Paradigma Baru Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam Membentuk Karakter Pelajar

19 May 2023 01:01:12 Dibaca : 29

Nama   : Tri Mulyanny Uloli

Nim     : 151422176

Kelas   : 2F

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Perkenalkan saya Tri Mulyanny Uloli, salah satu mahasiswi aktif dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo, angkatan 2022. Disini saya akan sedikit berbagi pengalaman saya dalam mengikuti “Visiting Lecture” yang mengambil tema “Paradigma Baru Layanan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Dasar Dalam Membentuk Karakter Pelajar” yang dilaksanakan pada hari sabtu, 13 Mei 2023 bertempat di aula Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), yang diadakan sebagai salah satu proyek dari mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar. Pada kegiatan tersebut dihadiri oleh Bapak Dr. Candra Cuga, S.Pd., M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., MCE., selaku dosen pengampu mata kuliah Bimbingan dan Konseling di Sekolah Dasar dan juga sebagai narasumber ketiga, Dr. Asni Ilham, S.Pd., M.Si., selaku dosen PGSD, Dr. Aam Imaduddin, M.Pd., selaku dosen Prodi BK Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya dan juga sebagai narasumber pertama, Dr. Ryan Hidayat Rafiola, M.Pd., Kons., selaku dosen Prodi BK universitas Negeri Gorontalo dan juga sebagai narasumber kedua yang kebetulan berhalangan hadir pada kegiatan tersebut, dan juga mahasiswa/i dari Universitas Negeri Gorontalo dan Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya yang ikut hadir melalui zoom meeting, dan kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Bapak Dr. Arwildayanto, S.Pd., M.Pd., selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

Narasumber pertama yaitu Bapak Dr. Aam Imaduddin, M.Pd., membahas mengenai dasar kenapa harus ada BK di sekolah dasar, jika dilihat dari kebutuhan tenaga profesional BK di SD sudah ada tapi faktanya baru sebagian besar Sekolah Dasar yang memiliki tenaga profesional BK di SD, bahkan mungkin baru sekolah-sekolah swasta yang memiliki guru BK atau psikolog yang mendampingi tumbuh kembang anak di Sekolah Dasar. Dan juga problematika pembelajaran bukan hanya semata pada penguasaan materi pelajaran tetapi juga mengenai permasalahan psikologis peserta didik, seperti bagaimana kemampuan peserta didik beradaptasi di kelas, bagaimana proses keterampilan sosial mereka, termasuk salah satu hal yang sering terjadi dalam dunia pendidikan yaitu kasus perudungan. Dalam hal ini, kesadaran fungsi pendidik dalam konteks “MEMBIMBING” belum optimal, sehingga masih lebih fokus pada konteks pembelajarannya. Hakikat Bimbingan dan Konseling dalam konteks kurikulum merdeka, yang pertama secara prinsip dasar, Bimbingan dan Konseling hadir untuk memberikan bantuan memberdayakan keragaman individu, keluarga, dan kelompok agar mampu mencapai kesehatan mental, kesejahteraan, pendidikan dan karir. Untuk bisa memberikan bantuan atau memberdayakan maka ada relasi yang harus dibangun, kembali pada perundang-undangan usaha sadar yang terencana itu harus berwujud suasana belajar yang menyenangkan, maka esensi dari relationship ini penting didalam sebuah proses pembelajaran atau proses bantuan, jadi ada relationship yang harus dibangun dan dijaga. Ada dua faktor yang pertama yaitu konselor (pendidik, guru mapel, guru kelas dan lain sebagainya) dan konseli (peserta didik) yang akan bertemu atau berinteraksi untuk membangun hubungan. Ada dua kondisi yang harus tercipta dari masing-masing, yang pertama jika dari sisi konselor dia akan menampilkan secara profesional personel atau kepribadiannya dan keterampilan yang dimilikinya. Jadi, perpaduan antara kepribadian dan keterampilan yang dimiliki konselor melahirkan kepercayaan konseli. Yang kedua jika dari sisi konseli yaitu mengenai personal dan problem yang harus bisa diatasi oleh konselor, dan hal tersebut memerlukan waktu dan harus konsisten. Untuk membantu membangun hubungan tersebut perlu adanya komunikasi, dalam memberikan konseling salah satu skill atau kunci utama yang harus dimiliki seorang pendidik yaitu memahami secara mendalam peserta didik yang akan dilayani. adapun tahap perkembangan siswa sekolah dasar yaitu, tingkat perkembangan (TP) Impulsif, Perlindungan diri (Pld), Konformitas, Sadar diri (Sdi). Secara umum, tujuan layanan BK di SD adalah untuk membantu anak mengembangkan pemahaman mengenai dirinya atau memfasilitasi ruang interaksi proses pembelajaran yang nanti membangun kesadaran anak bahwa dirinya sedang belajar ada ruang baru, interaksi dengan orang baru yang tidak semuanya sesuai dengan apa yang dia pahami.

Narasumber ketiga yaitu Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., MCE., membahas tentang meningkatkan kepercayaan diri siswa SD melalui layanan Bimbingan dan Konseling. Kita sebagai calon guru harus mengerti cara dalam menghadapi tumbuhnya kepercayaan diri anak yang pertama yaitu dalam segi akademik seperti dia bisa mengerjakan tugas, melakukan diskusi didalam kelas, mampu untuk menyampaikan permasalahan tugas-tugas yang dihadapinya. Yang kedua, yaitu kepercayaan diri sosial, dimana murid mampu berinteraksi sosial dengan lingkungan dimana dia bergaul, bisa berpartisipasi dengan kegiatan-kegiatan sosial. Yang ketiga, kepercayaan diri fisik. Yang keempat, kepercayaan diri dalam berbicara. Yang kelima, kepercayaan diri dalam mengambil keputusan. Selanjutnya, yaitu kondisi siswa Sekolah Dasar yang tidak memiliki kepercayaan diri, yang pertama sulit mengekspresikan dirinya, yang kedua sulit bergaul, yang ketiga mudah tersinggung, yang keempat tidak berani mengambil resiko, yang kelima yaitu mengalami kecemasan atau stres. Selanjutnya, faktor-faktor penyebab ketidakpercayaan diri anak, yaitu pengalaman masa lalu yang kurang baik, kurangnya dukungan dari orang tua atau lingkungan sekitar, lingkungan belajar yang tidak kondusif, masalah emosi dan psikologis. Dan peran layanan Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan kepercayaan diri anak yaitu selalu memberikan dukungan emosional, mengajarkan keterampilan-keterampilan sosial, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri anak, memberikan umpan balik secara positif.

Saya selaku panitia dalam kegiatan "Visiting Lecture" kali ini, sangat berterimakasih kepada banyak pihak terutama ibu bapak dosen yang ikut terlibat dalam kegiatan ini, dan pihak lainnya yang ikut andil dalam kegiatan ini, serta teman-teman kepanitiaan yang telah bekerjasama dalam mengsukseskan kegiatan Visiting Lecture ini. Harapan saya semoga apa yang disampaikan oleh narasumber-narasumber kedepannya dapat berguna bagi kita sebagai calon pendidik.

Sekian, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

 

Tri Mulyanny Uloli

Mengetahui

Dosen Pengampu Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling

 

 

Dra. Salma Halidu, S.Pd., M.Pd., MCE

Kategori

  • Masih Kosong

Blogroll

  • Masih Kosong