Festival Musik dan Idola
Sebentar lagi festival sekolah tahunan kami akan diadakan, Anggota OSIS sudah sibuk sendiri untuk menyiapkan segalanya, termasuk aku sendiri, Aku sibuk berlatih bermain gitar karena udah dua tahun ini aku kalah terus di lomba gitar festival kami, Sementara juara tahun lalu Beno adalah saingan beratku. Beno adalah seorang pemain gitar yang handal walaupun skill nya gak begitu lihai, tetapi di sekolah kami skill standar pun udah ada nilai nya. Aku sendiri adalah seorang pemain gitar juga walaupun kemampuan ku gak sebaik Beno tapi tahun ini aku sendiri harus juara” “TEEEETTTT” bel tanda masuk istirahat sudah dibunyikan aku pun langsung masuk ke kelas.
Kelas ku ini adalah salah satu kelas yang paling ribut di sekolah kami, Udah terbukti wali kelas kami berganti-ganti tiap bulan, Kebetulan guru matematika gak masuk jadi kelas pun gaduh lagi, Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku dari belakang ketika aku menoleh “Ehh, elo ben ada apa.?” Aku berusaha seramah mungkin dengan musuh beratku ini. “Nggak jim, Gua cuma mau nyapa lo aja, Gimana udah latihan gitar lo.? Beno menayakan latihan gitar padaku, “Udah nih, Ben gua udah latihan semaksimal mungkin,” Aku jawab seadanya aja karena males juga panjang-panjang. Beno cuma tersenyum ketika mendengar yang terakhir tadi, Dia langsung menuju tempatnya lagi duduk dan memakai headset di kupingnya.
Tiba-tiba pintu kelas ku didorong seorang murid masuk dengan cepat wajahnya penuh keringat dan debu, Seragamnya sedikit kusut dia langsung duduk menuju tempatnya itu salah satu temen baik ku di kelas ini, Ketika aku mau menghampiri tiba-tiba beno mengdahuluiku dan duduk di sebelahnya “Ehh, jon mana hutang lo yang kemaren sepuluh ribu?” tanya beno sedikit kasar. “Ini ben duitnya sepuluh ribu” Kata joe dengan ramah, “Lah cuma segini mana bunga nya, harusnya 20 ini!” Bentak beno ke joe, Yang ku dengar dari teman-teman beno, Dia ini emang lagi ada masalah mungkin hutang karena dia sendiri suka main judi, “Iya-iya ben tapi gua cuma punya lima belas nih, Gua gak dikasih lagi” Jawab joe dengan agak sedih “Yaudah, Gapapa awas lo nanti kurang lagi” .Tiba-tiba guru seni kami ibu dita masuk ke kelas, dia langsung duduk di meja, semua murid langsung cepat duduk di bangkunya. “Ibu di sini mau menyakan tentang lomba musik nanti yaitu menyanyi, dance, band, bakat dan gitar ada yang mau ikut?” Tanya bu dita. Beberapa murid pun maju termasuk aku dan beno, Tapi yang aku heran ternyata joe ikut juga lomba-lomba ini, Beno pun sama kagetnya dengan ku. Setelah ibu dita keluar aku langsung menghampiri joe beno pun tak ketinggalan.
“Joe lo ikut lomba apaan?” Tanyaku dengan wajah heran bukannya apa yang aku tahu joe ini kutu buku di kelas kami, “Lomba nyanyi sama gitar jim,” Jawab joe “Haha, gak salah denger gua nih, Joe ikutan dua lomba itu?” Ucap beno menghina, Beberapa teman-temannya menertawakan joe juga. “Iya, gua mau belajar sedikit tentang nyanyi dan gitar mungkin bisa menang” Jawab joe “hoho, gua mau lihat nanti gimana lo main cupu, biasa lo buka buku doang kan udah lomba yang laen aja.!” Ucap beno membentak. “Udah beno, kasian joe lo tekan terus dengan kata-kata lo” aku membela joe karena kasihan dengan nya. “Oke, jim palingan lo juga kalah nanti” beno langsung keluar kelas bersama teman-teman nya. “Yauda joe gapapa jangan di ambil hati” Aku langsung menepuk bahu joe. “Iya jim gapapa, Gua ke perpus dulu ya” Kata joe langsung keluar kelas.
***
Pulang sekolah aku langsung ke rumah bukan ke game center lagi, karena festival akan didakan hari minggu jadi aku langsung berlatih keras, mendengar petikan-petikan dewa gitar joe satriani, jimmy hendrix, Jimmy page dan Steve vai yang terdengar dahsyat di kupingku, tapi idolaku yang sekarang adalah Bee Smeans seorang pemain gitar di band indie kota ku, seorang pemain gitar dengan memakai topeng putih seperti gitaris Buckethead permainannya sangat lihai persis idola-idolaku. Sudah beberapa jam aku berlatih jari-jariku sudah pegal semua.
Aku teringat janjiku ke joe untuk mengembalikan buku tulis nya,
aku pacu motor ku dengan cepat menuju rumahnya tidak terlalu jauh dari rumahku sekitar 3 kilometer, setelah sampai aku bertemu joe di depan rumah, santai dengan novel tebal dan segelas kopi dia duduk lesehan di teras rumahnya. “udah nyampe jim cepet amat lo” jim menyambutku dengan ramah, “santai amat lo joe padahal 2 hari lagi mau hari H nih,” tanyaku heran. “santai jim, gua gak terlalu mikirin lomba itu, gua cuma mau senang-senang aja kok toh kalah gapapa kan, lo itu yang harus menang bukannya lo menang juara festival di sma rewa bunda sebulan yang lalu,? jawab joe. darimana lo tau joe,? tanyaku heran lagi, “gua baca di koran jim lo cukup terkenal di kota kita sekarang” ucap joe memujiku.
Setelah ngobrol dengan joe tentang masalah pelajaran dan musik aku langsung pamit dengan joe, di jalan aku bertemu lagi dengan beno si orang sombong, dia sedang keluar dari studio musik kingmusi aku dengar dari salah satu temannya dia langganan di situ jadi wajar juga dia begitu hebat dalam main gitar, aku pun langsung menuju ke rumah dan merebahkan tubuhku ke kasurku, aku mengambil mp3 playerku memutarkan musik dragonforce yang terkenal dengan sound gitar yang sangat keren.
***
Hari minggu yang ku tunggu akhirnya tiba juga, aku bangun pagi hari minggu itu, tidak seperti biasanya aku bangun pagi, jam 9 pagi aku langsung menuju sekolah sudah banyak sekali orang-orang dari seluruh kota berkumpul di sekolah kami, aku lihat di poster ada band indie favoritku juga the smears yang di dalamnya ada idolaku juga bee smears. akhirnya stelah beberapa lomba sudah diadakan giliran lomba gitar dimulai juga setelah anak-anak kelas 3 tampil, peserta dari luar sekolah tampil, musuh ku pun akhirnya tampil juga dia sangat lihai memainkan gitarnya lagu melodi-melodi gitaris dunia dia mainkan dengan sangat baik, ketika dia turun panggung, giliranku tampil petikan gitar ala steve vai aku mainkan di panggung, aku mendengar tepuk tangan yang riuh dari penonton membuat aku menjadi lebih semangat.
Ketika aku turun giliran joe sahabatku naik, wajahnya begitu santai penuh senyum, aku melihat tawa menghina dan tatapan sinis dari beno, tapi aku mendukung sahabatku sendiri joe, ketika dia mulai memainkan gitarnya, semua penonton terdiam, angin sejuk berhembus kemana-mana, bulu kudukku merinding mendengar alunan melodi dari joe, tatapan dan tawa beno pun sudah menghilang yang ada tatapan tidak percaya, petikan gitar ala eddie van halen dan slash dan kecepatan tangan ala herman li ia mainkan, ketika dia selesai memainkan gitarnya semua penonton bertepuk tangan sekeras-kerasnya siulan dari semua siswa pun terdengar, beno pun hanya menundukan kepalanya.
Juri memutuskan joe sebagai pemenang lomba gitar tahun ini, joe hanya tersenyum kecil, dia membawa piala nya dan amplop berisi uang menuju ke arahku, beno pun mendekati kami berdua “lo berhasil joe” kata beno lesu tapi di matanya menunjukan kekaguman, “gua mau ngasi tau rahasia kecil ke kalian berdua,” dia mengeluarkan topeng putih dari tas kecilnya, aku sangat terkejut melihat topeng itu dan langsung melihat wajah joe ternyata dia bee smears idolaku “iya, gua bee smears jim, lo cerita soal idola loe ke gua dia bee smears kan udah saatnya gua buka rahasia kecil ini” ucap joe. dia memberiku amplopnya yang berisi uang “ini buat lo jim, gua mau ganti duit lo yang selama ini lo pinjemin buat gua, beli gitar kan.?” dia langsung berjalan menuju belakang panggung, dia berbalik “lo nanti mau nonton band gua kan,? haha paling depan ya jim”
Esoknya nama joe melegit di sekolah kami dia terkenal sebagai joe smears bukan bee lagi dia punya alasan tersendiri untuk semua yang dia rahasikan. dia bilang lasan dia memakai topeng adalah biar dia konsen belajar dan tidak di cap orang sombong di sekolah. toh akhirnya beno pun mau berteman dengannya kami bertiga pun berteman sampai sekarang. dibalik ke cupu an nya joe menyimpan sesuatu yang dahsyat.
#Fadel Mochammad Ibrahim