Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dari istila “literacy” yang berarti kemampuan untuk membaca dan menulis (the ability to read and write). Bunz (dikutip Indrajit, 2005: 38) menjelaskan kata ini kemudian berkembang dan sering dipadankan dengan “technology” sehingga dikenal istilah “technology literacy” yang didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuan.
Berdasarkan pengertian literasi teknologi informasi dan komunikasi (TIK)terdapat lima aspek terkait yang merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitive dan teknis (Wijaya: 31) yaitu:
a. Access (akses)
b. Manage (mengelola)
c. Integrate (meng-integrasikan)
d. Evaluate (meng-evaluasi)
e. reate (menciptakan)
Dari kelima aspek tersebut, terdapat tingkat kematangan literasi TIK, yang terabagi menjadi beberapa level:
a. Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi
b. Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali akam informasi
c. Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi informasi
d. Level 3 – jika seseorang individu telah memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi
e. Level 4 – jika seseorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan untuk informasi.
f. Level 5 – jika seseorang individu telah menganggap informasi dan teknologi sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari.
Elemen pembentukan literasi terdiri dari beberapa tahap. Tahapan awal adalah people literacy, yakni kemampuan dasar baca dan menulis masyarakat, diikuti literasi informasi dan literasi komputer. Literasi informasi diikuti oleh literasi digital, dan literasi komputer akan membawa dampak pada literasi internet. Literasi digital dan literasi internet merupakan dasar bagi literasi TIK.