PBK ( Rangkuman Hasil Diskusi Mendeley)

02 October 2018 17:09:30 Dibaca : 1821

1. Peran dari program mendeley
1. Mendeley ini juga bisa digunakan untuk mencari referensi (seperti jurnal dan artikel) yang bisa kita simpan dan kita gunakan untuk suatu penulisan
2. Dapat menampilkan metadata dari file pdf secara otomatis, serta penyimpanan online gratis yg cukup bsar.
3. Anda dapat mencari tulisan tidak hanya dalam satu jurnal, tetapi diseluruh jurnal/buku/program yang ada kata yang kita cari
4. Setiap file yang kita masukkan kedalam program mendeley ini mampu terdeteksi dan diketahui detailnya otomatis secara lengkap. Detail tersebut diantaranya : tipe file, judul, penulis, tahun, volume, halaman, abstrak, bahkan url asal, dan sebagainya. Selain itu, detail dari file dapat diedit sesuai keinginan kita
5. Terhubung secara online dengan website, jadi bagi Anda yang memiliki akun mendeley di internet dapat disinkronkan dengan file yang ada di computer Anda dan sewaktu-waktu dapat diakses dimanapun dan kapanpun selama ada jaringan internet
6. Dengan fasilitas web importer Anda dapat menambahkan file ke mendeley tanpa mengunduhnya.
2. kekurangan dari aplikasi mendeley yakni
Mendeley desktop akan mengupload berbagai file ke local ke web site mendeley, nantinya akan menimbulkan masalah terhadap hak akses pada file-file tersebut. Apalagi jika didapatkan dati Journal berbayar seperti IEEE, Sciendirect dan Springer
Restore hanya berlaku untuk satu computer yang satu instalasinya sama, jika berbeda computer atau bahkan new installation OS maka mendeley akan menolak dan harus login ke website untuk melakukan Syn.
3. Jika suatu artikel tdk memiliki nama penulis atau nama pengarang, Bagaimana cara pengadilan daftar pustaka melalui mendeley?
Jawab : Dilihat berdasarkan tutorial yang ada pada aplikasi mendeley itu ketika kita mengklik pdf untuk mengambil materi di samping kanan akan secara otomotamatis dituliskan pengaturan untuk menyesuaikan referensi yang kita kutip.

 

Pengajaran Berbantuan Komputer

26 August 2018 20:59:28 Dibaca : 1392

Jawaban Tugas
1. Jelaskan Perkembangan IT (Information Technologi) dalam Pembelajaran
Memasuki Abad Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sekarang ini sangat dibutuhkan dan pentingnya penggunaan ICT (Information and Communications Teknology) dalam kegiatan pembelajaran. Melalui pemanfaatan TIK kita dapat meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan cara membuka lebar-lebar terhadap akses ilmu pengetahuan dan penyelenggaraan pendidikan bermutu. Sistem Teknologi Informasi dan Komunikasi memberikan jangkauan yang luas, cepat, efektif, dan efesien terhadap penyebarluasan informasi ke berbagai penjuru dunia. Teknologi informasi berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan komunikasi teknologi yang menunjang terhadap praktik kegiatan pembelajaran.
Sejarah perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi berkembang pesat di masa Modern yaitu pada tahun 1400 M sampai sekarang. Misalnya Johan Gutenberg untuk yang pertamakalinya mengembangkan mesin cetak yang menggunakan plat huruf yang terbuat dari besi yang bisa diganti-ganti dalam bingkai yang terbuat dari kayu.
Tahun 1830Agusta Lady Byron menulis program computer yang pertama di dunia bekerjasama dengan Charles Babbage menggunakan mesin Analytical-nya yang didesain mampu menyimpan data, mengolah data dan menghasilkan bentuk keluaran dalam sebuah kartu. Mesin ini dikenal sebagai bentuk computer digital yang pertama walaupun cara kerjanya lebih bersifat mekanis daripada bersifat digital. Selanjutnya pada tahun 1837Samuel Finley Breese Morse (peneliti Amerika) menemukan telegraph yang pertama dan mengembangkan telegraph dan kode morse bersama ilmuwan dari Inggris SirWilliam Cook dan Sir Charles Wheatstone.
Perkembangan teknologi TIK di Indonesia bertonggak dari peluncuran Satelit Palapa pada 9 Juli 1976 yang memudahkan arus komunikasi dan teknologi.Setelah itu dilanjutkan dengan perkembangan jaringan sellular, yaitu GSM pertama di Indonesia, yakni sebuah komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua. Sejarah perkembangan teknologi di Indonesia terutama pengenlaan awal yang terjadi sekitar 1970-1972-an melibatkan perguruan tinggi yakni Fakultas Ilmu Komputer Pendidikan Indonesia (UI), sebagai salah satu perguruan tinggi pelopor pengenalan teknologi dengan menerapkan kegiatan operasional komputasi khususnya di lingkungan PUSLIKOM UI pada 1972-1975. Pada ssat yang sama, UI mengirim dua orang staf PUSLIKOM ke Amerika Serikat untuk melanjutkan studi tentang komputer disusul empat orang lainnya pada 1975-1986. Pada 1984, beberapa jaringan teknologi informasi di Indonesia mulai terhubung ke internet melalui jaringan UI-net.
Mulai 1986 hingga 1993 PUSLIKOM UI ditunjuk Depdikbud sebagai salah satu Pusat Antar Universitas (PAU) dalam bidang komputer. Implkasinya, terbentuk jaringan yang menghubungkan kampus- kampus besar Indonesia, mulai UI, ITB, UGM, ITS, UNHAS, Universitas Terbuka dan Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Depdikbud. Jaringan besar ini disebut UNINET. Jaringan yang dibuat dengan bantuan dari luar negeri ini menggunakan infrastruktur jaringan telepon kabel konvensional, SKDP milik PT Indosat, serta SKDP via satelit (pack satnet). Ada 4 buah server yang dibuat dan ditempatkan di lokasi ITB, UI, UGM, dan ITS.
Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki perhatian besar terhadap penggunaan TIKyang diyakini dapat meningkatkan daya kompetisi bangsa.Keputusan Presiden No 50 Tahun 2000 tentang pembentukan Team Telematika Indonesia merupakan salah satu bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan dan penggunaan TIK.Team yang terdiri atas Menteri Kabinet termasuk Menteri Pendidikan ini bertugas menyusun kebijakan dalam bidang telematika, memutuskan fase dan prioritas pembangunan bidang telematika dan penggunaannya di Indonesia, melakukan monitoring dan kontrol implementasi teknologi telematika di Indonesia, dan melaporkan pembangunan telematika di Indonesia kepada presiden.
perkembangan dan penggunaan TIK, peran perguruan tinggi justru sangat dominan.Untuk mendukung pembanguan bidang pendidikan, pemerinah melalui Tim Telematika yang diketuai dan dikoordinir oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara melalui Surat Keputusan No. 133/M.PAN/5/2001 menetapkan Rencana Aksi Lima Tahun Pengembangan dan Implementasi Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia. Rencana aksi tersebut memuat Perencanaan Implemetasi Penggunaan Telematika dibidang pendidikan periode 2001 sampai dengan 2005, terdiri atas: Membangun kolaborasi antara industri TIK dengan institusi pendidikan melalui pelatihan dan kolaborasi penelitian dan pengembangan (research and development), dan menemukan kerjasama bagi pengembangan keterampilan dan kapasitas, Mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum TIK, Memanfaatkan TIK sebagai bagian esensial dari kurikulum dan media pembelajaran di sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pelatihan, Melaksanakan program belajar jarak jauh melipti partisipasi dalam pengembangan belajar dan jaringan, serta Memfasilitasi penggunaan internet secara lebih efisien dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan rencana aksi tersebut, dapat diketahui bahwa program pengebangan dan implementasi TIK ditekankan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya yang terkait dengan penyediaan dan perluasan pendidikan sumber daya manusia bidang TIKyang mampu bersaing dalam dunia global.
2. Jelaskan Media pembelajaran berbasis TIK
Dari berbagai ragam dan bentuk dari media pengajaran, pengelompokan atas media dan sumber belajar ekonomi dapat juga ditinjau dari jenisnya, yaitu media audio, media visual, media audio-visual, dan media serba neka.
1. Media audio: radio, piringan hitam, pita audio, tape recorder dan telepon
2. Media visual
a. media visual diam: foto, buku, ensiklopedia, majalah, surat kabar, buku referensi, dan barang hasil cetakan lain, gambar, ilustrasi, kliping, film bingkai, film rangkai, transparansi, mikrofis, overhead proyektor, grafik, bagan, diagram dan sketsa, poster, gambar kartun, peta dan globe
b. Media visual gerak: film bisu
3. Media audio-visual a. media audiovisual diam: televisi diam, slide dan suara, film rangkai dan suara, buku dan suara. b. Media audio visual gerak: video, CD, film rangkai dan suara, televisi, gambar dan suara
4. Media serba neka
a. Papan dan display: papan tulis, papan pamer/pengumuman/majalah dinding, papan magnetic, whiteboard, mesin pengganda
b. Media tiga dimensi: realia, sampel, artifact, model, diorama, display
c. media teknik dramatisasi: drama, pantomim, bermain peran, demonstrasi, pawai/karnaval, pedalangan/panggung boneka, simulasi
d. sumber belajar pada masyarakat: kerja lapangan, studi wisata, perkemahan
e. belajar terprogram
f. komputer
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi (TI) Di era globalisasi dan informasi ini penggunaan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi (TI) menjadi sebuah kebutuhan dan tuntutan namun dalam implementasinya bukanlah merupakan hal yang mudah.
Dalam menggunakan media tersebut harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut. Arief S. Sadiman, dkk (2006) mengatakan bahwa ditinjau dari kesiapan pengadaannya, media dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu media jadi karena merupakan komoditi perdagangan yang terdapat di pasaran luas dalam keadaan siap pakai (media by utilization) dan media rancangan yang perlu dirancang dan dipersiapkan secara khusus untuk maksud dan tujuan pembelajaran tertentu. Dari pernyataan tersebut di atas dapat dikategorikan bahwa media Komputer dan LCD Proyektor meupakan media rancangan yang di dalam penggunaannya sangat diperlukan perancangan khusus dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan. Perangkat keras (hardware) yang difungsikan dalam menginspirasikan media tersebut adalah menggunakan satu unit komputer lengkap yang sudah terkoneksikan dengan LCD Proyektor.
Dengan demikian media ini hendaknya menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. Teknologi jaringan komputer/internet memberi manfaat bagi pemakainya untuk melakukan komunikasi secara langsung dengan pemakai lainnya. Hal ini dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem. Jaringan komputer/internet memberi kemungkinan bagi pesertanya untuk melakukan komunikasi tertulis dan saling bertukar pikiran tentang kegiatan belajar yang mereka lakukan. Jaringan komputer dapat dirancang sedemikian rupa agar dosen dapat berkomunikasi dengan mahasiswa dan mahasiswa dapat melakukan interaksi belajar dengan mahasiswa yang lain. Interaksi pembelajaran dengan menggunakan jaringan komputer tidak saja dapat dilakukan secara individual, tetapi juga untuk menunjang kegiatan belajar kelompok.
Pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh dikenal juga dengan istilah Computer Conferencing System (CCF). Biasanya sistem ini dilakukan melalui surat elektronik atau E-mail. Beberapa kelebihan pemanfaatan jaringan komputer dalam sistem pendidikan jarak jauh yaitu: dapat memperkaya model-model tutorial, dapat memecahkan masalah belajar yang dihadapi mahasiswa dalam waktu yang lebih singkat dan dapat mengatasi hambatan ruang dan waktu dalam memperoleh informasi. CCF memberi kemungkinan bagi mahasiswa dan dosen untuk melakukan interaksi pembelajaran langsung antar individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok (Mason, 1994 dalam Benny A. Pribadi dan Tita Rosita, 2002:13-14)
I Ketut Gede Darma Putra (2009) mengemukakan beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis TI, adalah:
1. Internet
Internet merupakan jaringan komputer global yang mempermudah, mempercepat akses dan distribusi informasi dan pengetahuan (materi pembelajaran) sehingga materi dalam proses belajar mengajar selalu dapat diperbaharui. Sudah seharusnya dalam penerapan pendidikan berbasis TI tersedia akses internet. Saat ini wilayah Indonesia yang terjangkau jaringan internet semakin meluas hal ini sebagai dampak dari perkembangan yang pesat dari jaringan telekomunikasi. Mulai dari jaringan telepon rumah/kantor, jaringan Speedy telkom, leased line ISP, sampai dengan komunikasi melalui GPRS, 3G, HSDPA dengan memanfaatkan modem GSM dan CDMA dari provider seluler adalah sederetan teknologi yang dapat digunakan untuk akses internet. Dengan kata lain, saat ini tersedia banyak pilihan teknologi untuk melakukan koneksi pada jaringan global.
2. Intranet
Intranet Apabila penyediaan infrastruktur internet mengalami suatu hambatan, maka intranet dapat dijadikan alternatif sebagai media pendidikan berbasis TI. Karakteristik intranet hampir sama dengan internet, hanya saja untuk area lokal (dalam suatu kelas, sekolah, gedung, atau antar gedung). Model-model pembelajaran sinkron dan tidak sinkron dapat dengan mudah dan lebih murah dijalankan pada intranet. Menurut penulis, pada kondisi-kondisi tertentu intranet justru dapat menjadi pilihan tepat dalam menerapkan pendidikan berbasis TI.
3. Mobile Phone
Mobile Phone Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui telpon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile learning).
4. CD-ROM/Flash Disk Media CD-ROM
Mobile Phone Pembelajaran berbasis TI juga dapat dilakukan dengan menggunakan media telpon seluler, hal ini dapat dilakukan karena kemajuan teknologi telpon seluler yang pesat. Seseorang bisa mengakses materi pembelajaran, mengikuti pembelajaran melalui telpon seluler. Begitu canggihnya perkembangan teknologi ini sampai memunculkan istilah baru dalam pembelajaran berbasis TI yang disebut M-learning (mobile learning). CD-ROM/Flash Disk Media CD-ROM atau flash disk dapat menjadi pilihan apabila koneksi jaringan internet/intranet tidak tersedia. Materi pembelajaran disimpan dalam media tersebut, kemudian dibuka pada suatu komputer. Pemanfaatan media CD-ROM/flash disk merupakan bentuk pembelajaran berbasis TI yang paling sederhana dan paling murah. Selain itu I Ketut Gede Darma Putra (2009) Ada 2 komponen utama dalam pembelajaran berbasis TI, yaitu Learning Management System (LMS), dan Learning Content (LC).
3. Jelaskan Manfaat komputer dalam pembelajaran berbasis TIK
Pendidik dapat memiliki variasi mengajar dengan menggunakan komputer. Menurut Sudjana dan Rivai (1989) ada beberapa model pembelajaran dengan komputer, yaitu model latihan dan praktek (drill and practice), model tutorial (tutorials), model penemuan (problem solving), model simulasi (simulations), dan model permainan (game). Model pembelajaran ini dapat digunakan pendidik dalam kegiatan pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik sehingga dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka.
Kecerdasan psikomotorik siswa dapat terangsang dengan adanya pendidikan yang berbasis teknologi. Siswa dapat menentukan jenis atau arah pendidikan yang mana yang bermanfaat baginya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya. Komputer adalah media atau alat bantu untuk memudahkan pekerjaan. Akan tetapi, kunci terciptanya kualitas pendidikan yang baik adalah dari dalam diri pengguna komputer tersebut baik pendidik maupun peserta didik. Tanpa adanya kemauan dan ketekunan dari peserta didik, untuk belajar, komputer hanya akan menjadi benda mati atau pajangan yang tidak memiliki manfaat.
Komputer juga merupakan sarana yang bermanfaat untuk mengekspresikan kreatifitas seseorang. Bagi orang yang hobi menggambar atau menulis, ia dapat menggunakan komputer untuk mendukung karyanya. Dengan komputer kita dapat menciptakan design kita sendiri dengan bentuk dan warna yang menarik. Begitu juga dengan menulis. Kita tidak perlu lagi menulis karangan secara manual dengan pulpen dan kertas tetapi dengan komputer semua dapat dilaksanakan dengan cepat dan teratur.
Menurut Soekartawi: 1999dalam kegiatan pembelajaran, komputer mempunyai 3 fungsi pokok yaitu :
1. Fungsi Kognitif Komputer dapat mengajarkan konsep-konsep aturan, prinsip, langkah-langkah, proses, dan kalkulasi yang kompleks. Komputer juga dapat menjelaskan konsep tersebut dengan dengan sederhana dengan penggabungan visual dan audio yang dianimasikan. Sehingga cocok untuk kegiatan pembelajaran mandiri.
2. Fungsi Psikomotor Dengan bentuk pembelajaran yang dikemas dalam bentuk games & simulasi sangat bagus digunakan untuk menciptakan kondisi dunia kerja. Beberapa contoh program antara lain; simulasi pendaratan pesawat, simulasi perang dalam medan yang paling berat dan sebagainya.
3. Fungsi Afektif Jika program didesain secara tepat dengan memberikan potongan clip suara atau video yang isinya menggugah perasaan, pembelajaran sikap / afektif pun dapat dilakukan mengunakan media komputer.
4. Kesimpulan
Setelah membuat pembahasan di atas dapat saya simpulkan bahwa Perubahan dan perkembangan zaman membuat dunia pendidikan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. TIK merupakan media yang tepat untuk dapat diterapkan dan dikembangkan dalam dunia pendidikan. Di era globalisasi dan informasi ini, perkembangan media pembelajaran juga semakin maju. Penggunaan Teknologi Informasi (TI) sebagai media pembelajaran sudah merupakan suatu tuntutan. Walaupun perancangan media berbasis TI memerlukan keahlian khusus, bukan berarti media tersebut dihindari dan ditinggalkan. Media pembelajaran berbasis TI dapat berupa internet, intranet, mobile phone, dan CD Room/Flash Disk. Adapun komponen utamanya meliputi Learning Management System (LMS), dan Learning Content (LC), tujuan penggunaan media dalam pembelajaran adalah agar pesan atau informasi yang dikomunikasikan dapat di serap semaksimal mungkin oleh peserta didik. Teknologi adalah suatu alat bantu yang digunakan untuk membantu dalam proses pembelajaran, agar proses pembelajaran terlihat menarik, dan proses penyajian informasi dan penyampaiaan informasi mudah dipahami siswa. Maka Dengan adanya TIK guru dapat memanfaatkan berbagai sarana pendukung yang memudahkanya dalam menyampaikan materi dalam proses pembelajaran. Pemanfaatan berbagai konten dalam TIK berperan dalam mempermudah proses penyampaian informasi dari guru kepada siswa. Sehingga guru sebagai tenaga pengajar yang profesional dapat memanfaatkan TIK sebagai media pembelajaran yang modern dan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan.
Kehadiran media dalam pembelajaran juga dikatakan dapat membantu peningkatan pemahaman siswa, penyajian informasi lebih menarik dan terpecaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi. Jadi dalam hal ini sudah sangat jelas di katakan bahwa fungsi media teknologi adalah sebagai sarana bantu dalam proses pentranferan ilmu pengetahuan ataupun informasi dalam pembelajaran.
Dapat di katakan juga Guna untuk mencapai tingkat pembelajaran yang efektif, maka sudah semestinya setiap institusi pendidikan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi. Oleh karena itu, sudah saatnya kita perlu memikirkan pemanfaatan teknologi informasi internet dalam setiap pengembangan kurikulum dan bahan ajar di setiap sekolah.
Referensi
Achmad Munib (2004) Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT MKK UNNES

I Ketut Gede Darma Putra (2009) Pendidikan Berbasis Teknologi Informasi. Makalah ini disampaikan pada Rakorda Disdikpora Bali – 10 Maret 2009

Kadir, Abdul, 2003., Pengenalan Sistem Informasi, Andi Jokjakarta

 

Nama: Mohamad Ikbal Rizky Danial
Kelas: A Pendidikan Biologi
Mata Kuliah: Pengajaran Berbantuan Komputer

Literasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Ada beberapa cara untuk membentuk budaya literasi diantaranya (dekat, mudah, murah, senang, lanjut): Pendekatan akses fasilitas baca (buku dan non buku), Kemudahan akses mendapatkan bahan bacaan Murah/ Tanpa biaya (gratis), Menyenangkan dengan segala keramahan serta keberlanjutan/ Continue/ istiqomah
Literasi berarti kemampuan untuk menggunakan teknologi sebagai alat untuk memahami dan menggunakan teknologi sebagai alat untuk mempermudah mencapai tujuan.
Dari pengertian diatas menurut (wijaya:31) terdapat lima aspek terkait yang merupakan integrasi dan aplikasi kemampuan kognitive dan teknis yaitu akses, mengelola, mengintegrasikan, membandingkan, mengevaluasi, menciptakan.
Tingkat kematangan literasi TIK dapat digaambarkan seperti demikian: dari Level 0 – jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari, Level 1 – jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali di mana informasi merupakan sebuah komponen penting untuk pencapaian keinginan dan pemecahan masalah, Level 2 – jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk membantu aktivitasnya sehari-hari, Level 3 – jika seseorang individu telah memiliki standar penguasaan dan pemahaman terhadap informasi maupun teknologi yang diperlukannya, Level 4 – jika seseorang individu telah sanggup meningkatkan secara signifikan (dapat dinyatakan secara kuantitatif) kinerja aktivitas kehidupannya sehari-hari melalui pemanfaatan informasi dan teknologi; dan Level 5 – jika seseorang individu telah menganggap informasi dan teknologi sebagian bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari.
Tahapan awal adalah people literacy, yakni kemampuan dasar baca dan menulis masyarakat, diikuti literasi informasi dan literasi komputer. Literasi informasi diikuti oleh literasi digital, dan literasi komputer akan membawa dampak pada literasi internet. Literasi digital dan literasi internet merupakan dasar bagi literasi TIK.
1. Literasi Informasi
Menurut Eisenberg (2004) orang yang melek jaringan memiliki sejumlah karakteristik sebagai berikut: Memiliki kesadaran akan luasnya penggunaan jasa dan sumber informasi berjejaring, Memiliki pemahaman bagaimana sistem informasi berjejaring diciptakan dan dikelola, Dapat melakukan temu balik informasi tertentu dari jaringan dengan menggunakan serangkaian alat temu balik informasi , Dapat memanipulasi informasi berjejaring dengan memadukan dengan sumber lain dan meningkatkan nilai informasinya untuk kepentingan tertentu, Dapat menggunakan informasi berjejaring unutk menganalisa dan memecahkan masalah yang terkait dengan pengambilan keputusan, baik untuk kepentingan tugas dan maupun pribadi.
Ada beberpa model pencarian informasi yakni starting, chaining, browsing, differentiating, monitoring, extracting,
2. Literasi Komputer
Literasi Komputer adalah pengetahuan dan kemampuan untuk menggunakan komputer dan teknologi efisien. Paham (melek) komputer juga dapat merujuk kepada tingkat kenyamanan seseorang yang terbiasa menggunakan program komputer dan aplikasi lain yang berhubungan dengan komputer.
3. Literasi Digital
Literasi digital di definisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menganalisis, menilai, mengatur dan mengevaluasi informasi dengan menggunakan teknologi digital. Literasi digital itu mencakup tiga kemampuan yaitu kompetensi pemanfaatan teknologi, memaknai dan memahami konten digital serta menilai kredibilitasnya juga bagaimana membuat, meneliti dan mengkomunikasikan dengan alat yang tepat.
4. Literasi Internet
Perangkat yang digunakan dalam literasi internet merupakan perangkat computer yang mana merupakan perangkat digital. Lebih jauh lagi Indrajit (2005) menjelaskan bahwa ketika berkembang secara pesat, istilah “internet literacy” –pun lahir dengan sendirinya, yaitu kemampuan untuk menggunakan pengetahuan internet sebagai media komunikasi dan temu kembali informasi secara teori dan praktis.

 

Cara mendidik anak dengan baik merupakan suatu hal yang wajib dilakukan oleh kedua orang tua mengingat bahwa anak adalah titipan Tuhan yang wajib dijaga dan dididik dengan baik dan benar. Namun, mendidik anak dengan baik tidaklah mudah karena setiap anak memiliki karakter yang berbeda antara yang satu dengan yang lain. Sebagai orang tua hendaknya kita harus bijak dalam mendidik anak di lingkungan keluarga dengan menerapkan pola asuh yang sama tanpa membedakan antara anak yang satu dengan anak yang lain. Akan tetapi, banyak dari orang tua yang memberikan perlakuan yang berbeda terhadap anak- anaknya karena berbagai alasan. Sebagai contoh, dalam sebuah keluarga terdapat dua anak yang mana sibungsu lebih pandai daripada sisulung yang biasa-biasa saja. Karena kepandaiannya itulah, orang tua cenderung lebih mengutamakan sisulung daripada sibungsu. Nah, maka timbullah permasalahan dan dampak terahap anak-anak, yang mana si sulung akan merasa iri dan cemburu, sehingga akan timbul sifat kebencian atau dendam terhadap si bungsu. Jadi, orangtua tidak seharusnya mengutamakan satu orang anak saja, tetapi mengutamakan semua anak-anak dan memperlakukannya dengan adil.
Dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, biasakan pula kepada anak untuk selalu menghormati yang lebih tua. Hal ini dapat dilakukan dengan membiasakan sang anak untuk memanggil ‘kakak’ kepada saudara mereka yang lebih tua. Sebaliknya, anak yang lebih tua juga harus diajarkan bagaimana cara melindungi adiknya dengan baik karena itu merupakan tugas yang wajib dilaksanakan oleh sang kakak sebagai anak yang lebih tua. Dalam hal ini, orang tua harus selalu mendorong anak-anaknya agar terbiasa melakukan hal tersebut sehingga sang anak akan terbiasa untuk menghormati yang lebih tua dan mengasihi yang lebih muda. Dalam hal ini orang tua juga perlu menekankan kepada sang anak mengenai pentingnya bersikap sopan dan santun terhadap kedua orang tua sehingga sang anak akan tumbuh menjadi pribadi yang memiliki adab dan perilaku yang baik terhadap orang tua mereka.
Cara lain yang dapat dilakukan dalam mendidik anak dengan baik di lingkungan keluarga yakni antara lain dengan mengajarkan kepada anak mengenai tentang kebiasaan untuk berdisiplin dirumah. Belajar disiplin dilingkungan keluarga dapat dilaksanakan dengan mengajarkan anak untuk bangun tidur tepat pada waktunya, menaruh sepatu atau sendal pada tempatnya, serta merapikan kembali barang-barang yang setelah digunakan. Pada awalnya mungkin orang tua memerlukan sedikit usaha dan kesabaran ekstra dalam menanamkan kebiasaan berdisiplin kepada anak, namun dengan ketekunan, maka orang tua akan mandapatkan anak yang telah terbiasa untuk hidup berdisiplin.
Menanamkan pendidikan di dalam rumah dapat dilakukan oleh orang tua dengan mengenalkan anak kepada ilmu pengetahuan sejak dini. Hal ini dapat dilakukan dengan membelikan buku-buku pelajaran bergambar kepada anak-anak diusia prasekolah, dan membelikan buku-buku mengenai kisah-kisah teladan untuk dibacakan kepada mereka. Sangat dianjurkan pula kepada orang tua untuk mulai mengajarkan kepada sang anak mengenai ilmu akademis dalam bentuk yang lebih sederhana agar anak terbiasa mengenal ilmu pengetahuan sejak dini. Selain menanamkan pendidikan akademis, penting juga bagi orangtua untuk menanamkan pendidikan agama sejak dini agar anak memiliki pegangan hidup yang kuat sejak kecil. Pendidikan agama dapat dilakukan dengan mengajarkan anak mengenai hukum-hukum agama dan kewajiban-kewajiban dalam kehidupan beragama.
Kunci keberhasilan dari mendidik sang buah hati di lingkungan keluarga terletak pada bagaimana cara orang tua dalam menerapkan pendidikan tersebut kepada sang anak tanpa harus membuat anak merasa digurui oleh orang tua. Menciptakan kondisi keluarga menjadi lingkungan senyaman mungkin bagi anak akan sangat membantu memudahkan orang tua dalam memberikan pendidikan kepada sang anak dilingkungan keluarga. Selain itu, menjaga keharmonisan didalam keluarga juga akan menjadikan kasih sayang yang hangat dalam lingkungan keluarga yang tentu saja akan membuat anak menjadi semakin merasa nyaman dan diterima keberadaannya dilingkungan keluarga. Dengan menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan penuh kasih sayang, maka akan semakin mudah bagi orang tua dalam menerapkan cara mendidik anak dengan baik.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong