Cara Mengkonversi Bilangan Biner ke ASCII (Teks)

11 October 2014 14:53:46 Dibaca : 5285

Bilangan Biner adalah sistem bilangan yang menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (Radix) tertentu. Untuk bilangan biner menggunakan basis 2, menggunakan 2 macam simbol bilangan berbentuk 2 digit angka yaitu angka 0 dan 1.

Untuk mengkorversi Bilangan Biner kedalam bentuk teks maka yang harus kita lakukan adalah :

1. RUBAH BILANGAN BINER KE DESIMAL

Pertama-tama yang kita lakukan adalah mengubah bilangan biner yang hanya terdi dari angka 0 dan 1 tersebut kedalam bilangan desimal. Kemudian baru kita terjemahkan bilangan decimal terseebut dalam bentuk teks agar dapat kita baca.

SISTEM BINER:

Di sini adalah satu contoh sederhana dari bilangan biner:
1 0 1 0 1 0 1

Untuk mengubah bilangan biner tersebut kedalam angka, maka yang perlu kita lakukan adalah mengalikan setiap bilangan tersebut dengan bilangan 2 berpangkat, jadinya seperti berikut :

1 0 1 0 1 0 1 = (1x64)+(0x32)+(1x16)+(0x8)+(1x4)+(0x2)+(1x1)

1 0 1 0 1 0 1 = 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1

1 0 1 0 1 0 1 = 85

*Untuk memberi pangkat pada Bilangan 2, lakukan dengan dengan cara berurutan dan diakhiri dengan pangkat 0
Sekarang sebagai latihan cobalah ubah beberapa bilangan biner yang sobat buat sendiri kedalam bilangan disimal.

2. CARA MERUBAH BILANGAN BINER KE CODE ASCII

Untuk mempermudah mengubah bilangan biner yang telah kita ubah menjadi bilangan decimal tadi ke dalam bentuk teks, maka kita harus memperhatikan KODE ASCII.

Misalnya kita ambil contoh bilangan biner berikut :

0101011101010101010100110011001000110100

Untuk langkah pertama yang harus kita lakukan adalah kita pisahkan dulu bilangan biner di atas menjadi 8 digit seperti berikut :

01010111 01010101 01010011 00110010 00110100

Sekarang, kita ubah bilangan biner tersebut per 8 digit dengan cara menghitungnya seperti yang telah dijelaskan diatas.

Delapan Digit ke-1 :
01010111 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (1x2) + (1x1)
01010111 = 0 + 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 2 + 1

01010111 = 87

Delapan Digit ke-2 :
01010101 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (0x2) + (1x1)
01010101 = 0 + 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 0 + 1
01010101 = 85

Delapan Digit ke-3 :
01010011 = (0x128) + ( 1x64) + (0x32) + (1x16) + (0x8) + (0x4) + (1x2) + (1x1)
01010011 = 0 + 64 + 0 + 16 + 0 + 0 + 2 + 1
01010011 = 83

Delapan Digit ke-4 :
00110010 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (0x8) + (0x4) + (1x2) + (0x1)
00110010 = 0 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 2 + 0
00110010 = 50

Delapan Digit ke-5 :
00110100 = (0x128) + ( 0x64) + (1x32) + (1x16) + (0x8) + (1x4) + (0x2) + (0x1)
00110100 = 0 + 0 + 32 + 16 + 0 + 4 + 0 + 0
00110100 = 52

Jadi, hasil konversi Biner ke Decimal adalah :
01010111 = 87
01010101 = 85
01010011 = 83
00110010 = 50
00110100 = 52

Untuk mengetahui karakter apa yg di hasilkan dari bilangan biner diatas, maka kita harus melihat table kode ASCII.

01010111 = 87 = W
01010101 = 85 = U
01010011 = 83 = S
00110010 = 50 = 2
00110100 = 52 = 4

Jadi, Hasil dari kode biner 01010111 01010101 01010011 00110010 00110100 adalah :

WUS24

 

 

 

 

 

 

 

Pertemuan ke-4 (Komponen Sistem Operasi)

08 October 2014 14:47:44 Dibaca : 9910
  • Komponen Sistem Operasi
  1. Manajemen Proses

          Manajemen proses adalah rangkaian aktivitas perencanaan dan pengawasankinerja suatu proses, terutama proses bisnis. Manajemen proses mengaplikasikan pengetahuan, ketrampilan, peralatan, teknik, serta sistem untuk mendefinisikan, memvisualisasikan, mengukur, mengontrol, melaporkan, dan memperbaiki proses dengan tujuan untuk meningkatkan keuntungan atau laba. ISO 9001mempromosikan pendekatan proses untuk mengelola suatu organisasi.

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:

<!--[endif]-->
Membuat dan menghapus proses pengguna dan sistem proses.Menunda atau melanjutkan proses.Menyediakan mekanisme untuk sinkronisasi proses.Menyediakan mekanisme untuk komunikasi proses.Menyediakan mekanisme untuk penanganan deadlock

    2. Manajemen Memori Utama

        Sistem operasi memiliki tugas untuk mengatur bagian memori yang sedang digunakan dan mengalokasikan jumlah dan alamat memori yang diperlukan, baik untuk program yang akan berjalan maupun untuk sistem operasi itu sendiri. Tujuan dari manajemen memori utama adalah agar utilitas CPU meningkat dan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian memori.

Memori utama atau lebih dikenal sebagai memori adalah sebuah array yang besar dari word atau byte yang ukurannya mencapai ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Setiap word atau byte mempunyai alamat tersendiri. Memori utama berfungsi sebagai tempat penyimpanan instruksi/data yang akses datanya digunakan oleh CPU dan perangkat M/K. Memori utama termasuk tempat penyimpanan data yang yang bersifat volatile (sementara), yaitu data akan hilang kalau komputer dimatikan.

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen memori seperti:

Menjaga track dari memori yang sedang digunakan dan siapa yang menggunakannya.

Memilih program yang akan di-load ke memori.

    3. Manajemen Sistem Masukan/Keluaran

        Sistem ini sering disebut dengan device manager. Menyediakan device driver yang umum sehingga operasi Masukan/Keluaran dapat seragam (membuka, membaca, menulis, menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk.

Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen proses seperti:
<!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
<!--[endif]-->

Penyangga: menampung sementara data dari/ke perangkat Masukan/Keluaran.

Spooling: melakukan penjadwalan pemakaian Masukan/Keluaran sistem supaya lebih efisien (antrian dsb.).

Menyediakan driver: untuk dapat melakukan operasi rinci untuk perangkat keras Masukan/Keluaran tertentu.

    4. Manajemen Penyimpanan Sekunder

        Data yang disimpan dalam memori utama bersifat sementara dan jumlahnya sangat kecil. Oleh karena itu, untuk menyimpan keseluruhan data dan program komputer dibutuhkan penyimpanan sekunder yang bersifat permanen dan mampu menampung banyak data, sebagai back-up dari memori utama. Contoh dari penyimpanan sekunder adalah hard-disk, disket, dll. Sistem operasi bertanggung-jawab atas aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan manajemen disk seperti:

free space management.alokasi penyimpanan.penjadwalan disk.

    5. Manajemen Sistem Berkas

        File atau berkas adalah representasi program dan data yang berupa kumpulan informasi yang saling berhubungan dan disimpan di perangkat penyimpanan. Sistem berkas ini sangatlah penting, karena informasi atau data yang disimpan dalam berkas adalah sesuatu yang sangat berharga bagi pengguna. Sistem operasi harus dapat melakukan operasi-operasi pada berkas, seperti membuka, membaca, menulis, dan menyimpan berkas tersebut pada sarana penyimpanan sekunder. Oleh karena itu, sistem operasi harus dapat melakukan operasi berkas dengan baik.

Sistem operasi bertanggung-jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen berkas:

Pembuatan dan penghapusan berkas.

Pembuatan dan penghapusan direktori.

Mendukung manipulasi berkas dan direktori.

Memetakan berkas ke secondary-storage.

Mem-back-up berkas ke media penyimpanan yang permanen (non-volatile).

 

 

 

Jenis-jenis Kernel

06 October 2014 07:46:01 Dibaca : 84

1. Kernel monolitik

Kernel monolitik yaitu sebuah antarmuka virtual yang berada pada tingkat tinggi di atas perangkat keras, dengan sekumpulan primitif atau system call untuk mengimplementasikan layanan-layanan sistem operasi, seperti halnya manajemen proses, konkurensi (concurrency), dan manajemen memori pada modul-modul kernel yang berjalan di dalam mode supervisor.

Beberapa sistem operasi yang menggunakan Monolithic kernel:

  • Kernel sistem operasi UNIX tradisional, seperti halnya kernel dari sistem operasi UNIX keluarga BSD (NetBSD, BSD/I, FreeBSD, dan lainnya).
  • Kernel sistem operasi GNU/Linux, Linux.
  • Kernel sistem operasi Windows (versi 1.x hingga 4.x; kecuali Windows NT).
2. Mikrokernel

Mikrokernel yaitu sebuah abstraksi yang sederhana terhadap hardware, dengan sekumpulan primitif atau system call yang dapat digunakan untuk membuat sebuah sistem operasi agar dapat berjalan, dengan layanan-layanan seperti manajemen thread, komunikasi antar address space, dan komunikasi antar proses.

Sistem operasi yang menggunakan microkernel umumnya secara dramatis memiliki kinerja di bawah kinerja sistem operasi yang menggunakan monolithic kernel. Hal ini disebabkan oleh adanya overhead yang terjadi akibat proses input/output dalam kernel yang ditujukan untuk mengganti konteks (context switch) untuk memindahkan data antara aplikasi dan server.

Sistem operasi yang menggunakan microkernel:

  • IBM AIX, sebuah versi UNIX dari IBM
  • Amoeba, sebuah kernel yang dikembangkan untuk tujuan edukasi
  • Kernel Mach, yang digunakan di dalam sistem operasi GNU/Hurd, NexTSTEP, OPENSTEP, dan Mac OS/X
  • Minix, kernel yang dikembangkan oleh Andrew Tanenbaum untuk tujuan edukasi
  • Symbian OS, sebuah sistem operasi yang populer digunakan pada hand phone, handheld device, embedded device, dan PDA Phone.

3. Kernel hibrida

Kernel hibrida aslinya adalah mikrokernel yang memiliki kode yang tidak menunjukkan bahwa kernel tersebut adalah mikrokernel di dalam ruangan kernel-nya. Kode-kode tersebut ditaruh di dalam ruangan kernel agar dapat dieksekusi lebih cepat dibandingkan jika ditaruh di dalam ruangan user.

Sistem operasi yang menggunakan kernel hibrida:

  • BeOS, sebuah sistem operasi yang memiliki kinerja tinggi untuk aplikasi multimedia.
  • Novell NetWare, sebuah sistem operasi yang pernah populer sebagai sistem operasi jaringan berbasis IBM PC dan kompatibelnya.
  • Microsoft Windows NT (dan semua keturunannya).

4. Exokernel

Exokernel bukanlah pendekatan kernel sistem operasi yang umum—seperti halnya microkernel atau monolithic kernel yang populer, melainkan sebuah struktur sistem operasi yang disusun secara vertikal.
Exokernel biasanya menggunakan library yang disebut dengan libOS untuk melakukan abstraksi. libOS memungkinkan para pembuat aplikasi untuk menulis abstraksi yang berada pada level yang lebih tinggi, seperti halnya abstraksi yang dilakukan pada sistem operasi tradisional, dengan menggunakan cara-cara yang lebih fleksibel, karena aplikasi mungkin memiliki abstraksinya masing-masing. Secara teori, sebuah sistem operasi berbasis Exokernel dapat membuat sistem operasi yang berbeda seperti halnya Linux, UNIX, dan Windows dapat berjalan di atas sistem operasi tersebut.

 

Mahasiswa Baru UNG

05 September 2014 10:14:05 Dibaca : 49

Mahasiswa Baru Fakultas Teknik

Jurusan Teknik Informatika

Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong