ENTITAS DAN RELATIONSHIP

10 January 2013 11:37:06 Dibaca : 178

KASUS

Tugas 6 (921411082)

06 December 2012 10:03:43 Dibaca : 166

RELASI TABEL DALAM MYSQL !!

1.      INNER JOIN

Inner join berfungsi sebagai pemetaan relasi one-to-one (satu ke satu), yaitu dimana hanya satu record tabel A yang sama dengan satu record tabel B, dan hanya satu record tabel B yang sama dengan satu record tabel A.

Syntax untuk merelasikan tabel pada inner join yaitu :

a.    Select *  

b.    FROM table1  

c.    INNER JOIN table2   

d.   ON table1.column_name = table2.column_name;

            Syntax untuk merelasikan

a.       SELECT minuman.nama_minuman, minuman.unit, perusahaan.nama_perusahaan, perusahaan.lokasi_perusahaan

b.      FROM minuman

c.       INNER JOIN perusahaan

d.      ON minuman.id_perusahaan =perusahaan.id_perusahaan

 

2.      LEFT JOIN

Left join berfungsi sebagai pemetaan relasi many-to-one (banyak ke satu), yaitu dimana beberapa record tabel A yang sama dengan satu record tabel B.

Syntax untuk merelasikan tabel pada left join yaitu :

a.       SELECT column_name(s)

b.      FROM table_name1

c.       LEFT JOIN table_name2

d.      ON table_name1.column_name=table_name2.column_name

Contoh merelasikan tabel pada inner join yaitu :

Tabel 1 “Pelanggan”        

                                       

 

SELECT Pelanggan.Last_Name, Pelanggan.First_Name, pesanan.nama_pesanan

a.       FROM Pelanggan

b.      LEFT JOIN Pesanan

c.       ON Pelanggan.Id_pelanggan=pesanan.Id_pelanggan

d.      Pesanan BY Pelanggan.Last_Name

3.      RIGTH JOIN

Right join berfungsi sebagai pemetaan relasi one-to-many (satu ke banyak), yaitu dimana hanya satu record tabel A yang sama dengan beberapa record tabel B.

Syntax untuk merelasikan tabel pada right join yaitu :

a.       SELECT column_name(s)

b.      FROM table_name1

c.       RIGHT JOIN table_name2

d.      ON table_name1.column_name=table_name2.column_name

Contoh merelasikan tabel pada inner join yaitu :

 

a.       SELECT Pelanggan.Last_Name, Pelanggan.First_Name, Pesanan.Nama_pesanan

b.      FROM Pelanggan

c.       RIGHT JOIN Pesanan

d.      ON Pelanggan.Id_Pelanggan=Pesanan.Id_Pelanggan

e.       Pesanan BY Pelanggan.Last_Name

Tugas 5 (921411082)

22 November 2012 00:17:01 Dibaca : 177

NORMALISASI DATABASE

Normalisasi merupakan kondisi dimana relasi antar tabel telah terbentuk dengan baik sesuai kaidah dalam sebuah database bertujuan untuk menciptakan struktur-struktur entity yang dapat mengurangi redundansi data dan meningkatkan stabilitas database. Ada dua fungsi normalisasi, yaitu :

1. Dapat digunakan sebagai metodologi dalam menciptakan desain database dengan menghasilkan rancangan tabel-tabel yang nantinya sesuai dengan masalah dan kebutuhan yang dihadapi.

2. Dapat digunakan sebagai verifikasi terhadap hasil desain database yang telah dibuat, baik menggunakan E-R Model atau menggunakan model relasi

Normalisasi yang umum digunakan sampai tahap Third Normal Form (3 NF) atau lebih sesuai keadaan waktu nyata yang nantinya langsung dapat diimplementasikan kedalam database. Normalisasi diperlukan agar dapat Menghasilkan himpunan skema relasi antar tabel yang mengizinkan pengguna untuk menyimpan informasi tanpa adanya redudansi data serta mengizinkan pengguna untuk mencari informasi yang dikehendaki dengan cepat dan mudah.

Tahap - Tahap Normalisasi

Gambar Tahapan Normalisasi




Aturan-aturan normalisasi dinyatakan dalam istilah bentuk normal. Bentuk normal adalah suatu aturan yang dikenakan pada entity-entity dalam database dan harus dipenuhi oleh entity-entity tersebut sehingga tercapai normalisasi. Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal apabila entity tersebut memenuhi aturan pada bentuk normal tersebut. Proses Tahapan normalisasi dilakukan secara bertingkat. Pada tingkat ketiga (Third Normal Form, 3NF) sebenarnya telah dapat menghasilkan suatu rancangan database yang baik.untuk lebih memudahkan kami berikan 2 tahapan normalisasi secara umum dan sesuai dengan kasus tertentu sebagai berikut

Tingkatan proses normalisasi dengan Third Normal Form (3NF):

  1. Bentuk Tahap UnNormalized
  2. Bentuk Normal Pertama (1NF)
  3. Bentuk Normal Kedua (2NF)
  4. Bentuk Normal Ketiga (3NF)

Tingkatan proses normalisasi dengan Five Normal Form (5NF):

  1. Bentuk Normal Pertama (1NF)
  2. Bentuk Normal Kedua (2NF)
  3. Bentuk Normal Ketiga (3NF)
  4. Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
  5. Bentuk Normal Keempat (4NF)
  6. Bentuk Normal Kelima (5NF)

Untuk lebih muda mari kita melihat contoh dan aturan normalisasi dengan lima tahap agar lebih muda dalam memahami normalisasi data yang akan dilakukan.

Bentuk Normal Pertama (1NF)
Bentuk normal pertama dikenakan pada entity yang belum normal (Unnormalized Form). Bentuk tidak normal merupakan kumpulan data yang akan di rekam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tersebut tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya.

Berikut contoh entity dalam keadaan belum ternormalisasi :


Ada dua kelemahan utama pada bentuk tidak normal diatas :
1. Terdapat attribut yang berulang (duplikat), yaitu attribut matakulia. Mahasiswa dengan nama Elzar mengambil 2 matakuliah, sementara Si Fikri mengambil 3 matakuliah dimana matakuliah yang mereka ambil ada yang sama.
2. Terdapat informasi yang meragukan, dimana ada dua baris memiliki matakuliah yang sama, tapi berbeda nilainya. Sebenernya kedua baris tersebut menunjukkan dua orang yang sama namanya tapi berbeda nilai.

Bentuk entity diatas harus di rubah menjadi bentuk normal pertama.
Aturan Bentuk Normal Pertama (1NF) :
Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika setiap attributnya bernilai tunggal untuk setip barisnya.

Entity diatas, setelah diubah kebentuk normal pertama sesuai dengan aturan diatas, dapat berupa sebagai berikut :


Dapat juga seperti berikut :


Terlihat pada entity diatas bahwa setiap attribut telah bernilai tunggal untuk setiap barisnya. Tapi redudansi dan adanya informasi yang meragukan masih belum teratasi.

2.Bentuk Normal Kedua (2NF)
Aturan Bentuk Normal Kedua (2NF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika : 1. Berada pada bentuk normal pertama. 2. Semua attribut bukan kunci memiliki ketergantungan fungsional (Depedensi Fungsional) dengan kunci utama (primary key)

Ketergantungan fungsional adalah suatu attribut X mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut Y apabila setiap nilai X berhubungan dengan sebuah nilai Y. Misalnya Attribut Nama pada entity Mahasiswa, mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut NoBP, karena setiap nama mahasiswa harus mempunyai NoBP.
Pada tahap ini anda harus memilah-memilah dan membagi entity tersebut menjadi beberapa entity lainnya yang mempunyai kunci utama. Sehingga masingmasing attribut yang bukan kunci mempunyai ketergantungan fungsional dengan kunci utama tersebut.

Perhatikan tabel berikut setelah di ubah kedalam bentuk normal kedua :
Entity Mahasiswa




Entity Nilai


Pada gambar diatas terlihat, ada dua entity yang memiliki kunci utama (atribut yang bergaris bawah), sehingga attribut-attribut yang lainnya mempunyai ketergantungan fungsional terhadapnya.
· Attribut Nama mahasiswa mempunyai ketergantungan fungsional terhadap
attribut NOBP.
· Attribut SKS dan Nilai mempunyai ketergantungan fungsional terhadap attribut NoBP dan Kode Matakuliah.

Ternyata rancangan entity baru diatas masih belum benar, khususnya pada entity nilai, karena : adanya data yang berulang, yaitu nama matakuliah dan sks, Kalau seandai salah mengentrikan data matakuliah dan sks, dapat mengakibatkan data tidak konsisten lagi.


3.Bentuk Normal Ketiga(3NF)

Aturan Bentuk Normal Ketiga (3NF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk normal pertama jika : 1. Berada pada bentuk normal kedua. 2. Semua attribut bukan kunci tidak memiliki ketergantungan transitif (Depedensi transitif) dengan kunci utama (primary key)

Ketergantungan Transitif terjadi pada entity yang menggunakan attribut gabungan sebagai kunci utama. Seperti pada entity nilai pada bentuk normal kedua diatas, yang menjadi kunci utama adalah NoBP dan Kode Matakuliah. Ketergantungan transitif terjadi bila :
a. Attribut X memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut Y.
b. Attribut Z memiliki ketergantungan fungsional dengan attribut X.
Misalnya attribut Kode Matakuliah pada entiti nilai diatas, mempunyai ketergantungan fungsional dengan attribut NoBP, Attribut Nama Matakuliah mempunyai ketergantungan fungsional dengan attribut Kode Matakuliah.
Entity Nilai berikut merupakan contoh entity yang memenuhi normal kedua tapi tidak memenuhi bentuk normal ketiga, karena adanya ketergantungan transitif.



Pada contoh diatas, kunci utama merupakan gabungan antara NoBP dan Kode Matakuliah. Attribut matakuliah, sks dan nilai mempunyai ketergantungan fungsional terhadap kunci utama tersebut. Namun perlu di perhatikan, bahwa jika Kode Matakuliah bernilai sama, Nama Matakuliah juga bernilai sama. Hal ini menandakan adanya suatu ketergantungan antara kedua attribut tersebut. Lalu manakah yang menjadi penentu ? Apakah Kode Matakuliah bergantung pada Nama matakuliah ? atau sebaliknya. Yang jadi penentu tentulah Kode Matakuliah, karena kode bersifat unik dan akan berbeda untuk setiap nama matakuliah. Oleh karena itu entity Nilai harus dibagi lagi agar memenuhi aturan bentuk normal ketiga.

Perhatikan tabel berikut setelah di ubah kedalam bentuk normal ketiga :
Entity Mahasiswa



Entity Nilai



Entity Matakuliah



Coba anda amati, apakah pada bentuk normal ketiga ini, masih ada redundansi dan ketidakkonsistenan data ?
Penerapan aturan normalisasi sampai dengan bentuk ketiga ini, sebenarnya telah memenuhi dalam menghasilkan desain database yang berkualitas baik. Namun demikian dari sejumlah literatur dapat pula dijumpai pembahasan tentang bentuk normal keempat (4NF) dan bentuk normal kelima (5NF) dan adapula bentuk normal Boyce-Codd sebagai perbaikan dari bentuk normal ketiga.
Ketiga bentuk normal yang disebut terakhir (Boyce-Codd, 4NF dan 5 NF), pembahasannya cukup kompleks, tetapi manfaatnya sendiri tidak begitu besar. Karena itu tidak terlalu di bahas pada buku ini. Berikut diberikan aturan umumnya saja :
4.Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF)
Aturan Bentuk Normal Boyce-Codd (BCNF) : Suatu entity dikatakan dalam bentuk BCNF jika : Semua kunci utama adalah kunci kandidat yang bersifat unik 

5.Bentuk Normal Keempat (4NF)
Bentuk normal keempat berhubungan dengan sifat ketergantungan banyak nilai (Multivalued Dependency) pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional.


6.Bentuk Normal Kelima (5NF)
Bentuk normal kelima berkenaan dengan ketergantungan relasi antar tabel (Join Depedency). 
Hasil akhir dari perancangan database sistem informasi akademik secara logis adalah :
1. Entity-entity utama, disebut juga file master.



2. Entity-entity hasil relasi, disebut juga file transaksi



Melakukan normalisasi data dilakukan berdasarkan analisa dan kebutuhan, implementasi kedalam database tidak hanya dilakukan 3 tahap saja untuk mendapatkan nilai normalisasi tapi tergantung permasalahan yang dihadapi dari relasi umum yang terjadi.Ketika kita sudah terjun ke lapangan (dunia kerja), ada kalannya terjadi ketidaksesuaian antara hasil analisa/perencanaan dengan hasil implementasi. Yang terpenting adalah “aplikasi sesuai dengan keinginan pengguna” dengan tidak peduli akan proses yang ada > atau dengan kata lain kita gunakan “Management By Objective”.

Tugas 3 (921411082)

04 October 2012 15:04:12 Dibaca : 346

Bahasa DDL, DQL, DCL, DML Dalam DBMS

1. DDL (Data Definiton Language)


DDL (Data Definition Language) merupakan satu paket bahasa DBMS (Database Management System:berisi kumpulan data yang saling berelasi dengan set program untuk mengakses data tersebut) yang berguna untuk melakukan spesifikasi terhadap skema basis data. Hasil kompilasi dari DDL adalah satu set tabel yang disimpan dalam file khusus yang disebut Data Directory/Dictionary. DDL yang digunakan oleh DBMS untuk menetapkan secara fisik tipe, record, field, dan hubungan struktural. Contoh perintah DDL misalnya : create table, create index, alter table, drop view, drop index.

Data Definition Language ( DDL )
- Perintah SQL untuk definisi data:
• CREATE untuk membentuk basis data, table atau index
• ALTER untuk mengubah struktur table
• DROP untuk menghapus basis data, table atau index

 


Gambar 1. Contoh create database


Gambar 2. Contoh create tabel

2. DML (Data Manipulation language)


DML (Data Manipulation Language) merupakan satu paket DBMS yang memperbolehkan pemaki untuk mengakses atau memanipulasi data sebagaimana yang telah diorganisasikan sebelumnya dalam model data yang tepat.

Data Manipulation Languange ( DML )
- Bahasa untuk mengakses basis data
- Bahasa untuk mengolah basis data
- Bahasa untuk memanggil fungsi-fungsi agregasi
- Bahasa untuk melakukan query
- Jenis-jenis query:
• Sederhana
• Join
• Bertingkat ( Nested Query )


Contoh : Skema Model Relasi Antar Tabel Rental DVD


Gambar 3. Contoh create query

Gambar 4. Contoh form

3. DCL (Data Control Language)


DCL (Data Control Language), yang merupakan bahasa pengendali data, yang digunakan untuk melakukan otorisasi terhadap pengaksesan data dan mengalokasikan ruang. DCL juga merupakan perintah SQL yang berhubungan dengan manipulasi user dan hak akses (priviledges). Contoh perintahnya misalnya: grant, revoke, commit, dan rollback.

Perintah-perintah dalam data control language adalah :
a. Commit
Merupakan perintah yang digunakan untuk memindahkan transaksi dari memory pemrosesan ke database atau menyimpan secara permanen perubahan-perubahan kedalam database.
b. Rollback
Merupakan perintah yang digunakan untuk membatalkan transaksi yang belum di commit atau membatalkan perubahan-perubahan terakhir dari perintah commit/rollback terakhir.

Tugas 2 (921411082)

20 September 2012 07:42:10 Dibaca : 254

1. Tipe-tipe Data DBMS pada MS.Accses

 

Text, maksimum berisi 255 karakter termasuk huruf, angka, dan karakter-karakter khusus.

Memo, maksimum berisi 65.536 karakter. Untuk menyimpan jenis data memo ini, Access hanya membutuhkan ruang harddisk sebanyak jumlah karakter yang di ketikkan.

Number, menyimpan angka-angka yang biasa digunakan dalam perhitungan (baik bulat maupun pecahan).

Date/Time, menyimpan tanggal dan waktu. Tipe data ini memiliki panjang 8 byte

Currency, menyimpan angka yang menyatakan jumlah uang atau angka sembarang, dengan ketelitian sampai empat decimal.tipe data yang berisikan angka yang melibatkan 1 sampai 4 angka di belakang koma (desimal). Tipe data ini mampu terlibat dalam perhitungan sampai 15 digit di depan koma, dan 4 digit di belakang koma. Panjangnya 8 byte.

AutoNumber, menyimpan nomor-nomor berurutan secara otomatis bagi record. Defaultnya adalah 1. Panjangnya 4 byte.

Yes/No, hanya ada 2 kemungkinan data, Yes/no, True/false, on/off, bergantung format yang dipilih dibagian property. Panjangnya hanya 1 bit (bukan byte).

OLE Object, menyimpan data dari aplikasi windows lain yang mendukung kemampuan OLE (Object Linking and Embedding).

Hyperlinks, bentuk teks atau kombinasi teks yang dapat digunakan sebagai alamat hyperlink (path menuju object atau dokumen lain pada hard disk atau jaringan, Web Page Internet, dsb). Panjangnya 2048 karakter.

Lookup Wizard, dapat membuat field yang mempunyai pilihan isian data berbentuk daftar. Akan muncul wizard yang akan menuntun menyelesaikan tahapan pembuatannya.

2. Tipe Data Pada My SQL

 

MySQL adalah pangkalan data RDBMS (Relational Database Management System) yang akan menyimpan data-data sistem yang dibangunkan. Terdapat banyak pangkalan data RDMS lain yang ada dipasaran seperti Oracle, Informix, Sybase, DBase, MS SQL, MS Access dan banyak lagi.Pangkalan data tersebut kesemuanya perlu dibeli dengan kos yang tinggi. Tetapi, MySQL tetap menjadi pilihan kerana ia adalah Sumber Terbuka (Open Source) yang boleh digunakan tanpa perlu membelinya.

1. Tipe Data Bilangan.

a. TINYINT :
Ukuran 1 byte. Bilangan bulat terkecil, dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -128 sampai dengan 127 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan 255. Bilangan tak bertanda ditandai dengan kata UNSIGNED.

b. SMALLINT :
Ukuran 2 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -32768 sampai dengan 32767 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan 65535.

c. MEDIUMINT :
Ukuran 3 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -8388608 sampai dengan 8388607 dan untukyang tidak bertanda 0 sampai dengan 16777215.

d. INT :
Ukuran 4 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -2147483648 sampai dengan 2147483647 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan 4294967295

e. Integer :
Sama dengan INT.

f. BIGINT :
Ukuran 8 byte. Bilangan bulat dengan jangkauan untuk bilangan bertanda -9223372036854775808 sampai dengan 9223372036854775807 dan untuk yang tidak bertanda 0 sampai dengan 184467440737079551615

g. FLOAT :
Ukuran 4 byte. Biilangan pecahan.

h. DOUBLE :
Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan.

i. DOUBLE PRECISION :
Ukuran 8 byte. Bilangan pecahan berpresisi ganda.

j. REAL :
Ukuran 8 byte. Sinonim dari DOUBLE.

k. DECIMAL(M,D) :
Ukuran M byte. Bilangan pecahan. Misalnya DECIMAL(5,2) dapat digunakan untuk menyimpan bilangan -99,99 sampai dengan 99,99

l. NUMERIC(M,D) :
Ukuran M byte. Sama dengan Decimal.

2. Tipe data untuk tanggal dan jam.

a. DATETIME :
Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam dengan jangkauan dari ‘1000-01-01 00:00:00’ sampai dengan ‘9999-12-31 23:59:59’

b. DATE :
Ukuran 8 byte. Kombinasi tanggal dan jam dengan jangkauan dari ‘1000-01-01’ sampai dengan ‘9999-12-31’

c. TIMESTAMP
Ukuran 4 byte. Kombinasi tanggal dan jam dengan jangkauan dari ‘1970-01-01’ sampai dengan ‘2037’

d. TIME :
Ukuran 3 byte.waktu dengan jangkauan dari -838:59:59 sampai dengan 838:59:59

3. Tipe data untuk karakter dan lain-lain

a. CHAR(M) :
Ukuran M byte, 1<=M<=255. Data string dengan panjang yang tetap. CHAR(1) cukup ditulis dengan CHAR.

b. VARCHAR(M) :
Ukuran L+1 byte dengan L<=M dan 1<=M<=255. Data string dengan panjang bervariasi tergantung datanya.

c. TINYBLOB,TINYTEXT :
L+1 byte, dengan L

d. BLOB, TEXT :
L+2 byte, dengan L

e. MEDIUMBLOB, MEDIUMTEXT :
L+3 byte, dengan L<224. Tipe TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 1677215 karakter.

f. LONGBLOB, LONGTEXT :
L+4 byte, dengan L<232. Tipe TEXT atau BLOB dengan panjang maksimum 4294967295 karakter.

g. ENUM(’nilai1’,’nilai2’,..) :
Ukuran 1 atau 2 byte tergantung nilai enumerasinya maks 65535 nilai

h. SET(’nilai1’,’nilai2’,..) :
Ukuran 1,2,3,4 atau 8 byte tergantung jumlah anggota himpunan maks 64 anggota.

3. TIPE DATA PADA ORACLE

Pada saat kita membuat tabel, tentunya kita juga akan menentukan tipe data dari kolom-kolom yang ada dalam tabel tersebut. Tipe data utama dalam Oracle adalah VARCHAR2, CHAR, DATE, LONG, LONG RAW, NUMBER, RAW, dan ROWID. Tetapi untuk kompatibilitas dengan database SQL yang lain, perintah CREATE TABLE dapat menerima beberapa versi dari tipe data dasar tersebut. Berikut merupakan daftar tipe data dalam Oracle:

  • VARCHAR2(size)
    Untuk menampung string/karakter dengan panjang bervariasi (tidak harus sepanjang saat didefinisikan). Ukuran maksimum 4000.
  • NVARCHAR2(size)
    Untuk menampung string/karakter dengan panjang bervariasi (tidak harus sepanjang saat didefinisikan). Ukuran maksimum 4000, tergantung dari karakter nasional yang dipakai dalam database.
  • NUMBER(precision, scale)
    Untuk kolom yang menampung data angka yang memiliki total panjang sebanyak precision dan angka di belakang koma sebanyak scale. precision mulai dari 1-38 sedangkan scale mulai dari -84 sampai 127.
  • LONG
    Data karakter dengan ukuran maksimum 2GB.
  • DATE
    Tanggal mulai dari 1 Januari 4712 SM sampai 31 Desember 9999.
  • BINARY_FLOAT
    32 bit floating-point.
  • BINARY_DOUBLE
    64 bit floating-point.
  • TIMESTAMP(precision)
    Tanggal + waktu, dimana precision adalah jumlah digit detik (mulai 0-9, default 6).
  • TIMESTAMP(precision) WITH TIME ZONE
    TIMESTAMP ditambah dengan penyesuaian zona waktu, precission adalah jumlah digit detik (mulai 0-9, default 6).
  • TIMESTAMP(precision) WITH LOCAL TIME ZONE
    TIMESTAMP yang merujuk kepada local time (waktu di komputer kita).
  • INTERVAL YEAR(precision) TO MONTH
    Waktu dalam bentuk tahun dan bulan, dimana precision adalah digit dari tahun yang digunakan (mulai 0-9, default 2).
  • INTERVAL DAY(day_precision) TO SECOND(second_precision)
    Waktu dalam bentuk hari, jam, menit, dan detik. Dimana day_precision jumlah digit dari DAY (mulai 0-9, default 2) dan second_precision merupakan jumlah digit detik (mulai 0-9, default 6).
  • RAW(size)
    Data biner dalam format RAW, size dalam ukuran byte, maksimum size adalah 2000 byte.
  • LONG RAW
    Data biner dalam format RAW, sama seperti LONG
  • ROWID
    String basis 64 yang merepresentasi alamat unik tiap baris dalam tabel.
  • UROWID(size)
    String basis 64 yang merepresentasi alamat unik tiap baris dalam tabel yang terindex, ukuran maksimumnya 4000 byte.
  • CHAR(size)
    Untuk menyimpan string/karakter dengan panjang tetap, maksimum panjangnya 2000, defaultnya 1 byte dan akan dimampatkan di sebelah kanan sampai panjang terpenuhi dengan memakai spasi.
  • NCHAR(size)
    Versi CHAR dengan multibyte karakter.
  • CLOB
    Character Large Object, dapat menampung sampai lebar 4GB.
  • NCLOB
    Sama seperti CLOB, tetapi dia mengandung karakter Unicode.
  • BLOB
    Binary Large Object sampai 4GB, menyimpan data dalam bentuk binernya.
  • BFILE
    Merupakan reference kepada file biner dari sistem operasi.