalan dalam bentuk apapun dan tidak patah semangat menjalani hidup dan pastinya selalu bersyukur atas apa yang yang di berikan Tuhan.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong