"Peran Bimbingan Konseling Di SD Melalui Program Merdeka Belajar"

11 April 2023 22:55:04 Dibaca : 53

Melati Arya Ningrum Zenabina

Nim : 151422044

Kelas 2B PGSD

Gorontalo, Selasa 11 April 2023

Merdeka belajar merupakan kebijakan yang dirancang pemerintah untuk membuat lompatan besar dalam aspek kualitas Pendidikan yang kemerdekaan berpikir bagi siswa dan guru agar dapat berinovasi. Secara filosofi, merdeka belajar memiliki landasan humanisme, konstruktivisme, progresivisme, dan filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Kurikulum merdeka belajar pendidik/guru BK memiliki peranan penting yaitu tidak hanya memberikan materi saja tetapi pendidikan karakter juga sangat penting dan berguna bagi perilaku peserta didik.

"Kurikulum Merdeka dirancang sebagai bagian dari upaya kemendikbudristek untuk mengatasi krisis belajar yang telah lama kita hadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemic"

Tujuan Kurikulum Merdeka Mendorong terbentuknya karakter jiwa merdeka dimana guru dan siswa dapat secara leluasa dan menyenangkan mengeksplorasi pengetahuan, sikap dan keterampilan dari lingkungan.

Keunggulan Kurikulum Merdeka

  • Lebih sederhana dan mendalam
  • Lebih merdeka
  • Lebih relevan dan interaktif

Tantangan Dalam Melakukan Pembelajaran

  • Sumber belajar untuk siswa kurang mendukung
  • Kurangnya inovasi pembelajaran sehingga siswa mudah bosan
  • Kemajuan teknologi dan fasilitas sekolah yang kurang mendukung

Beberapa Strategi Yang Bisa Dilakukan

1. Tahapan Internalisasi Program

Agar para kepala sekolah dan jajaran tenaga kependidikan bisa memahami kurikulum merdeka, maka sangat penting bagi mereka untuk mencoba menginternalisasikan program dalam diri. Misalnya dengan senantiasa membangun dan menumbuhkan karakteristik profil pelajar pancasila sehingga bisa terintegrasi dengan capaian belajar siswa secara komprehensif.

2. Tahapan Mengidentifikasi Karakteristik Lembaga Pendidikan

Biasanya terdapat beberapa proses dalam mengenali sekolah atau lembaga tempat dimana kurikulum akan diterapkan. Proses identifikasi bisa diawali dengan beberapa wasilah misalnya melalui kegiatan analisis SWOT untuk dapat menggali ketangguhan, kelemahan, peluang bahkan tantangan yang dimiliki oleh lembaga tersebut. Beberapa aspek dalam unsur analisis kebutuhan yang perlu diperhatikan yakni sarana maupun prasarana, penentuan target pangsa pasar, alokasi sumber daya manusia bahkan analisis lingkungan sekitar.

3. Tahapan Untuk Mengenali Topik Terkait Pengembangan Diri

Berdasarkan peraturan yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dengan nomor 6565/B/GT/2020 terdapat beberapa model atau program pengembangan profesi guru. Diantaranya yakni berupa program kompetensi dan peningkatan pengetahuan profesional. Program ini biasanya berisikan kegiatan analisis sttruktural dan kajian pada alur pengetahuan pembelajaran. Contoh lainnya dengan menjalankan kegiatan pemberian tugas untuk membantu murid mecapai target kompetensi.

4. Tahapan Mengenali Karakter Peserta Didik

Pendekatan yang dapat dijadikan referensi yakni differentiated learning dan juga bisa menggunakan TaRL atau teaching at the right level. Kedua model pendekatan ini akan dapat berkolaborasi dengan kebutuhan pembelajaran pada peserta didik.

5. Tahapan Membagikan Praktik Baik

Anda juga bisa melaksanakan kegiatan praktik baik dengan membagikan beberapa pengetahuan maupun pengalaman dengan guru lainnya atau bahkan pihak internal sekolah. Biasanya program praktik baik akan sering dijadikan beberapa perlombaan untuk dapat meningkatkan profesionalisme pendidik.

6. Tahapan Untuk Menentukan Aksi Nyata

Anda juga bisa menjadikan aksi nyata sebagai pilihan strategi sebelum penerapan kurikulum merdeka. Tentu saja pelaksanaannya harus sesuai dengan tema pembelajaran. Sehingga para peserta didik akan merasakan suasana belajar dengan sensasi kembali pada realita kehidupan.

7. Tahapan Melakukan Refleksi

Biasanya refleksi pembelajaran dapat dilakukan jika para peserta didik sudah hampir matang atau mendekati capaian target pembelajaran.

Peran Guru/BK

  • Belajar menekankan pada pendekatan capaian kompetensi dan penguatan karakter peserta didik
  • Guru sekolah di era merdeka belajar mempunyai peranan-peranan sebagai agen perubahan, agen pencegahan, konselor/terapis, konsultan, koordinator, assessor dan pengembangan karir.
  • Konselor sekolah juga tetap bergerak sebagai guru pembimbing yang membantu dengan empat bidang layanan bimbingan dan konseling yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir

Perilaku yang merusak kepribadian anak

  • Pembiaran
  • Penghinaan
  • Penganiayaan
  • Pemaksaan
  • Pemberian contoh buruk

 

Mengetahui

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Bimbingan dan Konseling

Dra. Salma Halidu, S. Pd, M. Pd. M, CE

 

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong