IZRAIL BILANG INI RAMADHAN TERAKHIRKU

11 July 2013 15:01:04 Dibaca : 30

ika datang malaikat Izrail menyampaikan sehelai surat dari Allah yang menetapkan bahwa Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhirku, maka mulai saat ini juga saya akan menyungkur sujud menangisi segala noda dosa yang telah menumpuk dan menutupi dinding hati saya.Ya, jika saya diberitahu oleh Allah bahwa Ramadhan tahun ini adalah Ramadhan terakhir saya, tidak pelak lagi saya akan mengawali Ramadhan dengan tangisan tobat. Saya akan menyungkur di hadapan-Nya Untuk mengakui segala kesalahan dan meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Allah. Kemudian, saya akan datangi orang-orang yang pernah saya dzalimi. Saya datangi mereka satu per satu dan akan mengakui segala kesalahan saya–sekecil apapun–di hadapan mereka tanpa banyak berpikir risiko apa yang akan saya hadapi nantinya.

Jika surat peringatan maut itu ditujukan kepada saya, saya yakin semangat saya akan terpacu menuju puncak gairah ibadah yang dahsyat. Saya tidak lagi berminat mengisi malam-malam dengan nyenyaknya tidur. Saya akan tidur hanya sejenak sebagai syarat untuk bisa menunaikan tahajud. Pada malam-malam Ramadhan, saya sibukkan diri dengan bertarawih, ber-qiamullail, bertahajud. Di siang-siang Ramadhan, saya tidak akan pernah lagi mengeluhkan beratnya puasa. Saya isi detik-detik sisa usia dengan alunan dzikir. Saya alunkan Kalamullah. Saya renungi setiap ayat-Nya. Saya infakkan semua yang bisa saya infakkan. Saya siap membantu siapa pun yang membutuhkan bantuan saya. Saya tidak akan menyibukkan diri dengan aktivitas yang tidak bernilai di hadapan Allah. Sedetik pun tidak ada waktu saya yang terlewatkan dari kebaikan, ibadah, dan dzikir kepada-Nya.

Itu bayangan saya. Bagaimana dengan Anda?.

Jalan Cinta Para Pejuang

09 July 2013 21:57:34 Dibaca : 26

di sana, ada cita dan tujuan
yang membuatmu menatap jauh ke depan
di kala malam begitu pekat
dan mata sebaiknya dipejam saja
cintamu masih lincah melesat
jauh melampaui ruang dan masa
kelananya menjejakkan mimpi-mimpi

lalu disengaja malam terakhir
engkau terjaga, sadar, dan memilih menyalakan lampu
melanjutkan mimpi indah yang belum selesai
dengan cita yang besar, tinggi, dan bening
dengan gairah untuk menerjemahkan cinta sebagai kerja
dengan nurani, tempatmu berkaca tiap kali
dan cinta yang selalu mendengarkan suara hati

teruslah melanglang di jalan cinta para pejuang
menebar kebajikan, menghentikan kebiaaban, menyeru pada iman
walau duri merantaskan kaki,
walau kerikil mencacah telapak
sampai engkau lelah, sampai engkau payah
sampai keringat dan darah tumpah

tetapi yakinlah, bidadarimu akan tetap tersenyum
di jalan cinta para pejuang

Salim A. Fillah

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong