"HATI itu seperti RAJA"
Hati itu seperti raja, sedangkan badan atau tubuh adalah wilayah kekuasaannya. Kekuatan akal rasional seperti para menterinya, sedangkan sifat-sifat tercela seperti aparat keamanannya.
Hati, sepanjang konsisten dengan memberdayakan isyarat dan petunjuk para menterinya dan melaksanakannya dalam birokrasi kerajaan, seperti ia akan konsisten dalam wilayah kekuasaannya.
Tetapi kalau hati dikuasai oleh kesenangan syahwat dan sifat-sifat tercela dengan merusak siayarat akal, berarti itu telah menyimpang dari keadilan.
Atau hati itu seperti sang penunggang kuda yang berburu. Badan adalah tunggangannya. Sifat marah dan kesenangan adalah Anjingnya. Kalau ia bisa mengendalikan kuda itu dan meraih buruannya, mengendalikan anjingnya, ia akan sukses dengan buruannya. Sebaliknya jika kuda itu liar tak terkendali, sedangkan anjingnya tolol, tidak mau mengikuti perintah pemburu, akan berakhir dengan kerusakan dan kegagalan.
S E K I A N :)
"Tuhan Memungut Bunga"
Firman sedang dalam keadaan amat membutuhkan uang, tetapi ia tidak menemukan seorang pun yang dapat meminjami uang barang sepeser. Karena tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat, ia pun memohon dengan amat sangat kepada Allah: "Ya Allah Yang Maha Pengasih, aku memohon kepada-Mu, tolonglah hamba-Mu ini. Berilah aku uang sepuluh dinar. Jika engkau tidak dapat memberinya secara Cuma-Cuma, maka aku cukup puas dengan pinjaman."
Firman belum lagi selesai berdo'a ketika ia mendengar seseorang mengetuk pintu rumahnya. Ia lalu menyuruh istrinya untuk melihat siapa diluar. Ternyata tamunya adalah ketua RT dimana ia tinggal. "Nasruddin,"katanya, "kita perlu memperbaiki mesjid. Allah, pelindungmu setiap hari, mengatakan bahwa bagianmu adalah menyumbang uang sebesar lima dinar."
Firman menghela nafas dan berkata, "Ya Allah, tinggi sekali bunga yang Engkau minta! Engkau belum lagi meminjami aku uang dan sekarang Engkau sudah minta untuk dibayar kembali."
Sekian cerita singkatnya.. :)
"ALLAH TAK PERNAH HILANG"
Allah tak pernah hilang, karena itu jangan kita mencariNya. Allah tak pernah ghaib, karena itu jangan kita mengabaikan, bahkan menepiskanNya. Allah tak pernah menzalimi hambaNya, karena itu, janganlah kita menzalimi diri sendiri.
Allah mendahulukan CintaNya, baru kemudian CemburuNya. Karena itu janganlah berpaling dari wajahNya, karena kealpaan itu telah membuatNya Cemburu kepada kita.
Allah senantiasa ingin terus dikenal hamba-hambaNya, sebab itulah kita semua tercipta,agar pesona CintaNya melahirkan ma'rifatNya. Tetapi kenapa, begitu mudah kita berselingkuh dari Allah, menambatkan hati kita kepada selain Allah ?
Allah itu Maha Awal, Maha Akhir, Maha Jelas, dan Maha Batin. Apa yang kita lakukan demi Allah, untuk Allah, sudah cukup kiranya jika Allah menerima semua itu.Karenanya, janganlah menuntut ganti rugi kepada Allah, menuntut balas kepada Allah atas amal kita selama ini. Itu tidak sopan..!
SEKIAN