PENTINGNYA HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

04 June 2021 13:44:32 Dibaca : 97

HUBUNGAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

“Pentingnya Hubungan Sekolah dan Masyarakat”

 

Dosen Pengampuh

Muhammad Sarlin, S.Pd, M.Pd

  

 

        

DI SUSUN OLEH :

TRI ADELIAWATI LALU (151418155)

KELAS : 6 E

 

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGRI GORONTALO

T.A 2020/2021

 

 

1. Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat

Hubungan antara sekolah dan masyarakat pada hakekatnya adalah suatu sarana yang cukup mempunyai peranan yang menentukan dalam rangka usaha mengadakan pembinaan pertumbuhan dan pengembangan murid-murid di sekolah. Secara umum orang dapat mengatakan apabila terjadi kontak, pertemuan dan lain-lain antara sekolah dengan orang di luar sekolah, adalah kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat. Arthur B. Mochlan menyatakan school public relation adalah kegiatan yang dilakukan sekolah atau sekolah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.Ada suatu kebutuhan yang sama antara keduanya, baik dilihat dari segi edukatif, maupun dilihat dari segi psikologi. Hubungan antar sekolah dan masyarakat lebih dibutuhkan dan lebih terasa fungsinya, karena adanya kecenderungan perubahan dalam pendidikan yang menekankan perkembangan pribadi dan sosial anak melalui pengalaman-pengalaman anak dibawah bimbingan guru, baik diluar maupun di dalam sekolah.

Beberapa pandangan filosofis tentang hakikat sekolah itu sendiri dan hakikat masyarakat dan bagaimana hubungan antara keduanya.

a. Sekolah adalah bagian yang integral dari masyarakat, ia bukan merupakan lembaga yang terpisah dari masyarakat.

b.  Hak hidup dan kelangsungan hidup sekolah bergantung pada masyarakat.

c.  Sekolah adalah lembaga sosial yang berfungsi untuk melayani anggota-anggota masyarakat dalam bidang pendidikan.

d.  Kemajuan sekolah dan kemajuan masyarakat saling berkolerasi;keduanya saling membutuhkan.

e.  Masyarakat adalah pemiik sekolah; sekolah ada karena masyarakat memerlukannya.

f.   Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat di tinjau dari sudut pandang historis sebagai berikut:      

  •  Dari sejarah kita mengetahui bahwa pada zaman kolonial belanda dahulu,sekolah-sekolah sngaja di isolasikan dari kehidupan masyarakat sekitarnya.
  •  Dalam zaman kemerdekaan ini  sekolah merupakan lembaga pendidikan yang seharusnya mendidik generasi muda untuk; hidup di masyarakat.
  • Sekolah haruslah merupakan tempat pembinaan dan pengembangan  pengetahuan dan kebudayaan yang sesuai dan di hendaki oleh masyarakat tempat sekolah itu di dirikan.
  • Sebaliknya masyarakat harus dan wajib membantu dan bekerja sama dengan sekolah agar apa yang di olah dan di hasilkan sekolah sesuai dengan apa yang dihendaki dan di butuhkan oleh masyarakat.
  • Dari sejarah pendidikan kita mengenal adanya arbeid school (sekolah kerja)seperti yang di dirikan oleh ovide decroly di belgia.
  • Pentingnya hubungan sekolah dan masyarakat dapat pula dikaitkan dengan semakin banyaknya isyu yang berupa kritik-kritik dari masyarakat tentang tidak sesuainya produk sekolah dengan kebutuhan pembangunan.

2.      Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

a. Integrity

Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik. Biasanya sering terjadi sekolah tidak menginformasikan atau menutupi sesuatu yang sebenarnya menjadi masalah sekolah dan perlu bantuan atau dukungan orang

b. Continuity

Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat, harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat tidak hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya satu kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester, hanya dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua atau masyarakat. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat selalu beranggapan apabila ada panggilan sekolah untuk datang ke sekolah selalu dikaitkan dengan uangg tua murid.

c.  Simplicity

Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok  pihak pemberi informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada masyarakat. Informasi yang disajikan kepada masyarakat melalui pertemuan langsung maupun  melalui media hendaknya disajikan dalam bentuk sederhana sesuai dengan kondisi dan karakteristik pendengar (masyarakat setempat.

d. Coverage

Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua aspek, faktor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat, misalnya program ekstra kurikuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain kegiatan.

e. Constructiveness

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif  dalam arti sekolah memberikan informasi yang konstruktif  kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah  serta mengerti dan memahami secara detail berbagai masalah yang dihadapi sekolah.

f.  Adaptability

Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya disesuaikan dengan keadaan di dalam lingkungan masyarakat tersebut. Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan, budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus disesuaikan dengan kondisi masyarakat.

 

3Tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.

Ditinjau dari kepentingan sekolah,dan dari kebutuhan masyarakat itu sendiri,menurut Elsbree dan McNally di kelompokkan menjadi tiga tujuan pokok yaitu:

a.   Mengembangkan mutu belajar dan pertumbuhan anak-anak

  • Personal sekolah,terutama guru-guru,perlu mengetahui benar-benar kondisi-kondisi  masyarakat lingkungan hidup anak-anak yang sangat penting bagi program pendidikan adat istiadat dan kepercayaan masyarakat,keadaan penghidupan dan ekonomi mereka,kesempatan dan saran rekreasi bagi anak-anak.
  • Kepala sekolah dan guru-guru hendaknya selalu berusaha untuk dapat bekerja sama dan memanfaatkan sumber-sumber di dalam masyarakat yang di perlukan untuk memperkaya program sekolah
  • Sekolah hendaknya dapat bekerja sama dengan organisasi-organisasi dan istansi-istansi lain di dalam masyarakat yang mempunyai tugas dan kepentingan yang sama terhadap pendidikan anak-anak
  • Guru-guru hendaknya selalu mengikuti perkembangan masyarakat dan selalu siap memahami dan mengkaji sumber-sumber masyarakat yang dapat dimasukkan ke dalam rencana perkembagan pendidikan.

b.  Meningkatkan tujuan dan mutu kehidupan masyarakat.

Di dalam masyarakat yang demokratis,sekolah seharusnya dapat menjadikan dirinya sebagai pelopor dan pusat perkembangan bagi perubahan-perubahan masyarakat.bukan sekolah yang harus mengekor secara pasif kepada perkembangan masyarakat,tetapi sebaliknya sekolahlah justru yang harus memelopori bagaimana dan kemana masyarakat itu harus di kembangkan.

c.   Mengembangkan pengertian,antusiasme,dan partisipasi masyarakat.

Hubungannya dengan antusiasme dan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan,Menteri P dan K pernah pula mengusulkan dalam salah satu tulisanya a.I.sebagai berikut:

“azas pendidikan nasional indonesia adalah pendidikan  sepnjang umur hidup manusia dari sejak lahir sampai meninggal, bagi semua jenis umur ,golongan, dan keyakinan .

4. Jenis-jenis hubungan sekolah dan masyarakat

Banyak orang mengartikan hubungan kerja sama sekolah dan masyarakat iti dalam pengertian yang sempit.Mereka berpendapat bahwa hubungan kerja sama itu  hanyalah dalam hal mendidik anak belaka. Kepala sekolah dan guru telah merasa cukup adanya hubungan sekolah dan masyarakat jika di sekolahnya telah terbentuk BP3 atau POMG,yang sewaktu-waktu.

Padahal,hubungan kerja sama antara sekolah dan masyarakat itu mengandung arti yang lebih luas dan mencangkup beberapa bidang.hubungan kerja sama sekolah dan masyarakat itu dapat di golongkan menjadi tiga jenis hubungkan,yaitu (1)hubungan edukatif (2)hubungan kultural (3)hubungan institusional.

  •  Hubungan edukatif yang penulis maksudkan ialah hubungan kerja sama dalam hal mendidik/murid,antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga.
  • Yang di maksud dengan hubungan kultural disini ialah usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat yang memungkinkan adanya saling membina dan mengembangkan kebudayaan masyarakat tempat sekolah itu berada.
  • Jenis hubungan yang ketiga ialah hubungan instutisional yakni hubungan kerja sama antara sekolah dengan lembaga-lembaga atau instansi-instansi resmi lain,baik swasta maupun pemerintah.

5.      Masyarakat adalah lingkungan sosial

Masyarakat  sebagai lingkungan sosial besar pengaruhnya terhadap sikap dan cara-cara kerja karyawan,guru-guru, dan juga dia sendiri  sebagai pemimpin. Di dalam ilmu pendidikan dan dalam psikologi kita mengeenal adanya dua jenis lingkungan (environment), yaitu lingkungan alam (physical environment) dan lingkungan sosial (sosial environment). Lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini yang bukn manusia, seperti rumah , air, iklim , daerah pegunungan , daerh pantai, keadaan floradan fauna, dan sebagainya. Sedang yang dimaksud dengan lingkungan sosial adalah semua orang lain yang mempengarhi kita, termasuk cara pergaulannya, adat-istiadatnya, agama dan kepercayaannya, dan sebagainya.  Maksutnya , lingkungan sosial yang dimaksudkan disini adalah masyarakat manusia termasuk ebudayaannya.

Dalam salah satu tulisannya, Dr. siswojo  mengemukakan bahwa isi lingkungan sosial  dapat dikelompokkan menjadi  empat kategori yang satu sama lain saling berkaitan, yaitu:

1.  Fisik , teknologi, dan sumber manusia (physical, tecnological, and human resources)

2.  Sistem  hubungan keluarga dalam masyarakat (relational system in the community)

3.   Jaingan-jaringan organisasi ( the network of organizations)

4.   Cara-cara berfikir ,kepercayaan, ddan nilai-nilai (patterns of thought, belif and values)yang ada dan dianut oleh anggota masyarakat.

 

Kita mengetahui bahwa masyarkat  indonesia, dilihat dari isi lingkungan sosialnya,adalah heterogen.Tiap-tiap daerah dan wilayah memiliki karakteristik yang berbeda beda.Perbedaan-perbedaan isi lingkungan sosial  tersebut mempengaruhi  dan mencerminkan adanya perbedaan dalam pandangan hidup, cara berpikir dan persepsinya terhadap  pendidikan, pada anggota masyarakat di lingkungan sosial masing-masing.

 

6.   Peranan Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

  • Sekolah sebagai partner masyarakat di dalam melaksanakan fungsi pendidikan. Dalam konteks ini, berarti keduanya, yaitu sekolah dan masyarakat dilihat sebagai pusat-pusat pendidikan yang potensial dan mempunyai hubungan yang fungsional.
  • Sekolah sebagai prosedur yang melayani kesan pesan pendidikan dari masyarakat lingkungannya. Berdasarkan hal ini, berarti antara masyarakat dengan sekolah memiliki ikatan hubungan rasional berdasarkan kepentingan di kedua belah pihak.
  • Masyarakat  berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah.
  • Masyarakat berperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat.

7.   Faktor Pendukung Hubungan Sekolah dengan Masyarakat

Kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa faktor yakni:

  • Adanya program dan perencanaan yang sistematis.
  • Tersedia basis dokumentasi yang lengkap.
  • Tersedia tenaga ahli, terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
  • Kondisi organisasi sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan masyarakat.

 

Sumber :

https://www.academia.edu/29678840/HUBUNGAN_SEKOLAH_DAN_MASYARAKAT

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong