ABOUT ME

07 September 2014 00:57:08 Dibaca : 49

Nama : Abdul Rahman Syah Daud

Nama Panggilan : Ar

TTl : Bolangitang, 09 September 1996

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Jumlah Saudara : 1

Anak Ke : 2

Alamat : Jln. Trans Sulawesi, Bolangitang, Kab. Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara.

Alamat Sekarang : Jln. Jendral Sudirman

Kewarganegaraan : Indonesia

Golongan Darah : O

Nomor Telephone : 082293445294

Pendidikan Formal :

SD : SDN 2 Bolangitang Barat (2002-2008)

SMP : SMP Negeri 1 Bolangitang Barat (2008-2011)

SMA : SMA Negeri 1 Bolangitang Barat (2011-2014)

Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Gorontalo (2014-Sekarang)

E-Mail : abdul_172243_s1sisfo2014@mahasiswa.ung.ac.id

arsyah.daud@gmail.com

Facebook : Rasya Daud

Twitter : @RasyaDaud

Kemampuan Teknis : Instalasi Program

Nama Orang Tua :

Ayah : Hipsi Daud

Ibu : Sitti Surha Abdullah

Nomor Handphone :

Ayah : 082192489849

Ibu : 082349285641

TAHUKAH ANDA, ALGORITMA DITEMUKAN OLEH ILMUAN MUSLIM

05 September 2014 10:09:35 Dibaca : 335


Al Khawarizmi: Bapak Algoritma Dan Penemu Angka Nol


Pernahkah kamu mendengar kata aljabar atau kata algoritma? Dalam belajar matematika, nanti kamu juga akan mendapati dua kata ini. Tapi, tahukah kamu siapa penemunya? Hhmm..pasti deh ada yang menebak bahwa penemunya berasal dari ilmuwan Barat. Padahal sebenarnya ia adalah seorang ilmuwan muslim yang bernama Al-Khawarizmi. Siapakah sebenarnya Al-Khawarizmi itu? Yuk kita cari tahu…

Nama lengkapnya adalah Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. Ia lahir di Khawarizmi, Uzbeikistan pada tahun 194 H/780 M. Ketika ia masih kecil, kedua orangtuanya pindah ke sebuah tempat di selatan kota Baghdad (kalau sekarang disebut Irak). Di dunia Barat, ia dikenal sebagai Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi, Al-Karismi, Al-Goritmi, Al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lainnya.

Al-Khawarizmi dikenal sebagai orang yang memperkenalkan konsep algoritma dalam matematika. oleh sebab itulah konsep ini disebut Algorism/Algoritma yang diambil dari nama belakangnya. Algoritma umumnya digunakan untuk membuat diagram alur (flowchart) dalam ilmu komputer/informatika.

Kepandaian dan kecerdasannya mengantarkannya masuk ke lingkungan Dar al-Hukama (Rumah Kebijaksanaan), sebuah lembaga penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan yang didirikan oleh Ma’mun Ar-Rasyid, seorang khalifah Abbasiyah yang terkenal. Ia juga bekerja dalam sebuah observatory yaitu tempat belajar matematika dan astronomi. Selain itu ia juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.

Selain ahli dibidang matematika, Al-Khawatizmi juga menekuni bidang astronomi, astrologi, dan geografi. Di bawah Khalifah Ma’mun, sebuah tim astronom yang dipimpinnya berhasil menentukan ukuran dan bentuk bundaran bumi. Di bidang geografi, Al-Khawarizmi juga pernah memimpin tujuh puluh orang geografer untuk membuat peta dunia pertama pada tahun 830. Waah…hebat yah??

Al-Khawarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan teori aljabar dan hisab. Oh iya, nama aljabar diambil dari bukunya yang terkenal itu looh yang berjudul al-Mukhtasar fi Hisab al-Jabr wal-Muqabalah (Ringkasan Perhitungan Aljabar dan Perbandingan). Dalam bukunya itu diuraikan pengertian-pengertian geometris.

Ia juga menyumbangkan teorema segitiga sama kaki yang tepat, perhitungan tinggi serta luas segitiga, dan luas jajaran genjang serta lingkaran. Ia mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus, kosinus dan kotangen serta konsep diferensiasi. Oleh karena itulah Al-Khawarizmi juga disebut sebagai Bapak Aljabar.

Al-Khawarizmi juga memperkenalkan kepada dunia ilmu pengetahuan tentang angka 0 (nol) yang dalam bahasa Arab disebut sifr. Angka nol baru dikenal dan dipergunakan orang Barat sekitar 250 tahun setelah ditemukan oleh al-Khawarizmi. Sebelumnya para ilmuwan mempergunakan abakus, semacam daftar yang menunjukkan satuan, puluhan, ratusan, ribuan, dan seterusnya, untuk menjaga agar setiap angka tidak saling tertukar dari tempat yang telah ditentukan dalam hitungan.

Al-Khawarizmi juga menyusun buku tentang penghitungan waktu berdasarkan bayang-bayang matahari. Al-Khawarizmi meninggal pada 262 H/846 M di Baghdad. Walaupun ia sudah lama meninggal, namun ilmu yang ia hasilkan masih kita gunakan sampai saat ini.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong