PERAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR MELALUI PROGRAM MERDEKA BELAJAR

10 April 2023 20:05:02 Dibaca : 40

Nama : Rahmatia Nteu

Nim : 151422014

Kelas : 2A PGSD

 

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Saya Rahmatia Nteu dari jurusan S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan. Pada hari sabtu, tanggal 08-april-2023 di aula PGSD diadakan kegiatan Seminar Nasional, dengan tema "Peran Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar Melalui Program Merdeka Belajar". Kegiatan seminar ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar oleh ibu, Dra. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd, M.CE dan ibu Dr. Asni Ilham, S.Pd, M.Si selaku dosen pengampuh mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar dan juga sebagai penanggung jawab kegiatan seminar nasional ini.

Dalam kegiatan seminar nasional ini terdapat 3 pemateri yang luar biasa dengan materi yang sangat penting untuk kita ketahui bersama terutama bagi seorang guru/pendidik. Dengan materi yang diberikan kita juga bisa menerapkan yang terbaik untuk anak didik dan bagaimana cara megatasi kepribadian setiap anak-anak.

 

1. Pemateri pertama yaitu Bapak prof.Ifdil,S.Hi.,S.Pd.,M.Pd.,Ph.D.,Kons dengan judul materi "Strategi Bimbingan konseling dalam membangun karakter peserta didik di sekolah dasar melalui implementasi kurikulum merdeka belajar".

Bimbingan dan konseling adalah proses pemberian bantuan kepada para individu atau klien secara berkesinambungan supaya bisa memahami potensi yang ada di dalam diri dan juga lingkungannya, menerima diri sendiri, mengembangkan diri secara maksimal, dan menyesuaikan diri secara positif yang diselenggarakan dengan berbagai format, bentuk dan jenjang.

Format pelayanan BK:• Indiviudu• Kelompok• Klasikal

Jenjang :Sekolah : PAUD, SD, SLTP, SLTA, PTLuar Sekolah : Masyarakat

Pelaksana: S.Pd dan Kons (Permendiknas RI 2008)

Upaya mewujudkan:1.) Psychological Wellbeing2.) Profil pelajar pancasila3.) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)

Karakteristik utama kurikulum merdeka yaitu:

* Pengembangan Soft Skills Dan Karakter

* Berfokus pada materi esensial

* Pembelajaran yang fleksibel

Menurut Seemiller & Grace (2015), rata-rata siswa Gen Z memiliki:

1.) Ketergantungan yang berlebihan pada teknologi dan akses 24/7 ke informasi apa pun2.) Filter perhatian 8 detik dan kebutuhan akan tanggapan segera3.) Kecenderungan untuk menjadi 'generalis' vs. 'spesialis'.4.) Lebih suka membangun daripada diinstruksikan.

 

2.  Pemateri kedua yaitu Bapak Dr.Ryan hidayat Rafiola, M.Pd., Kons dengan judul materi " implementasi Guru SD Pada Kurikulum Merdeka Belajar". 

• Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas Pendidikan yang kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru agar dapat berinovasi dan secara filosofis, merdeka belajar memiliki landasan humanisme, konstruktivisme, progresivisme, dan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Kurikulum merdeka belajar pendidik/guru BK memiliki peranan penting yaitu tidak hanya memberikan materi sale tetapi pendidikan karater juga sangat penting dan berguna bagi perilaku peserta didik. "Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemic"

Tujuan Kurikulum Merdeka Mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka di mana guru dan siswa dapat secara leluasa dan menyenangkan mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingkungan. 

Keunggulan Kurikulum Merdeka:

a.) Lebih sederhana dan mendalam.

b.) Lebih merdeka

c.) Lebih relevan dan Interaktif

Secara Khusus, Dalam hal ini guru bimbingan dan konseling berfungsi

a.) Sebagai pemberi pelayanan kepada peserta didik agar masing masing peserta didik dapat berkembang secara optimal sehingga menjadi pribadi yang utuh dan mandiri.

b.) Fungsi Pemahaman, Pencegahan, Pengentasan, Pemeliharaan Pengembangan dan Fungsi Advokasi

• Peran Guru/BK

* Belajar menekankan pada pendekatan capaian kompetensi dan penguatan karakter peserta didik

* Guru sekolah di era merdeka belajar mempunyai peranan-peranan sebagai agen perubahan, agen pencegahan, konselor/terapis, konsultan, koordinator, assessor dan pengembangan karir.

* Konselor sekolah juga tetap bergerak sebagai guru pembimbing yang membantu dengan empat bidang layanan bimbingan dan konseling vaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir.

• Peran guru sebagai seorang pendidik yang ditugaskan untuk mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih. menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru BK juga berperan sebagai konselor Guru BK berperan sebagai agen pencegahan dan pengembangan karir.

 

3. Pemateri ketiga yaitu Ibu Dra., Salma Halidu., S.Pd., M.Pd. MCE dengan judul materi " Peran Guru SD Sebagai Pengajar Dan pembimbing".

Pada hakikatnya upaya guru dalam melakukan penilaian autentik pada pembelajaran tematik disekolah dasar sangatlah penting karena penilaian autentik bertujuan untuk mengetahui secara jelas kemampuan masing-masing peserta didik yaitu peran guru tidak sekedar mengajar, mendidik, membimbing tetapi juga berperan dalam mengarahkan, melatih, menilai serta mengevaluasi hasil belajar peserta didik. Pada perannya guru memiliki tujuh indikator dalam pembelajaran dikelas. 

1.) Peran guru dalam penilaian autentik poda pembelajaran tematik sebagai pengajar

Artinya bahwa guru disetiap pembelajaran tidak mengintegrasikan antara pelajaran satu dengan pelajaran lainnya sehingga masih menerapkan pembelajaran secara parsial Padahal pembelajaran parsial bertolak belakang dengan pembelajaran tematik yang menekankan pada kesatuan tema.

2 ) Peran guru dalam penilaian autentik pada pembelajaran tematik sebagai pendidik

yaitu guru memberikan bentuk pembiasaan- pembiasaan kepada peserta didik. Sehingga peserta didik tidak merasa terbebani.

3.) Peran quru dalam penilaian autentik pads pembelajaran tematik sebagai pembimbing

yaitu dengan cara bekerjasama dengan kepala sekolah dan orang tua. Jika guru menemukan peserta didik yang mengalami persoalan baik dalam segi internal maupun eksternal sehingga pertu adanya campur tangan dari pihak lain.

4.) Peran guru dalam penilaian autentik pada gembelajaran tematik sebagai pengarah

yaitu ketika pesertadidik sedang melakukan praktikum membuat bangun ruang dari barang-barang bekas. memberikan arahan kepada peserta didik untuk memilih barang-barang bekas yang sesuai, mengukur dengan teliti agar membentuk bangun ruang yang diharapkan, bekerjasama dengan tim agar selesai tepat waktu dan lain-lain.

5.) Peran guru dalam penilaian autentik pada pembelajaran tematik sebarai pelatih

memberikan bentuk latihan soal-soal secara rutin, membaca puisi didepan kelas, bercerita tentang pengalamannya didepan kelas. menjadi tutor sebaya, menari dalam kegiatan kesenian dan lain- lain.

6.) Peran puru dalam nilaian autentik pada pembelajaran tematik sebagai penilai

pembelajaran dengan meresume materi yang telah diajarkan pada hari tersebut dimana bertujuan untuk mengukur seberapa jauh tingkat pencapaian peserta didik. Setelah itu, buku dikumpulkan dimeja guru.

7.) Peran guru salomonialan autentik patla pembelauton temalik sebagal evaluator

setelah menilai hasil belajar peserta didik kemudian guru menelaah kemball apa yang menjadi kesulitan peserta didik.

Upaya dalam meningkatkan pengetahuan terkait sistem penilaian autentik, guru dapat mengikut berbacal kegiatan seperti mengikuti pelatihan, workshop, sosialisasi seminar, lokakarya bahkan penelitian agar dapat mengembangkan kompetensi dasar yang diperlukan. Penyempurnaan sistem administrasi serta melakukan diseminasi dengan tenaga ahli, selain mengembangkan kompetensi dasar yang  diperlukan guru.

 

Sekian dan Terima Kasih.

WASSALAMUALAIKUM WR.WB

 

Mengetahui

Dosen Pengampuh Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar

 

Dra. Salma Halidu, S.Pd, M.Pd, M.CE

Kategori

Blogroll

  • Masih Kosong