PERAN BIMBINGAN KONSELING DI SD MELALUI PROGRAM MERDEKA BELAJAR

10 April 2023 17:56:19 Dibaca : 77

Nama: Suleman Lawajo

Nim: 151422012

Kelas/Jurusan: 2B/PGSD

Pembelajaran selama COVID-19 memiliki dampak yang lebih besar pada beberapa kelompok siswa, di mana siswa yang berasal dari keluarga dengan latar belakang sosial ekonomi lebih rendah lebih berisiko tidak terdaftar lagi atau tidak lagi berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

Adapun beberapa krisis yang diakibatkan oleh dampak COVID-19 ini diantaranya, ditandai dengan rendahnya hasil belajar peserta didik, Krisis belajar juga ditandai oleh ketimpangan kualitas belajar yang lebar antar wilayah dan antar kelompok sosial-ekonomi, diperlukan berbagai upaya penguatan kapasitas guru dan kepala sekolah, pendampingan bagi pemerintah daerah, penataan system evaluasi, serta infrastruktur dan pendanaan yang lebih adil.

Dari beberapa dampak berupa krisis yang ditimbulkan oleh Covid tersebut, dirancanglah Kurikulum Merdeka ini sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemic. Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas pendidikan yang kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru agar dapat berinovasi. Kurikulum merdeka ini memiliki keunggulan diantaranya:1. Lebih sederhana dan mendalam2. Lebih merdeka3. Lebih relevan dan interaktif

Dalam kurikulum merdeka, pendidik/guru BK memiliki peranan penting yaitu tidak hanya memberikan materi saja tapi pendidikan karakter juga sangat penting bagi perilaku peserta didik. Dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor atau guru Bimbingan dan Konseling untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik dalam mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

Dalam implementasi kurikulum merdeka, peran guru BK memiliki peranan yang sangat penting, diantaranya:

1. Pemetaan kebutuhan peserta didik berdasarkan gaya belajar

2. Pemetaan kebutuhan peserta didik berdasarkan bakat dan minat siswa

3. Mengadakan asesmen diagnostik nonkognitif

 

 

Mengetahui

Dosen Pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

 

 Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., MCE

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong