berita kehilangan

28 April 2014 11:06:55 Dibaca : 123

berita kehilangan,
telah hilang buku tulis ( binder ) dan buku cetak ( belajar dan pembelajaran ), atas nama Vegi Dwi Januaristy, mahasiswi S1 pendidikan Ekonomi semster 2, buku hilang pada hari senin, 21 April 2014, buku tersebut hilang di sekitaran RK.B 1.2 gedung perkuliahan FEB,,
bagi teman2 yang melihat atau menemukan harap hubungi cp di bawah ini.
Langgeng Heri Lukito,085256788726,
mohon bantuanya, karena buku sangat di butuhkan mengingat tidak lama lagi UAS,
atas perhatinya di ucapkan terimakasih banyak

program kreativitas mahasiswa

21 March 2014 10:21:52 Dibaca : 891

 

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

UPAYA MODIFIKASI BUAH POHON MANGROVE DENGAN PENGOLAHAN KHUSUS UNTUK MENJADI SUMBER PENGGANTI PANGAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM-Gagasan Tertulis

Diususlkan oleh :

Langgeng Heri Lukito 911413057/2013

Mohammad Kholil 911413179/2013

Vegi Dwi Januaristy 911413165/2013

Sri Nolva Syarif 911413172/2013

Mery Kango 911413164/2013

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2014

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

UPAYA MODIFIKASI BUAH POHON MANGROVE DENGAN PENGOLAHAN KHUSUS UNTUK MENJADI SUMBER PENGGANTI PANGAN

BIDANG KEGIATAN:

PKM-Gagasan Tertulis

Diusulkan oleh :

Langgeng Heri Lukito 911413057/2013

Mohammad Kholil 911413179/2013

Vegi Dwi Januaristy 911413165/2013

Sri Nolva Syarif 911413172/2013

Mery Kango 911413164/2013

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2014

HALAMAN PENGESAHAN USULAN PKM-GT

1. Judul Kegiatan : UPAYA MODIFIKASI BUAH POHON MANGROVE DENGAN PENGOLAHAN KHUSUS

UNTUK MENJADI SUMBER PENGGANTI PANGAN

2. Bidang Kegiatan : (√) PKM-GT ( ) PKM-AI3. Ketua Pelaksana Kegiatan/Penulis Utamaa. Nama Lengkap : Langgeng Heri Lukitob. NIM : 911413057c. Jurusan : pendidikan Ekonomid. Universitas : Universitas Negeri Gorontaloe. Alamat Rumah/Hp : Kompleks RRI/ 085256788726f. Alamat Email : Langgeng.herilukito@yahoo.co.id4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 orang5. Dosen Pendampinga. Nama Lengkap : Irwan Yantu, S.pd, M.Sib. NIDN : 00201073050c. Alamat Rumah danNo.telpn/Hp : 081244996679

6. Biaya Kegiatan Total a. Dikti : Rp. 3.000.000,00b. Sumber Lain :

7. Jangka Waktu Pelaksanaan :

Gorontalo, 07 Januari 2014

Menyetuju Ketua Pelaksana Kegiatan

Pembantu Dekan III

( Irwan Yantu, S.pd, M.Si ) ( Langgeng Heri Lukito )

NIP. 197320102003121001 NIM. 911413057

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

Bidang Kemahasiswaan

( Dr. Fence M. Wantu, SH, M.H ) ( Irwan Yantu S.pd,M.si )

NIP. 174011922001121001 NIDN. 0020107305

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………2

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………….3

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………4

RINGKASAN………………………………………………………………………...5

PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………...5

Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………...6

GAGASAN

Kondisi Kekinian……………………………………………………………...8

Solusi yang Pernah Dilakukan.………………………………………………10

Kehandalan gagasan………...……………………………………………….10

Pihak-pihak yang dapat Membantu Terwujudnya Gagasan…………...…….11

Strategi Penerapan…………………………………………………………...11

KESIMPULAN……………………………………………………………………..12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….13

DAFTAR BIODATA PENELITI…………………………………………………14

SUSUNAN ORGANISASI…………………………………………………………19

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………………..20

UPAYA MODIFIKASI BUAH MANGROVE DENGAN PENGOLAHAN KHUSUS UNTUK MENJADI SUMBER PENGGANTI PANGAN

Langgeng Heri Lukito, Mohammad kholil, Vegi Dwi Januaristy, Sri Nolva Syarif, Mery Kango

Jurusan Pendidikan Ekonomi FEB Universitas Negeri Gorontalo

Jl. Jend Soedirman No. 6 Gorontalo

RINGKASAN

Indonesia dikenal dengan Negara kepulauan dengan perairan terluas. Hingga kini Negara kita memiliki ± 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang ± 81.000 km. dan biasanaya banyak di tumbuhi vegetasi hutan mangrove. Secara umum hutan mangrove didefinisikan sebagai tipe hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut (terutama pantai yang terlindung, laguna, muara sungai ) yag tergenang pada saat pasang dan bebas pada saat surut yang komunitas tumbuhnya bertoleransi terhadap garam. ( kusmana, et al., 2003 ). Hutan manrove merupakan ekosistem utama pendukung kehidupan masyarakat pesisir.

Luas ekositem mangrove di Indonesia mencapai 75 % dari total mangrove di Asia Tenggara atau sekitar 27% dari luas mangrove di dunia. Sebaran mangrove di Indonesia terutama diwilayah pesisir Sumatera, Kalimantan, dan Papua. Pohon mangrove merupakan tumbuhan yang kaya akan manfaat, selain sebagai penahan abrasi pantai juga dapat di gunakan dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Bahkan dengan pemanfaatan yang cermat tumbuhan ini dapat berguna selai yang di sebutkan diatas, tumbuhan ini bisa menjadi alternative baru, yang dapat menghasilkan keuntungan yang cukup, apalagi ketika mereka tidak bisa pergi melaut karena cuaca buruk.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mangrove, orang sudah tidak asing lagi dengan tumbuhan ini apalagi yang tinggal di pesisir pantai sudah tidak asing lagi tentunya. Tumbuhan ini berangsur-angsur di tinggalkan karena di anggap tumbuhan yang tidak berguana, sehingga kebanyakan mereka memanfaatkannya hanya sebagai pengganti bahan bakar dalam memasak apabila tidak terdapat Minyak Tanah. Tak heran data terakhir yang saya dapatkan luas mangrove terus mengalami penurunan dari 4, 25 juta hektar pada tahun 1982 menjadi sekitar 3, 24 juta hektar pada tahun 1987.

Namun, saat ini tumbuhan ini kembali jadi bahan perbincangan, namun kesemuanya hanya sekedar penelitia saja belum ada kegiatan rill di lapangan mengenai tumbuhan ini. Setelah di adakan konferensi perekonomian. Pemerintah sekarang menitik beratkan pada UKM-UKM yang ada di masyarakat tingkat bawah dengan tujuan agar dapat meningkatkan perekonomian, disinilah kita bisa mengembalikan fungsi mangrove, di mana pada tahun 1963 sampai 1965, masyrakat memanfaatkan mangrove sebagai bahan pangan. Dewasa ini penerapan teknologi dalam pembuatan makanan berbahan dasar buah mangrove sudah mulai di kembangkan.

Sehinngga di harapkan nantinya mangrove bisa di jadikan komoditi alternative pengganti beras, di mana telah di ketahui, buah mangrove jika di bandingkan dengan singkong, ubi jalar, beras, sagu, maka komposisi buah mangrove lebih menyerupai singkong , dimana kandungan karbohidratnya hamper sama, yaitu 92 %. Buah mangrove memiliki prospek yang sangat baik untuk dikembangkan menjadi bahan pangan alternative pengganti beras, terutama bagi masyarakat di pesisir pantai dan bukan cuman itu saja di harapkan juga ini bisa mendukung program pemerintah “ sehari tanpa nasi “, selain itu juga ini dapat jadikan penjawab solusi di mana kita ketahui bersama harga-harga kebutuhan pokok telah mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi yang di rasakan oleh masyarakat pesisir, yang hanya bergantung kepad pekerjaan mereka sebagai Nelayan yang penghasilanyan tidak pasti.

Tujuan dan Manfat

Untuk mengetahui perkembangan hutan mangrove dari tahun ke tahun.Untuk mengetahui jumlah penduduk yang yang tinggal di pesisir pantai dan pengahasilan.Sebagai bahan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru.Untuk mengetahui pemanfaan mangroveUntuk menjawab isu global.Untuk bahan analisi tentang sumber-sumber baru di lingkungan sekitar yang dapat di jadikan pendapatan alternative.

GAGASAN

Kondisi kekinian

Pengertian pohon mangrove secara umum di definiikan sebagai tipe hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut ( terutama pantai yang terlindung, laguna, muara sungai ) yang tergenang pada saat pasang dan bebas genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhnya bertoleransi terhadap garam. ( kusmana, et al., 2003 ). Hutan mangrove merupakan ekositem utama pendukung kehidupan masyarakat pesisir, selain mempunyai fungsi ekologis sebagai penyedia makanan biota laut, penahan abrasi pantai, penahan gelombang pasang, penyerap limbah, pencegah intrusi air laut, hutan mangrove juga bisa berfungsi untuk menyediakan kebutuhan pangan penduduk di sekitarnya.

Luas ekosistem Indonesia mencapai 75 % dari total mangrove di Asia Tenggara, atau sekitar 27 % dari luas manrove dunia. Keunikan yang dimiliki ekosistem mangrove Indonesia adalah memiliki keanekaragaman jenis yang tertinggi di dunia. Sebaran mangrove di Indonesia terutama di wilayah pesisir sumatera, Kalimantan dan papua.

Kita melihat pada dewasa ini hutan mangrove telah mengalami penurunan yang cukup tajam, sehingganya di butuhkan pengolahan yang tepat agar pohon mangrove ini mempunya daya guna bahkan dapat menciptakan lapangan usaha baru. Perhitungan penduduk di Indonesia ± 60 % tinggal di pesisir pantai, maka jelaslah mereka hidup di bawah garis kemiskinan karena meraka hanya bekerja sebagi nelayan pada umumnya yang hasilnya tidak seberapa. Jadi butuh pemikiran-pemikiran yang bisa di jadikan solusi untuk mengatasi ketimpangan di atas, salah satunya dengan meanfaatkan alam sekitar ( pohon mangrove )

Penurun luas hutan mangrove di sebabkan oleh kegiatan konversi menjadi lahan tambak, pemukiman, pelabuhan, jalan, hotel dan apartemen, penebangan liar dan sebagainya. Masyarakat pesisir sebagai masyarakat yang berinteraksi langsung dengan ekosistem mangrove sangat di rugikan dengan semakin menurunya kawasan mangrove.oleh karena itu sudah seharusnya masyarakat pesisir ikut di libatkan dalam usaha rehabilitas kawasan mangrove karena meraka adalah masyarakat yang paling dekat dan setiap saat berinteraksi dengan hutan mangrove. Salah satu manfaat dari ekosistem mangrove yang sekarang sudah tidak begitu popular adalah pemanfaatan hutan mangrove untuk kebutuhan pangan.

Masyarakat umum belum begitu mengenal potensi hutan mangrove sebagai pengahsil cadangan pangan untuk membantu mencukupi kebutuhan pangan masyarakat pesisir. dan setelah di bandingkan komposisi mangrove dengan singkong, ternya mangrove miliki kandungan karbohidrat yang cukup tinggi.

Proses pengolahan atau langkah-langkah pengolahan mangrove sehingga bisa diolah menjadi berbagai makanan. Langkah pertama untuk mengolahnya adalah mengupas kulit buah mangrove, kemudian buah di belah untuk menghilangkan bagian tannin yang mirip dengan kapas kecil berwarna putih dan lengket. Bagian ini jika tidak dihilangkan dan terebus, maka keseluruhan buah mangrove akan berwarna biru keungunguan dan tercium bau tembakau rokok sehingga tidak enak lagi dimakan. Sebelum di rebus buah mangrove harus harus terlebih dahulu di rendam dalam air tawar selama tiga hari. Setiap hari saat pagi dan sore, air rendaman buah mangrove harus diganti untu menghilangkan getah yang menempel. Setalah tiga hari di rendam, buah mangrove siap untuk di gunakan untuk makanan apa saja. Jika mau di buat kripik, tinggal di tambah dengan bumbu berupa, garam, bawang merah, dan bawang putih siap digoreng, jika dibuat dodol, cake maupun berbagai macam kue, buah mangrove yang sudah di rebus harus dihaluskan lebih dahulu menggunakan blender. Setelah halus barulah barulah di campur bahan-bahan lainya seperti tepung, gula, mentega, sesuai dengan slera.

Beberapa jenis mangrove yang bisa diolah menjadi bahan pangan diantaranya adalah mangrove jenis Avicennia alba dan Avicennia Marina atau yang di kenal masyarakat dengan nama api-api lebih cocok di buat kripik karena ukuranya kecil seperti kacang kapri dan rasanya gurih serta renyah seperti emping melinjo. Adapun Rhizopora Mucronata atau biasa di sebut bakau permpuan yang tinggi buahnya sekita 70 sentimeter serta Rhizopora Apiculata ( bakau laki ) yang tingginya sekitar 40 sentimeter, lebih cocok di buat sayur asam karena rasanya segar. Sonneratia alba yang bias di sebut pedada yang buahny seperti granat nanas, lebih cocok untuk di buat permen karena rasanya asam. Sedangkan Nyapa fruican lebih cocok untuk dibuat kolak.

Solusi yang Pernah Dilakukan

Hanya pada tempat-tempat tertentu di mana pengolahan mangrove di lakukan secara efektif, seperti di kawasan Paluh Merbabu, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara mereka berhasil memanfaatkan buah mangrove menjadi makanan yang bermutu tinggi. Masyarakat pesisir di Kabupaten Biak dan Balikpapan, memanfaatkan mangrove sebagai pengganti nasi.

Kehandalan gagasan

Dari penelitian yang telah di lakukakan, penelitian di anggap cukup efektif terutamanya dalam penyedian kebutuhan pangan. Berangkat dari kebutuhan pangan teryata mangrove bisa di jadikan lapangan pekrjaan baru terutama kaum ibu-ibu, ketika mereka menunggu suami mereka pulang dari menangkap ikan, sehingga di harpak bisa membantu perekonomian keluarga. Belum lagi kita melihat fenomena ketika cuaca buruk yang terjadi pada bulan-tertentu, terpaksa menyandarkan perahu mereka, dalam waktu yang cukup lama, ini justru sangat merugikan sekali, dan akibatnya mereka menghutang untuk menutupi kebutuhan hidup.

Maka dari itu di harapkan tumbuhan yang kaya manfaat ini bisa di manfaatkan secara optimal, selama mereka tidak pergi melaut tanaman ini bisa mereka gunakan dengan cara menebang pohon yang tua untuk diambi di jadikan kayu bakr dan mereka jual, karena sepengetahuan saya harga jual kayu bakau lumayan tinggi.

Program pemerintah untuk meningkatkan perekonomian melalui UKM, menjadi angin segar serta jalan untuk memperbaiki perekonomia keluarga khususnya, karena proses yang juga mudah hanya membentuk kelompok kecil.

Gambar 1.1 mangrove

Sehingga, nantinya penduduk atau masyarakat yang tinggal di pesisir pantai memiliki variasi usaha, karena selama ini orang hanya menggap bahwa masyarakat yang tinggal di pesisir pantai hanya bekerja sebagai nelayan, dan juga meningkatkan ekonomi wilayah tersebut, karena ketika orang telah mengetahui wilayah terseut memiliki potensi dalam ini sudah ada usaha yan terbilang berhasil dalam memanfaatkan mangrove.

Pihak-Pihak yang Dapat Membantu

Pihak-pihak yang dapat membantu gagsan ini dapat di terima dengan baik, yakni :

Kepala pemerintahan setempat tentunya, tanpa persetujuan mereka maka dapat di pastikan gagasan yang telah dibuat walaupun itu bersifat baik, tidak akan berhasil.Masyarakat setempat, sikap mereka dalam menerima gagasan, terutama di wilayah yang baru mengenal pohon mangrove.

Strategi Penerapan

Strategi atau langkah yang dapat di lakukan dalam pencapain tujuan gagasan adalah sebagai berikut :

Mengadakan survai lokasiMeminta persetujuanMengadakan interaksi kepada masyarakatMeminta persetujuan kepada masyarakatMengadakan pelatihan pemanfaatan buah mangroveMulai kepada tahap produksiPengujian hasil produksiPengenanlan hasil produksiProduksi tahap ke 2PendistrbusianPengawasan usaha.

KESIMPULAN

Indonesia memiliki garis pantai sepanjag 81.000 km. dengan garis pantai sepanjang itu, maka dapat di gambarkan bahwa penduduk Indonesia yang bermukim daerah pesisir saat ini di perkiraanmencapai 140 juta jiwa atau sekitar 60 persen penduduk Indonesia tinggal bermukim daerah pesisir, dan kebanyakan penduduk yang tinggal di pesisir pantai hidup di bawah garis kemiskinan.Hutan mangrove didefiniskan sebagai tipe hutan yang tumbuh pada daerah pasang surut ( terutama pantai yang terlindung, laguna, muara sungai ) yang tergenang pada saat pasang dan bebas genangan pada saat surut yang komunitas tumbuhanya bertoleransi terhadap garam. ( kusmana, et al.,2013 )Tanaman mangrove terbukti mampu menyediakan sumber pangan pengganti yang dapat meningkatkan peekonomian, di tambah lagi dengan adanya program pemerintah melalui program UKM.Pemanfaatan mangrove sebagai bahan makan hanyalah contoh kecil dari manfaat mangrove untuk masyarakat. Maanfaat mangrove tak terhitung jumlahnya dalam kaitanya dengan peningkatan perekonomian.

DAFTAR PUSTAKA

http://google.com//pohon_mangrove_pengertisn

http://google.co.id//manfaat-pohong-mangrove

Panduan PKM 2013

LAMPIRAN 1

DAFTAR BIODATA PENELITI

1. KETUA PELAKSANA

Nama : Langgeng Heri Lukito

TTL : Tolitoli, 20 April 1994

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Rumah : Kompleks RRI

Email : langgeng.herilukito@yahoo.co.id

Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan

No

Jenjang

Nama Sekolah

Tahuan

1

SD

SDN I Basidondou

2001-2007

2

SMP

SMPN 1 Basidondou

2007-2010

3

SMA

MA Al-Munawwarah

2010-2013

4

PT

Universitas Negeri Gorontalo

2013- sekarang

Gorontalo, 07 Januari 2014

Langgeng Heri Lukito

LAMPIRAN 2

BIODATA ANGGOTA PELAKSANA

ANGGOTA PELAKSANA 1

Nama : Mohammad Kholil

TTL : Luwuk, 27 Juni 1995

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Email : Moh_Kholil@yahoo.co.id

Alamat Rumah : JL. Dewi Sartika

Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan

No

Jenjang

Nama Sekolah

Tahuan

1

SD

SDN I Tolisu

2001-2007

2

SMP

SMP Islam Tirtakencana Unit 11

2007-2010

3

SMA

SMAN 1 Toili

2010-2013

4

PT

Universitas Negeri Gorontalo

2013- sekarang

Gorontalo, 07 Januari 2014

Mohammad Kholi

ANGGOTA PELAKSANA 2

Nama : Vegi Dwi Januaristy

TTL : Tolisu, 01 January 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Email : djvegi13@gmail.com

Alamat Rumah : Jl. Sirsak, Kel. Tomulabutao, Kec. Kota Tengah

Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan

No

Jenjang

Nama Sekolah

Tahuan

1

SD

SDN 4 Inpres luwuk

2001-2007

2

SMP

SMPN 3 Toili

2007-2010

3

SMA

SMKN 1 Luwuk

2010-2013

4

PT

Universitas Negeri Gorontalo

2013- sekarang

Gorontalo, 07 Januari 2014

Vegi Dwi Januaristy

ANGGOTA PELAKSANA 3

Nama : Sri Nolva syarif

TTL : Bilungala, 08 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Raden Saleh

Email : febhy.e.tieby@facebook.co.id

Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan

No

Jenjang

Nama Sekolah

Tahuan

1

SD

SDN 33 Cempa, Pinrang

2001-2007

2

SMP

Mts Al-Ikhlas Bilungala

2007-2010

3

SMA

SMKN 1 Bone Pantai

2010-2013

4

PT

Universitas Negeri Gorontalo

2013- sekarang

Gorontalo, 07 Januari 2014

Sri Nolva Syarif

ANGGOTA PELAKSANA 4

Nama : Meri Kango

TTL : 09 Februari 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah : Jl. Nani Wartabone

Email : -

Status : Mahasiswa

Riwayat Pendidikan

No

Jenjang

Nama Sekolah

Tahuan

1

SD

SDN 1 Bone Pantai

2001-2007

2

SMP

SMPN 5 Bone Pantai

2007-2010

3

SMA

SMA N 1 Bone Pantai

2010-2013

4

PT

Universitas Negeri Gorontalo

2013- sekarang

Gorontalo, 07 Januari 2014

Mery Kango

LAMPIRAN 3

SUSUNAN ORGANISASI TIM PENYUSUN DAN PEMBAGIAN TUGA

Gambar 1.2 Bagan Pembagian kerja

LAMPIRAN 4

SURAT PERYATAAN

Nomor : 01/PKM-GT/UAS-DDIS/2014

Perihal : Pengusulan Propasal PKM-GT

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Langgeng Heri Lukito

Tempat dan tanggal lahir : Tolitoli, 20 April 1994

Jenis kelamin : Laki-Laki

Alamat : Kompleks RRI

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa ;

Proposal ini benar-benar asli hasil pemikiran dan hasil observasi yang saya lakukan bersama dengan teman-teman satu kelompok.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari ternyata penyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima kosekuensi yang di berikan kepada saya.

Gorontalo, 07 Januari 2014

Langgeng Heri Lukito

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong