Assalamu alaikum wr,wb.
Betapa rasanya ingin hidup di tengah masyarakat yang maju, kreatif , inovatif, berpendidikan, dan lingkungan sehat. Bayangkan saja jika kita ada di sekitar masyarakat modern, dan peduli terhadap lingkungan, tentu akan tercipta suatu masyarakat yang sehat serta terhindar dari berbagai penyakit atau bahkan bencana. Apakah semua itu bisa terwujud? Tentu saja, kenapa tidak? Asalkan kita yang ada dalam masyarakat punya kesadaran diri untuk senantiasa selalu mejaga apapun yang ada dalam lingkungan. Namun kenyataannya justru berbanding terbalik, di era modernisasi yang semakin canggih, dengan pembangunan berbagai macam gedung pencakar langit, justru membawa kita kepada kerusakan yang secara terus-menerus tanpa henti,yang semakin mendekatkan kita pada kehancuran.
Hadirin yang saya hormati.
Setiap hari kita dikejutkan oleh berbagai macam peristiwa yang ada di sekitar kita, bahkan media pun tak henti-hentinya mengabarkan berita. Banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan tercemarnya daerah aliran sungai, seolah bukan menjadi hal yang asing lagi kita dengar. Dan juga kurangnya kesadaran diri masyarakat untuk menata lingkungan ini. Serta cenderung lebih senang berbuat kerusakan dibandingkan perbaikan. Cobalah tengok siapa diri kita. Apakah kita termasuk dalam pelaksana pembangunan? Apakah kita termasuk dalam pelaksana perbaikan lingkungan? Atau justru sebaliknya, kita termasuk orang-orang yang tak bertanggung jawab dengan berbagai macam jenis kerusakan yang sering kita lakukan. Kebersihan dan kepedulian hanya di lisan dan tak lagi di amalkan. Cinta terhadap kelestarian alam Cuma berupa slogan. Padahal sebenarnya alam yang kita tempati ini, rindu akan kelestariannya.
Hadirin yang saya hormati.
Solusinya adalah selalu menjaga lingkungan ini agar tetap terjaga kelestariannya. Pembangunan bukan berarti hanya berkisar dalam kemajuan teknologi dan komunikasi. Tapi, lingkungan ini perlu kita bangun dengan sentuhan terbaik kita, tanpa harus merusaknya. Marilah kita bersatu untuk menjaga lingkungan kita, dan kita bawa kembali pada kelestariannya, “bagai lidi satu ikatan, tiada rapuh tiada bercerai”. Dan marilah kita bangun lingkungan kita untuk menuju pada keindahan dan kelestariannya, “bagai semut menarik beban, tiada berhenti sebelum sampai” kapan jika bukan sekarang? Dan siapa jika bukan kita?
Semoga apa yang saya sampaikan ini dapat memotivasi kita untuk selalu mengaga kelestarian lingkungan yang kita cintai. Dengan terus berperilaku kreatif dalam membangun lingkungan yang akan senantiasa menghindarkan kita dari kerusakan.
Demikianlah apa yang perlu saya sampaikan. Akhirnya, marilah kita terus berkarya tanpa harus berbuat kerusakan.
Terima kasih atas segala perhatian. Dan mohon maaf atas segala kekurangan.
Assalamu alaikum wr.wb