Review Film "The Accountant" By : Ayub Domili

27 February 2024 00:33:14 Dibaca : 144

Nama : Ayub Domili

Mata Kuliah : Auditing

Tugas Review Film "The Accountant"

Dosen Pengampu : Yustiana Hiola, SE., Ak., MSA., CA., CAP

 

Narasi FIlm :

"The Accountant" mengisahkan tentang Christian Wolff, seorang akuntan yang memiliki kecakapan matematika yang luar biasa dan juga menderita sindrom Asperger. Di balik profesi sebagai akuntan independen yang tenang, Wolff sebenarnya adalah ahli matematika yang mengelola keuangan untuk organisasi kriminal di bawah identitas samar. Ketika dia disewa untuk mengaudit sebuah perusahaan teknologi, dia menemukan bukti kecurangan keuangan yang memicu serangkaian peristiwa berbahaya yang mengancam hidupnya.

Sementara menghadapi ancaman tersebut, Wolff secara diam-diam membantu seorang akuntan junior, Dana Cummings, yang terjerat dalam masalah besar yang melibatkan klien Wolff. Dalam perjalanan mengungkap kecurangan tersebut, Wolff terlibat dalam pertempuran fisik dan taktik yang menguji kemampuan matematika dan keterampilan bertahan hidupnya.

Pada akhir cerita, ketika masa lalu Christian Wolff terungkap, kita melihat bagaimana kecerdasannya sebagai akuntan dan pembunuh dibuka, sementara ia berjuang untuk menemukan kedamaian dalam kehidupannya yang penuh misteri dan konflik.

 

Beberapa perusahaan yang terlibat dalam film :

1. Lamar Black's Robotics

2. Living Robotics

3. ZZZ Accounting

4. NeuroX

5. Futuristic Robotics

6. Pembroke Construction

 

Masalah yang ditemukan pada perusahaan living robotics :

Dalam film "The Accountant," masalah yang ditemukan pada perusahaan Living Robotics adalah adanya kecurangan keuangan. Christian Wolff, yang disewa untuk mengaudit perusahaan tersebut, menemukan bahwa perusahaan tersebut terlibat dalam praktik-praktik ilegal yang melibatkan manipulasi keuangan dan penggelapan pajak. Temuan ini memicu serangkaian peristiwa berbahaya yang mengancam tidak hanya keberlanjutan bisnis Living Robotics tetapi juga nyawa beberapa karakter dalam cerita, termasuk Christian Wolff sendiri.

 

Dampak atas masalah yang ditemukan bagi perusahaan dan bagi manajemen :

  • Reputasi Perusahaan, temuan kecurangan keuangan dapat merusak reputasi Living Robotics di mata publik dan mitra bisnis. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kepercayaan terhadap perusahaan dan berdampak negatif pada citra merek mereka.
  • Ketidakstabilan Keuangan, manipulasi keuangan yang terungkap dapat mengakibatkan ketidakstabilan keuangan perusahaan. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan Living Robotics untuk mendapatkan dukungan keuangan dari investor dan lembaga keuangan.
  • Pertanggungjawaban Hukum, keterlibatan perusahaan dalam kegiatan ilegal dapat menghadirkan pertanggungjawaban hukum. Manajemen perusahaan mungkin harus menghadapi konsekuensi hukum dan denda yang signifikan sebagai akibat dari pelanggaran tersebut.
  • Gangguan Operasional, upaya untuk menutupi kecurangan atau mengatasi konsekuensinya dapat mengakibatkan gangguan operasional. Manajemen harus menghadapi tantangan dalam memperbaiki ketidakberesan keuangan sambil menjaga kelangsungan operasional perusahaan.
  • Ketidakpastian Karir Manajemen, keterlibatan manajemen dalam kecurangan dapat mengancam stabilitas karir mereka. Terungkapnya praktik ilegal dapat menyebabkan pemecatan atau pengunduran diri dari posisi manajemen tertentu.

 

Dalam film "The Accountant", terdapat beberapa tindakan tidak etis yang terjadi, terutama terkait dengan manipulasi keuangan dan keterlibatan dalam aktivitas kriminal. Dari sudut pandang kode etik akuntan di Indonesia, tindakan-tindakan tersebut melanggar prinsip-prinsip fundamental dalam praktik akuntansi :

Manipulasi Keuangan, Christian Wolff, sebagai seorang akuntan, terlibat dalam manipulasi keuangan untuk menguntungkan klien-kliennya, termasuk organisasi kriminal. Hal ini jelas melanggar prinsip kejujuran, integritas, dan objektivitas dalam kode etik akuntan. Akuntan diharapkan untuk memberikan laporan keuangan yang akurat dan transparan tanpa adanya manipulasi atau kecurangan.

Keterlibatan dengan Organisasi Kriminal, sebagai akuntan independen, Wolff secara aktif terlibat dalam mengelola keuangan untuk organisasi kriminal. Keterlibatan dalam aktivitas ilegal seperti ini bertentangan dengan prinsip profesionalisme dan tanggung jawab akuntan. Akuntan harus menjaga independensi dan tidak terlibat dalam kegiatan yang dapat merugikan kepentingan umum atau melanggar hukum.

Dari sudut pandang kode etik akuntan Indonesia, kedua pelanggaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

Prinsip Integritas, akuntan di Indonesia diharapkan untuk menjunjung tinggi integritas dalam semua aspek pekerjaan mereka. Manipulasi keuangan, seperti yang dilakukan oleh Wolff, tidak hanya melanggar prinsip ini, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik terhadap profesi akuntan secara keseluruhan. Praktik ini jelas melanggar kode etik yang menuntut akuntan untuk bertindak dengan kejujuran dan integritas yang tinggi.

Prinsip Independensi, kode etik akuntan di Indonesia menekankan pentingnya independensi dalam menjalankan tugas-tugas profesional. Keterlibatan dalam kegiatan ilegal dengan organisasi kriminal menunjukkan kurangnya independensi dan membahayakan integritas profesi akuntan. Akuntan harus mempertahankan independensi mereka dari pihak-pihak yang dapat memengaruhi objektivitas mereka dalam menyajikan informasi keuangan.

Dengan demikian, tindakan tidak etis yang terjadi dalam film "The Accountant" secara jelas melanggar prinsip-prinsip kode etik akuntan Indonesia, seperti integritas dan independensi. Praktik-praktik ini tidak hanya merugikan kepentingan umum, tetapi juga merusak reputasi profesi akuntan secara keseluruhan.

 

Dalam film "The Accountant," karakter utama, Christian Wolff, diperankan oleh Ben Affleck, adalah seorang akuntan yang memiliki keterampilan matematika yang luar biasa dan juga mengalami gangguan spektrum autisme. Meskipun karakter ini memiliki keterampilan yang sangat baik dalam melakukan audit keuangan untuk organisasi kriminal, dia juga terlibat dalam kegiatan ilegal seperti pencucian uang untuk klien-klien tertentu.

 

Dalam konteks kode etik akuntan di Indonesia, tindakan yang dilakukan oleh karakter Christian Wolff dalam film tersebut melanggar prinsip-prinsip etika yang diterapkan dalam praktik akuntansi. 

  • Kehilangan Integritas, Christian Wolff terlibat dalam pencucian uang dan membantu organisasi kriminal untuk menyembunyikan aset-aset ilegal mereka. Tindakan ini jelas melanggar prinsip integritas, di mana seorang akuntan diharapkan untuk bertindak dengan jujur dan tidak terlibat dalam kegiatan ilegal atau menyesatkan.
  • Konflik Kepentingan, dalam film tersebut, Christian Wolff mungkin terlibat dalam konflik kepentingan antara tugas profesionalnya sebagai seorang akuntan dan kegiatan ilegal yang dilakukannya untuk klien-klien tertentu. Konflik kepentingan seperti ini bertentangan dengan prinsip-prinsip etika yang mengharuskan seorang akuntan untuk menjaga independensi dan objektivitas dalam melaksanakan tugasnya.
  • Pelanggaran Hukum, melakukan pencucian uang dan membantu organisasi kriminal untuk menghindari deteksi oleh otoritas pajak atau penegak hukum merupakan pelanggaran hukum yang serius. Seorang akuntan diharapkan untuk mematuhi semua peraturan dan undang-undang yang berlaku dalam praktik akuntansi, dan tindakan yang melanggar hukum dapat merusak reputasi profesi akuntan secara keseluruhan.

Dengan demikian, dalam konteks kode etik akuntan di Indonesia, tindakan yang dilakukan oleh karakter Christian Wolff dalam film "The Accountant" jelas melanggar prinsip-prinsip etika yang diterapkan dalam praktik akuntansi, dan dapat dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap standar etika profesi tersebut.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong