Ada Apa dengan OSPEK Online
Pembelajaran tahun ajaran 2020-2021 segera dimulai. Situasi pandemi virus corona (Covid-19) yang masih merajalela di negeri kita membuat pemerintah memutar otak agar pembelajaran bisa tetap terlaksana dengan baik. Pemerintah menetapkan dua model pelaksanaan kegiatan pembelajaran, yaitu Pembelajaran Dari Rumah (BDR) untuk daerah-daerah di bertanda zona merah, orange dan kuning, dan Pembelajaran Tatap Muka (BTM) bagi daerah-daerah di zona hijau dengan mengikuti protokol kesehatan yang ketat seperta wajib menggunakan masker dan berjaga jarak.
Bukan hanya pembelajaran saja yang dilakukan secara online, masa orientasi studi dan pengenalan kampus OSPEK juga dilaksanakan secara online. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menegaskan bahwa OSPEK tidak boleh dilakukan secara tatap muka. Ospek hanya boleh dilakukan via internet atau dalam jaringan (daring) di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Terkait edaran Kemndikbud tersebut, Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menerapkan OSPEK yang 90% dilakukan secara online demi mengurangi angka resiko penularan virus Covid – 19. Sesuai jadwal pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dilakukan selama lima hari sejak tanggal 21 hinggai 25 September 2020.Tema yang akan disampaikan pada PKKMB yaitu membentuk generasi milenial yang berilmu, berkarakter, unggul dan bardaya saing.
Dilihat dari aspek OSPEK online pun tentu memerlukan media yang harus dipenuhi dari sisi penguasaan aplikasi-aplikasi seperti Zoom, Google Meet, atau aplikasi-aplikasi lainnya. Tidak jarang ditemukan beberapa kendala ditengah pertemuan misalnya mahasiswa yang tinggal di pedesaan yang jauh dari akses internet sulit untuk mengikuti OSPEK dengan lancar. Belum lagi soal biaya yang harus dikeluarkan untuk pengeluaran pulsa atau paket kuota internet, tidak sedikit yang harus dikeluarkan mereka, para mahasiswa baru.
Satu hal lain yang juga perlu ditingkatkan adalah adanya kerjasama antara mahasiswa baru, orang tua, pengajar dan kampus. Kita sekarang terkendala secara sangat signifikan oleh keharusan memanfaatkan perangkat teknologi serta aplikasinya yang seolah baru, berbiaya tinggi serta belum merata. Baik guru, orang tua maupun sekolah, masing-masing harus saling terbuka mengemukakan hambatan utama masing-masing, serta bekerjasama mencari solusi-solusi kreatif yang menguntungkan masing-masing pihak. Dengan komunikasi yang baik antara satu sama lain diharapkan pelaksanaan PKKMB nanti akan berjalan dengan lancer dan terkendali.