Fungsi Komunikasi Antar Pribadi

17 September 2017 21:12:13 Dibaca : 455

                                                                               FUNGSI KOMUNIKASI ANTA RPRIBADI
                                                                                Oleh : Rosita Ali dan Evana Gugune

Seperti yang telah kita ketahui bersama komunikasi yaitu terdiri dari komunikator ke komunikan melalui pesan yang di sampaikan dan pesan tersebut mempunyai makna. Komunikasi yang paling lengkap dan paling sempurna yaitu komunikasi antarpribadi karena berperan penting hingga kapanpun. Kenyataanya komunikasi tatap muka ini membuat manusia merasa lebih akrab dengan sesamanya, berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi, ataupun lewat teknologi tercanggih.

Menurut definisinya, fungsi dari komunikasi antarpribadi adalah sebagai alat untuk mempengaruhi atau membujuk orang lain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk memberikan stimulus sebagai daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan kita.

Selain dari fungsi di atas, komunikasi antarpribadi juga mempunyai dua fungsi utama yaitu mengendalian lingkungan guna memperoleh imbalan-imbalan tertentu berupa fisik, ekonomi, dan sosial. Pengendalian yang pertama yaitu pengendalian lingkungan melalui compliance yang dilakukan melalui pendekatan non-antarpribadi dan pendekatan antarpribadi.

Kedua yaitu pengendalian lingkungan melalui penyelesaian konflik yang dilakukan dengan cara pendekatan non-antarpribadi maupun antarpribadi.Pendekatan non-antarpribadi dan juga antarpribadi sangatlah diperlukan guna terlaksananya komunikasi yang baik. Jika tidak melakukan pendekatan tersebut komunikasi akan sia-sia saja terjadi.

Penulisan Advertorial

17 September 2017 21:06:49 Dibaca : 79

                                                                                      PENULISAN ADVERTORIAL

                                                                               Oleh : Rosita Ali dan Evana Gugune


Dalam berbagai macam media massa tentunya kita tidak asing lagi dengan yang namanya iklan. Advertorial atau iklan ini dapat kita dengar maupun kita lihat. Nah, dalam artikel ini kita akan membahas tentang penulisan advertorial.


Advertorial termasuk dalam kategori iklan. Iklan (advertising) menurut Belch dan Belch (dalam Morissan, 2010:17) adalah “Any paid form of nonpersonal communication about an organization, product, service, or idea by an identified sponsor”. Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa iklan merupakan setiap bentuk komunikasi non-personal mengenai suatu organisasi, barang, jasa, atau ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Sponsor dalam konteks pembahasan ini adalah organisasi tempat PR bernaung.


Advertorial juga dapat dipahami sebagai bentuk tulisan yang bersifat promosi atau iklan tetapi ditulis dengan meggunakan gaya pemberitaan atau penulisan jurnalistik. Tujuannya untuk menyampaikan kepada publik pembaca mengenai sesuatu terkait organisasi, produk, jasa, atau gagasan tertentu, sekaligus membujuk mereka agar bersikap atau bertindak seperti pembelian produk, penggunaan jasa yang ditawarkan atau menggalang dukungan terhadap suatu ide, gagasan, atau ideologi tertentu.


Berdasarkan isinya, advertorial ada beberapa jenis seperti, advertorial organisasi non bisnis, advertorial organisasi bisnis, advertorial produk, advertorial pemerintahan dan advertorial partai politik. Selain itu advertorial juga memiliki sifat seperti, informatif, eksplanatif, interpretatif, persuasif, memuji, argumentatif dan eksploratif. Meskipun penulisan advertorial dapat memiliki ke tujuh sifat tersebut namun pada dasarnya penyajiannya berisikan informasi dan mengandung persuasi.


Tidak semua kalangan dapat membedakan antara berita dan iklan dalam bentuk advertorial. Sebagain kalangan tersebut lebih mempercayai berita dibandingkan dengan iklan. Namun penulisan iklan yang dikemas dalam bentuk advertorial merupakan suatu strategi penulisan agar publik pembaca lebih mempercayainya.

 

Bagaimana sikap kita saat diremehkan?

01 April 2017 00:27:20 Dibaca : 53

PUBLIC SPEAKING SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI

30 March 2017 05:56:00 Dibaca : 56

PUBLIC SPEAKING SEBAGAI SARANA KOMUNIKASI


Oleh: Rosita Ali, Reni Rahayu


       Apakah public speaking termasuk sebagai sarana komunikasi? jawabanya “ya”. Mengapa termasuk sarana komunikasi? Karena dalam percakapan sudah mutlak memerlukan umpan balik. Dunia komunikasi terdiri dari komunikator, pesan, komunikan, semua ini akan berperan melalui saluran yang disebut komunikasi. Keberadaan public speaking yang berperan dalam komunikasi yaitu public speaker atau komunikator sebagai pembawa pesan dan mempunyai kemampuan menyampaikan gagasan yang ada dipikiranya kepada audiens. Pada kesempatan memberikan saran, mengkritik, memberikan suara, mewakili organisasi, dan memberikan keputusan maka tehnik public speaking sangatlah penting sama pentingnya dengan komunikasi individu-individu lainya yang efektif.


       Public speaking sendiri mempunyai beberapa jenis kegiatan diantaranya yaitu Pidato (orasi), Presentasi, Khotbah, Memberikan Sambutan, Diskusi Publik dan Penutup . Setiap orang dapat menyampaikan pidato dengan baik bila mereka mengetahui dan mempraktekan Penyampaian, pengendalian dan penampilan pada saat berpidato. Tiga prinsip penyampaian pidato yakni yang pertama pelihara kontak visual, yang kedua kontak mental dengan khalayak, kontak yang ke tiga gunakan Lambang – Lambang Auditif ( Olah Vokal ) dan yang terakhir berbicara dengan seluruh kepribadian anda ( Olah Visual ). Dalam menyampaikan pidato selain memperhatikan penyampain pidato kita juga harus memperhatikan pengendalian pada saat berpidato, seperti keyakinan, sikap yang tegak, percaya diri, dan jangan menghindari tatapan atau pandangan mata dengan pendengar dan tak lupa kita juga harus meperhatikan penampilan pada saat penyampaian pidato, kita harus menggunakan pakaian yang rapi, wajah selalu senyum, sikap badan tagak dan santai, adanya keseimbangan gerak dan adanya keserasian dalam gerak.


       Nah, ternyata public speaking juga termasuk dalam sarana komunikasi, yang di dalamnya pula terdapat Jenis-jenis kegiatan public speaking yang akan membantu kita untuk mengerti pada posisi mana kita berbicara dan dengan tujuan apa. Dengan menguasai kedua hal tersebut, seorang pemimpin akan mampu berbicara sesuai konteks, dalam menyebarkan nilai dan tujuan kepemimipinanya. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu menjadi public speaker yang tepat dalam kondisi yang tepat.

Referensi:

  1. http://www.kompasiana.com/salviakumara/public-speaking-adalah-sarana- komunikasi_54f772a2a333115a618b4579 di akses 26 maret 2017
  2. http://romeltea.com/jenis-jenis-profesi-bidang-public-speaking/ di akses 26 maret 2017
  3. http://yuliantiez.blogspot.co.id/2009/01/taukan-anda-cara-berpidato-yang-benar.html?m=1 di akses 28 maret 2017

 

Gitar Kecil Yang Selalu Menemani

14 December 2016 20:09:15 Dibaca : 130

 

Gitar Kecil Yang Selalu Menemani

Jalanan yang ramai, aspal hitam yang sedari tadi basah karena diguyur hujan, bias-bias cahaya kendaraan berlomba mencapai menerangi jalanan tersebut , jejeran kendaraan mulai memadati dan saling menunggu untuk dapat melalui perempatan itu. Dengan berbagai aktifitas dan kesibukan semuanya terlihat begitu nyata. Petik demi petik senar gitar mulai menemani para pengendara yang mulai bosan di malam itu, suara lirik lagupun mulai mengikuti, receh demi receh mulai berpindah tangan.

Hujan yang begitu deras dan hanya bermodalkan payung dan gitar kecil tidak menggoyahkan niat anak kecil itu. Rian namanya namun teman-temanya mengenal dirinya dengan sebutan ian. Ian adalah anak yang cukup sabar dan patuh terhadap orang tuanya, ia hidup di sebuah rumah kecil bersama ibunya yang sedang sakit,ayahnya sudah meninggal karena kanker dan nyawa ayahnya tidak tertolong karena faktor ekonomi yang tidak sanggup membiayai pengobatan. ian memutuskan sekolahnya dan menggantikan posisi ayahnya dengan mengamen demi mencari sesuap nasi dan obat-obatan untuk ibunya.

“Iaaaan ayo sudah mau lampu ijo.” teriak seorang memanggil memanggil temannya untuk segera menjauhi jalan yang sedang di padati kendaraan itu.

Seketika semua orang yang berlalu lalang di jalan itu menepi dan mulai kembali berjalan ke bawah lampu lalu lintas. Ianpun bersiap-siap untuk kembali mencari recehan dari para pengguna jalan. Sesekali Ian memanfaatkan payung yang ia bawa untuk dijadikan ojek payung.

Kaki kecil dengan pasir dan baju yang sudah mulai basah kuyup . Celana pendek sebatas lutut makin hari makin terlihat kucel dan hampir sama dengan warna pada telapak kakinya, baju coklat yang dikenakan pada perut kurusnya nampak sudah beberapa minggu tidak di ganti (nampaknya itu baju berwarna putih tetapi sudah berubah warna karna sudah lama ia tak mengganti bajunya). Dengan muka polos layaknya remaja seusianya dan rambut berwarna hitam kecokelatan dan poni rambut . Gitar coklat kayu itu bagaikan lantai dansa tempat jari-jari mungil ian menari dan mengeluarkan bunyi kocokan gitar yang has. Ukulele sebutannya, sebuah gitar mungil dengan empat senar, selalu menamani hampir setiap langkah Ian.

Dibanding pengamen lainnya di perempatan ini, Ian merupakan pengamen paling kecil dan paling gesit. Hampir tiap lampu merah remaja 12 tahun ini sering lalu lalang dan tidak mengenal lelah dalam mencari receh demi receh. Bahkan semua teman-temannya sering mengingatkan ia untuk istirahat sejenak.
“ian, jangan lama-lama dijalan, hujan semakin deras ayo kita pulang !” kata seorang sahabat dekatnnya". Ianpun mengikuti ajakan temanya itu.

Pagi beranjak siang dan matahari terus menerus menusuk permukaan kulit Ian. Recehan yang didapat tidak sampai 10ribu dari sejak pukul 6 pagi mengamen, perut Ian, mulai berbunyi dan semakin lemas. Dengan keadaan uang 10ribu saja dia tidak mungkin untuk membeli makan, rasa lapar terus menerus memaksa Ian untuk beristirahat mengamen.

Ian duduk di pinggir jalan dengan menahan rasa laparnya tiba-tiba seorang pria dengan badan yang cukup tinggi menghampirinya dan menawarkan sebungkus makanan kepada Ian, dengan ucapan terima kasih dan dengan sigapnya Ian mengambil makanan itu dan menyantapnya dengan lahap nasi putih dengan ayam goreng tepung dengan bungkus bergambar seorang kakek tua berkacamata sedang tertawa dengan latar berwarna merah.
“Setelah ini kamu pulang ya jangan ngamen lagi, kasihan ayah ibu mu menunggu dirumah.”
Seketika perasaan Ian mulai memikirkan kondisi ibunya yang sedang kurang sehat dirumah dan sedari tadi belum makan, Ian langsung menyisahkan sedikit makanan demi ibunya.

“Iya om, abis ini Ian pulang kok. Ian Janji.” saut Ian dan langsung lari menuju rumahnya.


Mata dan pandangannya tidak lagi melihat kanan kiri, kaki hitam tak beralas terus menghantam aspal dan jalan kerikil. Semua orang mulai kebingungan melihatnya, sahabat sekitar keheranan melihat keanehan saat Ian berlari tanpa henti. Ian sudah tidak lagi mempedulikan orang lain, hanya harapan untuk bertemu seorang wanita yang melahirkan dan sering mendoakannya.Tetes demi tetes air mata mulai membasahi pipinya, kantong matanya semakin penuh dengan air mata kesedihan saat seorang anak mengharapkan bertemu ibunya dan memikirkan ibunya yang sedang kelaparan.

Sudah tidak ada namanya malu atau lelah saat berlari, semua hilang dengan rasa sayang dan cinta kepada ibunya. Remaja ini terus menerus memeluk dan mengeluarkan air matanya, tangannya tak henti-henti menggenggam tangan ibunya dan mengeluarkan makanan yang ia bawa. Ian lebih mencintai ibunya daripada mencintai dirinya sendiri ia rela kepanasan dan kehujanan demi menafkahi hidup mereka berdua dan mengobati ibunya yang sedang sakit. Selain ibu yang Ian miliki, Ian juga mempunyai sahabat-sahabat yang senantiasa mengiburnya dikala Ian sedang putus asa dan bersedih.

Keesokan harinya aktifitas yang biasa Ian lakukan ia mulai lagi bersama sahabatnya ia berpamitan kepada ibunya untuk mencari nafkah, dengan hanya bermodalkan gitar kecil dan suara pas-pasan. Kehangatan yang Ian rasakan sangat terasa, persahabatan dijalan terus di uji ketika kamu dapat bertahan dengan sikap sahabat-sahabat yang perlahan akan menjadi keluarga baru. Jalan raya bagaikan rumah bagi mereka, tidak pernah ada orang yang boleh mengganggu keluarga mereka di jalan. Bagaimana pun juga, jalan raya akan terus menjadi tempat mereka bermain dan tinggal, tidak peduli seberapa keras kehidupan di jalan. Rasa malu sudah hilang dalam hati mereka, yang ada hanya rasa ingin menghibur para pengguna jalan lain.