Tugas 6

21 December 2012 09:08:43 Dibaca : 115

SYNTAX UNTUK MERELASIKAN TABEL MYSQL

DEFINISI JOIN

Join adalah penggabungan table yang dilakukan melalui kolom / key tertentu yang memiliki nilai terkait untuk mendapatkan satu set data dengan informasi lengkap. Lengkap disini artinya kolom data didapatkan dari kolom-kolom hasil join antar table tersebut.

Join diperlukan karena perancangan table pada sistem transaksional kebanyakan di-normalisasi, salah satu alasannya untuk menghindari redundansi.

1. INNER JOIN

INNER JOIN adalah tipe join yang akan kita bahas pertama. Tipe join ini akan mengambil semua row dari table asal dan table tujuan dengan kondisi nilai key yang terkait saja - jika ada, dan jika tidak maka row tersebut tidak akan muncul.

Kalau tidak terdapat kondisi key terkait antar table, maka semua row dari kedua table dikombinasikan.

Syntax dari INNER JOIN adalah sebagai berikut : ?

1 table_reference [INNER] JOIN table_factor [join_condition]

Terlihat bahwa keyword INNER boleh digunakan secara eksplisit atau tidak. Jika tidak digunakan maka konstruksi JOIN tanpa keyword lain dianggap sebagai INNER JOIN.

Secara pengerjaan relasi hampir sama dengan klusa WHERE ?

WHERE table1.referensiID = table2.referensiID

2. CROSS JOIN

Operasi cross join akan menampilkan semua isi tabel sisi sebelah kiri akan memiliki pasangan semua data sisi sebelah kanan. Banyaknya record cross join = jumlah record tabel pertama X jumlah record tabel kedua.

CROSS JOIN identik dengan INNER JOIN pada MySQL 5.0. Pembahasannya sama dengan INNER JOIN, dan karena klausa ini jarang dipakai maka tidak diulangi lagi disini.

SQL CROSS JOIN syntax:

SELECT * FROM [TABLE 1] CROSS JOIN [TABLE 2] OR SELECT * FROM [TABLE 1], [TABLE 2]

3. OUTER JOIN

Merupakan tipe join yang mencari referensi data dari suatu table sumber ke table lain dengan tidak menghilangkan data sumber apabila referensi tidak diketemukan

Syntax:

SELECT column_list

FROM table_reference

LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate

[LEFT | RIGHT | FULL [OUTER] JOIN table_reference ON predicate...]

.

Untuk menggunakan tipe OUTER JOIN maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut :

Perlu dibedakan antara table sumber dan table referensi, ini ditentukan dengan cara menspesifikasikan kedudukan table sumber apakah di kiri (LEFT) atau di kanan (RIGHT).Jika tidak ada data dari table referensi yang cocok dengan kondisi join maka hanya data dari table sumber yang ditampilkan tetapi kolom-kolom table referensi akan berisi null.

LEFT JOIN

Operasi left join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yang disisi kanan nilainya tidak sama ataupun berisi null.

RIGHT JOIN

Operasi right join akan menampilkan semua isi tabel sisi kanan, walaupun data di pasangan joinnya yang di sisi kiri nilainya tidak sama ataupun berisi null.

STRAIGHT_JOIN

STRAIGHT_JOIN merupakan pengganti keyword JOIN pada MySQL yang digunakan untuk "memaksa" proses join table dari kiri (LEFT) ke kanan (RIGHT).

4. FULL JOIN

Operasi full join akan menampilkan semua isi tabel sisi kiri, walaupun data di pasangan joinnya yang disisi kanan nilainya null dan sebaliknya.

SYNTAX :

SELECT table1.column1, table2.column2...

FROM table1

FULL JOIN table2

ON table1.common_filed = table2.common_field;

Contoh script Full join

select d.area_id, d.nama_area, d.luas_area, p.penduduk_id, p.nama_pendudukfrom cpenduduk p full join carea d on p.area_id = d.area_id

Sumber Berita: www.muhammadcahya.com

http://www.muhammadcahya.com

 

Tugas 5

08 December 2012 14:12:52 Dibaca : 138

TUGAS 4

09 November 2012 09:22:16 Dibaca : 86

*NORMALISASI DATABASE RELASI*

Ketika kita merancang suatu basis data untuk suatu sistem relational, prioritas utama dalam mengembangkan model data logical adalah dengan merancang suatu representasi data yang tepat bagi relationship dan constrainnya (batasannya). Kita harus mengidentifikasi suatu set relasi yang cocok, demi mencapai tujuan di atas. Tehnik yang dapat kita gunakan untuk membantu mengidetifikasi relasi-relasi tersebut dianamakan Normalisasi.

Proses normalisasi pertama kali diperkenalkan oleh E.F.Codd pada tahun 1972. normalisasi sering dilakukan sebagai suatu uji coba pada suatu relasi secara berkelanjutan untuk menentukan apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar yang diperlakukan pada suatu relasi yang normal (sudah dapat dilakukan proses insert, update, delete, dan modify pada satu atau beberapa atribut tanpa mempengaruhi integritas data dalam relasi tersebut).

Proses normalisasi merupakan metode yang formal/standar dalam mengidentifikasi dasar relasi bagi primary keynya (atau candidate key dalam kasus BCNF), dan dependensi fungsional diantara atribut-atribut dari relasi tersebut. Normalisasi akan membantu perancang basis data dengan menyediakan suatu uji coba yang berurut yang dapat diimplementasikan pada hubungnan individualshingga skema relasi dapat di normalisasi ke dalam bentuk yang lebih spesifik untuk menghindari terjadinya error atau inkonsistansi data, bila dilakuan update tehadap relasi tersebut dengan Anomaly.

BEBERAPA DEFINISI NORMALISASI

Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki / membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika

Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah untuk dimodifikasi.

Normalisasi dapat berguna dalam menjawab 2 pertanyaan mendasar yaitu: “apa yang dimaksud dengan desain database logical?” dan “apa yang dimaksud dengan desain database fisikal yang baik? What is phisical good logical database design?”.

Normalisasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi “tabel” kelompok atribut yang memiliki ketergantungan yang sangat tinggi antara satu atribut dengan atrubut lainnya.

Normalisasi bisa disebut jga sebagai proses pengelompokan atribut-atribut dari suatu relasi sehingga membentuk WELL STRUCTURED RELATION.

WELL STRUCTURED RELATIONadalah sebuah relasi yang jumlah kerangkapan datanya sedikit (Minimum Amount Of Redundancy), serta memberikan kemungkinan bagi used untuk melakukan INSERT, DELETE, MODIFY, terhadap baris-baris data pada relasi tersebut, yang tidak berakibat terjadinya ERROR atau INKONSISTENSI DATA, yang disebabkan oleh operasi-operasi tersebut.

Contoh:

Terdapat sebuah relasi Mahasiswa, dengan ketentuan sebagai berikut.

  • Setiap Mahasiswa hanya boleh mengambil satu mata kuliah saja.
  • Setiap matakuliah mempunyai uang kuliah yang standar (tidak tergantung pada mahasiswa yang mengambil matakuliah tersebut).

(berhubung pada blog ini tidak dapat ditampilkan tabel yang telah saya unduh dari internet, maka disini saya hanya mengilustrasikan tabel tersebut lewat kata-kata saja)

 

 

Misalnya, terdapat 3 kolom yang masing-masingnya terdiri atas kolom NIM, kolom KODE-MTK, dan kolom BIAYA. Pada kolom pertama atau pada kolom NIM kita bisa menuliskan NIM dari si mahasiswa (mis: 921411026), kemudian pada kolom kedua atau pada kolom KODE-MTK kita bisa menuliskan kode mata kuliah yang diambil si mahasiswa (mis: CS-200), dan selanjutnya pada kolom terakhir atau pada kolom BIAYA kita bisa menuliskan jumlah biaya yang harus dibayarkan untuk setiap kode matakuliah tersebut (mis: 75.000)

 

       Relasi Kuliah di atas merupakan sebuah relasi yang sederhana dan terdiri dari 3 kolom / atribut. Bila diteliti secara seksama, maka akan ditemukan redundancy pada datanya, dimana biaya kuliah selalu berulang pada setiap mahasiswa. Akibatnya besar kemungkinan terjadi error atau inkonsistensi data, bila dilakukan update terhadap relasi tersebut dengan Anomaly.

 

       Anomaly merupakan penyimpangan-penyimpangan atau error atau inkonsistensi data yang terjadi pada saat dilakukan proses delete, insert ataupun modify dalam suatu basis data. 

 

Dikutip dari :

 

http://bajay-x.blogspot.com/2010/05/normalisasi-database.html

TUGAS 3

05 October 2012 10:54:06 Dibaca : 133

DDL, DCL, DML, DQL

 

    * DDL (DATA DEFINITION LANGUAGE)

DDL ( Data Definition Language ) adalah sebuah perintah SQL yang berhubungan dengan pendefinisian suatu database dan tabel. Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.

1. CREATE

Fungsi : Command CREATE ini berfungsi untuk membuat sebuah database ataupun membuat sebuah table yang berada di dalam database

Syntax : CREATE database nama_database;

Parameter   : -

Contoh : CREATE database apotik;

Penjelasan : perintah CREATE diatas akan membuat sebuah database dengan nama apotik.

2. SHOW

Fungsi : Command SHOW ini berfungsi untuk menampilkan database ataupun table yang telah kita buat sebelumnya

Syntax : SHOW databases;

 parameter : -

Contoh : SHOW databases;

Penjelasan : perintah SHOW diatas akan memperlihatkan semua database yang ada.

3. USE

Fungsi : Command  USE ini berfungsi untuk membuka/mengaktifkan/memasuki database yang telah kita buat. Setelah kita masuk kedalam database yang telah kita buat, barulah kita bisa memanipulasi data yang ada, termasuk untuk membuat table didalam database tersebut.

Syntax : USE nama_database

parameter : -

Contoh : USE apotik;

Penjelasan : perintah diatas akan mengaktifkan database dengan nama apotik sehingga kita dapat memanipulasi data yang ada.

4. ALTER

Fungsi : Command ALTER ini berfungsi untuk mengubah struktur dari suatu table. Mengubah disini tidak hanya memperbaharui struktur table yang ada, tetapi juga mengubah nama field, menambahkan primary key, mengubah tipe field, maupun menghapus field yang telah dibuat sebelumnya.

Syntax : ALTER TABLE nama_tabel parameter_option;

Parameter : add, modify, drop

Contoh : ALTER TABLE obat ADD harga int (6);

Penjelasan : perintah diatas akan menambahkan field harga kedalam tabel obat.

5. DROP

Fungsi: Command DROP ini berfungsi untuk menghapus, baik database, table, maupun field yang telah diinputkan ke dalam table.

Syntax : DROP TABLE nama_tabel;

Parameter : -

Contoh : DROP TABLE supplier;

Penjelasan : perintah diatas akan menghapus tabel supplier pada database apotik.

   

*  DML (DATA MANIPULATION LANGUAGE)

 

10 Command DML ( Data Manipulation Language )

Data Manipulation Language (DML) digunakan dalam memanipulasi dan pengambilan data pada database.

Manipulasi data, dapat mencakup:

   1. Pemanggilan data yang tersimpan dalam database (query)

   2. Penyisipan/penambahan data baru ke database

   3. Penghapusan data dari database.

   4. Pengubahan data pada database.

Beberapa perintah dasar yang termasuk dalam DDL antara lain.

1. SELECT

Fungsi : Command SELECT ini berfungsi untuk menampilkan sesuatu. Menampilkan disini tidak hanya menampilkan data dari sebuah table saja, tetapi juga untuk menampilkan suatu ekspresi. Seperti menampilkan hanya field yang memiliki kategori Suplement saja.

Syntax : SELECT * FROM nama_tabel;

Parameter : from, order by, where, dll

Contoh : SELECT * FROM obat;

Penjelasan : perintah diatas akan menampilkan semua isi pada tabel obat

2. DESC

Fungsi : Command DESC ini berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat. Apa saja field yang telah dibuat, type data dari field tersebut, dan primary key akan terlihat disini.

Syntax  : DESC nama_table;

Parameter : -

 Contoh : DESC obat;

Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.

3. INSERT INTO

Fungsi : Command INSERT INTO ini berfungsi untuk menambahkan data/record dalam suatu tabel yang telah dibuat.

Syntax : INSERT INTO nama_tabel VALUES (‘isi_field1’ , ‘isi_field2’,……)

Parameter : values, set

Contoh : INSERT INTO obat VALUES (’CO012’,’Corsel’,’Suplement’,’13’,’183500’);

Penjelasan : perintah diatas akan membuat sebuah record baru dalam tabel obat dengan id_obat = CO012, nama_obat = Corsel, kategori = Suplement, jumlah = 13, dan harga = 183500.

4. UPDATE

Fungsi : Command UPDATE ini berfungsi untuk merubah/memperbaharui data yang telah ada di dalam tebel.

Syntax : UPDATE nama_tabel SET nama_field = ’nilai_baru’ WHERE nama_field = ’kondisi’ ;

Parameter : set, where

Contoh : UPDATE obat SET id_obat = ‘CE008’ WHERE nama_obat = ‘Cetoros’;

Penjelasan : perintah diatas akan mengubah id_obat BD019 menjadi CE008 pada tabel obat yang memiliki nama_obat Cetoros.

5. DELETE FROM

Fungsi  : Command DELETE FROM ini berfungsi untuk menghapus record yang ada pada sebuah tabel.

 Syntax : DELETE FROM nama_tabel WHERE nama_field =’option’;

 Parameter : where

Contoh : DELETE FROM obat WHERE id_obat =’CO012’;

 Penjelasan : perintah diatas akan menghapus record dari tabel obat yang memiliki id_obat CO012.

 6. EXPLAIN

 Fungsi : Command EXPLAIN ini memiliki fungsi yang sama seperti Desc yaitu berfungsi untuk menampilkan struktur tabel yang telah dibuat, seperti nama_field, type data dari field tersebut, dan primary key.

 Syntax : EXPLAIN nama_table;

 Parameter : -

 Contoh : EXPLAIN obat;

 Penjelasan : perintah diatas akan memperlihatkan stuktur dari tabel obat yang telah dibuat.

  Fungsi : Command SELECT DESCENDING ini berfungsi menampilkan semua data dari bawah ke atas berdasarkan field yang telah ditentukan.

 Syntax : SELECT field1, field2, dan seterusnya FROM nama_tabel ORDER BY field yang jadi acuan DESC;

 Parameter : from, order by, desc

 Contoh : SELECT id_obat, nama_obat, jumlah FROM BY obat ORDER BY id_obat DESC;

 Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan data pada id_obat, nama_obat dan jumlah pada tabel obat dan yang menjadi acuan pengurutan data dari bawah ke atas adalah id_obat.

 8. SELECT COUNT

 Fungsi : Command SELECT COUNT ini berfungsi menampilkan jumlah record yang ada dalam suatu tabel.

 Syntax : SELECT COUNT(*)FROM nama_tabel;

 Parameter : count, from

 Contoh : SELECT COUNT(*)FROM obat;

 Penjelasan : Perintah diatas menampilkan jumlah record yang ada pada tabel obat.

 9. SELECT MAX

 Fungsi : Command SELECT MAX ini berfungsi untuk mencari nilai tertinggi pada sebuah field di tabel.

 Syntax : SELECT MAX(nama_field) FROM nama_tabel;

 Parameter : max, from

Contoh : SELECT MAX(jumlah) FROM obat;

 Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai tertinggi dari field jumlah pada tabel obat.

 10. SELECT MIN

 Fungsi : Command SELECT MIN ini berfungsi untuk mencari nilai terendah pada sebuah field di tabel.

 Syntax : SELECT MIN(nama_field) FROM nama_tabel;

 Parameter : min, from

 Contoh : SELECT MIN(jumlah) FROM obat;

 Penjelasan : Perintah diatas akan menampilkan nilai terendah dari field jumlah pada tabel obat.

    

* DCL (DATA CONTROL LANGUAGE)

 

   DCL merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan pengaturan hak akses user MySQL, baik terhadap server, database, tabel maupun field. Perintah SQL yang termasuk dalam DCL antara lain : * GRANT : Perintah ini digunakan untuk memberikan hak / izin akses oleh administrator (pemilik utama) server kepada user (pengguna biasa). Hak akses tersebut berupa hak membuat (CREATE), mengambil (SELECT), menghapsu (DELETE), mengubah (UPDATE) dan hak khusus berkenaan dengan sistem databasenya. SINTAKS : GRANT privileges ON tbname TO user CONTOH : grant select, update, insert, delete on perpustakaan.buku to 'ali'@'localhost'; * REVOKE : perintah ini memiliki kegunaan terbalik dengan GRAND, yaitu untuk menghilangkan atau mencabut hak akses yang telah diberikan kepada user oleh administrator. SINTAKS : REVOKE privileges ON tbname FROM user CONTOH : revoke select, update, insert, delete on perpustakaan.buku from 'ali'@'localhost'; JENIS JENIS JOIN SQL : 1. INNER JOIN : hanya akan menampilkan baris untuk data yang memiliki nilai yang sama pada field kunci dengan tabel yang berelasi 2. LEFT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kiri. 3. RIGHT JOIN : hanya menampilkan data dengan mengacu pada tabel yang ada disebelah kanan. 4. FULL JOIN : merupakan gabungan dari LEFT JOIN dan RIGHT JOIN .

 

    * DQL (DATA QUERY LANGUAGE)

 

 Untuk melakukan Query dengan Doctrine tidak lah sulit, karena pola pendeklarasiannya memang dibuat semirip mungkin dengan SQL, bahkan lebih praktis. Penulisan Query, sebaiknya dilakukan pada layer Controller, atau dalam symfony kita biasa lakukan di action class. Hasil Query tersebut baru disajikan sesuai kebutuhan pada tampilan web (template).

 Query Select Sederhana?

 $data_user = "SELECT * FROM  user";

 artinya untuk mengambil semua field data pada table user. Dalam Query Doctrine kita bisa menuliskan seperti berikut ini,

 $this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findAll();

 Query Select untuk Primary Key tertentu

 $data_user = "SELECT * FROM user WHERE (id = '1')";

 Maka dalam Query Doctrine kita dapat menuliskan seperti ini,

 $this->data_user = Doctrine::getTable('User')->find(1);

 Query Select mencari field tertentu

 $data_user = "SELECT * FROM user u WHERE (u.name = 'sule')";

 pada contoh diatas kita menggunakan alias ‘u‘ untuk table user, dan kemudian menambahkan syarat bahwa field name harus terisi oleh ‘sule‘. Dalam Doctrine, penulisannya semakin mudah.

 $this->data_user = Doctrine::getTable('User')->findByName('sule');

 Query Select dengan beragam Syarat

 Berikut ini contoh pengunaan syarat yang lumayan kompleks,

 $this->data_user = Doctrine_Query::create()

                       ->from('User u')

 

                      ->where('u.name = "shity" ')

 

http://blog.politekniktelkom.ac.id/tfn/2011/12/16/belajar-doctrine-query-language/

 

Tugas 2

21 September 2012 19:19:08 Dibaca : 93
1. MYSQL
 Tipe data yang terdapat pada MYSQL
 
1 Tipe Data Interger
 
Pada tipe data ini yang dapat disimpan hanya berupa angka (numerik) saja, baik berupa angka positif maupun angka negatif. Lebih jelasnya lihat tabel dibawah ini:
 
Tabel tipe data numerik di MySql:
 
Tipe Data
Jangkauan Signed
Jangkauan Unsigned
Memori
TINYINT
-128 – 127
0 – 255
1 byte
SMALLINT
-32768 – 32767
0 – 65535
2 byte
MEDIUMINT
-8388608 – 8388607
0 – 16777215
3 byte
INT
-2147483648 – 2147483647
0 – 4294967295
4 byte
BIGINT
-922337203685477508 – 9223372036854775807
0 – 18446744073709551615
8 byte
FLOAT
Tergantung nilainya
4 byte
DOUBLE
Tergantung nilainya
8 byte
DECIMAL
Tergantung nilainya
M+2 byte
 
Sedangkan attribut AUTO_INCREMENT, UNSIGNED dan ZEROFILL hanya dapat digunakan pada tipe data interger saja.
  • AUTO_INCREMENT memberikan nilai tipe data angka(number) yang di setting oleh servernya, jadi secara otomatis nilai dari data(filed) tersebut akan selalu naik 1 angka setelah nilai data sebelumnya.
  • UNSIGNED memberikan nilai tipe data yang hanya dengan nilai positif saja, karena secara default tipe data ini jangkauannya sampai negatif.
  •  ZEROFILL berfungsi untuk memberikan imbuhan nilai 0 di depan nilai sepanjang lebar tipe data.

 

  
2 Tipe Data String
 
Pada tipe data ini dapat beisi nilai string (alpanumerik/karakter) dan numerik. Yang jelas nilai numerik disini dapat untuk operasi perhitungan sebelum dilakukan konversi.
 
Tabel tipe data string di MySql:
 
Tipe Data
Max Size
Memori
VARCHAR
225 byte
X+1 byte
TINYTEXT
225 byte
X+1 byte
TINYBLOB
225 byte
X+2 byte
TEXT
65535 byte
X+2 byte
BLOB
65535 byte
X+2 byte
MEDIUMTEXT
1.6 byte
X+3 byte
MEDIUMBLOB
1.6 byte
X+3 byte
LONGTEXT
4.2 byte
X+4 byte
LONGBLOB
4.2 byte
X+4 byte
 
 
3 Tipe Data Waktu
 
Tipe data ini menyimpan informasi waktu, baik tanggal maupun jam. Walaupun data yang disimpan disini numerik tetapi pembacaan terhadap data string. Jadi perlu dilakukan konversi bila ingin melakukan perhitungan. Berikut tipe data waktu yang didukung MySQL.
 
Tabel tipe data date time di MySql:
 
Tipe Data
Format Standard
Zero Value
DATETIME
YYY-MM-DD HH:MM:SS
0000-00-00 00:00:00
DATE
YYY-MM-DD
0000-00-00
TIME
HH:MM:SS
00:00:00
YEAR
YYY
0000
TIMESTAMP
YYYMMDDHHMMSS
00000000000000
 
 
4 Tipe Data Binary String
 
  • BINARY
    Mendefinisikan bilangan dengan ukuran teteap hingga 8000 byte.
  • VARBINARY
    Mendefinisikan bilangan dengan ukuran bervariasi hingga 8000 byte

 

 
 5 Tipe Data Lainnya
 
Selain macam tipe data yang disebutkan diatas masih ada dua tipe data, yaitu ENUM dan SET.
  • ENUM
    Merupakan tipe data yang menyimpan beberapa pilihan data yang akan disimpan tetapi hanya satu pilihan yang boleh disimpan.
  • SET
    Tipe data ini hampir mirip dengan ENUM tetapi bisa memilih lebih dari satu pilihan.


2. ORACLE

Tipe data yang terdapat pada ORACLE

  1. Varchar2(size) : string yang memiliki panjang karakter vaiable dengan panjang maxial sebesar size. Tipe data ini memperbolehkan penyimpanan semua karakter yang dapat dimasukkan melalui keyboad. Maksimum size yang dapat disimpan sebesar 4000 bytes (karakter). Tipe data ini juga memungkinkan untuk mneyimpan data numerik. Biasanya space akan langsung dieliminasi jika menggunakan tipe ini.
  2. Char(size): string dengan panjan gkarakter tetap sebesar ukuran size. Tipe data ini mempunyai kemampuan yang hampir sama yakni menyimpan karakter, hanya saja maksimum size yang disimpan hanya sebesar 2000 bytes.
  3. Number(p,s) : tipe data number memiliki presisi p dan s digit dibelakan koma jika kita abaikan p dan s berarti dianggap sebagai tipe number floating point. Tipe data ini menyimpan bilangan interger sampai maksimum dari digit integer tersebut. misal untuk spesifikasi (5,2) berarti 3 digit sebelum koma dan 2 digit dibelakang koma.
  4. Long : data karakter dengan ukuran panjang bervariasi, hingga mencapai 2 GB.(tipe data seperti ini tidak dapat digunakan sebagai primary key).
  5. Raw(size) : tipe data berupa binary data dengan

 

3. POSTGRESQL

 Beberapa Tipe data yang terdapat pada POSTGRESQL

 
1. Bit.

  Tipe data bit hanya bisa menerima input angka 1 dan  0 sebagai nilai (atau bisa juga nullyang berarti tidaada nilai).Tipe data ini sangat membantu jika Anda ingin menghasilkan output yes/no,true/false, dsb.

 2. Int

.Tipe data ini mungkin sudah banyak dikenal oleh Anda.Tipe data ini dapat menerima nilai mulai dari -231  (-2,147,483,648) hingga 231-1(2,147,483,647). Tipe data ini menghabiskan 4 byteuntuk menyimpan data pada harddisk.

 

3. Bigint.

  Tipe data ini mirip dengan int, hanya saja nilai yang diterima lebih besar dari pada int. Tipe data ini dapat menerima nilai mulai dari -263  (-9,223,372,036,854,775,808) hingga 263-1 (-9,223,372,036,854,775,807). Tipe data ini menghabiskan 8bytes untuk menyimpan data pada harddisk.

 

4. Smallint.

   Tipe data ini juga mirip dengan int,hanya saja nilai yang diterima lebih kecil dari int. Tipe data ini dapat menerima nilai mulai dari -215  (-32,768) hingga 215 - 1 (32767 ) . Tipe data inhanya membutuhkan 2byteuntuk menyimpan data pada harddisk.

 

5. Tinyint.

    Tipe data ini menerima nilai yang lebih kecil dari smallint. Nilai yang bisa diterima mulai  dari  0  hingga  255,  dan  hanya  membutuhkan  1.

<p class="MsoNorm
UPT.TIK UNG © 2012 - 2020
Content By SITI N SISWONDO ® 14 Sep 2012