Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hai perkenalkan nama saya Sri regina yuspita ali dari fakultas ilmu pendidikan jurusan pendidikan luar sekolah. 

Ospek adalah hal pertama yang akan kita  hadapi saat pertama kali masuk kampus. Sayang sekali, tahun 2021 ini kita  tidak akan merasakan pengalaman Ospek yang serupa dengan kakak tingkat. Pada masa new normal ini, prosedur Ospek perlu penyesuaian.

Kita  tentu sudah cukup sering mendengar banyak cerita tentang Ospek. Ada banyak cerita-cerita menakutkan dan menyenangkan. Mulai dari tugas menumpuk, kakak tingkat galak, dan hal-hal seru yang terjadi saat Ospek.

Sebenarnya pengalaman menjalani masa orientasi masuk lembaga pendidikan tidak terlalu asing untuk Pinters. Saat SMP dan SMA, kita semua pasti pernah menjalani MOS. MOS atau Masa Orientasi Siswa dilakukan untuk mengenalkan siswa baru pada lingkungan sekolah.

Mahasiswa baru biasanya akan dikenalkan pada istilah-istilah dasar dan sistem di perguruan tinggi. Selain itu mahasiswa baru juga akan dikenalkan dengan lingkungan belajarnya. Mulai dari Universitas, Kampus, Fakultas, senior atau kakak tingkat, hingga teman seangkatan.

Jadi di Indonesia ini, sistem Ospek sudah diberlakukan sejak tahun 1898-1927 di sebuah institusi pendidikan bernama STOVIA.

Pada masa itu, perpeloncoan sudah dilakukan. Status senior dan junior dijunjung tinggi. Para junior dijadikan “anak buah” oleh para senior untuk melakukan berbagai hal.

Ada banyak kasus perpeloncoan yang berakibat buruk. Mulai dari kekerasan hingga menimbulkan korban yang meninggal. Banyak orang yang akhirnya mengecam hal ini.

Pemerintah akhirnya melakukan himbauan pada pihak perguruan tinggi supaya merubah sistem Ospek. Penggunaan atribut aneh-aneh mulai dihapuskan, perpeloncoan dan senioritas juga mulai dihilangkan. Ospek mulai diubah menuju tujuan utamanya dan fungsi utamanya.

Sekian wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.