Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar melalui Program Merdeka Belajar

11 April 2023 10:58:51 Dibaca : 37

Selasa, 11 April 2023

Nama   : Adelya Harviany Azis

NIM      : 151422006

Kelas    : 2A

 

Pada hari Sabtu 8 April kemarin kami selaku mahasiswa Universitas Negeri Gorontalo jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menyelenggarakan kegiatan seminar nasional dengan tema "Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar melalui Program Merdeka Belajar". Kegiatan seminar ini dilaksanakan oleh mahasiswa semester 2 gabungan kelas A, B, C, dan G untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar yang diampu oleh Ibu Dra. Salma Halidu S.Pd, M.Pd, MCE dan Ibu Dr. Asni Ilham S.Pd, M.Si., sekaligus penanggung jawab dalam kegiatan seminar nasional ini.

Di dalam seminar ini menghadirkan narasumber-narasumber yang luar biasa dalam bidang pendidikan. Narasumber pertama ialah Prof. Ifdil, S.Hi, S.Pd M.Pd, Ph.D, Kons, selaku dosen prodi Bimbingan Konseling di Universitas Negeri Padang dengan materi "Strategi Bimbingan dan Konseling dalam Membangun Karakter Peserta Didik di SD melalui Implementasi Merdeka Belajar". Narasumber kedua, Dr. Ryan Hidayat Rafiola M.Pd, Kons, selaku dosen prodi Bimbingan Konseling di Universitas Negeri Gorontalo dengan materi "Implementasi Guru SD pada Kurikulum Merdeka Belajar". Terakhir, narasumber ketiga Ibu Dra. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd, M.CE, selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Universitas Negeri Gorontalo membawakan materi mengenai "Peran Guru SD sebagai Pengajar dan Pembimbing".

Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas Pendidikan yang kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru agar dapat berinovasi. Secara filosofis, merdeka belajar memiliki landasan humanisme, konstruktivisme, progresivisme, dan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Tujuannya untuk mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka dimana guru dan siswa dapat secara leluasa dan menyenangkan mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingkungan.

Keunggulan Kurikulum Merdeka antara lain :

1. Lebih sederhana dan mendalam.

2. Lebih merdeka

3. Lebih relevan dan Interaktif

Adapun karakteristik utama dari kurikulum merdeka adalah :

1. Berfokus pada materi Esensial; pembelajaran lebih mendalam, pengembangan literasi dan numerasi.

2. Profil pelajar Pancasila untuk pengembangan soft skill dan karakter siswa.

3. Flesibelitas dalam merancang pembelajaran.

Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada para individu atau klien secara berkesinambungan supaya bisa memahami potensi yang ada di dalam diri dan juga lingkungannya, menerima diri sendiri, mengembangkan diri secara maksimal, dan menyesuaikan diri secara positif yang diselenggarakan dengan berbagai format, bentuk dan jenjang.

Karakteristik BK di SD diantaranya:

1. BK di SD lebih menekankan peran guru kelas dalam kegiatan bimbingan yang diintegrasikan dalam pembelajaran.

2. Fokus layanan BK adalah pengembangan aspek-aspek perkembangan peserta didik sesuai dengan tugas perkembangannya.

3. Layanan BK tidak dapat dipisahkan dari peran sentral orangtua.

4. Rekayasa lingkungan sekolah dan proses pembelajaran yang dapat menstimulus peserta didik dalam mengembangkan diri.

5. Walaupun tanggung jawab layanan BK ada di guru kelas, tapi seluruh personel sekolah bertanggung jawab memberikan layanan sesuai kapasitas.

6. Dilakukan secara terpadu dan terintegrasi dengan proses pembelajaran.

Bila dikaitkan dengan Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling dalam Kurikulum Merdeka adalah sebagai koordinator dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik dan memfasilitasi perkembangan peserta didik agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan secara optimal. Selain itu, Bimbingan dan Konseling juga menjadi bagian dalam penyusunan perencanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Layanan bimbingan konseling dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan fasilitas dan sarana yang terdapat pada satuan pendidikan. Dalam hal ini, guru Bimbingan dan Konseling berfungsi sebagai pemberi layanan kepada peserta didik agar masing-masing dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri.Guru mata pelajaran dan tenaga pendidik dapat berkolaborasi menjalankan peran Bimbingan dan Konseling dalam mewujudkan kesejahteraan psikologis peserta didik.

Dalam Implementasi Kurikulum Merdeka, peran layanan bimbingan dan konseling untuk memfasilitasi potensi peserta didik diharapkan tidak hanya dilakukan oleh guru BK namun juga dapat dilakukan oleh Guru Mata pelajaran/Tenaga Pendidik. Jadi, di era merdeka belajar ini guru sekolah berperan sebagai agen perubahan, agen pencegahan, konselor/terapis, konsultan, koordinator, assessor, dan pengembangan karir. Konselor sekolah juga tetap bergerak sebagai guru pembimbing yang membantu dengan empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu bimbingan pribadi, bimbingan sosial, bimbingan belajar, dan bimbingan karir.

 

Mengetahui,

Dosen pengampu mata kuliah

"Bimbingan dan Konseling di SD"

 

Dra. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd, M.CE.

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong