PARADIGMA BARU LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR DALAM MEMBENTUK KARAKTER PELAJAR
Nama : Futriwin B.Lunggela
Nim : 151422143
Kelas : 2F (PGSD)
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh
Saya Futriwin B.Lunggela mahasiswi Angkatan 2022 dari Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Melalui artikel ini, saya akan berbagi pengalaman saya dalam mengikuti kegiatan Visiting Lecture, dengan tema “Paradigma Baru Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar Dalam Membentuk Karakter Pelajar”. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 13 Mei 2023 yang bertempat di Aula Jurusan PGSD. Visiting Lecture ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar dengan Dosen Pengampu Ibu Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., MCE dan juga Ibu Dr. Asni Ilham S.Pd., M.Si.
Dalam Kegiatan seminar ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa/mahasiswi Universitas Negeri Gorontalo, Mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya, dihadiri oleh Bapak ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dr. Candra Cuga S.Pd, M.Pd, MCE, dan dibuka secara resmi oleh Bapak Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Bapak Dr. Arwildayanto S.Pd, M.Pd. Pada seminar ini, kami mengundang 3 pemateri yang sangat luar biasa, narasumber pertama ada Bapak Dr. Aam Imaduddin S.Pd, M.Pd (Dosen prodi Bimbingan dan konseling Universitas Muhammdiyah Tasikmalaya) selaku pemateri pertama, Narasumber kedua Bapak Dr. Ryan Hidayat Rafiola M.Pd, Kons (Dosen Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Negeri Gorontalo) akan tetapi tidak bisa membersami kita dalam kegiatan Visiting Lecture karena ada hal yang tidak kalah pentingnya, dan Narasumber ketiga yaitu Ibu Dra. Salma Halidu S.Pd, M.Pd, MCE (Dosen Pengampu Mata Kuliah Bimbingan Dan Konseling Di SD).
Kegiatan ini mengambil tema Paradigma Baru Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membentuk Karakter Pelajar, Narasumber pertama yaitu Bapak Dr. Aam Imaduddin S.Pd, M.Pd membahas tentang “Tujuan dari layanan BK Disekolah Dasar”. Bimbingan dan konseling merupakan pelayanan bantuan untuk peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal. Bimbingan konseling juga dapat membantu dalam pembinaan karakteristik siswa, terutama dalam pengembangan perilaku yang mencakup individu siswa yang mempunyai. Pendidikan karakter pada siswa Sekolah Dasar masih belum sepenuhnya berjalan dengan lancar, dan bimbingan konseling dapat menjadi media pendidikan karakter yang efektif. Karakteristik siswa Sekolah Dasar perlu dipahami agar bimbingan dan konseling dapat dilakukan secara tepat sasaran bk harus ada disekolah dasar secara prinsip bimbingan dan konseling adalah untuk memberikan bantuan layanan utamanya adalah bantuan proses pendidikannya adalah to help definisi atau hakikat bimbingan konseling adalah memandirikan memberdayakan, mengoptimalkan tumbuh kembang tersebut. konteksnya bantuan professional untuk membantu memberdayakan keragaman, individu, keluarga, mental, kesejahteraan, pendidikan dan karir. Secara umum tujuan layanan bk di sd memiliki hal-hal yang spesifik memiliki perasaan yang positif berkaitan dengan pengalamannya dalam berinteraksi dengan teman sebaya, guru, orang tua, dan orang dewasa lainnya perasan positif berkaitan dengan suasana belajar yang dibawah, memperoleh makna personal dari aktivitas belajar mereka, mengembangkan dan memelihara pemahaman diri yang positif, nilai individualitas, dan dapat memahami serata menghubungkan perasaan perasaannya, sadar akan pentingnya nilai diri sendiri dan mengembangkan nilai-nilai secara konsisten sebagai dasar hidup pada masyarakat pluralistik, mengembangkan dan mempertinggi keterampilan akademik sampai batas maksimum kemampuan mereka , belajar keterampilan menilai sehingga mereka mampu memecahkan dengan tepat tentang sesuatau secara normal dan mampu memecahkan masalah yang dihadapinnya, mengembangkan dengan tepat keterampilan membuat tujuan, perencanaan, dan pemecahan masalah artinya perlu diajarkan dari usia sd bagaimana memecahkan atau menyelesaikan sebuah masalah bagaimana nanti hasil pembelajaran terinternalisasi ketika mereka bekerja sama secara kelompok nilai apa yang dipelajari sehingga anak-anak tidak hanya melakukan kegiatan fisik saja ataupun yang sifatnya material saja tapi internal psikologisnya juga bekerjha sehingga muncullah sikap-sikap yang positif muncullah kemampuan menerima perbedaan, bagaimana bekerja sama dengan orang yang berbeda pikiran dan sebagainnya termasuk bekerja sama dengan orang dewasa di luar orang tua seperti itu sehinnga kontek pembelajarannya atau bagaiman mengkreasikan dengan lebih sedrhana karena bagaimanapun anaka-anak belum memahami konsep yang lebih kompleks kebutuhan ini tujuannya seperti apa yang diharapkan guru bk di jenjeng sekolah dasar.
Materi ketiga dibawakan oleh Ibu Dra. Salma Halidu S.Pd., M.Pd. MCE yang membahas tentang Meningkatkan Kepercayaan Diri Siswa SD Melalui Layanan Bimbingan Dan Konseling. Kepercayaan diri berkaitan dengan bagaimana seseorang menilai dan percaya pada dirinya sendiri serta kemampuan dan keahlian yang dimilikinya dalam menghadapi berbagai situasi dan tugas dalam hidupnya. Kepercayaan diri terdiri dari kepercayaan diri akademik, kepercayaan diri sosial, kepercayaan diri fisik, kepercayaan diri dalam berbicara, dan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Dalam satu kelas kadang ada siswa yang tidak memiliki kepercayan diri, hal tersebut bisa karena ia sulit mengekspresikan diri, sulit bergaul, menunjukan perilaku penarikan diri, mudah tersinggung, tidak berani mengambil resiko, mengalami kecemasan dan stres serta performa akademik yang rendah.
upaya yang dapat kita lakukan sebagai calon guru dalam meningkatkan kepercayaan diri siswa melalu bimbingan dan konseling yaitu dengan menciptakan lingkungan kelas yang aman, inklusif dan positif. Mendorong adanya kerjasama yang baik, menghargai perbedaan, dan menghormati pandangan siswa serta dapat membantu mereka merasa diterima dan didukung. Guru dapat memberikan umpan balik yang spesifik, jujur, dan konstruktif kepada siswa. Fokus pada upaya dan kemajuan mereka bukan hanya hasil akhir. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelas dan mengambil inisiatif dalam pembelajaran dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri mereka. Guru dapat memberikan bimbingan dan dukungan akademik kepada siswa yang membutuhkannya. Guru dapat menerapkan pendekatan pembelajaran yang inklusif yang memperhatikan kebutuhan siswa dengan beragam gaya belajar, tingkat kemampuan, dan minat. Guru juga dapat membangun hubungan yang positif dengan siswa.
Demikian pengalaman yang dapat saya bagikan pada kesempatan kali ini.Terima kasih saya ucapkan pada pihak-pihak terkait yang telah membantu dalam mensukseskan kegiatan visiting lecture sehingganya kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Mengetahui:
Dosen Pengampu Mata
Kuliah Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar
Dra. Salma Halidu S.Pd., M.Pd. MCE
Futriwin B.Lunggela