OSPEK

20 August 2023 09:37:47 Dibaca : 12

Pagi itu begitu cerah, semua mahasiswa baru degdegan menunggu acara orientasi dimulai, begitu pula salah satu calon mahasiswa yang satu ini dia adalah Arli, hari itu dia begitu gelisah menanti apa yang akan dihadapinya beberapa menit kemudian.

Beberapa menit kemudian orientasi pun dimulai, semua maba diperintahkan mencari kelompoknya masing-masing Arli menjadi anggota kelompok “KILORO”. pembawa acara membuka acara dan para senior pun diperkenalkan. “hem… seniornya kok pada biasa aja ya? gak ada yang menggugah hehehe… kok mikirin itu sih?” gumam Arli dalam hati. “Kelompok kiloro didampingi oleh marwan” pembawa acara menyebutkan pendamping masing-masing kelompok. arli pun menoleh ke arah senior yang menjadi pendamping kelompoknya, “yea pendampingnya biasa aja”, gumamnya lagi.

Kegiatan pun berlangsung semua maba diperintahkan untuk menulis nomor Hp dan diberikan kepada senior pendampingnya masing-masing.Orientasi pun berlangsung menegangkan banyak maba yang dihukum karena salah menjawab dan tidak bisa menjawab, mereka ada yang disuruh menyanyi, ada pula yang disuruh jogged. arli terdiam saja dan sesekali tertawa karena takut salah menjawab.

Selain itu, masing-masing maba dibagikan sebuah kertas. di dalam kertas itu tertulis apa yang harus dilakukan. semua maba bertanding untuk bisa lebih dulu menyelesaikan tugas itu. ahkkk… arli tidak bisa menyelesaikan tugas itu lebih cepat dan para maba terkecoh, mereka hanya diperintahkan mengisi dua nomor dari kesekian pertanyaan yang ada di kertas itu.

Arli benar-benar kaku menghadapi suasana itu benar-benar menegangkan. hari itu seperti berlalu dengan begitu lambat. setelah kegiatan itu, yang terakhir maba dibawa oleh pendamping untuk menjelajahi seluruh ruangan yang ada di kampus itu. kemudian setelah semua kegiatan itu selesai maba pun pulang ke rumah masing-masing.

Bahagia hati arli saat itu bisa menikmati suasana baru di kampus itu, melupakan semua beban hidup. sebuah mimpi indahnya terwujud hari itu. meski dia tak bisa memilih kampus yang lebih baik dari kampus itu tapi dia sangat bersyukur bisa melanjutkan ke bangku kuliah, ini merupakan suatu keberuntungan baginya, masih banyak orang-orang yang tak bisa melanjutkan kebangku kuliah.

Hari kedua mahasiswa orientasi di kampus dua. seperti hari sebelumnya maba harus tetap pada barisan kelompoknya masing-masing. begitu pula dengan pendampingnya, masih seperti hari sebelumnya. hari itu ada kuis mencari barisan menurut nomor sepatu, kelompok arli berhasil kali itu namun saat kelompoknya diperintahkan berdiri menurut tinggi, kelompoknya gagal, dengan sangat terpaksa kelompoknya pun harus menjalani hukuman, mereka harus jogged. “untung jogednya rombongan, kalau gak aku gak bisa ngebayangin muka aku mau di taro dimana” pikir arli dalam hati.

Setelah kelompok arli menjalani hukuman mereka diperintahkan untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing.orientasi terus berlangsung, ketua yayasan menceritakan asal mula berdirinya kampus itu, semua maba mendengarkan dengan seksama, setelah itu masing-masing kelompok memilih peran dalam drama, anti pornografi, sialnya kelompok arli dapat peran sebagai personil band ganggawa, kelompok lain ada yang jadi polisi, masyarakat dan mahasiswa. dalam drama itu maba berdebad mengenai adanya band ganggawa yang dimaksudkan dengan sebagai elekton buka-bukaan. polisi paling terpojok karena tiap pertentangan semua berarah bahwa munafik jika sebagian polisi tak suka dengan acara seperti itu. lagi-lagi arli diam saja tak tau harus menjawab apa. malu juga kalau harus berkomentar membela diri dalam status yang kurang berkenan.

Meski demikian arli begitu menikmati suasana hari itu, seperti hari sebelumnya acara terakhir adalah penjelajahan kampus. setelah kelompok arli selesai menjelajahi kampus ia melihat Hpnya ada pesan masuk. “bertanyaki de”. tulisan pesan itu. “Tanya apa?” jawab arli membalas pesan itu, tapi pesannya tak dijawab lagi. arli mengirim pesan kembali kenomor itu “Tanya apa kak?”. kemudian pesannya terbalas “maksudnya tadi waktu di dalam ruangan, bertanyaki de”. “ow, gak tau aku kak mau nanya apa abisnya takut salah ngomong, ntar aku dihukum, aku gak bisa nyanyi apalagi jogged” jawab arli lagi. “jangan takut de’ tidak papa namanya juga belajar” jawab pesan itu. “ya kak makasih atas sarannya”, jawab arli. “ya sama-sama” balas pesan itu.

Hari itu cukup menyenangkan bagi arli senior yang kemarinnya dibilang gak ada yang menarik sepertinya cukup berbeda hari itu, mungkin karena hari sebelumnya mereka terlihat asing makanya gak ada yang menarik, arli mulai memiliki banyak kenalan setiap anggota kelompoknya disapa dengan rama “ternyata mereka gak sombong”, fikir arli dalam hati. bahagia rasanya melalui hari itu seperti berlalu begitu cepat. setelah semua kegiatan selesai senior mengumumkan hari berikutnya memakai training dengan menggunakan kaos kaki bola, dengan memasukkan training ke dalam kaoskaki, “wah, mirip apa tuh? pasti mirip orang sawahan wkcwkcwkc”, arli geli membayangkan bagaimana bentuk dirinya memakai pakaian seperti yang diperintahkan kakak seniornya.

Blogroll

  • Masih Kosong